Loading...
Logo TinLit
Read Story - Allura dan Dua Mantan
MENU
About Us  

Pandangan mataku lurus depan laptop menghitung keuangan A2T Cafebook. 

 

"Wah, Allura, Adrish, keuntungan A2T Cafebook dua kali lipat dibanding bulan lalu loh."

 

Hening. Ketika aku menoleh. Adrish dan Allura sibuk menatap layar ponsel masing-masing. Yang membuatku heran Allura senyum-senyum sendiri.

 

Aku menggebrak meja. "Oiii … kalian dengerin aku nggak sih?" 

 

Adrish melirikku. "Denger kok. Terus gue harus gimana? Jingkrak-jingkrak kayak bocil dibeliin mainan?"

 

Aku mengelus dada. Berbicara sama Adrish memang harus sabar. Aku kembali melirik Allura. Dia masih stay sama layar ponselnya dan senyum-senyum sendiri. 

 

"Allura, kowe ngopo toh senyum-senyum dewe?" Aku coba intip layarnya, dengan sigap Allura mengangkat ponselnya.

 

"Apaan sih. Kepo banget deh."

 

"Paling dia sibuk cari jodoh random di Telegram atau aplikasi kencan. Saking minimnya sirkel dia," sindir Adrish.

 

Cowok satu ini mulutnya lemes nauzubillah. Allura kok tahan ya dulu jadian sama dia sampai 2.5 tahun?

 

"Dih, sotoy. Kali ini cowoknya real berkualitas dunia nyata. No kaleng-kaleng kayak kemarin."

 

Aku dan Adrish seketika melepas apa yang kami pegang. Lalu, beralih pandangan ke Allura. "Hah? Siapa tuh cowoknya? Kok nggak dikenalin ke kami?" 

 

"Mau tau aja apa mau tau banget?" tanyanya seraya menjulurkan lidah.

 

Allura melepas ponselnya seraya olah raga jari. 

 

"Diani, Imel, Aruna, Ira!" teriak Allura memanggil karyawannya.

 

Mereka tergopoh menghampiri kami.

 

"Ada apa ya, Bu Bos? Mau bagi-bagi THR lebih awal?" tanya Imel.

 

"THR, Mbahmu. Aku nanya aja, besok kan Minggu kalian udah pada acara belum?"

 

Diani dan yang lainnya tampak berpikir dulu.

 

 "Nggak sih. Napa Bu Bos? Mau ngajak piknik lagi?" Kali ini Ira, si pendiam yang bertanya.

 

"Yup, bener banget. Aku mau ngajak piknik kalian. Nggak jauh sih, Taman Puri Mataram Yogyakarta aja."

 

Alis sebelah kananku terangkat. Seorang Allura yang super perhitungan dalam hal mengeluarkan uang untuk nggak perlu, tiba-tiba mengajak karyawannya piknik. Tumben banget. Aku curiga ada udang di balik bakwan.

 

"Sekalian makan siang di sana. Aku juga ingin kenalin seseorang yang spesial."

 

Nah, kan dugaanku benar. Pasti dia mau memperkenalkan gebetan barunya. Pertanyaannya, siapkah hatiku bertemu dengan cowok itu?

 

***

 

Allura, Adrish beserta seluruh karyawan sudah berdiri di gerbang masuk Taman Puri Mataram.

 

"Kamu ke mana aja sih? Lama banget. Kami keburu keringetan," omel Allura. Wajahnya memerah. Kulitnya emang sensitif kalau kena matahari, apalagi lagi keringetan.

 

"Sori, tadi aku berak dulu pas mau berangkat," ujarku bohong. Padahal tadi sengaja lama-lamain karena mempersiapkan hati bertemu gebetan Allura.

 

Sedikit informasi, Puri Mataram adalah objek wisata baru yang ada di Kabupaten Sleman. Memadukan wisata alam dengan budaya khas Jawa yang begitu serasi. Bahkan, kesan tradisionalnya begitu hidup, menyuguhkan wisata budaya Jawa yang sesungguhnya.

 

Puri Mataram Sleman berdekatan dengan lokasi wisata lain di Sleman. Namun, objek wisata ini tentu saja sangat berbeda dengan yang lainnya. Sehingga tidak terjadi perselisihan antar objek wisata lain.

