Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Istri Rahasia Suamiku
MENU
About Us  

Syifa yang baru saja bangun dari tidurnya langsung bersiap-siap untuk berangkat ke pasar untuk membeli keperluannya untuk berjualan. Setelah memandikan Akbar dan menyuapinya Syifa langsung segera berangkat. Namun, baru saja dia membuka pintu dia dikejutkan dengan kedatangan orang tuanya yang diantar oleh Anjas. 

 

"Bapak, Ibu," ucap Syifa saat melihat orang tuanya sudah berdiri di hadapannya. 

 

“Assalamualaikum, bagaimana kabarmu Nak?" tanya Sari kepada putrinya. 

 

"Alhamdulillah baik Bu, mari masuk," jawab Syifa sambil mencium tangan kedua orang tuanya. 

 

"Rudi kemana? Dan apa yang terjadi sampai kalian harus tinggal di rumah tua seperti ini," tanya Ruli saat melihat kondisi rumah sang putri. 

 

"Mas Rudi …." belum selesai menjawab Anjas langsung memotong ucapan Syifa. 

 

"Lebih baik Bapak dan Ibu istirahat saja dulu, karena setelah menempuh perjalan hampir 3 jam pasti sangat melelahkan," ucap Anjas sambil melihat ke arah orang tua Syifa. 

 

"Syifa, apa ada kamar untuk Bapak dan Ibu istirahat?" tanya Anjas kepada Syifa. 

 

"Ada, tapi … maaf hanya beralaskan tikar saja Pak," jawab Syifa sambil menunduk. 

 

"Tidak apa-apa Nak," jawab Ruli sambil tersenyum. 

 

“Baik kalau begitu Bapak sama Ibu istirahat dulu, aku sama Akbar mau kepasar untuk belanja bahan makanan,” ucap Syifa kepada orang tuanya sambil mulai menggendong sang putra ya sedang merangkak di hadapannya. 

 

“Akbar biar disini saja sama kami,” ucap Sari sambil menggendong sang cucu. 

 

Setelah berpamitan Syifa pun langsung bergegas pergi ke pasar. Melihat Syifa yang akan berangkat berjalan kaki, Anjas langsung berdiri menawarkan bantuan untuk menggantar Syifa. Awalnya Syifa menolak dengan alasan Anjas pasti lelah setelah menempuh perjalanan jauh dari kampung. Namun, karena desakan orang tuanya Syifa pun akhirnya menyetujui keinginan Anjas. 

 

“Syifa, boleh aku menanyakan sesuatu kepadamu?” tanya Anjas kepada Syifa sambil berjalan beriringan. 

 

“Silahkan Mas, insya Allah selama aku bisa menjawabnya akan aku jawab,” jawab Syifa sambil menoleh ke arah Anjas. 

 

“Sebenarnya apa yang sudah terjadi antara kamu dan Rudi, sampai kalian tinggal di rumah itu?” tanya Anjas dengan tatapan heran. 

 

Anjas adalah sahabat baik Rudi sejak kecil, bahkan disaat orang tua Anjas meninggal dalam sebuah kecelakaan Rudi dan keluarganya 'lah yang selalu memberikan bantuan hingga dia bisa menamatkan sekolahnya. Karena kondisi yang kekurangan serta keadaannya yang sudah menjadi yatim piatu Anjas memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi. Hingga akhirnya Rudi dan Andre memintanya untuk mengawasi proyek yang berlangsung di desa Ronggo Lawuh. 

 

"Bagaimana kalau kita berhenti di tukang bakso itu, agar kamu bisa bercerita dengan nyaman," usul Anjas sambil menunjuk ke arah sebuah tukang bakso yang ada di ujung jalan.  

 

Mereka pun akhirnya mampir di sebuah tukang bakso pinggir jalan. Setelah memesan dua mangkok bakso dan minuman, Anjas yang masih berdiri langsung duduk di hadapan Syifa. Ada rasa canggung dalam diri Syifa saat berhadapan dengan sahabat baik suaminya. 

 

"Sekarang kamu bisa ceritakan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi," perintah Anjas setelah dia duduk di hadapan Syifa. 

