“Rasanya ingin kubakar semua revisi dokumen ini?” Mbak Yani menggerutu. Ia melemparkan dokumen-dokumen di atas mejanya.
Aku mengerutkan keningku saat sedang memfotokopi faktur pajak di lantai dua.
“Astaga.. Kenapa lagi mbak?” Kataku mendekatinya.
“Biasa, nenek sihiiiirrr…..” ketusnya. Ia mengomel sambil mencoret-coret dokumennya.
“Namanya juga Grand Manager Mbak….” Rianti nyengir, seolah tak merasakan kekesalan Mbak Yani.
Rianti pasti sudah tahu itu kelakuan tantenya. Aku hanya melongok melihat kelakuan Rianti. Bagiku dunia kerja dan dunia keluarga pasti terlihat berbeda. Hanya saja Rianti seolah menjadi anak emas di Kantor ini atau dia mungkin belum ada masalah di Kantor ini. Maklumlah kami berdua baru kerja seminggu.
Mbak Yani lulusan ITB tekhnik Fisika, mana mungkin dia keliru mengerjakan semua tugasnya. Aku menatap Pak Rahman yang duduk di pinggir meja Mbak Yani. Dia hanya mengangkat bahu, seolah tak peduli dengan masalah rekan kerjanya itu.
Rianti hanya cengengesan, ia tak mau ambil pusing tak peduli dengan Mbak Yani. Sebagai seorang Staff Purchasing, Mbak Yani harus bisa mengatur keuangan untuk membeli barang yang dibutuhkan Kantor. Rianti sebagai Staff Admin lebih santai bekerja dibandingkan Mbak Yani. Namun kali ini aku yakin, semua orang di Kantor ini belum tahu jika Rianti adalah keponakan Miss. Laura. Akh, aku tidak peduli! Aku hanya karyawan baru! Aku tak mau mengadu dombakan Mbak Yani dan Rianti.
Telpon di sudut meja berbunyi. Siapa lagi yang menelepon antara Security atau Rudi. Rianti melirikku, sudah satu minggu sikap angkuhnya itu selalu tampil gagah berani di depan karyawan
“Ada tamu Litaaaa…..” Rianti menutup telpon.
Dengan semangat, aku turun dari lantai dua.
Aku mengecek invoice tagihan kantor berkali-kali. Tanda terima kucap dan kutandatangani serapih mungkin. Lengkap sudah. Kurir supplier kantorku hanya bisa tersenyum saat aku sudah menyelesaikan invoice tanda terima yang ia minta.
“Udah beres?” Tanya Rudi yang tiba-tiba muncul dari belakang
“Sudah….,” jawabku pelan.
“Enak ya jadi Receptionist. Habis ini santai deh. Saya tahu kamu sudah santai.”
“Hmmm… ya beginilah…,” jawabku santai. Aku mengarsipkan tumpukan invoice dan mencatatnya di buku.
“’Tapi disini karyawan nggak terlalu betah Mbak? Receptionist kemarin hanya dua bulan.”
“Maksudnya….?” Kataku dengan napas tertahan. Aku menutup buku invoice kemudian menatap Rudi.
“Yah… nanti Mbak Lita taulah…” Jawabnya singkat. Ia membalikan badannya dan pergi menuju Pantry.
Aku hanya mengerutkan dahi dan melirik Rudi, sampai ia tak terlihat lagi punggungnya.
Aku mulai mengetik absensi karyawan yang ditugaskan oleh Pak Rahman dengan perasaan campur aduk. Aku paham bahwa kerja di Kantor pasti ada saja masalah. Bahkan kata Ibuku kita harus bisa memasang topeng yang baik di depan semua karyawan. Hanya aku sempat berpikir jika aku hanya bertopeng tak tulus maka sia-sia pekerjaanku ini. Pekerjaan harus bisa dengan hati.
Akh kenapa sih Kantor ini! Apa karena Miss. Laura yang Killer itu! Apa semua karyawan baru tidak bisa menangani Miss. Laura. Tapi Mbak Yani bisa kerja selama lima tahun disini! Akh sudahlah tak usah dipikirkan!
Aku menarik turunkan alis, mungkin ini namanya persaingan dunia kerja siapa yang kuat dia yang bertahan. Aku mulai mengerti apa yang Ibu bilang.
“Siang Mbak…” Seseorang mengagetkanku.
