Read More >>"> DELUSION (POTONGAN KISAH (스토리 스니펫 )) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

   

     Gulya menunggu di bagku lorong rumah sakit, suasana terlihat sepi namun beruntung lorong tersebut tidaklah gelap. Gulya menatap keatap dan menghela nafas “padahal jika aku kompres ini akan membaik dengan sendirinya”ucap gulya yang kini menatap kakinya yang di gips.

“sedang menunggu siapa?”suara dari arah samping mengalihkan pandangan gulya,seorang wanita menghampiri gulya “apakah aku bisa duduk di sampingmu”ucapnya membuat gulya menganguk. Tampilan terlihat sedikit berantakan serta terdapat jejak air mata. Gulya dengan hati-hati menghadap wanita tersebut “ahh silahkan “ucap gulya mempersilahkan.

“terimakasih”ucap wanita tersebut sambil tersenyum “kaki mu, baik-baik saja?”ucap wanita tersebut sambil melihat kaki ggulya yang di gips “ahhh aku baik baik saja,,,,hanya luka jatuh”ucap gulya merasa canggung. Perempuan tersebut tersenyum “panggil saja ajjuma na “ucapnya yang membuat gulya mengangguk

“siapa namamu?”

“gulya, gulya nafeeza assyauqilah. Panggil saja gulya”ucap gulya tersenyum,wanita tersebut tersenyum dan mengangguk tak lama pandangannya kembali melihat ke arah depan “sedang menjenguk seseorang?”tanya gulya sambil memandang wanita tersebut.

“anakku mendapatkan kecelakaan hari ini”ucap wanita tersebut “mungkin ini yang kesekian kali”lanjut wanita tersebut.

“ahhh,,,semoga cepat di sembuhkan. Insyaallah ini kecelakaan terakhirnya”ucap gulya “ajjuma pasti sangat khawatir. Namun anak ajjuma juga pasti akan lebih khawatir jika melihat ajjuma menangis.”ucap gulya yang tak mendapat respon dari wanita tersebut “ahhh maaf jika saya terlalu lancang”ucap gulya melakukan bow sambil duduk di karenakan kakinya yang masih terasa sakit. Sang wanita tersenyum “kau benar. Seharusnya aku menyemangatinya, namun ini kesekian kali aku melihatnya terbaring di rumah sakit”ucapnya

“khawatir adalah hal yang wajar bagi seorang ibu, mungkin jika aku mengatakan pada ibuku jika aku mendapatkan kecelakaan hari ini. Ibuku akan sangat khawatir sama seperti ajjuma. Padahal hanya jatuh saja heee”ucap gulya

“kau tidak memberitahu ibumu?”

“tidak, jauh darinya saja membuat ibuku khawatir apalagi jika aku mengatakan aku mendapatkan kecelakaan bahkan belum 3 bulan jauh darinya. mukin  jika mendengar anaknya yang ceroboh ini mendapatkan kecelakaan kecil seperti ini ibuku akan langsung menyuruhku kebali ke indonesia ”ucap gulya yang mulai teringat dengan ibunya.

“kau benar, ibu akan merasa rasa sakit. Meskipun kau tidak memberitahunya ibumu akan tau dan merasakan perasaan tidak enak jika terjadi hal sekecil apapun untuk anaknya”ucap wanita tersebut menatap gulya. Tak lama wanita tersebut meraih tangan gulya “kau hebat belajar di Negara lain tanpa kedua orangtuamu. Terus sukses dan jaga kesehatanmu”ucapnya sambil mengusp tangan gulya. Gulya tersenyum dan mengangguk

“terimakasih ajjuma”

Wanita tersebut tersenyum hingga sebuah suara menghentikan percakapan berlanjut. “gulya “suara dari arah belakang gulya yang ternyata susan dan tasya “ahhh maaf mengganggu waktu, eummm bolehkah saya membawa teman saya “ucap susan dengan sopan, yang di angguki wanita tersebut. Susan meraih pundak gulya dan menuntunnya “maaf dan terimakasih “ucap tasya membungkuk di barengi oleh susan dan gulya.

“ahhh cepat sembuh ya gulya” ucap wanita tersebut, gulya meoleh dan mengangguk “ajjuma juga. Semoga anak anda cepat sembuh”ucap gulya dan kembali berjalan.

 “kau ini!!jangan berbicara dengan orang sembarangan”ucap tasya yang kini menatap gulya sangsi. “ish,,tadi ajjuma itu yang mendekati “

“harus hati-hati”ucap susan

“iya ,lagian tadi ajjuma sedang menunggu anaknya yang sedang sakit. Tidak bertanya aneh-aneh ko”bela gulya yang kini sudah didudukan di samping susan. Mereka pulang menaiki mobil yang dimiliki kakak senior yang sedari awal mengantarnya ke rumah sakit.

