Come back, konser, dan syuting semua telah usai dan kini aku bisa beristirahat. Rasanya aku ingin hiatus terlebih dahulu tapi pasti aku akan merindukan fans. Tapi aku juga merasa lelah apalagi dua tahun kebelakang terlalu banyak hal yang terjadi.
aku sedang membereskan beberapa barangku untuk liburan yang di berikan perusahaan.beruntung, meskipun hanya seminggu tapi aku akan pulang kerumah. Aku sudah merindukan eooma dan appa. Meskipun aku tau appa tidak akan pulang untuk malam ini karena memiliki sift malam di rumah sakit. Dan eooma memintaku untuk menjempu di rumah temannya. Aku menatap kesekeliling. Tidak banyak yang di bawa karena aku memiliki baju dirumah.
“minjae, kau akan pulang malam ini?’ucap jegyo yang mendapat anggukan dariku. “berkendara sendiri?”tanya jegyo padaku, aku mengangguk “aku harus menjemput eoomaku”jelasku yang mendapat anggukan dari jegyo “aku akan pulang sekarang. Hati hatilah saat berkendara”ucapnya.
“oke”
Aku kembali melihat keseluruh ruanganku dan menatap satu boneka beruang berwarna putih sedang menggunakan baju toga. Aku terduduk dan mengambil boneka tersebut
Flashback
Sore hari setelah latihan yang panjang aku dan junlin kembali ke café dimana kami memesan minuman saat siang, aku dan junlin memesan minuman untuk para member karena kalah dalam bermain games, Pesananku lumayan banyak jadi perlu menunggu. Melihat ke sekeliling tidak banyak pelanggan yang datang sampai sebuah suara membuatku berpaling dari layar handphone
“atas nama?”
“gulya” nama yang sama?aku langsung melihat ke arah kasir yang terdapat gadis memakai penutup kepala sedang memesan.aku menatapnya hingga kasir melanjutkan percakapannya
“ahhh tunggu anda nona gulya?” jadi sore ini dia kembali kesini?kebetulan yang unik fikirku
“apakah saat siang pesanan anda tertukar?”lanjut sang kasir membuatku kini menyimak dengan serius percakapannna. Aku penasaran apakah ia akan jujur atau berpura-pura tidak tertukar pesannnya karena merasa malu.sampai aku melihat anggukan dari gadis itu dengan patah-patah hingga Sang kasir memberikan paper bag berwarna coklat khas café ini.
“nona ini pesana anda yang sempat tertukar. Orang yang pesanannya tertukar dengan nona berpesan untuk minumannya maaf ia minum” aku menatap gadis tersebut,aku tidak bisa memandang wajahnya karena menghadap kedepan namun aku jadi mengenali suaranya. Entah mengapa aku tersenyum, kurasa ini sedikit,,,,,,
Lucu, pada siang hari pesanan kami tertukar dan sore hari kami berada di café yang sama.aku mengembalikan makanan itu dengan tidak berharap banyak jika gadis itu kembali ke café pada hari yang sama namun kini,,,,
Aku terus memandangnya yang kini sudah berbalik untuk melihat tempat duduk, aku kembali menatap e arah layar handphoneku. Dengan sudut matakuaku,aku melihatnya berjalan berlalu hingga suara pergeseran bangku dari arah belakang membuatku yakin gadis itu duduk di belakangku. Aku hanya diam hingga terdengar suara dari mulutnya,
“oh,,,ada suratnya” terdengar suaranya, aku yakin dia sedang membaca suratnya. Ya,,, aku sempat menitipkan surat sebagai tanda maafsecara tidak langsung, aku berharap dia tidak mengenli tulisanku sebagai idol na minjae
“bisa bisanya dessertnya di balikin. Kirain ikut dimakan. Tapi engga apa apa makasih” aku tersenyum mendengar kelanjutan ucapannya,aku fikir hal yang baik aku tidak memakannya, dengar suaranya yang merasa senang, aku tersenyum.
Tak lama nama gadis itu kembali di panggil karena pesanannya yang sudah jadi, aku menatap punggung nya.
