...pasanganmu...

pasanganmu adalah rezekimu,pilihanmu,takdirmu.

maka janganlah memandang kepada selain milikmu,dan jangan membanding-bandingkannya dengan yang bukan milikmu.

fokuslah pada kebaikan dan kelebihan pasanganmu.

meski terkadang ia tidak seseuai dengan apa yang kita inginkan,tapi seringkali ia sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

_ustazd DR.Syafiq Riza Basalamah MA_

.......

matahari belum menampakkan cahayanya,azan subuh sudah berkumandang,bagi yang lelaki sudah bersiap-siap melangkah menuju masjid,bagi yang perempuan sudah bersiap dengan memakai mukenah dan sholat di rumah.

setelah usai sholat subuh,zara langsung mandi untuk acara akadnya pagi ini,ya dua keluarga sudah menyetujui kesepakatan mereka agar 1 minggu setelah tunangan mereka akan melaksanakan pernikahan,zara meminta untuk acara pernikahan yang sederhana,namun apalah daya ia yang anak pertama,dengan keras mama dan papa nya menolak,begitu juga dengan kedua orang tua zayyan,mereka ingin membuat acara yang lumayan besar,apalagi hanya tersisa zayyan anak satu-satunya setelah arsyad meninggal.

zara sudah duduk manis menunggu kedatangan tukang rias pengantin,selang beberapa detik ponselnya berbunyi dan timbul nama wardah.

"boro-boro aku mau nikah baru telfon" ucap zara yang sudah sangat kesal karena wardah sama sekali tidak membaca chatnya sama sekali,entah apa kesibukan wardah di sana tanpanya,namun walaupun kesal zara tetap mengangkat telfon tersebut.

"assalamualaikum ra"ucap wardah dengan suara melengking yang membuat zara sedikit menutup telingannya.

"walaikumsalam,jangan teriak juga atuh war"

"hehee habisnya aku senang bangetttt,akhirnya kamu bisa bahagia juga bersama zayyan yang nyebelin"

"loh tau darimana kamu kalau aku mau nikah,chat aku aja kamu ga balas sama sekali"

"hehe dari faiz ra,maaf yah beberapa hari ini handpone aku agak erorr,makanya aku teh ga bisa balas"

"yowes rapopo"

"eh vc dong aku mau liat wajah pengantinnya secantik apa"pinta wardah dengan sedikit selipan godaan buat zara.

"aku belum di make up jadi pengantin war,lagi nunggu tukang riasnya datang"

"ouhh gitu,ya ngak papa deh,liat wajah aslinya aja "kekeh wardah.

zara menghela nafas pelan,dan kemudian ia mengalihkan dari telfon biasa ke video call.

"aaaaaa kangen banget sama kamu ra,nanti kamu masih balik ke turki kan?"

zara mengangguk.

"tapi sayang......"ucap wardah dengan wajah memelas.

"saya kenapa wardah?"tanya zara yang di buat penasaran.

"kita udah ga seapartemen lagi"

zara memasang wajah memelas juga.

"mau gimana war,masa iya aku biarin suami aku tidurnya sendirian"

"udah jangan ikutan sedih dong,masa iya pengantin sedih,ouh iya btw tukang riasnya belom datang ra?"tanya wardah memecah suasana yang tadinya sedih .

"udah kayanya,lagi nunggu di luar kadang,aku tutup dulu ya video call nya war"

"ok,selamat menjalani kehidupan yang baru ra"ucap wardah dengan wajah yang ceria

zara ikut tersenyum.

"terima kasih banyak wardah yang cantik"

"assalamualaikum "

"walaikumsalam.

zara meletakkan ponselnya di atas meja,tukang riasnya sudang datang memasuki kamar zara yang sudah dihiasi berbagai macam bunga.

"mbak kalau boleh aku mau request make up nya yang natural aja, jangan yang menor" ucap  zara yang tidak mau wajahnya di oles dengan make up yang berlebihan.

"siap mbak pengantin,pengantin adalah ratu ,jadi pasti bakalan saya turutin" ucap tukang rias zara.

zara ikut tersenyum mendengar ucapan ratu.

apa benar ia menjadi ratu dalam sehari? batinnya.

"sudah siap untuk di rias?" tanya tukang rias zara.

zara mengangguk,mengartikan bahwa ia telah siap untuk di sulap menjadi cantik.

......

"emm anak mama sangat ganteng" ucap mama zayyan mencubit pelan pipi zayyan.