 

"Aku bingung harus bercerita darimana, tapi yang pasti sejak aku tinggal di rumah keluarga Mas Rudi mereka tidak ada yang mau menerima ku, hanya Tuan Andre dan Mbok Inah yang baik kepadaku," jawab Syifa sambil menunduk. 

 

"Tuan Andre? Maksudmu Papanya Rudi," tanya Anjas dengan sedikit terkejut. 

 

"Iya, statusku waktu itu hanya seorang pembantu, bahkan tidak ada satu orangpun yang tahu apa hubunganku dengan Mas Rudi, hingga akhirnya Mas Rudi menikah dengan Anita" jawab Syifa sambil bergetar seolah menahan sakit di hatinya. 

 

"Jadi Rudi dan Anita sudah menikah? Lalu kenapa kamu tinggal di rumah yang tidak layak huni itu," tanya Anjas hingga membuat Syifa langsung menangis. 

 

Saat Syifa akan menjawab pertanyaan Anjas, mereka dikejutkan dengan kedatangan tukang bakso. Mereka pun menikmati semangkuk bakso, terlihat Syifa makan dengan begitu lahap seperti seseorang yang baru pertama kali makan-makanan enak. Setelah makan mereka mulai melanjutkan pembicaraannya. 

 

"Mas Rudi lebih percaya ucapan Mamanya yang menyebut jika Akbar bukanlah putra kandungnya, bahkan saat hasil tes kedua telah dilakukan Mas Rudi tetap lebih percaya kepada Ibunya, maka dari itu dia memintaku tingga di rumah itu aku di rumah itu, tapi hampir beberapa bulan ini dia tidak 

pernah mengunjungi kami untuk memberikan nafkah," jelas Syifa sambil mengusap air matanya. 

 

"Rudi, kamu benar-benar keterlaluan," batin Anjas yang terlihat marah setelah mendengar penjelasan Syifa. 

 

Setelah cukup lama berbincang-bincang mereka pun melanjutkan perjalan ke pasar. Sepanjang perjalanan Anjas menatap Syifa dengan tatapan iba. Dia tidak menyangka jika sahabatnya tega menyakiti hati seorang wanita. 

 

"Kasihan kamu Syifa, kamu adalah perempuan yang baik. Aku yakin suatu saat Rudi akan menyesal karena telah meninggalkanmu," batin Anjas sambil menatap Syifa. 

 

"Mas, Mas Anjas baik-baik saja 'kan?" tanya Syifa saat dia menyadari laki-laki yang ada di sampingnya terhanyut dalam lamunan. 

 

"Iya, apalagi yang ingin kamu beli?" tanya Anjas dengan sedikit terkejut. 

 

"Tidak ada Mas, ayo kita pulang," ajak Syifa sambil berjalan mendahului Anjas. 

 

"Syifa! Tunggu aku mau beli makanan untuk orang tuamu dulu," teriak Anjas sambil langsung berlari masuk ke dalam pasar. 

 

Setelah beberapa saat Anjas pun keluar dengan membawa beberapa kantong plastik hitam di tangannya. Syifa yang sejak tadi menunggu hanya tersenyum melihat tingkah sahabat baik suaminya itu. Anjas memang seorang laki-laki yang cengengesan, bahkan terkadang Rudi sering dibuat kesal dengan tingkah konyolnya selama ini. 

 

“Syifa ini buatmu,” ucap Anjas sambil menyerahkan sebuah boneka teddy bear berwarna pink dan sebuah kotak berisi coklat. 

 

“Buat aku?” tanya Syifa sambil menerima barang yang diberikan Anjas. 

 

“Iya, memangnya kenapa? Bukannya perempuan seusiamu suka saat diberikan boneka,” jawab Anjas sambil mulai berjalan. 

 

“Memangnya kenapa Mas Anjas memberikan boneka ini?” tanya Syifa sambil mulai mengejar Anjas yang mulai menjauh darinya. 

 

“Ya Anggap saja boneka itu sebagai sahabat yang akan menemanimu disaat kamu sedih dan kecewa,” jawabnya tanpa melihat Syifa. 