“oh,ya. Bolehkah anda katakana pada yang mengembalikan paper bag ini ucapan terimakasih dariku?”ucapnya masih dapat ku dengar, aku melihat kasir itu memandng ke arahku,aku menggeleng untuk memberitahunya jik aku berada di sini.
“baiklah nona,”
“terimakasih” ucapnya sambil membungkuk dan keluar dari café. aku masih bisa melihatnya dari balik jendela café,hingga suara kasir memanggilku karena pesananku akhirnya selesai.tak lupa aku memanggil junlin untuk membantuku membawa pesanan. Aku bangun dari duduk ku, menuju kasir hingga aku melihat gantungan boneka berwarna putih jatuh tergelatak di lantai. Aku mengambilnya
“ini ku kembalikan minjae_ah?”suara lelaki yang berjaga sedari tadi mengintrupsiku, aku tersenyum “biar aku yang bawa dan mengebalikannya”ucapku, aku dekat dengan kair café ini karena ia adalah salah satu temanku saat sekolah, tidak terlalu akrab saat masih menjadi pelajar namun, kini kami akrab setelah lulus. Aku bersyukur, teman yang satuku ini selalu menjaga identitasku jika aku pergi ke café nya. Aku bersyukur dan merasa aman.
“jadi, hanya penasaran?atau cinta pertama?”ucapnya sambil memasukan pesananku,aku memandangnya kesal “yang benar saja”
“ini terlihat seperti takdir bukan?”ucapnya,
“benarkah?”tanyaku sambil mentapnya, yang di tatap mengangguk semangat “wahhh ini seperti kisah di novel. Bentar. Ini pertama kalinya kau melihat gadis itu?”tanyanya, aku berfikir”sepertinya aku pernah melihatnya”jujurku,”wahhh wahhhh,,, ini berita baik. Aku kira kau akan lajang sampai usia 50 tahunan”ucapannnya membuatku kesal saja “ya! choi yangjun”
“wkwwkwkwk”tawanya,aku menatap keluar dan beruntung masih bisa melihat gadis itu, namun kini bercengrama dengan 2 gadis lainnya. “aku kira kau berpacaran dengan gadis yang bernama herin itu,”ucap yangjun membuatku menatapnya dengan cepat “yang benar saja”
“syukurlah, aku tidak mengharapkanmu memiliki hubungan dengan sesama idol atau selebritas”ucap yang yangjun membuatku mengerutkan dahi “kenapa?”
“tidak semua namun beberapa dari mereka sedikit berlebihan”ucap yangjun membuat ku mengangguk. Aku menngambil paper bag yang tersisa “aku akan ingat nasehat mu”ucapku dan berlalu untuk melihat apakah gadis itu masih ada di sana atu sudah pergi.
“eh,”aku menatap sekeliling dan melihat ke arah kiri gadis itu sudah berlalu bersama kedua sahabatnya.aku menatap boneka yang ku bawa.
Flash back finish
Aku tersenyum mengingat ke jadian tersebut hingga boneka ini belum aku kembalikan. Aku memasukan boneka tersebut ke dalam tas yang akan ku bawa ke rumah “maaf aku tidak bisa mengembalikannya sekarang”ucapku.
Langit berubah menjadi sore kini aku berada di jalan menuju café biasa. Sebelum pulang aku ingin membeli kopi dan makanan manis untuk eoomaku.aku menuju café milik choi yangjun.
“kau kesini?”sapaan pertamanya,aku mengangguk dan melihat ke arah sekeliling “sepi sekali”ucapku
“yah hari ini kebetulan akan tutup cepat.”jawabnya “sepert biasa” ucapku yang mendapat anggukan dari yangjun. Aku tidak duduk karena pesananku hanya kopi dan kue untuk eooma.