"kalau bukan anak mama tidak akan mungkin aku bisa seganteng ini" ucap zayyan yang merasa bangga dengan ketampanan yang diturunkan oleh kedua orang tuanya.

mama zayyan tersenyum.

"ouh iya apakah mama sudah bertemu zara?"

mama zayyan langsung dengan cepat menggeleng.

"zaranya lagi sibuk berdandan untuk calon suaminya"ucap sang mama dengan senyum yang berusaha mengoda putranya yang sudah tersipu malu.

"iya iya aku ngerti" ucap zayyan akhirnya.

.....

akad akan di laksanakan di masjid yang terdekat dengan rumah zara,ya acara akad akan di laksanakan di kediaman zara hal itu juga di setujui oleh pihak keluarga zayyan,semua sanak keluarga zara dan zayyan sudah hadir untuk menghadiri akad zara dan zayyan.

akhirnya setelah setengah jam lebih di dandan oleh tukang rias,dandanan pengantin untuk zara pun akhirnya selesai.

"wah cantik sekali kakak" ucap namira yang juga sudah cantik dengan make naturalnya"mira yakin abang zayyan pasti bakalan klepek-klepek dengan kecantikan kak zara" puji namira

"bisa aja kamu" ucap zara mencubit pelan tangan namira.

"apa sih yang ga bisa kak"

keduanya tertawa bersama,tak lama setelah itu nia masuk menghampiri kedua putrinya yang tertawa bahagia.

"bahagia banget anak-anak mama" ucap nia .

zara dan namira tersenyum.

"hari ini adalah hari bahagia nya kak zara mama,jadi kita harus bahagia dong,masa iya kita harus sedih" ucap namira.

nia tersenyum.

"seratus buat namira" ucap nia mengacukan jempol ke arah namira."ra,kamu duduk diam di kamar yah,akadnya akan segera di mulai,setelah akad baru nanti suami kamu akan masuk ke kamar,inggat kamu jangan sampai ketiduran" pesan nia kepada putrinya zara.

"ya ampun mama,ga mungkin dong aka ketiduran"

"gada yang ga mungkin kak,apalagi kakak hobinya kebo"

"ihh kamu..."

"eist sudah-sudah.mira jangan membuat kakak mu berubah menjadi jelek dong,hari ini kan adalah hari bahagianya"

namira hanya menutup mulutnya menahan senyum saat melihat wajah kakak nya sudah kesal.

"acara akadnya akan di mulai ra"

zara mengangguk.

"inggat jangan sampai ketiduran"pesan nia kepada zara.

lagi-lagi zara mengangguk untuk yang kedua kalinya.

.......

zara memandang acara akadnya di tv yang tersambung langsung dengan cctv di masjid,setelah akad barulah ia akan di jemput oleh calon suaminya.

....

zayyan sudah memantapkan diri dari semalam agar ia tidak gugup saat akad berlangsung,zayyan memegang tangan harun,bakal papa mertuanya dengan berani,dan dengan lantang ia menyebutkan.

"Qobiltu nikaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa rahditubihi wallahu waliyyu taufiq" jawaban yang lantang dari zayyan telah menggema di dalam masjid.

"bagaimana para saksi?"

"sah.........

"sahhh...

"sah.....

"alhamdullillah"

acara akad di tutup dengan doa pernikahan...

"kamu sudah bisa menjemput isteri kamu" ucap harun kepada zayyan yang telah sah menjadi menantunya.

"terima kasih pa" ucap zayyan.

....

di dalam kamar zara sudah menunggu lama,belum sempat setengah jam berlangsungnya akad,namun rasa kantuk sudah mengusai zara,alhasil ia jatuh tertidur dengan balutan gaun pengantin yang melekat di tubuhnya.

tidak lama pintu terbuka menampakkan pemandangan wajah tampan zayyan yang tersenyum melihat bidadarinya kelelahan menunggunya,dengan perlahan zayyan mendekat ke zara,ia berusaha melangkah dengan pelan agar zara tidak terbangun,setelah dekat dengan zara,zayyan mengeluarkan ponselnya dannn....

cekkrekk!!!

zayyan menyimpan potret tersebut,tak lama ia mendekatkan bibirnya ke telinga zara dan membisikkan.

"wahai bidadariku bangunlah"

zara tersentak,ia merasa binggung dengan suara barusan yang ia alami,apakah itu mimpi atau kenyataan,zara menoleh ke samping alhasil ia kaget bukan main.

