Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hujan Paling Jujur di Matamu
MENU
About Us  

Sepeninggal Arya, Yudis langsung menutup galerinya lalu menuju mobilnya untuk segera menuju rumah sakit tempat Dewanti terbaring kesakitan. Namun, baru saja dia membuka pintu mobil, handphone-nya berdering. Sekilas, Yudis melihat ke layar handphone.K alau saja yang menelepon bukan dari tantenya di Bandung, tentu Yudis tidak akan menggubrisnya. Dia pun segera menerima telepon itu.

“Assalamualaikum. Maaf Tante, nanti Yudis telepon balik ya! Yudis sedang sibuk!”

“Yud-Yudis .... Sebentar Yudis."

"Tapi, Tan ..."

"Semeniiit saja."

Yudis menghela napas. Sedikit kesal karena telepon dari tantenya. Sementara, dia sedang terburu-buru untuk ingin menemui Dewanti di rumah sakit. Dengan berat hati, Yudis membiarkan tantenya itu berbicara. Terdengar suara bergetar dengan nada kecemasan.

"Kau harus segera pulang, Yudis. Jantung ibumu kumat lagi dan sekarang sedang berada di ruang ICU. Cepatlah!” jawab Tantenya di ujung sana.

Mendadak rasa kesal yang Yudis rasakan kepada tantenya tadi pun berubah. Raut kecemasan muncul dari wajah Yudis. Entah kabar dari tantenya itu harus disikapi dengan cara bagaimana. Senang ataukah bahagia? Pastinya, Yudis merasa beruntung mendapat telepon dari sang tante. Meski kabar yang didengarnya adalah kabar tidak menyenangkan. Setidaknya, dia bisa mengetahui lebih awal tentang kondisi sang ibu dan tentu bisa menemuinya segera.

“Apa! Ibu masuk rumah sakit lagi!” seru Yudis. Bu Farida memang sudah beberapa kali masuk rumah sakit semenjak divonis dokter memiliki riwayat penyakit jantung. Tentu saja Yudis sangat cemas.

“Iya, cepatlah pulang, Yudis!” seru tantenya lagi.

“Baik Tante, Yudis segera pulang!” serunya.

Obrolan Yudis dan tantenya pun berakhir. Yudis segera masuk ke mobil. Kecemasan Yudis terhadap sang ibu mengalahkan kecemasan kepada Dewanti yang saat itu juga sedang terbaring kesakitan menantinya. Memang bukan pilihan yang mudah. Namun bagi Yudis, ibu adalah segalanya. Sebab, tak ada yang bisa mengalahkan cinta dan pengorbanan seorang ibu di dunia. Yudis segera meluncur menuju pintu Tol Cipularang untuk selanjutnya menuju menuju ke Bandung.

Beberapa kali Yudis terjebak kemacetan sebelum sampai di pintu tol. Bahkan jalan tikus yang biasa dia lalui untuk menghindari macet pun bernasib serupa. Entah apa yang sedang terjadi, macet di mana-mana. Mungkin ada pejabat yang melintas atau ada kecelakan yang mengakibatkan jalan terhambat. Yudis tak peduli itu semua. Dalam pikirannya hanya ingin segera tiba dengan segera menemui sang ibu. Pelan-pelan dia telusuri jalan. Kemacetan terparah justru menjebaknya di pintu masuk Tol. Yudis hanya mampu menggerutu tanpa berbuat apa-apa. Kemacetan di kota Jakarta memang sudah jadi salah satu kewajiban yang harus dialami para pengguna jalan setiap hari.

Sementara matahari mulai bergulir. Sudah dua jam lewat dari tengah hari dan Yudis masih terjebak macet. Yudis menyumpahi pemerintah kota Jakarta yang hingga saat ini belum bisa mengatasi kemacetan.

“Semua hanya omong doang!” gerutunya.

***

Langit senja mulai menampakkan kecantikannya. Matahari bercermin di kaca spion ketika mobil yang dikendarai Yudis memasuki kawasan Pasteur, Bandung. Ternyata bukan cuma Jakarta saja yang macet, Bandung pun sama. Apalagi di akhir pekan seperti saat ini, banyak para pelancong dari luar kota yang masuk ke Bandung dan lagi-lagi menyebabkan kemacetan.

Kawasan Pasteur senja itu pun macet-macet ayam. Yudis semakin kesal, tapi tetap tak bisa berbuat apa-apa. Kecemasan jelas tergambar di wajahnya. Dia terus teringat kepada sang ibu yang kini tengah terbaring menunggunya. Dia sangat merasa bersalah. Penyakit ibunya kambuh lagi mungkin karena ulah dirinya. Yudis masih belum memberi jawaban kepada sang ibu. Semua masih mengambang tanpa kepastian. Yudis masih belum memutuskan tentang keinginan sang ibu untuk menikahkan dirinya dengan Ratri, putri sahabatnya.

Astagfirullah ....” Yudis terkejut spontan menginjak pedal rem ketika sebuah motor menyalipnya.

Tiiitttt ... Yudis menekan klakson dengan gemas. Namun, pengendara motor itu seolah tak mendengar. Dia terus ngebut, menyelinap di antara mobil-mobil yang melaju tersendat-sendat. “udah bosen hidup tuh orang!” Yudis menyumpahinya dalam hati. Lalu kembali menginjak pedal gas.

