Loading...
Logo TinLit
Read Story - Negeri Tanpa Ayah
MENU
About Us  

Roda pesawat mulai terangkat. Aku menarik napas dalam. Sedikit sesak ketika harus meninggalkan negeri yang indah ini. Negeri dengan dataran paling indah di dunia. Namun, setiap yang datang harus pergi dan kepergian adalah kedatangan. Itulah hukum alam yang tak bisa dielakkan. Aku memejam mata. Kemudian mencoba merasakan udara dan aroma daratan yang masih tersisa di dalam pesawat. Seketika wajah Bapak melintas. Dadaku tiba-tiba sesak.

Suasana di dalam pesawat yang tenang bertolak belakang dengan isi hati dan pikiran yang sedang kurasakan. Berang. Seperti gejolak api yang membakar sepadang ilalang. Resah. Gemuruh di dada tak kunjung reda. Sejujurnya, aku enggan pulang. Apalagi bertemu dengan sosok lelaki yang enggan kusebut namanya. Sosok lelaki yang mengaku bertitel “Bapak”, tapi lupa dengan tanggung jawabnya.

Kekecewaanku padanya begitu memuncak. Mengingatnya hanya membuat amarahku bergejolak. Sulit sekali bagiku melupakan segala yang telah dia lakukan. Terlebih jika harus memaafkan. Namun, ah .... Aku kembali menarik napas dalam. Mencoba menjauhkan segala kisah laluku yang begitu kelam.

Sudah sekitar satu jam kami berada di udara. Perjalanan yang begitu panjang dan cukup melelahkan. Pesawat baru akan tiba di Singapura sekitar pukul delapan malam waktu setempat untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Beruntungnya, kursi pesawat didisain cukup lebar. Untuk kelas ekonomi, ini adalah kursi paling nyaman yang pernah kucoba. Kali ini kami menaiki pesawat type Boeing 777-200 dengan formasi kursi tiga kanan, tiga tengah dan tiga kiri. Kami duduk di kursi bagian kiri. Raya duduk di tengah. Rona di pinggir dekat kaca jendela. Sementara, aku duduk di pinggir dekat deretan kursi tengah.

Aku membuka mata. Kulihat Rona tertidur sambil meletakkan kepalanya di pundak Raya. Sementara, aku melihat Raya sedang membaca tulisan pada sebuah buku catatan harian bersampul putih yang warnanya mulai kusam termakan usia. Kata Raya, membaca diary itu mampu mengobati rindunya yang tak kunjung reda.

“Ini adalah obat termahal yang tidak dijual di apotek manapun di dunia,” ucapnya tempo hari sambil menunjukkan diarynya itu padaku, “demamku bisa lebih cepat reda saat membacanya.”

“Ahh ... Bisa saja kau, Raya.”

“Serius,” ucapnya sungguh-sungguh.

Aku mengerutkan dahi tanda tak percaya.

“Kau pernah tahu ada penyakit yang disebabkan rindu?” tanya Raya sambil memasang senyumnya padaku.

Lagi-lagi aku mengerutkan dahi tanda tak percaya.

“Kau pasti tahu apa obat mujarab bagi hati yang sedang dilanda rindu?”

Aku mengangguk, sejeda kemudian aku menjawab, “Bertemu dengan orang yang kita rindu.”

Raya mengangguk seraya tersenyum. Aku hanya mampu menarik napas dalam-dalam mendengarnya.

“Dan beginilah caraku bertemu dengan orang yang kurindu. Dengan membaca tulisan ayah untukku. Meski tidak bisa bertatap mata dengannya, setidaknya ada sebuah warisan istimewa darinya yang bisa kuraba,” ucap Raya dengan mata berkaca-kaca, “meski hanya dalam bentuk sebuah tulisan, aku bisa merasakan betapa sayangnya ayah padaku. seolah dia sedang berbicara padaku.”

Ia tak pernah bosan meski sudah berulang kali membacanya. Sudah tak asing lagi bagiku melihatnya seperti itu. Terlebih ketika ia sedang rindu. Sebab catatan yang ditulis dengan tulisan tangan dengan tinta hitam yang mulai berubah menjadi abu-abu itu begitu istimewa. Langsung ditulis oleh sosok yang tak pernah dilihatnya. Tulisan dari sang Ayah, untuk dirinya.

***

Sementara, aku melihat-lihat kembali foto-foto liburan kami yang diambil dari kamera Raya. Sebuah foto indah tampak di hadapan mata. Sebuah foto langit siang berhias parasut-parasut dengan warna cerah. Foto yang diambil diambil dari bibir Danau Wakatipu itu tampak begitu memesona. Parasut yang melayang-layang di udara seperti bercengkerama. Semua berpadu sempurna. Gelombang biru air di Danau Wakatipu mengalun pelan disambut hamparan pasir dan kerikil-kerikil di tepinya mirip sebuah pantai sungguh memanjakan mata. Tambah lagi pegunungan megah sebagai latar belakangnya menambah rasa takjub yang luar biasa.

Uncle Prince?

Aku kaget ketika Raya menyebut nama itu. Entah, apa maksudnya dia memanggilku dengan sebutan itu. “Prince”, biasanya ”Wellang.” Bukan aku tak mendengar saat dia menyebut nama itu. Sengaja, aku tak menggubrisnya. Aku sengaja menyibukkan diri melihat foto-foto yang ada di kamera.

Uncle Prince,” panggil Raya sekali lagi.

Kali ini nada suaranya agak lebih meninggi dari sebelumnya.

