Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya.

Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah sem...Read More >>"> REGAN (Chapter 16: KAKAK BERADIK) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - REGAN
MENU
About Us  

Ninda melambaikan tangan kepada Regan yang sudah menunggangi motor besarnya. Dari sorot matanya tampak berseri, menandakan bahwa cowok yang dulunya seorang playboy itu bahagia. Setelah Regan hilang dari pandangannya, Ninda pergi ke kamar untuk menghabiskan waktu bersama film-film drama kesukaannya. Namun, saat berpapasan dengan kamar orang tua, langkahnya tertahan, samar-samar percakapan mengenai masa lalu Prasetya kembali merambat halus ke telinganya.

Ninda menyandarkan tubuhnya ke tembok, berusaha fokus dengan percakapan orang tuanya. Sebenarnya sakit hati, waktu mengetahui fakta bahwa Prasetya bukanlah ayah kandungnya. Ingin sekali ia marah, tapi tidak bisa. Apa yang sudah disalurkan lewat sikap Prasetya untuknya sangat luar biasa, di saat tubuhnya terkulai lemas tidak pernah absen untuk membuktikan kasih sayang kepadanya.

“Jadi, kamu mau tinggal di Bogor berapa hari?” tanya Tira.

“Hanya dua hari. Sabtu dan minggu,” balas Prasetya. “Aku masih merasa sangat khawatir setelah aku mendapatkan jawaban semua ini. Khawatir membuat kalian tersakiti. Pikiranku selalu berkata bahwa aku ini sudah memiliki, setiap kali berusaha untuk mengingat pasti responsnya akan seperti itu.”

“Kamu enggak usah khawatir, justru aku yang khawatir bagaimana jika apa yang kamu maksud kini sedang merindukanmu. Aku akan baik-baik saja, begitu juga Ninda dan Bagas.” Tira berusaha untuk membuat suaminya tenang dengan masa lalunya.

Ninda yang sedari bergeming menguping percakapan orang tuanya, sekarang beranjak menuju kamarnya. Ia selalu berdoa agar masalah keluarganya cepat selesai, tidak peduli dengan ending dari masalah tersebut, entah itu mengukir kebahagiaan atau rasa sakit yang menimbulkan luka mendalam.

Ruangan 4 x 4 meter ini, dihiasi dengan berbagai macam pernak-pernik berbau negeri ginseng. Ninda duduk di atas kasurnya, tatapannya lurus dan dingin. Niat untuk menonton drama Korea seketika urung, pikirannya sudah dipenuhi dengan berbagai macam permasalahan. Masa lalu ayahnya dan gadis baru berpenampilan mistis di sekolahnya.

Sisi lain menayangkan kemungkinan-kemungkinan jika ayahnya kembali ingat dengan semua kehidupan masa lalunya—tepatnya sebelum kecelakaan yang membuatnya hilang ingatan. Sisi lainnya, Ninda akan melakukan pembalasan terhadap Naila esok hari. Kejadian tadi, berhasil membuat dirinya harus bertahan dalam keadaan seragam lengket dengan bau menyengat. Dia akan memberi pelajaran setimpal kepada gadis mistis itu!

Di saat pikirannya sibuk memikirkan hal itu, Bagas datang tanpa basa-basi dan duduk di sampingnya. Dengan tatapan serius ke ponselnya, mendadak dia merengek ke Ninda agar mempromosikan akun Instagramnya di instastorynya.

“Kak, promoin akun IG aku, udah aku follow kok,” ujar Bagas dengan wajah memelas.

“Enggak!” ketus Ninda tidak peduli.

“Ayolah Kak, gak memakan waktu sejam kok. Kak?” Bagas mulai mengubrak-abrik tubuh Ninda, tapi dia masih tidak peduli. “Kak, nanti aku traktir.” Bagas semakin memohon.

“Traktir Iphone, baru mau.” Ninda masih tidak acuh, dan ia sadar aktingnya sangat keterlaluan. Bocah kelas enam SD diminta mentraktir ponsel merk Iphone, mungkin kalo anak sultan it’s oke, lah ini bocah ingusan yang masih doyan jajan permen lima ratus tiga biji.

“Aku setuju!” balas Bagas semangat empat lima. “Ayo cepetan!” Bagas segera meraih ponsel kakaknya, dan membuka aplikasi Instagram. Bagas segera menekan ikon ikuti balik, kemudian ke instastory, mengambil foto selfie bersama kakaknya. Di tambah kata-kata ajakkan untuk mengikuti akunnya setelah itu ia kirim.