“libur?”tanyanya sambil meracik minumanku, aku mengangguk “iya”jawabku. Setelah pesananku jadi aku kembali ke mobil untuk mengemudi menuju alamat yang eooma berikan. Di jalan aku hanya melihat suasana yang ramai, sepertinya sudah lama aku belum pulang padahal baru beberapa bulan lalu aku pulang ke rumah. Aku tersenyum. Aku merindukan eooma dan appa. Namun, malam ini appa
tidak pulang karena ada sift malam. Tak terasa kini aku berada di satu gedung office-tel yang menjulang “eooma mengunjungi temannya?”ucapku melihat ke sekeliling gedung, aku mengirim pesan jika aku sudah berada di depan gedung.
Sambil menunggu eooma aku memainkan handphone ku. Melihat-lihat beberapa media sosialku dan membalas chat dari beberapa member atau rekan kerja lainnya.hinga suara langkah seseorang menuju mobil, aku melihat dari balik kaca siulet eooma dan seorang gadis?
Temannya eooma seorang gadis?fikirku, aku menggeleng “mungkin murid eooma”ucapku. Aku menurunkan kaca mobil dan benar bukankah itu?
Gulya
Ucapku tanpa suara,kami saling memandang dan aku melihat tatapannya yang seperti kaget serta bingung dalam bersamaan. Aku terdiammenatap mereka berdua hingga tepukan menyadarkanku,aku menatap eooma yang sudah masuk dan duduk dengan nyaman di mobil
“keapa melamun?”ucap eoomaku, aku menatap sekali lagi kea rah luar mobil, sudah tidak ada. Gadis itu sudah menghilang?
“adeul”ucapan eooma membuatku menatap wanita yang ku sayangi serta ku hormati. Aku menatap focus pada eooma “aku merindukan eooma”ucapku sambil memeluk eooma, tepukan yang di balas oleh eooma “nado,,,”
Setelah melepas rindu aku kini menjalankan mobilku “eooma tadi itu teman eooma?”tanyaku, yang di balas angguan “ya, eooma bertemu dengannya sudah satu tahun lebih. Hari ini eooma bertemu dengannya dan ia mengajak eooma untuk makan malam bersama merayakan kepindahannyacerita eooma yang membuatku mengangguk , tunggu.”satu tahun lebih?”tanyaku pada eooma
“ada apa?”tanya eooma
“bagaimana bisa eooma bertemu?”tanyaku
“saat di rumah sakit,eooma melihatnya sedang menunggu temannya. Saat hari dimana kau kecelakaan. Eooma melihatnya sendiri dengan kaki yang di gips”
“siapa yang pertama mengajak berbicara?”tanyaku penasaran
“eooma”
Aku mengangguk mendengar cerita eooma. “ada apa sepertinya anak eooma tertarik dengan orang yang sedang dekat dengan eooma”
“aku akan mendapatkan yang mirip sekali dengan eooma”
“wajahnya?”taya eooma membuatku tertawa “sifat dan rasa sayangnya pada keluarga”ucapku
“apa ada yang salah dengan wajah eooma?”
“wajah cantik eooma hanya ada satu di dunia ini dan hanya milik appa. Itu yang appa katakan. Jadi aku akan mencari satu wajah cantik miliku satu-satunya.”
“anak eooma sudah besar”ucap eooma sambil mencubit pipiku.
Obrolan kami berlanjut hingga kami sudah sampi tujuan. Yaitu rumah eooma dan appa. “aku merindukan rumah”ucapku setelah memarkirkan mobil di garasi. Eooma hanya tersenyum “sudah makan?”tanya eooma
“belum”ucapku sambil memeluk eooma dan berjalan mengikutinya. “eooma akan memasakan sesuatu yang kau suka. Ini resep baru”ucap eooma yang membuatku semangat.
“istirahatlah terlebih dahulu eooma, setelahnya memasak untukku”
“baiklah. “
Kini aku sudah berada di kamarku,suasan yang tak pernah aku lupakan.masih sama. aku menaruh task u dan mengeluarkan beberapa barang ku, boneka beruag yang aku bawa kini ku letakan di meja belajar aku menaruh di dalam kaca yang biasanya berisi bunga mawar dan kini aku ganti dengan boneka beruang putih itu.