Loading...
Logo TinLit
Read Story - Our Different Way
MENU
About Us  

Hari ini hari Minggu, tidak ada jadwal pergi ke sekolah, jadi setelah bangun tidur, aku hanya bermalas-malasan di dalam kamar sambil sesekali mengecek ponsel untuk melihat apakah Gian membalas pesanku semalam atau tidak.

Gian ternyata memberikan balasan, dia mengirim sebuah video hasil editannya sendiri, membuatku jadi tersenyum karena merasa terhibur.

Tiba-tiba pintu kamarku diketuk. Mbak Yanti kemudian masuk dan memberitahuku bahwa ada Gian di depan.

“Kenapa ke sini nggak bilang-bilang?”

“Udah hilang capeknya?” Gian justru balik bertanya setelah aku sudah berdiri di depannya.

“Iya,” jawabku.

Gian bilang akan mengajakku keluar hari ini jika aku bersedia. Dia tidak memberitahu ingin ke mana, tapi kuiyakan saja karena tidak ingin berlama-lama di rumah dan melihat wajah Mbak Yanti atau Papa.

Aku kembali ke kamar dan bersiap-siap sebentar. Langkahku kembali ke ruang tamu setelah selesai berganti pakaian.

Aku keluar tanpa pamit ke Mbak Yanti atau ke Papa, kugandeng tangan Gian keluar rumah, lalu menutup pintu dengan gerakan sedikit kasar. Setelah sampai di luar gerbang rumahku, kami menghampiri motor Gian yang sudah terparkir di sana. Gian menyodorkan sebuah helm untuk kupakai, lalu kami pun naik dan motor yang dikemudikan Gian melaju keluar dari kompleks perumahan.

“Apa waktu habis dari Pasar Malem, aku ada salah sampai kamu ngediemin aku kemarin?” tanya Gian.

Aku diam, tidak tahu harus berkata apa. Selain itu, aku juga tidak ingin memberitahu Gian perihal perbuatan Mbak Yanti dan Papa.

Aku tidak punya bukti apapun yang menyangkut kejadian itu, dan di sisi lain, aku tidak mau hubunganku dengan Gian jadi renggang kembali jika Gian tahu mengenai perbuatan ibunya. Aku mau seperti ini terus dengan Gian, tidak mau Gian pergi lagi.

“Gian, kamu udah ngasih tau ibumu kalau kita pacaran?”

Gian tidak langsung menjawab, dia diam sebentar, entah apa yang dia pikirkan, kemudian dia sedikit menoleh ke belakang dan memandangku dari sudut matanya:

“Belum, aku takut ibu marah karena status sosial kita.”

Aku tertegun mendengar jawaban Gian.

“Makanya, nanti kalau udah dewasa dan jadi orang kaya, aku bakal kasih tau ke ibu sekalian minta restu,” kata Gian setelah hening beberapa detik di antara kami.

Aku senyum, Gian juga senyum. Dia melirik dari kaca spion guna melihat wajahku yang terpantul jelas sekali di sana.

Setelah itu, kusuruh Gian untuk kembali menghadap jalanan dan fokus mengemudi, dia menurut, dengan sedikit mengurangi kecepatan motornya.

Gian mengendarai motornya seperti biasa saat kami berangkat sekolah, sedikit pelan dan terkesan santai.

Entah ke mana Gian akan membawaku pergi, aku tidak peduli, yang kupedulikan hanyalah diriku yang sedang senang karena duduk berdua naik motor dengan Gian.

Hari ini sinar matahari tertutup awan, terkesan mendung. Angin yang menemani perjalanan kami terus memainkan rambutku. Kuberanikan diriku untuk melingkarkan tangan dan memeluk Gian dari belakang.

Entah apa yang akan terjadi di masa depan, aku tidak ingin peduli dan tidak ingin memikirkannya sekarang. Aku bersama Gian, aku mencintai Gian, Gian juga mencintaiku, dan itu sudah cukup.

Ketika bersama Gian, aku merasa seolah tidak perlu takut pada apapun dan hanya cukup percaya padanya.

Jika suatu hari nanti kami harus berpisah lagi karena perbuatan orangtua kami, aku harap semesta akan mengulangi hal yang sama padaku dan Gian. Kuharap semesta akan mempertemukanku lagi dengan Gian, mungkin dengan versi yang berbeda namun memiliki cinta yang sama.

Jika suatu hari kami berpisah lagi, kuharap aku dapat menemukan kembali Gianku dengan versi yang lebih dewasa. Kuharap Gianku kembali lagi untuk datang menemuiku seperti beberapa hari lalu. Dan jika boleh, kuharap aku dan Gian tidak akan putus lagi sampai kapanpun.

*****

Tidak berapa lama, Gian menghentikan motornya di sebuah kedai es krim.

Setelah turun dari motor, Gian menggandengku untuk masuk ke dalam kedai es krim yang tampak ramai oleh pengunjung. Isinya rata-rata anak muda seperti aku dan Gian. Beberapa ada yang bersama pasangan. Sisanya ada yang bersama saudara atau teman.

Kami langsung pesan, lalu menunggu selama beberapa menit sampai es krim yang kami inginkan sudah jadi. Gian kemudian mengajakku naik tangga karena dia ingin duduk di lantai atap. Tapi ternyata kursi di atap penuh. Kami terpaksa turun lagi lalu memilih salah satu tempat duduk di lantai satu.

Rasanya menyenangkan, duduk berdua dengan Gian, sambil makan es krim dingin dan melihat wajah Gian yang tersenyum hangat.

Kami ngobrol, sesekali saling menyuapi es krim milik masing-masing, walau rasanya sangat malu.