Ninda yang melihat tingkah adiknya ternganga, tidak percaya.

“Oh iya, Iphonenya nyusul. Tapi kalo misalkan Kakak, ingin cepat-cepat megang Iphone, Kakak sekarang tidur dan mulailah meraih Iphone sesuka Kakak itu semuanya aku yang bayar. Dan, janjiku lunas.” Bagas beranjak dari kamar Ninda, membiarkan ponselnya berdering tanda orang-orang mulai mengikuti akun Instagramnya.

“Hei! Adik kampret!”

Bagas kembali menampakan batang hidungnya, saat kakaknya meneriakinya. “Tapi, kayaknya Kakak lebih kampret, masa bocah imut diminta traktir Iphone, haduh!” Bagas menggelengkan kepalanya, lalu berlari kecil dan mengunci kamarnya, saat Ninda berangsur dari tempat tidurnya.

“Bagas!”

O0O

Angin malam perlahan mulai merangkak, kala Regan membuka pintu kamar yang menghubungkan ke balkon. Dengan satu tangan memegang segelas kopi hangat, Regan merilekskan diri sembari menikmati panorama gedung-gedung, lagi.

Ia tidak habis pikir mengenai ayahnya yang buta karena harta dan takhta, selama dia pergi tidak pernah menghubungi keluarganya di sini. Bahkan Risma selalu berusaha menghubunginya, tapi tidak pernah sama sekali beliau meresponsnya atau menghubungi balik. Mungkin beliau berpikir keluarganya sudah dibekali tabungan miliyaran, jadi tidak mungkin akan kesusahan.

Namun, jika memang begitu. Sungguh Regan dan keluarga di sini memang tidak kesusahan dalam hal finansial, tapi jika dilihat dari sisi batin ia sangat menderita. Kondisi ibunya naik turun, dan selalu meminta suaminya pulang. Alhasil, Regan dan Risma selalu berusaha meyakinkan ibunya bahwa ayah akan pulang, tidak peduli jika apa yang mereka lakukan adalah kebohongan, yang terpenting kondisi ibunya stabil.

“Kak,” ujar Risma tiba-tiba, tapi tidak membuatnya berefek apa pun. Risma duduk di kursi yang berada di hadapan kakaknya dan mulai mengatur napasnya agar tenang. “Besok aku ada acara sekolah, dan menginap.”

Regan meneguk kopinya lalu menatap Risma dengan senyum tipis yang perlahan terukir. “Kamu ikut berapa organisasi?”

Risma menghela napas pendek. “OSIS, Pramuka, dan English Club.”

“Ris, baru saja kemarin menginap di sekolah, sekarang kamu menginap lagi? Ris, aktif di sekolah itu bagus, tapi kalo keseringan acara seperti ini, nanti kamu kecapean.”

“Tidak akan capek selagi pembawaanku enjoy dalam menjalani organisasi itu. Lah, daripada Kakak, enggak ikut apa-apa.” Risma membeberkan senyum manis kepadanya.

“Ya, kan, kakak capek. SMA itu banyak pelajarannya, beda dengan SMP,” bela Regan seraya meneguk kembali kopinya.

“Alesan, padahal kalo Kakak ikut ekskul olahraga atau Pramuka, Paskibra, pantas banget. Udah tinggi, berisi, gagah, ganteng—”

“Makasih, pujiannya,” potong Regan sambil menampakkan deretan giginya.

Risma menaikkan salah satu ujung bibirnya. “Tapi kalo nggak ikut apa-apa percuma juga.”

“Enggaklah, buktinya kakak udah punya pacar. Yang artinya elemen-elemen yang terukir dalam tubuh kakak tidak percuma.” Regan kembali menampakkan deretan giginya.

“Oh, iya, kali-kali ajak dong kak Ninda ke sini, supaya rame gituh, sekalian ajak juga kak Gema sama kak Rama. Oh, iya sekarang kenapa mereka jarang main ke sini?” tutur Risma, heran.

“Enggak tahu. Kamu tahu nama Ninda dari siapa? Padahal setiap kakak post foto berduaan, kakak belum pernah mention dia.”

Selama menjalin pacaran bersama Ninda, Regan tidak pernah menandai akun Ninda di setiap postingan couplenya. Hal ini berlaku bukan kepada Ninda saja tapi semuanya, setiap kali dirinya memposting foto grup dia tidak pernah menandai siapa saja.