Aku masih tak ingin menoleh sedikit pun ke arahnya. Aku lebih tertarik dengan video yang ada di kamera Raya. Rekaman saat kami melewati Lindis Pass, sebuah jalan raya paling tinggi di Pulau Selatan yang melewati perbukitan yang berdiri dengan gagah. Aku pun tak menggubrisnya saat ia menyenggol lenganku. Memintaku agar memperhatikannya. Aku tak peduli. Video lautan bunga-bunga liar berwarna kuning di kiri kanan jalan Lindis Pass terasa lebih menarik daripada meladeninya.

“Bisa kita ngobrol sebentar?”

Lagi-lagi aku tak peduli. Aku terus menikmati rekaman video pemandangan asri di Twizel, sebuah kota kecil yang merupakan pintu masuk menuju Mount Cook. Sungai dan danau kecil berwarna biru turquoise begitu menyejukkan mata yang melihatnya.

Raya mengambil kameranya dari tanganku. Sepertinya dia geram karena sedari tadi kuabaikan. Aku bisa merasakan itu dari dengusan napasnya. Aku tetap diam saja. Lagi-lagu tak sedikit pun menggubrisnya. Malah, aku sengaja memejamkan mata. Sementara, Raya terus melanjutkan bicaranya.

Sorry jika sikapku salah,” ucap Raya, “aku tahu kau marah, tapi tak sedetik pun terbesit dalam hatiku untuk berbuat jahat padamu.”

Sambil memejam mata, aku biarkan Raya melanjutkan kata-katanya. Aku yakin Raya tentu tahu mengapa sedari tadi aku hanya diam saja. Pertemanan sejak bertahun-tahun lalu telah membuat Raya mampu membaca bagaimana karakterku sebenarnya. Begitu pun sebaliknya, aku hafal betul dengan Raya yang selalu saja membuatku terbengang dengan setiap kejutan yang dibuatnya. Seperti beberapa waktu lalu saat dia memberikanku tiket pesawat gratis untuk berlibur. Rasanya sungguh bahagia hingga membuatku landur. Rasanya hidupku selalu mujur.

Untuk kejutannya kali ini pun benar-benar telah membuatku landur. Namun, bukan lantaran bahagia penuh syukur. Sebuah kejutan tiket gratis kali ini membuatku bak lepur. Tiket pulang gratis yang diberikan Raya untukku pulang ke Makassar, nyatanya telah membuat hatiku hancur.

“Sebegitu marahnyakah kau pada Bapakmu?”

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
After Feeling
5998      1930     1     
Romance
Kanaya stres berat. Kehidupannya kacau gara-gara utang mantan ayah tirinya dan pinjaman online. Suatu malam, dia memutuskan untuk bunuh diri. Uang yang baru saja ia pinjam malah lenyap karena sebuah aplikasi penipuan. Saat dia sibuk berkutat dengan pikirannya, seorang pemuda misterius, Vincent Agnito tiba-tiba muncul, terlebih dia menggenggam sebilah pisau di tangannya lalu berkata ingin membunuh...
Photobox
6416      1620     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
Samudra di Antara Kita
35197      5744     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Let's See!!
2321      985     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Kani's World
1856      807     0     
Inspirational
Perjalanan cinta dan impian seorang perempuan dari desa yang bernama Kani. Seperti halnya kebanyakan orang alami, jatuh bangun dihadapinya. Saat kisah asmaranya harus teredam, Kani dituntut melanjutkan mimpi yang sempat diabaikannya. Akankah takdir baik menghampirinya? Entah cita-cita atau cinta.
Campus Love Story
8715      1974     1     
Romance
Dua anak remaja, yang tiap hari bertengkar tanpa alasan hingga dipanggil sebagai pasangan drama. Awal sebab Henan yang mempermasalahkan cara Gina makan bubur ayam, beranjak menjadi lebih sering bertemu karena boneka koleksi kesukaannya yang hilang ada pada gadis itu. Berangkat ke kampus bersama sebagai bentuk terima kasih, malah merambat menjadi ingin menjalin kasih. Lantas, semulus apa perjal...
Premium
Beauty Girl VS Smart Girl
11554      2921     30     
Inspirational
Terjadi perdebatan secara terus menerus membuat dua siswi populer di SMA Cakrawala harus bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling terbaik di antara mereka berdua Freya yang populer karena kecantikannya dan Aqila yang populer karena prestasinya Gue tantang Lo untuk ngalahin nilai gue Okeh Siapa takut Tapi gue juga harus tantang lo untuk ikut ajang kecantikan seperti gue Okeh No problem F...
Toko Kelontong di Sudut Desa
5669      1998     3     
Fantasy
Bunda pernah berkata pada anak gadisnya, bahwa cinta terbaik seorang lelaki hanya dimiliki oleh ayah untuk anaknya. Namun, tidak dengan Afuya, yang semenjak usia tujuh tahun hampir lupa kasih sayang ayah itu seperti apa. Benar kata bundanya, tetapi hal itu berlaku bagi ibu dan kakeknya, bukan dirinya dan sang ayah. Kehidupan Afuya sedikit berantakan, saat malaikat tak bersayapnya memutuskan m...
Rewrite
9600      2771     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Lenna in Chaos
7259      2133     1     
Romance
Papa yang selingkuh dengan anggota dewan, Mama yang depresi dan memilih tinggal di desa terpencil, seorang kakak perempuan yang kabur entah ke mana, serta kekasih yang hilang di Kalimantan. Selepas kerusuhan demonstrasi May Day di depan Gedung Sate, hidup Lenna tidak akan pernah sama lagi. Sewaktu Lenna celaka di kerusuhan itu, tidak sengaja ia ditolong oleh Aslan, wartawan media sebelah yang...