Beberapa saat kemudian, Sita juga datang ke kedai ini, sendirian dan langsung menghampiri meja kami setelah dia selesai pesan.

Sita ikut duduk dengan kami karena meja di lantai satu juga penuh oleh pengunjung.

“Wah, baru kali ini aku mau muntah waktu makan es krim. Apa habis ini mending beli es krim di planet Mars aja, ya, biar nggak perlu ketemu orang pacaran?”

Aku dan Gian ketawa.

Kami lanjut ngobrol lagi. Kali ini, Sita ikut nimbrung dengan suara cemprengnya yang tidak berhenti mengoceh.

Setelah es krim habis, Sita bilang pada kami bahwa dia mau pulang saja. Dia mengajakku untuk pulang bareng agar Gian tidak perlu mengantarku, tapi kubilang pada Sita bahwa aku masih ingin jalan-jalan dengan Gian. Sita lagi-lagi meledekku habis-habisan sebelum dia berlalu naik taksi. Barulah setelah itu aku dan Gian kembali naik motor berdua di bawah langit yang mendung.

Kupeluk lagi perut Gian.

Bahu Gian lebar. Rasanya nyaman. Wangi parfumnya seperti wangi lilin aroma terapi. Menenangkan. Aku memejamkan mata.

Gian sempat bertanya padaku ingin ke mana, kujawab jalan-jalan saja berdua naik motor keliling kota tanpa tujuan.

Gian mengiyakan dan aku sedikit mengeratkan pelukan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Shymphony Of Secret
728      460     1     
Romance
Niken Graviola Bramasta “Aku tidak pernah menginginkan akan dapat merasakan cinta.Bagiku hidupku hanyalah untuk membalaskan dendam kematian seluruh keluargaku.Hingga akhirnya seseorang itu, seseorang yang pernah teramat dicintai adikku.Seseorang yang awalnya ku benci karena penghinaan yang diberikannya bertubi-tubi.Namun kemudian dia datang dengan cinta yang murni padaku.Lantas haruskah aku m...
Zo'r : The Scientist
20804      3563     38     
Science Fiction
I will be inactive for some months due to the school's passing exams. [WILL BE REVISIONED] Zo'r The Series Book 2 Book 1 - Zo'r : The Teenagers Bumi selamat, tetapi separuhnya telah hancur berantakan. Zo'r yang kini hanya ber-6 kembali kehidupan lama mereka, tetapi sesuatu kembali terjadi. Terror-terror mulai berdatangan kepada mereka, mengganggu kehidupan mereka, sehingga Iustum harus ik...
LANGIT
28181      4152     13     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
The Twins
4594      1605     2     
Romance
Syakilla adalah gadis cupu yang menjadi siswa baru di sekolah favorit ternama di Jakarta , bertemu dengan Syailla Gadis tomboy nan pemberani . Mereka menjalin hubungan persahabatan yang sangat erat . Tapi tak ada yang menyadari bahwa mereka sangat mirip atau bisa dikata kembar , apakah ada rahasia dibalik kemiripan mereka ? Dan apakah persahabatan mereka akan terus terjaga ketika mereka sama ...
Nanako
1068      726     5     
Short Story
Kalau bagi anak-anak desa yang tinggal dekat sungai, hantu kappa mungkin mengerikan. Tapi bagi kami--penjaga pondok tua Kakek di gunung, Nanako nyata.
Akhir yang Kau Berikan
541      381     1     
Short Story
\"Membaca Novel membuatku dapat mengekspresikan diriku, namun aku selalu diganggu oleh dia\" begitulah gumam Arum ketika sedang asyik membaca. Arum hanya ingin mendapatkan ketenangan dirinya dari gangguan teman sekelasnya yang selalu mengganggu ia. Seiring berjalan dengan waktu Arum sudah terbiasa dengan kejadian itu, dan Laki Laki yang mengganggu ini mulai tertarik apa yang diminati oleh Arum...
Kesempatan
20808      3311     5     
Romance
Bagi Emilia, Alvaro adalah segalanya. Kekasih yang sangat memahaminya, yang ingin ia buat bahagia. Bagi Alvaro, Emilia adalah pasangan terbaiknya. Cewek itu hangat dan tak pernah menghakiminya. Lantas, bagaimana jika kehadiran orang baru dan berbagai peristiwa merenggangkan hubungan mereka? Masih adakah kesempatan bagi keduanya untuk tetap bersama?
The Eternal Witch
23909      3692     6     
Fantasy
[Dunia Alternative] Perjalanan seorang pengembara dan petualang melawan dan memburu entitas Penyihir Abadi. Erno Orkney awalnya hanyalah pemuda biasa: tak berbakat sihir namun memiliki otak yang cerdas. Setelah menyaksikan sendiri bagaimana tragedi yang menimpa keluarganya, ia memiliki banyak pertanyaan-pertanyaan di benaknya. Dimulai dari mengapa ia menerima tragedi demi tragedi, identitasnya...
My Best Man
159      138     1     
Romance
Impian serta masa depan Malaka harus hancur hanya dalam satu malam saja. Dia harus menerima takdirnya. Mengandung seorang bayi—dari salah satu pelaku yang sudah melecehkan dirinya. Tidak mau dinikahkan dengan salah satu pelaku, karena yakin hidupnya akan semakin malang, Malaka kabur hingga ke Jakarta dalam kondisi perut yang telah membesar. Dia ditemukan oleh dua orang teman baik dari m...
Mimpi & Co.
1613      996     3     
Fantasy
Ini kisah tentang mimpi yang menjelma nyata. Mimpi-mimpi yang datang ke kenyataan membantunya menemukan keberanian. Akankah keberaniannya menetap saat mimpinya berakhir?