 

Allura membayar tiket masuk untuk kami semua. Per orang Rp30.000,- karena weekend.

 

Kami semua masuk ke Taman Puri Mataram. Begitu memasuki objek wisata, kami akan melihat joglo yang merupakan restoran. Selain itu, ada juga kolam buatan, dan ragam wahana permainan air.

 

Seorang cowok tiba-tiba menghampiri Allura. 

 

"Hai, udah lama nunggu? Maaf kami lama banget masuknya."

 

"Nggak kok, aku juga baru datang."

 

Mereka cipika-cipiki. Aku mengelus dada. Ada nyeri, tapi bukan sendi. Melainkan hati. Jadi ini cowok yang mau dikenalin Allura ke kami?

 

Aku perhatikan dari ujung kaki ke ujung kepala. Penampilannya stylish, bodinya tinggi, putih, badan tegap, wajah oriental, mata sipit, rahang tegas, agak sedikit chubbi dan berkacamata.

 

"Kayaknya dia Cindo deh," bisik Adrish di telingaku.

 

Aku mengangguk.

 

"Oh iya, hampir lupa. Kenalin ini Syahril Pratama. Pacar baruku."

 

Aku melotot. Mereka sudah jadian? Cepat amat!

 

"Halo, semua. Saya Syahril Pratama salam kenal semua." Mata Syahril beralih ke arahku dan Adrish. "Dua mas ini pasti mantan sekaligus bodyguard Allura ya? Allura sering cerita soal kalian. Makasih loh, kalian udah jagain jodoh saya. Moga kalian merestui hubungan kami," ucapnya percaya diri.

 

"Ciyeeee … Bu Bos diem-diem punya pacar baru. Nggak muna, lebih cakep emang dari dua Pak Bos," celetuk Imel.

 

Diani menyikut Imel. Mungkin takut ucapannya menyinggung kami. Padahal emang iya.

 

Adrish terlihat memasang wajah masam. Jelas sekali dia tidak menyukai cowok di depan kami ini. 

 

"Hmmm … pede banget lu. Langkahi dulu mayat kami. Lagian lu kerja apa? Kenal Allura di mana coba? Apa yang bakal lu kasih buat bahagiain Allura?" tanya Adrish bertubi-tubi.

 

"Mulai deh interogasi," ujar Allura tampak nggak suka.

 

"Saya kerja general manager percetakan dan penerbitan mayor label di Yogyakarta. Kami kenal saat nikahan Aryan."

 

Aku menelan ludah. Boleh juga cowok baru Allura ini. Berarti nggak ragu kali keaslian identitasnya.

 

Aku menarik Adrish menjauh dari mereka. "Gimana menurutmu cowok baru Allura? Cowok ikhlas melepas Allura sama dia?"

 

"Nggak sepenuhnya ikhlas emang. Dari penampilan, dia meyakinkan banget. Apalagi bosnya Aryan kan? Kalau Allura bahagia sama cowok itu kita bisa apa?"

 

Adrish aja sudah berkata demikian. Aku juga bisa apa selain pasrah melihat wanita kucintai sejak 1998 bahagia dengan pria lain. 

 

Kami kembali mendekat ke mereka. "Setelah kami diskusi, kami restui deh kalian berdua. Tapi awas ya kalau kowe bikin nangis Allura!"

 

"Tenang, saya akan bikin Allura bahagia terus bersama saya."

 

"Eh, kalian mau makan atau muter-muter Taman Puri dulu?" tanya Allura.

 

"Muter-muter aja deh dulu. Kalau pas mau pulang dan lapar-laparnya, baru makan."

 

Allura melirik jam tangannya. "Bener juga sih. Baru jam sepuluh."

 

Akhirnya kami berjalan masuk ke Taman Puri Mataram. Lebih masuk, kami akan melihat hamparan persawahan hijau, ada kebun binatang, taman kaktus, taman bunga. Bau padi akan menyambut kedatangan kami. Di sini terdapat jembatan bambu panjang yang dapat dilewati.

 

Mereka berjalan seraya sibuk foto-foto. Secara tempatnya instagramable banget. Nggak berlaku buatku dan Adrish. Pikiran kami sibuk tertuju ke Allura dan Syahril. 

 

***

 

Tibalah hari menakutkan. Melihat Allura bersanding di pelaminan bersama pria lain. 

