Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hujan Paling Jujur di Matamu
MENU
About Us  

Yudis tak kuasa menahan air mata. Kata-kata Ratri bagai ribuan anak panah yang menancap tepat di jantungnya. Ia sangat menyesal telah membuat Ratri begitu menderita dengan perlakuan kasarnya selama ini. Segera dipeluknya Ratri. Wajah mereka bersentuhan. Airmatanya membasahi wajah pucat pasi sang istri.

“Jangan bicara seperti itu, Neng. Aa yang salah. Aa yang jahat sama Neng. Aa menyesal Neng. Maafkanlah suamimu yang telah zalim ini. Sebab perlakuan Aa semakin menambah penderitaan buat Neng.” Suara Yudis bergetar di antara isak.

Semua yang menyaksikan itu ikut meneteskan air mata. Apalagi Umi Siti dan Bu Farida. Suasana dalam ruangan itu sangat menyayat. Sementara Dewanti menghela napas dalam. Dia sedikit iri kepada Ratri yang begitu dicintai semua orang.

“Ratri gadis yang istimewa,” desahnya dalam hati.

Perlahan Yudis melepaskan pelukannya. Diusapnya kepala Ratri penuh kasih. Ratri kembali menatap Yudis. Matanya makin terlihat sayu. Berair bening laksana mata air zamzam. Semua yang ada di sana seperti menahan napas menunggu apa yang akan dikatakan oleh Ratri.

“Aa, Neng bukan wanita suci. Neng hanyalah seorang wanita pembohong penyebab malapetaka dan aib bagi keluarga. Pembawa aib bagi orang tua. Neng sadar diri. Neng rela Aa Yudis meninggalkan Neng. Carilah wanita lain yang lebih baik dan tentu saja yang sayang sama Aa Yudis dan Ibu. Dan sepertinya ....” Ratri melirik Dewanti.

Ditatap seperti itu, Dewanti salah tingkah. Ia baru menyadari kalau keberadaannya di samping Yudis membuat orang lain curiga. Bahkan mungkin Ratri makin merasa tersakiti. Dewanti sedikit menjauhi Yudis. Namun tentu saja Ratri semakin curiga. Matanya yang rapuh terus memandangi wajah Dewanti yang mulai sedikit memerah.

“Sepertinya wanita itu sudah ada di dekat Aa. Neng ikhlas Aa. Neng tak ingin menjadi penyebab ketidakbahagiaan dalam hidup Aa Yudis,” ucap Ratri kembali.

“Neng bicara apa sih! Sampai kapan pun Aa tak kan pernah meninggalkan Neng. Aa sayang sama Neng. Aa janji akan selalu berusaha membahagiakan Neng. Aa ingin menebus dosa-dosa Aa kemarin sama Neng,” jawab Yudis sambil memegang tangan Ratri.

“Iya Teh, Yudis tak kan pernah menyia-nyiakan Teteh lagi. Saya bisa menjamin kalau Yudis adalah salah satu pria terbaik yang ada di dunia ini. Andai pun kemarin Yudis melakukan kesalahan itu karena Yudis adalah manusia biasa yang tak luput dari amarah dan airmata.” Dewanti menimpal.

Ratri menatap Dewanti lekat. Dari bibirnya tersungging senyum. Begitu pun dengan Yudis. Ia menatap Dewanti perempuan berhati mulia.

“Apa Aa Yudis mau berjanji sama Neng kalau tidak akan pernah lagi berlaku kasar apa pun yang terjadi?” lirih Ratri.

Yudis menghela napas dalam. Senyum tersungging. Kemudian mencium jemari Ratri. “Dengar ya, Neng. Sejak kita menikah, sejak itulah Aa mencintai Neng. Dan cinta ini tak akan pernah luntur hanya karena kejadian ini. Percayalah, Aa akan selalu setia dan menyayangi Neng. Mulai sekarang Aa berjanji akan selalu mencintai dan melindungi Neng.”