 

Usia Syifa memang tergolong masih muda, bahkan tahun ini saja dia baru menginjak di angka 22 tahun. Sebuah usia yang masih sangat muda untuk menjalankan perannya sebagai seorang ibu. Disaat gadis seusianya masih menikmati masa mudanya Syifa justru mengabdikan dirinya untuk menjadi seorang istri. 

 

"Terima kasih ya Mas," jawab Syifa sambil tersenyum. 

 

"Iya sama-sama, sini barang belanjaanmu biar aku yang bawa, agar kamu bisa memeluk boneka itu," ucap Anjas sambil meminta beberapa kantong hitam dari tangan Syifa. 

 

Beberapa saat kemudian mereka pun sampai dirumah. Terlihat Pak Ruli dan sang istri sedang bermain dengan Akbar di halaman depan. Syifa yang sangat bahagia melihat orang tuanya langsung berlari memeluk mereka seperti seorang anak kecil. 

 

"kamu kenapa Nak? Apa yang terjadi sampai kamu menangis," tanya Sari kepada sang putri yang menangis di pelukannya. 

 

"Maafkan Syifa, Pak, Bu," jawab Syifa sambil terus menangis. 

 

"Nak Anjas, apa yang sudah terjadi pada Syifa saat di pasar tadi, kenapa dia menangis," tanya Ruli yang terlihat sangat khawatir. 

 

"Sebenarnya ada yang ingin aku katakan kepada Bapak dan Ibu, tapi aku harap kalian tidak marah," jawab Syifa dengan wajah takut. 

 

"Kalau begitu kita masuk ke dalam, katakan apa yang ingin kamu katakan. Bapak dan Ibu janji tidak akan marah kepadamu," ucap Ruli sambil berdiri dari tempat duduknya. 

 

Setelah mereka masuk dan duduk di lantai, Syifa mulai menceritakan kehidupannya mulai awal hingga akhir dirinya hidup dengan keluarga Rudi. Ada rasa kesal, marah dan kecewa dari wajah Ruli kepada sang menantu. Namun, dia berusaha tetap tenang di hadapan sang putri yang menangis dengan sesegukan. 

 

"Kenapa kamu baru ceritakan semuanya kepada kami Nak?" tanya Sari kepada sang putri. 

 

"Maafkan Syifa Bu, Syifa hanya tidak mau merepotkan kalian, sudah cukup aku membuat malu keluarga dengan kehamilanku," jawab Syifa sambil terus menangis tersedu-sedu. 

 

"Kamu tidak pernah membuat malu kami Nak, Bapak rela menjual rumah kita demi untuk datang ke kota menemui kamu. Sampai kapanpun kamu tetap putri kecil Bapak, putri kesayangan Bapak," tegas Ruli kepada Syifa. 

 

"Bapakmu benar Nak, sampai kapanpun kamu adalah putri kami, jadi apapun yang terjadi kamu adalah Syifa kami," tambah Sari sambil mengusap air mata putrinya dengan lembut. 

 

"Sekarang kamu kemasi barang-barangmu, kita pulang ke kampung sekarang. Bapak masih mampu menghidupimu dan Akbar walaupun tanpa bantuan bajingan itu," perintah Ruli kepada sang putri. 

 

"Kita mau kemana Pak, bukannya rumah sudah laku terjual," jawab Sari yang saat itu sedang memangku sang cucu. 

 

"Kalian tidak perlu khawatir, kita jual rumah ada uang yang didapatkan jadi kita bisa beli rumah lain untuk tempat tinggal," jawab Ruli dengan tegas. 

 

"Apa Nak Anjas mau membantu kami mencari tempat tinggal baru?" tanya Ruli kepada Anjas yang sejak tadi hanya diam. 

 

"Bisa Pak, insya Allah saya akan bantu sampai Bapak dan keluarga mendapatkan tempat tinggal baru," jawab Anjas dengan tegas. 

 

"Tapi bagaimana jika Mas Rudi datang kesini?" tanya Syifa dengan kebingungan. 

 

“Apa lagi yang kamu harapkan dari laki-laki seperti dia, Bapak yakin dia tidak akan datang kesini untuk memenuhi kewajibannya sebagai Ayah dan Suami yang baik," jelas Ruli yang sudah mulai hilang kesabaran. 