"aaaaaaaaa"

dengan cepat zayyan menutup mulut zara.

"sayang ini aku suami mu,kok malah teriak"

zayyan melepaskan tangannya dari mulut zara,zara memandang zayyan tanpa berkedip.

"kok bisa ya aku dapat mimpi kaya gini" ucap zara yang masih terkumpul setengah nyawa.

zayyan terkekeh.

"ra,mimpi apaa,ini nyata,dan aku suami mu"

zara mengerutkan keningnya

"masa sih" ucap zara tidak percaya,ia mencubit tangannya sendiri dan ternyata rasanya sakit"awww! " pekiknya sakit.

"sakit kan" ucap zayyan.

"berarti ini bukan mimpi?"

zayyan mengeleng kan kepala.

"ini nyata"

mata zara semakin terbelalak,astaga ia sangat malu,apalagi suaminya menemukan dirinya di saat ia tertidur lelap,bagaimana wajahnya sekarang,pasti sangat kucel karna bekas tidur.

tau apa yang sedang di fikirkan zara,zayyan memegang pipi cubby zara dengan lembut.

"walaupun baru bangun tidur kamu masih cantik"

"kata kamu,kalau orang mah udah pasti jelek"

zayyan terkekeh pelan.

"ya sudah kita harus keluar dulu tanda tanganin surat nikah dan pakai cincin"

zara mengangguk.

zayyan baru akan berdiri,tangannya di tahan oleh zara.

"ga keliatan habis bangun tidur banget kan"

lagi-lagi zayyan tersenyum.

"enggak sayang"

"bener?"

"bener" ucap zayyan menyakinkan zara.

keduanya akan keluar dari kamar.

"ga mau gandengan?" tanya zayyan.

"emang boleh?" tanya zara polos.

"ya bolehlah,kan udah sah,kalau udah sah mah bebas"

zara tersenyum.

zara mengandengkan tangan zayyan dengan tangannya,kedua keluar sampai ke tempat tujuan,mata para tetamu tidak pernah berkedip memandangi kedua mempelai pengantin baru yang baru saja menikah ini,keduanya sangat serasi.

"aku malu" bisik zara.

"ada aku"balas zayyan.

zara hanya menunduk tidak mau mengangkat kepalanya karena sangat malu untuk berhadapan dengan tamu,setelah cincin pernikahan telah melingkar di jari manis zara,zayyan memegang kepala zara dan membacakan doa pernikahan yang di tujukan untuk isteri,setelahnya ia mencium kening zara dengan lembut.

begitu juga dengan zara sebaliknya,ia mengambil tangan zayyan dan mencium nya dengan lembut.

setelah acara akad dan acara resepsi berlalu,keduanya sudah sangat leleh berdiri menyalami para tetamu yang hadir di acara pernikahan mereka.

"hari ini kamu tidur di rumah mama dulu,besok kamu harus ikut tinggal di rumah mama mertua mu" ucap nia.

"ihhh kenapa ga netap di rumah mama aja"

"ihh kamu tu harus ikut suami ra,masa iya suami ikut isteri"

zara memandang zayyan dengan bibir yang di manyunkan.

lihatlah belum juga genap sebulan menikah,baru sehari sifat manja zara sudah terlihat,ternyata dari sifat juteknya seorang zara ada sifat yang sangat manja yang tidak sembarang orang yang tau,hanya orang terdekat dan orang special saja,termasuk dirinya yang sudah menjadi suami sah zara,rasa bahagia sedang menyelimuti hati zayyan yang berhasil menghalalkan zara,yang awalnya ia tidak yakin bisa mendapatkan zara,namun lambat laun keraguan itu di gantikan dengan rasa yakin yang membuncah.....

"hari ini kita tidur di rumah mama nia dulu,besok baru ke rumah aku,cocok kan?" tanya zayyan.

dan pada akhirnya zara mengangguk.

nia menyenggol pelan bahu zara dan tersenyum ke arahnya.

"harus nurut ama suami ra"

"iya mama,zara pasti bakalan nurut kok,selagi suami zara yang ganteng ini tidak buat kesal saja sudah" ucap zara memandang ke arah zayyan.

"emang kapan aku buat kamu kesal?"

"sering banget,kamu amnesia apa gimana?"