“Iya… selamat siang Pak. Ada yang bisa dibantu?” Jawabku malu. Aku langsung berdiri.
“Miss. Laura ada? Saya mau interview Mbak,” tanyanya sopan.
“Ada… Silahkan duduk.”
Aku menelepon no.extention Miss. Laura. Ia hanya bilang suruh tunggu di Lobby. Cepat-cepat aku mempersilahkan pemuda berkacamata itu untuk duduk di Lobby. Ia menyerahkan berkas lamaran kerja padaku.
Aku kembali duduk sambil membuka-buka CV pemuda berkacamata itu. Namanya Ridwan. Lelaki itu mengenakan kemeja putih longgar dan celana katun hitam lengkap dengan dasi. Cakep juga ini cowok!
Aku bersandar pada kursi dan kembali fokus menatap layar komputer.
“Litaaaa….” Terdengar suara yang memanggilku dari belakang.
“Duh… Pasti Miss. Laura…” Aku berdiri dan melangkah ke belakang kursi.
“Liitaaaaa……” Kali ini suara Miss. Laura berteriak lebih keras dari biasanya.
“I…. Iya bu….” Aku memaksakan diri untuk bertemu Miss. Laura dan memasang expresi penuh ketegangan.
“Kau ambilkan minumlah Litaaaaa…. Suruh Rudi cepat!” Bentak Miss. Laura.
Aku mengiyakan lengkap dengan menatapnya malas. Teriakan Miss. Laura sampai menggema menuju lantai dua. Setelah menelepon Rudi di Pantry, aku mendengus dan melipat tanganku.
Sabar ya Liitaaa.. bisa copot jantung ini!
“Lain kali kalau ada tamu jangan lupa ya kasih minum…,” ketus Miss. Laura di belakang mejaku.
“Iya Bu…” Jantungku nyaris copot baru saja aku bernapas lega.
Miss. Laura naik tangga lantai dua. Ia menyuruh Ridwan mengikutinya. Ridwan hanya terdiam menyaksikan sikap Miss. Laura dan tersenyum kecil saat menatapku.
Aku terdiam tak tahu harus berbuat apa, tidak berani lagi menatap Miss. Laura sedikitpun. Kuseruput air teh yang sudah dingin. Entah mengapa udara AC yang dingin di Lobby menjadi panas! Akh mungkin memang hatiku yang sedang panas! Panas seperti hati Mbak Yani. Aku sekarang mulai mengerti kejengkelan Mbak Yani!
Hari ini untuk pertama kalinya aku bekerja, aku diteriaki Miss. Laura. Aku mengatur napas kemudian berjalan menuju Pantry.
“Hahaha….. Mbak terkena semprot nenek sihir kan?” Rudi terkikik di belakangku.
“Iyaaa begitu,” jawabku singkat.
“Anggap saja angin lalu Mbaakkk…,” cengir Rudi.
“Iya juga sih….” Aku memiringkan bibir dan melangkah kembali menuju Lobby.
Perkataan Rudi ada benarnya juga sih! Ngapain aku harus kesal! Siapa yang tidak jengkel dan pucat pasi saat dimarahi bos di depan karyawan lain! Aku harus berpikir keras mencari cara bagaimana Miss. Laura bisa bersikap baik padaku.
-ii-
Aku Biru dan Kamu Abu
795
471
2
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Listen To My HeartBeat
580
351
1
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Pacarku Arwah Gentayangan
5783
1736
0
Mystery
Aras terlonjak dari tidur ketika melihat seorang gadis duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum menatapnya. Bagaimana bisa orang yang telah meninggal kini duduk manis dan menyapa? Aras bahkan sudah mengucek mata berkali-kali, bisa jadi dia hanya berhalusinasi sebab merindukan pacarnya yang sudah tiada.
Namun, makhluk itu nyata. Senja, pacarnya kembali. Gadis itu bahkan berdiri di depannya,...
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
9404
2078
6
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan?
Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Aku Milikmu
1992
887
2
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan
dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam
bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?
Sweet Equivalent [18+]
4696
1222
0
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it
Reading Guide
This novel does not follow the rule o...
Konspirasi Asa
2802
966
3
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia."
Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita.
Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...
Diary Ingin Cerita
3398
1605
558
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa.
Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...
AKSARA
6293
2154
3
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
SEMPENA
4050
1304
0
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban.
Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini