Read More >>"> Rewrite (Lebam) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Rewrite
MENU 0
About Us  

“Ma, aku tadi dipukul temanku di sekolah.” Si kecil Farel menyampaikan sesuatu yang membuat Sonya menghentikan aktivitas scrolling beranda Instagram-nya.

“Lagi? Sama siapa?” Sonya mengubah posisi duduknya. Ia menatap wajah anaknya. Dahinya berkerut, kedua alisnya hampir bertautan.

“Faiq,” jawab Farel polos.

“Kok bisa?” Kedua alis Sonya bertautan.

“Ya gitu.” Jawab Farel singkat.

“Ustadzmu gimana?”

“Gak tahu.”

“Kok bisa? Kamu gak bilang Ustaz-mu?”

Farel menggeleng

“Ini sudah yang ketiga kalinya kamu dipukul,” gerutu Sonya,”Mana yang sakit?”

Farel menunjuk punggungnya. Sonya membuka baju Farel. Dan meneliti punggung putranya. Wajahnya semakin memerah.

“Keterlaluan!”

Sonya mendatangi sang suami yang sedang mengetik di depan laptop.

“Pa, coba lihat. Keterlaluan ini!”

“Ada apa Ma?” jawab laki-laki yang bernama Zaka itu. Ia membalikkan badan menuju sumber suara istrinya.

“Kasihan anakmu jadi korban bulliying temannya. Udah berkali-kali dipukul sama temannya si Faiq. Lihat tuh lebam semua punggungnya. Ustaz-nya kok gak cerita sama sekali ya tadi pas ketemu. Keterlaluan ini Pa. Mau jadi apa dia kalau terus-terusan jadi sansak tinju temannya. Aku gak terima kayak gini.” Tukas Sonya panjang lebar.

“Trus, mau pindah sekolah lagi?” laki-laki yang dipanggil Papa Zaka itu mendelik ke arah istrinya.

“Ya gak lah. Coba Papa cek sendiri. Punggungnya membiru. Itu pasti pakai benda keras saat memukul. Dari mana si Faiq itu dapat benda keras coba?”

Zaka memeriksa punggung putra kesayangannya. Ia melihat ada dua bulatan kecil tak beraturan berdiameter  sekitar 5 milimeter dengan warna biru muda di punggung sebelah kanan. Selain itu tidak ada luka-luka yang mengkhawatirkan.

Sonya mencari kotak obat di kamar sebelah. Tangannya gemetar membayangkan rasa sakit yang diderita anaknya.

“Kamu main sama siapa saja tadi?” tanya Papa Zaka.

“Ya banyak. Sama Faiq sama Rian, sama Edo.”

“Main apa sama mereka?”

“Ya banyak Pa. Main bola juga.”

“Bertengkar sama mereka?”

Farel menggeleng. Tak lama kemudian, Sonya mendekat membawa sekotak obat-obatan.

“Mana yang lebam-lebam tadi? Sini Mama obatin. Keterlaluan si Faiq itu. Mama mau nelfon Ustadzmu. Siapa namanya? Ustadz Shafwan? Mama mau Faiq dihukum skorsing!”

Farel diam.

“Mama yang tenang. Cari dulu akar permasalahannya.” Anjur Zaka.

“Gimana bisa tenang Pa. Anak kita satu-satunya, lebam-lebam dipukuli temannya. Ibu mana yang bisa menerima perlakuan buruk pada anaknya,” sanggah Sonya. Matanya kembali melotot.

“Ma, sabar ya. Ingat, Farel sudah pindah sekolah. Jangan sampai terulang lagi peristiwa di sekolah sebelumnya.”

“Sabar…sabar…enak Papa tinggal ngomong. Lihat tuh pasti sakit badannya si Farel.”

“Lebamnya gak yang parah kok. Tuh anaknya sudah lompat-lompat. Gak pa-pa kan.”

Sonya melengos mendengar jawaban enteng suaminya. Segera ia mengambil ponsel di meja dan menghubungi seseorang yang dianggap bertanggung jawab. Ustadz Shafwan.

Zaka hanya menggelengkan kepala melihat sikap istrinya.  Ia bergegas menutup laptop dan mengambil kunci mobil. Fortuner hitam itu segera melesat menuju suatu tempat.

***

Shafwan namanya. Pria tiga puluh tahun itu sudah menjadi guru sejak usia dua puluh lima. Ia menyelesaikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di sebuah kampus negeri selama 4 tahun kemudian berlanjut Pendidikan Profesi Guru selama 2 tahun. Kecintaannya kepada dunia anak-anak menjadikannya memilih menjadi guru SD.

