Rudi yang mendengar jawaban Syifa hanya terdiam, dia tidak menyangka istri sirinya kini bisa membaca sejauh itu untuk melawannya. Syifa yang saat itu diam mematung di hadapan Rudi langsung masuk ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya.
Rudi dan keluarganya sudah berkumpul di meja makan sambil berbincang-bincang. Terlihat Mbok Inah dan Syifa yang sedang sibuk menyiapkan makanan. Diam-diam Anita memperhatikan tatapan Rudi kepada Syifa.
“Sebenarnya ada hubungan apa antara Mas Rudi dan pembantu itu?” batin Anita sambil terus menoleh ke arah Syifa yang sedang sibuk menyiapkan Makan siang.
"Anita! Ayo makan kok melamun," teriak Ningrum sambil tersenyum ke arah Anita.
“Iya, Tante terima kasih.” jawab Anita sambil menoleh ke arah Ningrum yang ada di sampingnya.
Usai menikmati makan siang bersama, Anita pun mengajak Rudi untuk pergi ke sebuah pusat dunia. Rudi yang saat itu memang tidak ada kegiatan akhirnya menerima ajakan Anita. Setelah bersiap-siap Rudi dan Anita berangkat menuju sebuah pusat dunia terbesar di Jakarta.
“Sebenarnya Syifa itu siapa Mas?” tanya Anita kepada Rudi saat sudah berada di dalam mobil.
"Oh Syifa, Dia adalah anak salah satu petani yang ada di Desa Ronggolawuh," jelas Rudi kepada Anita sambil mengemudikan mobilnya.
“Lalu kenapa kamu bawa dia ke rumah? Apa Dia tidak punya suami,” tanya Anita kepada Rudi.
“Aku bawa ke rumah karena aku kasihan. Dia belum menikah, laki-laki yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab, makanya dia diusir dari Desa Ronggolawuh,” jawab Rudi Sambil terus fokus ke mobil yang dikemudikannya.
"Tapi aku melihat ada tatapan cinta dan sayang dari matamu untuk Syifa, Apa jangan-jangan kamu ada hubungan dengan dia?" tanya Anita sambil sedikit penasaran.
"Hubungan apa. Aku hanya ingin menjaga Syifa saja, karena aku takut jika terjadi apa-apa dia nanti aku yang akan disalahkan," jawab Rudi kepada Anita.
"Sepertinya aku harus menjaga sikapku kepada Syifa karena Anita dan Mama sudah mulai curiga," batin Rudi sambil terus mengemudikan mobilnya.
***
Syifa yang curiga atas hubungan Rudi dan Anita mulai mencari informasi dari Mbok Inah. Dia yakin bahwa Mbok Inah pasti tahu persis sejauh apa hubungan Rudi dan Anita. Setelah selesai mengerjakan semua pekerjaannya Syifa pun langsung berjalan menuju ke halaman belakang sambil membawa sepiring nasi untuk dirinya sendiri.
“Mbok sudah selesai makan?” tanya Syifa sambil duduk di samping Mbok Inah.
"Sedikit lagi, kamu baru mau makan?" tanya Mbok Inah sambil mulai berdiri dari tempat duduknya.
“Mbok. Sebenarnya ada yang mau aku tanyakan,” ucap Syifa sambil memegang tangan Mbok Inah agar tidak buru-buru meninggalkannya.
“Tanya tentang apa?” tanya Mbok Inah sambil kembali duduk di samping Syifa.
“Aku mau tanya tentang hubungan Mas Rudi dan Anita Mbok.” jawab Syifa sambil menyendok nasi yang ada di piringnya.
“Mas Rudi dan Mbak Anita, kamu cemburu ya." ledek Mbok Ijah.
“Tidak ada seorang istri yang tidak cemburu melihat suaminya dengan perempuan lain, ya. Walaupun aku hanya rahasia istri Mas Rudi,” jawab Syifa sambil mulai memasukan makanan dalam mulutnya.
“Kamu benar, Nak. Setahu Mbok hubungan Mbak Anita dan Mas Rudi sudah terjalin cukup lama, tapi menurut berita yang Mbok dengar dari percakapan Nyonya Besar dan Mas Rudi mereka sudah putus sejak Mbak Anita memutuskan untuk mengejar karier sebagai seorang model,” jelas Mbok Inah sambil memainkan sendok yang ada di atas piringnya.
“Jadi Anita itu seorang Model Mbok?” tanya Syifa kepada Mbok Inah.
“Iya, Mbak Anita model yang terkenal. Dia juga sudah pernah masuk televisi, karena membintangi iklan shampo yang terkenal itu loh,” jawab Mbok Inah sambil menoleh ke arah Syifa.
“Kalau mereka sudah putus kenapa Anita datang kembali di kehidupan Mas Rudi?" batin Syifa sambil terus menikmati makanan yang ada di tangannya.
Saat Syifa dan Mbok Inah sedang Asyik membicarakan membicarakan hubungan Rudi dan Anita mereka dikejutkan oleh teriakan Ningrum. Syifa yang saat itu terkejut melihat Ningrum yang sudah berdiri di belakangnya langsung terdiam. dia berharap Ningrum tidak mendengar apa yang dibicarakannya dengan Mbok Inah.
"Ternyata kalian sedang bergosip ria disini!" Teriak Ningrum sambil bertolak pinggang.
“Nyonya, maaf Nyonya kami hanya makan siang saja,” jawab Mbok Inah sambil sedikit ketakutan.
“Kalian disini bukan di gaji untuk bergosip, ini lagi si Perempuan kotor kenapa dari tadi saya panggil tidak datang?” tanya Ningrum sambil mendorong kepala Syifa dari belakang.
"Maaf Nyonya saya tidak mendengar panggilan Nyonya." jawab Syifa sambil menunduk.
"Ya pastilah kamu tidak mendengar, 'kan kamu sibuk bergosip dengan Pembantu tua ini!" bentak Ningrum sambil menunjuk Mbok Inah.
"Tidak Nyonya, kami benar-benar tidak bergosip, kami hanya sedang makan siang," jawab Syifa ketakutan.
"Apa yang kalian sedang bicarakan tentang keluarga saya?" tanya Ningrum sambil menatap syifa dengan tatapan yang begitu tajam.
"Apa jangan-jangan Nyonya sudah tahu tentang hubunganku dan Mas Rudi," batin syifa sambil menunduk.