 

"Benar Nak, usiamu masih muda, masa depanmu masih panjang. Jadi jangan sampai kamu menghancurkan hidupmu dan Akbar hanya untuk menunggu laki-laki yang sudah jelas membuangmu," jawab Sari yang mencoba memberi pengertian kepada Syifa. 

 

Setelah mempertimbangkan segalanya Syifa akhirnya menuruti keinginan orang tuanya. Setelah bersiap-siap mereka pun berangkat ke kampung dengan menggunakan mobil milik Anjas. Ada rasa haru dan kasihan dalam hati Anjas untuk Syifa, hingga membuatnya terus melirik perempuan itu dari kaca spion yang ada di hadapannya. 

 

***

Setelah menempuh perjalanan 3 jam, mereka akhirnya sampai di desa Ronggo Lawuh. Berkat kegigihan Anjas dan dibantu oleh informasi beberapa tukang yang ada di proyek, mereka akhirnya mendapatkan sebuah rumah yang bisa dibeli oleh Syifa dan keluarganya.  Sebuah rumah sederhana yang memiliki halaman cukup luas. 

 

"Kenapa kita tidak membeli rumah di Desa Ronggo Lawuh lagi Pak?" tanya Syifa saat mengetahui jika rumah barunya tidak berada di desa Ronggo Lawuh. 



 

 







 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Pacarku Arwah Gentayangan
6253      1820     0     
Mystery
Aras terlonjak dari tidur ketika melihat seorang gadis duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum menatapnya. Bagaimana bisa orang yang telah meninggal kini duduk manis dan menyapa? Aras bahkan sudah mengucek mata berkali-kali, bisa jadi dia hanya berhalusinasi sebab merindukan pacarnya yang sudah tiada. Namun, makhluk itu nyata. Senja, pacarnya kembali. Gadis itu bahkan berdiri di depannya,...
Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
8052      2581     22     
Romance
Kenangan pahit yang menimpanya sewaktu kecil membuat Daniel haus akan kasih sayang. Ia tumbuh rapuh dan terus mendambakan cinta dari orang-orang sekitar. Maka, ketika Mara—sahabat perempuannya—menyatakan perasaan cinta, tanpa pikir panjang Daniel pun menerima. Sampai suatu saat, perasaan yang "salah" hadir di antara Daniel dan Mentari, adik dari sahabatnya sendiri. Keduanya pun menjalani h...
When Magenta Write Their Destiny
6488      1734     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
AKSARA
6802      2256     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
KataKu Dalam Hati Season 1
6115      1603     0     
Romance
Terkadang dalam hidup memang tidak dapat di prediksi, bahkan perasaan yang begitu nyata. Bagaikan permainan yang hanya dilakukan untuk kesenangan sesaat dan berakhir dengan tidak bisa melupakan semua itu pada satu pihak. Namun entah mengapa dalam hal permainan ini aku merasa benar-benar kalah telak dengan keadaan, bahkan aku menyimpannya secara diam-diam dan berakhir dengan aku sendirian, berjuan...
Diary Ingin Cerita
3527      1691     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...
Air Mata Istri Kedua
164      145     0     
True Story
Menjadi istri kedua bukanlah impian atau keinginan semua wanita. Begitu juga dengan Yuli yang kini telah menikah dengan Sigit. Seorang duda yang dia kenal satu tahun lalu. Pernikahan bahagia dan harmonis kini justru menjadi bencana bagi Yuli saat dia mengetahui jika Sigit sebenarnya bukanlah seorang duda seperti yang dia katakan dulu. Pria yang diketahui bekerja sebagai seorang pelayan di seb...
Play Me Your Love Song
4969      1674     10     
Romance
Viola Zefanya tidak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru piano pribadi bagi Jason, keponakan kesayangan Joshua Yamaguchi Sanjaya, Owner sekaligus CEO dari Chandelier Hotel and Group yang kaya raya bak sultan itu. Awalnya, Viola melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan tuntutan "profesionalitas" semata. Tapi lambat laun, semakin Viola mengenal Jason dan masalah dalam keluarganya, sesu...
Aku Biru dan Kamu Abu
849      492     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
I'm not the main character afterall!
1434      739     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...