Baginya, profesi guru adalah profesi paling efektif dalam mengubah peradaban negerinya. Mereka yang sekarang masih kecil kelak akan menjadi generasi penerus dan Shafwan ingin memberikan bekal terbaik. Bekal keimanan dan keterampilan belajar.

Orang tua Shafwan, menghendaki putranya bekerja menjadi dokter, mengingat kecerdasan Shafwan sudah tampak sejak masih kecil. Selain itu, Ayah Shafwan juga seorang dokter spesialis kulit di sebuah rumah sakit daerah. Namun, Shafwan memilih jalur lain, profesi guru sesuai idealismenya.

Pengaduan ibu Farel semalam, membuat hati Shafwan tidak tenang. Ia terus memikirkan kalimat tajam yang dilontarkan Ibu Farel melalui voice call aplikasi berlogo bulat hijau itu.

Sebagai guru, seharusnya Ustaz tahu apa saja yang terjadi di kelas. Ini sudah yang ketiga kalinya, Farel menjadi sasaran bulliying. Ustaz tahu tidak, bagaimana perasaan saya sebagai orang tua yang sudah hampir sepuluh tahun menanti kelahiran bayi sampai akhirnya Farel lahir dengan bantuan bayi tabung. Dan sekarang, anak saya dipukuli sampai lebam-lebam.

Shafwan merasa, hari itu di kelas tidak ada pertikaian berarti. Paling hanya rebutan pensil lalu selesai dengan meminta maaf. Itu pun terjadi pada siswa lain. Bukan pada Farel.

Kemarinnya juga tidak ada laporan dari siswa lain jika ada pertengkaran. Lalu dimana dan kapan peristiwa pemukulan itu terjadi. Shafwan benar-benar tidak habis pikir.

Untuk menemukan titik terang, Shafwan melakukan banyak hal terkait kasus bulliying di kelasnya. Yang pertama ia lakukan adalah melakukan dialog dengan Farel, Faiq dan Zaki serta Rian dan Edo. Kelima anak ini termasuk siswa dengan modalitas belajar kinestetik. Tidak mudah untuk duduk diam dan aktif belajar dengan bergerak. Kelima anak ini juga sering bermain bersama-sama. Shafwan mengajak dialog mereka berlima secara terpisah. Menggali apa saja yang mereka lakukan selama sehari kemarin.

Untuk melengkapi data, Shafwan juga dibantu observasi siswa oleh guru Bimbingan Konseling, Ustazah Humaira. Ustazah Humaira mencatat temuan-temuan selama observasi dan mencoba melakukan survey terkait pertemanan kepada dua puluh siswa di kelas dua.

Data dari Shafwan dan Ustazah Humaira dikomparasikan dan didiskusikan. Hasil yang didapatkan cukup mencengangkan. Jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Mama Farel.

“Ustaz, sebaiknya Ustaz Shafwan melakukan home visit. Menyampaikan temuan-temuan yang kita dapatkan hari ini kepada orang tu Farel. Sekaligus kita akan mengamati bagaimana kondisi rumah Farel.”

“Ya Ustazah benar. Rencana saya akan ke rumah Farel besok sore. Ustazah apa ikut juga? Barangkali bisa membantu observasi kondisi rumah Farel.”

“Saya? Ikut?” Mendadak kedua pipi Humaira seperti memakai blush on. Cepat-cepat ia mengembalikan ke posisi normal.

Tidak lucu jika Shafwan mengetahuinya. Batin Humaira.

“Iya. Ikut ya. Bantu saya meng-observasi kondisi rumahnya. Memperkecil subyektivitas.”

“Rumahnya di mana?”

“Daerah Gayungsari.”

“Wah jauh ya. Naik apa kita?”

“Motor aja lah. Biar cepat.”

“Apa motor? Boncengan?” Mata bulat Humaira semakin membulat cantik sempurna. Hati Shafwan yang melihatnya sempat berdesir halus. Lalu cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya.

“Tentu tidak Ustazah. Kita naik motor masing-masing. Gimana? Sepertinya keberatan ya?”

“Ah tidak. Baik. Saya bersedia.” Ucap Humaira mantap. Ganti, hati Humaira yang kebat kebit.

Andai saja itu jawaban dari sebuah lamaran. Humaira menepis pikiran liarnya.

Shafwan tersenyum. Lesung pipit di pipi Shafwan menambah pesona indah wajahnya.