Baru setelah menaiki fly over Pasupati jalanan mulai sedikit lancar. Yudis pun menginjak pedal gas sedikit dalam. Dia ingin segera tiba di ruman sakit tempat ibunya dirawat. Rasa sayang dan cemas yang teramat dalam kepada sang ibunda membuat hatinya semakin gelisah.

Dari fly over Pasupati, Yudis turun dan berbelok kiri ke jalan Pasir Kaliki. Sementara senja kian redup. O bukan! Langit tiba-tiba mendung karena lima menit kemudian gerimis pun turun. Bersamaan dengan sampainya Yudis di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.

Alhamdulillah ….” desahnya.

Setelah memarkir mobilnya, Yudis pun segera masuk ke dalam rumah sakit melalui pintu utama. Ia berjalan sebentar menyusuri selasar menuju Ruang Rawat Inap Khusus (RIK) Paviliun Parahiyangan Utama kelas A tempat ibunya dirawat. Tantenya memasukan ibunya ke ruang khusus agar mendapat perawatan maksimal. Dan memang begitulah umumnya rumah sakit di Indonesia, yang paling berduit, maka dialah yang mendapat perawatan dan pelayanan paling baik. Tapi tetap saja Yudis cemas. Dia sadar sepenuhnya bahwa sebaik apa pun pelayanan yang diberikan pihak RS kepada ibunya, tetap saja yang namanya sakit itu tidak enak. Bahkan pernah ia dengar dari seseorang kalau sakit adalah bunganya kematian.

Deg! Jantungnya serasa berhenti berdetak ketika ia teringat akan kematian. “Sembuhkan ibu, Duhai Allah ...,” jeritnya dalam hati.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Archery Lovers
4784      2019     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Rasa Cinta dan Sakit
502      271     1     
Short Story
Shely Arian Xanzani adalah siswa SMA yang sering menjadi sasaran bully. Meski dia bisa melawan, Shely memilih untuk diam saja karena tak mau menciptakan masalah baru. Suatu hari ketika Shely di bully dan ditinggalkan begitu saja di halaman belakan sekolah, tanpa di duga ada seorang lelaki yang datang tiba-tiba menemani Shely yang sedang berisitirahat. Sang gadis sangat terkejut dan merasa aneh...
ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
185      154     3     
Romance
Memiliki hutang budi dengan keluarga Dharmendra, Eira mau tidak mau menyetujui perjodohan dengan putra sulung keluarga itu, Arsel, seorang ketua geng motor tersohor di kampusnya.
Manusia Air Mata
1072      652     4     
Romance
Jika air mata berbentuk manusia, maka dia adalah Mawar Dwi Atmaja. Dan jika bahagia memang menjadi mimpinya, maka Arjun Febryan selalu berusaha mengupayakan untuknya. Pertemuan Mawar dan Arjun jauh dari kata romantis. Mawar sebagai mahasiswa semester tua yang sedang bimbingan skripsi dimarahi habis-habisan oleh Arjun selaku komisi disiplin karena salah mengira Mawar sebagai maba yang telat. ...
CATCH MY HEART
2831      1101     2     
Humor
Warning! Cerita ini bisa menyebabkan kalian mesem-mesem bahkan ngakak so hard. Genre romance komedi yang bakal bikin kalian susah move on. Nikmati kekonyolan dan over percaya dirinya Cemcem. Jadilah bagian dari anggota cemcemisme! :v Cemcemisme semakin berjaya di ranah nusantara. Efek samping nyengir-nyengir dan susah move on dari cemcem, tanggung sendiri :v ---------------------------------...
Si 'Pemain' Basket
4979      1318     1     
Romance
Sejak pertama bertemu, Marvin sudah menyukai Dira yang ternyata adalah adik kelasnya. Perempuan mungil itu kemudian terus didekati oleh Marvin yang dia kenal sebagai 'playboy' di sekolahnya. Karena alasan itu, Dira mencoba untuk menjauhi Marvin. Namun sayang, kedua adik kembarnya malah membuat perempuan itu semakin dekat dengan Marvin. Apakah Marvin dapat memiliki Dira walau perempuan itu tau ...
SAMIRA
319      197     3     
Short Story
Pernikahan Samira tidak berjalan harmonis. Dia selalu disiksa dan disakiti oleh suaminya. Namun, dia berusaha sabar menjalaninya. Setiap hari, dia bertemu dengan Fahri. Saat dia sakit dan berada di klinik, Fahri yang selalu menemaninya. Bahkan, Fahri juga yang membawanya pergi dari suaminya. Samira dan Fahri menikah dua bulan kemudian dan tinggal bersama. Namun, kebahagiaan yang mereka rasakan...
I'm Growing With Pain
14008      2105     5     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.
Bait of love
2271      1081     2     
Romance
Lelaki itu berandalan. Perempuan itu umpan. Kata siapa?. \"Jangan ngacoh Kamu, semabuknya saya kemaren, mana mungkin saya perkosa Kamu.\" \"Ya terserah Bapak! Percaya atau nggak. Saya cuma bilang. Toh Saya sudah tahu sifat asli Bapak. Bos kok nggak ada tanggung jawabnya sama sekali.\"
Sosok Ayah
909      506     3     
Short Story
Luisa sayang Ayah. Tapi kenapa Ayah seakan-akan tidak mengindahkan keberadaanku? Ayah, cobalah bicara dan menatap Luisa. (Cerpen)