 

Aku titipkan dia.

Lanjutkan perjuanganku untuknya

Bahagiakan dia 

 

Duh, lagu Tri Suaka menggema di gedung resepsi ini. Siapa sih yang request lagu ini? Pas banget sama suasana hatiku. Sakit tak berdarah.

 

Aku, Adrish dan seluruh karyawan antri mau salaman dengan Allura. Mungkin terakhir kalinya kami bersentuhan tangan dengan Allura.

 

Sekarang sampai giliranku dan Adrish. "Syahril, jaga Allura ya. Awas aja kalau sampai Allura nangis gara-gara lu, tak jadiin ayam geprek!" ancam Adrish.

 

Ancamannya mewakili ucapanku. Aku sudah nggak bisa berkata-kata lagi.

 

"Tenang aja mas-mas semua. Saya akan menjaga dan mencintai Allura sepenuh hati," jawab Syahril.

 

Saat bersalaman dengan Allura. Jantungku masih berdegup kencang. Namun, terasa perih juga. 

 

"Maaf ya, aku nyakitin kalian. Aku doakan kalian cepet nyusul kami. Kita masih tetap partner bisnis A2T Cafebook kan?"

 

"Ya, jelas dong. Moso kafe bubar gara-gara yang satu nikah duluan? Lagian kan dulu aku pernah bilang, aku akan bahagia ketika kamu telah menemukan jodoh yang tepat," ujarku dalam hati menangis.

 

Setelah empat kali gagal. Allura menemukan cinta sejatinya. Lantas aku kapan? Wes, tunggu aja kisahku selanjutnya.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • suciasdhan

    Sukses, Mbak Arini

    Comment on chapter Chapter 1 (Kinari Allura)
Similar Tags
Zona Elegi
543      354     0     
Inspirational
Tertimpa rumor tak sedap soal pekerjaannya, Hans terpaksa berhenti mengabadikan momen-momen pernikahan dan banting setir jadi fotografer di rumah duka. Hans kemudian berjumpa dengan Ellie, gadis yang menurutnya menyebalkan dan super idealis. Janji pada sang nenek mengantar Ellie menekuni pekerjaan sebagai perias jenazah, profesi yang ditakuti banyak orang. Sama-sama bekerja di rumah duka, Hans...
Love Al Nerd || hiatus
141      112     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Rekal Rara
13357      3814     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. ▪▪▪ Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
The Last Blooming Flower
9166      2609     1     
Romance
Di ambang putus asa mencari kakaknya yang 20 tahun hilang, Sora bertemu Darren, seorang doktor psikologi yang memiliki liontin hati milik Ian—kakak Sora yang hilang. Sora pun mulai menerka bahwa Darren ada kunci untuk menemukan Ian. Namun sayangnya Darren memiliki kondisi yang membuatnya tidak bisa merasakan emosi. Sehingga Sora meragukan segala hal tentangnya. Terlebih, lelaki itu seperti beru...
Listen To My HeartBeat
596      363     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Call Me if U Dare
5685      1687     2     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Gray November
3841      1319     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
graha makna
5902      1850     0     
Romance
apa yang kau cari tidak ada di sini,kau tidak akan menemukan apapun jika mencari ekspektasimu.ini imajinasiku,kau bisa menebak beberapa hal yang ternyata ada dalam diriku saat mulai berimajinasi katakan pada adelia,kalau kau tidak berniat menghancurkanku dan yakinkan anjana kalau kau bisa jadi perisaiku
Heliofili
2776      1209     2     
Romance
Hidup yang sedang kami jalani ini hanyalah kumpulan berkas yang pernah kami tandatangani di kehidupan sebelumnya— dari Sastra Purnama
TO DO LIST CALON MANTU
1588      713     2     
Romance
Hubungan Seno dan Diadjeng hampir diujung tanduk. Ketika Seno mengajak Diadjeng memasuki jenjang yang lebih serius, Ibu Diadjeng berusaha meminta Seno menuruti prasyarat sebagai calon mantunya. Dengan segala usaha yang Seno miliki, ia berusaha menenuhi prasyarat dari Ibu Diadjeng. Kecuali satu prasyarat yang tidak ia penuhi, melepaskan Diadjeng bersama pria lain.