"hehe itukan pas di turki sayang,pas kita juga belum saling mengikat"tangan zayyan mengelus pelan kepala zara,dan tak lupa tatapan menggemaskannya ia perlihatkan kepada zara,jangan di tanya lagi wajah zara sudah memerah menahan malu karena zayyan memanggilnya dengan sebutan sayang di depan mamanya.

"ihhh ada mama tau"bisik zara pelan.

"emangnya kenapa,kan udah sah sayang"

zara mencubit pelan perut zayyan,dan berhasil membuat zayyan memekik pelan.

"di larang malah makin di buat" ucap zara dengan nada lembut,tidak mungkin juga ia menggunakan nada jutek kepada zayyan,bisa-bisa belum sehari menjadi isteri malah di talak nantinya karena alasan isteri galak!.

nia menggelang kepala melihat kedua pasangan pengantin baru ini.

"sudah-sudah,acara nya juga sudah selesai,kalian pasti kelelahan,zara bawa suami kamu ke kamar kamu yah,kasian udah capek"

"baik ma"ucap zara mengangguk.

sepanjang perjalanan menuju kamar,zayyan tak hentinya melontarkan pertanyaan kepada zara.

"kamar kamu di atas ya ra?"

"tidur sendiri?"

zara mengangguk.

"tapi sekarang udah ga sendirian lagi,kan udah ada aku yang menemani hari-harimu" ucap zayyan yang mengombal.

zara hanya tersenyum tipis.

setelah sampai di depan kamar,zara membukakan pintu,dan mempersilahkan zayyan yang terlebih dahulu masuk.

"mana kunci nya?"

dahi zara berkerut.

"kunci apa?"

"kunci pintunya" ucap zayyan

zara memberikan kunci pintu kamarnya.

"mau di kunci?"

zayyan tidak merespon apapun,ia langsung mengunci pintu dan......

"astaga,zayyyyy!"pekik zara yang kaget tiba-tiba di angkat oleh zayyan ala ala pengantin baru."kamu mau ngapain?"tanya zara.

zayya mendudukan zara di atas kasur,ia memegang tangan zara dan mengecupnya.

"tadinya mau sat set,tapi lupa kalau kita belom sholat 2 rakat pengantin"ucap zayyan"ouh iya nama panggilan kita di ganti dong sayang,masa iya panggilnya aku kamu"

mata zara masih terbelalak dengan ucapan zayyan yang pertama.

"kok kamu natap aku kaya gitu?"tanya zayyan yang menyadari tatapan zara.

"kamu takut?"

"jangan pernah menolak keinginan suami ra,berbahaya"ucapan sang mama berputar-putar di kepalanya,ingin menolak karena alasan belom siap apakah bisa ? zara dengan cepat menggelengkan kepala.

"kamu kenapa sayang?"

"a,ngak kok"ucap zara tersenyum"mau nama panggilan apa ini?"tanya zara yang membalas genggaman tangan zayyan.

senyuman zayyan kembali merekah.

"aku juga ga tau,makanya aku nanya ke kamu sayang" ucap zayyan.

"nah itu kamu udah nentuin"

zayyan merengutkan dahinya.

"maksudnya?"

"sayang,abang udah manggil zara dengan sebutan sayang tadi"

"jadi panggilannya sayang aja?"

"dan panggilan zara ke abang ya abang aja" ucap zara terkekeh pelan.

"ih ga romantis banget,masa aku manggil kamu sayang,kamu manggil aku abang,ga mau ra,jangan pernah samain nama panggilan aku dengan adnan"

zara menghela nafas,kenapa jadi bahas adnan.

"ya udah nanti kita fikirin,sekarang kamu mandi dulu bersihkan badan"

"sendiri?"

hey,pertanyaan macam apa itu,batin zara.

"masa sendiri ra,barengan dong mandinya"

"mandiri sayang"ucap zara.

zayyan memanyunkan bibirnya

merasa bersalah dengan zayyan alhasil zara melanjutkan ucapannya.

"besok mandinya barengan,kalau sekarang sendiri dulu" ucap zara tersenyum.

"beneran?"

zara mengangguk dengan senyum.

"makasih sayang"

"sama-sama"

zara mengeluarkan isi koper zayyan,ia mengambil baju kaos berlengan pendek,tak lupa ia juga mengeluarkan celana pendek untuk tidur zayyan,ia meletakkan baju dan celana zayyan di atas kasur.

......

emang yah kalau udah halal itu emang beda....

pegang tangan jadi pahala...

semuanya menjadi pahala..

coba kalau belom halal...

udah haram,ga bebas lagi!...

.......