“Terima kasih. Nanti saya hubungi lagi. Apa saja yang kita siapkan. Permisi.” Ucap Shafwan lalu meninggalkan ruang guru menuju kelasnya.  

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bumi yang Dihujani Rindu
6171      2126     3     
Romance
Sinopsis . Kiara, gadis bermata biru pemilik darah Rusia Aceh tengah dilanda bahagia. Sofyan, teman sekampusnya di University of Saskatchewan, kini menjawab rasa rindu yang selama ini diimpikannya untuk menjalin sebuah ikatan cinta. Tak ada lagi yang menghalangi keduanya. Om Thimoty, ayah Kiara, yang semula tak bisa menerima kenyataan pahit bahwa putri semata wayangnya menjelma menjadi seorang ...
Kafa Almi Xavier (update>KarenaMu)
649      379     3     
Romance
Mengapa cinta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya padahal prosesnya sesederhana itu? Hanya berawal dari mata yang mulai terpikat, lalu berakhir pada hati yang perlahan terikat. °°°°##°°°° Berawal dari pesan berantai yang di kirim Syaqila ke seluruh dosen di kampusnya, hingga mengakibatkan hari-harinya menjadi lebih suram, karena seorang dosen tampan bernama Kafa Almi Xavier....
Love You, Om Ganteng
15973      3822     5     
Romance
"Mau dua bulan atau dua tahun, saya tidak akan suka sama kamu." "Kalau suka, gimana?" "Ya berarti saya sudah gila." "Deal. Siap-siap gila berarti."
Varian Lara Gretha
5197      1603     12     
Romance
Gretha harus mempertahankan persahabatannya dengan Noel. Gretha harus berusaha tidak mengacuUhkan ayahnya yang berselingkuh di belakang ibunya. Gretha harus membantu ibunya di bakery untuk menambah biaya hidup. Semua harus dilakukan oleh Gretha, cewek SMA yang jarang sekali berekspresi, tidak memiliki banyak teman, dan selalu mengubah moodnya tanpa disangka-sangka. Yang memberinya semangat setiap...
Furimukeba: Saat Kulihat Kembali
424      290     2     
Short Story
Ketika kenangan pahit membelenggu jiwa dan kebahagianmu. Apa yang akan kamu lakukan? Pergi jauh dan lupakan atau hadapi dan sembuhkan? Lalu, apakah kisah itu akan berakhir dengan cara yang berbeda jika kita mengulangnya?
Dream of Being a Villainess
1117      648     2     
Fantasy
Bintang adalah siswa SMA yang tertekan dengan masa depannya. Orang tua Bintang menutut pertanggungjawaban atas cita-citanya semasa kecil, ingin menjadi Dokter. Namun semakin dewasa, Bintang semakin sadar jika minat dan kemampuannya tidak memenuhi syarat untuk kuliah Kedokteran. DI samping itu, Bintang sangat suka menulis dan membaca novel sebagai hobinya. Sampai suatu ketika Bintang mendapatkan ...
LOVEphobia
367      240     4     
Short Story
"Aku takut jatuh cinta karena takut ditinggalkan” Mengidap Lovephobia? Itu bukan kemauanku. Aku hanya takut gagal, takut kehilangan untuk beberapa kalinya. Cukup mereka yang meninggalkanku dalam luka dan sarang penyesalan.
Interaksi
406      282     0     
Romance
Ada manusia yang benar benar tidak hidup di bumi, sebagian dari mereka menciptakan dunia mereka sendiri. Seperti halnya Bulan dan Yolanda. Bulan, yang terlalu terobsesi dengan buku novel dan Yolanda yang terlalu fanatik pada Korea. Dua duanya saling sibuk hingga berteman panjang. Saat mereka mencapai umur 18 dan memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama, perasaan takut melanda. Dan berencana u...
Trust
1849      757     7     
Romance
Kunci dari sebuah hubungan adalah kepercayaan.
Perceraian kontrak
8768      1740     0     
Romance
Ryan Delon seorang Ceo terkaya se-Eropa harus menyamar menjadi satpam demi mendapatkan cinta sejatinya. Akan tetapi, penderitaan itu hanyalah sementara sampai akhirnya ia dipersatukan dengan desainer cantik bernama Calesthane. Mereka menjalani hubungan hingga kejenjang pernikahan, namun hari-hari yang mereka jalani tidak seperti bayangannya. Banyak bebatuan di kehidupan mereka, sampai pada akh...