Ratri tersenyum bahagia mendengar jawaban dari Yudis. Ia bisa merasakan ketulusan dari setiap getaran nada suaranya. Wajahnya seketika cerah, bola mata yang sejak tadi terlihat rapuh kini berbinar-binar. Bening, sehingga Yudis dapat melihat wajahnya pada kedua bola mata Ratri. Mereka pun kembali berpelukan. Tanpa rasa malu sedikit pun berkali-kali Yudis mengecup kening istrinya. Tangan mereka begitu kuat bergenggaman. Semua yang ada dalam ruangan itu pun terhanyut, air mata sedih Umi siti dan Bu Farida pun segera berubah menjadi air mata bahagia.

 Berbeda dengan Dewanti, hatinya terasa dicabik-cabik oleh setiap kata yang diucapkan Yudis. Perlahan, sangat pelan, Dewanti mundur dan keluar dari dalam ruangan itu. Tak ada yang menyadari kalau Dewanti sudah keluar dari dalam ruangan itu karena mereka semua sedang terhanyut oleh kata-kata cinta Yudis.

Sesampainya di luar, ternyata Pak Jovan pun sudah berada dengan ibunya. Dewanti segera memeluk kedua orangtuanya itu. Pak Jovan dan Bu Nining mengelus kepala putrinya itu. “Kita pulang yuk, De,” ucap Bu Nining.

Dewanti mengangguk lesu.

Mereka berjalan bergandengan menyusuri selasar rumah sakit. Dewanti nampak sangat lelah, namun ada kebahagiaan menyelinap dalam hatinya karena Yudis pria yang sangat ia cintai, telah menemukan cinta sejatinya. Meskipun Dewanti sendiri tidak tahu kapan ia akan bertemu cintanya. “Yudis, meskipun cintaku telah terpaut padamu, tapi aku yakin akan ada seseorang yang mencintaiku lebih besar dan tulus dari cintaku kepadamu,” desah Dewanti dalam hati.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A Perfect Clues
6371      1731     6     
Mystery
Dalam petualangan mencari ibu kandung mereka, si kembar Chester-Cheryl menemukan sebuah rumah tua beserta sosok unik penghuninya. Dialah Christevan, yang menceritakan utuh kisah ini dari sudut pandangnya sendiri, kecuali part Prelude. Siapa sangka, berbagai kejutan tak terduga menyambut si kembar Cherlone, dan menunggu untuk diungkap Christevan. Termasuk keberadaan dan aksi pasangan kembar yang ...
Meja Makan dan Piring Kaca
58018      8509     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Who are You?
1425      641     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?
Blue Island
153      128     1     
Fantasy
Sebuah pulau yang menyimpan banyak rahasia hanya diketahui oleh beberapa kalangan, termasuk ras langka yang bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau itu disebut Blue Island, pulau yang sangat asri karena lautan dan tumbuhan yang hidup di sana. Rahasia pulau itu akan bisa diungkapkan oleh dua manusia Bumi yang sudah diramalkan sejak 200 tahun silam dengan cara mengumpulkan tujuh stoples...
Because Love Un Expected
17      15     0     
Romance
Terkadang perpisahan datang bukan sebagai bentuk ujian dari Tuhan. Tetapi, perpisahan bisa jadi datang sebagai bentuk hadiah agar kamu lebih menghargai dirimu sendiri.
IMPIAN KELIMA
471      352     3     
Short Story
Fiksi, cerpen
Project Pemeran Pembantu
6200      1906     1     
Humor
Project Pemeran Pembantu adalah kumpulan kisah nyata yang menimpa penulis, ntah kenapa ada saja kejadian aneh nan ajaib yang terjadi kepadanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam kumpulan cerita ini, penulis menyadari sesuatu hal yang hilang di hidupnya, apakah itu?
START
320      216     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
DEWS OF MOCCACINO ICE
603      417     0     
Short Story
Jalan Tuhan
549      388     3     
Short Story
Percayalah kalau Tuhan selalu memberi jalan terbaik untuk kita jejaki. Aku Fiona Darmawan, biasa dipanggil fia, mahasiswi kedokteran di salah satu universitas terkemuka. Dan dia, lelaki tampan dengan tubuh tinggi dan atletis adalah Ray, pacar yang terkadang menjengkelkan, dia selalu menyuruhku untuk menonton dirinya bermain futsal padahal dia tahu, aku sangat tidak suka menonton sepak bola ata...