“Dari akun @reganinda.ofc yang tiba-tiba majang di beranda. Ya udah aku kepoin akun itu dan waw,” jelas Risma, menyernyih. “Kak, nanti ajak kak Ninda ke sini, ya?”

Regan terdiam sejenak. “Oke!” kata Regan akhirnya. “Ya, udah, ayo kita tidur, udah malam. Kan, besok kamu mau menginap di sekolah.”

Sisi lain dari sikap Regan yang terkenal bad dan playboy di sekolah, ya seperti ini. Mencintai keluarga sebisanya, dan melampiaskan kekesalannya dengan sifat bad dan playboy kepada teman-teman sesekolahnya. Tapi, semenjak berpacaran dengan Ninda sifat itu mulai berkurang bahkan nyaris tidak ada. Dan, semenjak gadis mistis berulah, salah satu sifatnya mulai terusik.

Regan merogoh saku celananya mengambil ponsel. Percakapan tadi membuat dirinya ingat akan sesuatu. Regan membuka aplikasi pembelian tiket, di sana ia memesan empat tiket; dua untuk dirinya dan Ninda, sisanya untuk Rama dan Gema.

O0O

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The DARK SWEET
443      360     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
DEUCE
625      340     0     
Short Story
\"Cinta dan rasa sakit itu saling mengikuti,\" itu adalah kutipan kalimat yang selalu kuingat dari sebuah novel best seller yang pernah kubaca. Dan benar adanya jika kebahagiaan dan kesakitan itu berjalan selaras sesuai dengan porsinya..
Her Glamour Heels
483      330     3     
Short Story
Apa yang akan kalian fikirkan bila mendengar kata heels dan berlian?. Pasti di khayalan kalian akan tergambar sebuah sepatu hak tinggi mewah dengan harga selangit. Itu pasti,tetapi bagiku,yang terfikirkan adalah DIA. READ THIS NOWWW!!!!
KAU, SUAMI TERSAYANG
616      419     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
Aria's Faraway Neverland
3218      1016     4     
Fantasy
"Manusia adalah Tuhan bagi dunia mereka sendiri." Aria adalah gadis penyendiri berumur 7 tahun. Dia selalu percaya bahwa dia telah dikutuk dengan kutukan ketidakbahagiaan, karena dia merasa tidak bahagia sama sekali selama 7 tahun ini. Dia tinggal bersama kedua orangtua tirinya dan kakak kandungnya. Namun, dia hanya menyayangi kakak kandungnya saja. Aria selalu menjaga kakaknya karen...
After Feeling
4511      1616     1     
Romance
Kanaya stres berat. Kehidupannya kacau gara-gara utang mantan ayah tirinya dan pinjaman online. Suatu malam, dia memutuskan untuk bunuh diri. Uang yang baru saja ia pinjam malah lenyap karena sebuah aplikasi penipuan. Saat dia sibuk berkutat dengan pikirannya, seorang pemuda misterius, Vincent Agnito tiba-tiba muncul, terlebih dia menggenggam sebilah pisau di tangannya lalu berkata ingin membunuh...
Shine a Light
766      491     1     
Short Story
Disinilah aku, ikut tertawa saat dia tertawa, sekalipun tak ada yang perlu ditertawakan. Ikut tersenyum saat dia tersenyum, sekalipun tak ada yang lucu. Disinilah aku mencoba untuk berharap diantara keremangan
dr. romance
903      520     3     
Short Story
melihat dan merasakan ucapan terimakasih yang tulus dari keluarga pasien karena berhasil menyelamatkan pasien.membuatnya bangga akan profesinya menjadi seorang dokter.
Invisible
626      401     0     
Romance
Dia abu-abu. Hidup dengan penuh bayangan tanpa kenyataan membuat dia merasa terasingkan.Kematian saudara kembarnya membuat sang orang tua menekan keras kehendak mereka.Demi menutupi hal yang tidak diinginkan mereka memintanya untuk menjadi sosok saudara kembar yang telah tiada. Ia tertekan? They already know the answer. She said."I'm visible or invisible in my life!"
Bloody Autumn: Genocide in Thames
8567      1943     54     
Mystery
London, sebuah kota yang indah dan dikagumi banyak orang. Tempat persembunyian para pembunuh yang suci. Pertemuan seorang pemuda asal Korea dengan Pelindung Big Ben seakan takdir yang menyeret keduanya pada pertempuran. Nyawa jutaan pendosa terancam dan tragedi yang mengerikan akan terjadi.