      Mata yang terpejam kini sedikit demi sedikit mulai terbuka. Netra berwarna coklat tersebut melihat ke arah samping dimana terlihat cahaya dari balik tirai berwarna putih,dan samping lainnya terdapat pintu “rumah sakit”lirihnya.bau obat-obatan tercium membuat pusing kepala hingga suara pintu tergeser dan masuklah lelaki berjas bersama seorang perawat.

“sudah bangun, gimana perasaanmu nak”suara familiar memenuhi gendang telingan. Minjae tersenyum “sedikit nyeri tapi baik-baik saja”ucap minjae menatap sang dokter. Anggukan menjadi balasan sampai dokter tersebut menyuruh perawat di sampingnya untuk keluar terlebih dahulu.

“appa”ucap minjae dengan senyuman. Pria yang menggunakan jas dokter tersebut duduk di samping ranjang minjae “eoomamu akan kemari sebentar lagi.”memberikan informasi yang di anggguki minjae.”aku ingin duduk”ucapnya yang di sanggupi oleh sang ayah dan di bantunya.

“mereka semua telah cerita,dan perusahaan telah mengkonfirmasi apa yang terjadi. Teman-temanmu akan datang sore ini”ucap sang ayah, minjae mengangguk “itu terjadi segejap mata” minjae membuka suara “aku mendengar suara benda yang mungkin seperti akan bergeser. Aku tak tau jika suara dan benda itu berada di atasku.aku melihat ke atas dan tidak bisa menghindarinya karena kaget dan terakhir yang kurasa benda itu_”

“ menghantam pelipis mu dan juga pundakmu”lanjut sang ayah”benda itu pastinya sangat berat sehingga membuat pundakmu sedikit retak”penjelasan sang ayah membuat minjae mengangguk “itu kesalahan staf yang tidak mengecek ulang property”ucap minjae “namun juga ,kecerobohanku yang tidak menghindari bahaya”ucap minjae membuat sanga ayah mengangguk “kecelakaan  dalam kerja pasti ada. Ini tidak benar jika kesalahanmu. Bagaimana bisa kamu tau jika lampu itu akan jatuh menghantammu? Bahkan setiap orang yang akan mengalami kecelakaan di depan mata mereka hanya bisa terpaku di akibatkan kaget sehingga kerja otak melambat. orang akan terpaku sesaat ketika sesuatu akan terjadi padanya karena otak sedang memeroses apa yang dilihatnya dan apa yang akan terjadi selanjutnya sehingga tidak ada gerakan refleks yang diinginkan.”ucap sang ayah yang membuat minjae mengangguk dan menghela nafas “aku membuat eooma khawatir lagi”ucap minjae

“mungkin eooma mu akan memintamu untuk berhenti menjadi idol”ucapan sang ayah, minjae melebarkan matanya “appa jangan bercanda”

“jika tidak hati-hati lagi maka eooma akan membuat surat pengunduran dirimu ke perusahaan”ucap sseseorang yang kini masuk kedalam tanpa diketahui kedatangannya. Kedunya melihat ke arah pintu. Seorang wanita dengan keadaan yang lebih segar membawa tas yang sudah di pastikan berisi makanan. Wanita tersebut menghampiri ranjang sang anak minjae  dan duduk berhadapan dengan sang suami.”bagaimana keadaanmu,masih terasa sakit?”ucapnya menantap sang anak yang di balas gelengan dan satu tangan yang tidak mendapatkan gips meraih tangan wanita tersebut “aku baik-baik saja.. hanya sedikit sakit tapi ini akan cepat sembuh”ucap minjae

“kau mendahului angnosis dokter”ucap sang ayah yang kini menatap anaknya dengan senyuman.

“aku harap begitu,nah eooma membawakanmu makanan dan ini untuh appa “ucap sang wanita yang kini menyodorkan paper bag pada sang suami.yang langsung diterima dengan senang hati.

“hari ini eooma membawa sup rumput laut, kimbab,dan juga babi goreng kesukaanmu”ucap sang eooma yang kini mengeluarkan makanan yang ia bawa dari rumah “dan juga buah buahan. Eooma bawakan apel dan juga pir”lanjutnya. Yang mendapat angggukan dari minjae “pasti enak”

“baiklah ,appa pergi dulu untuk lanjut bekerja makanlah yang banyak.”ucap sang ayah yang kini megusap punggung serta kepala sang putra dan berlalu dari ruangan.

    “maaf aku membuat khawatir dirimu eooma”ucap minjae melihat sang ibu yang kini sedang menata hidangan yang di bawanya, sang ibu megangguk “namun lain kali hati-hati oke”ucapnya yang mendapat anggukan dari minjae “cah biar eooma suapi. Tangan kanan mu masih merasa sakit dan tidak sopan jika makan menggunakan tangan kiri”ucap sang eooma mendapat anggukan dari minjae.

    Minjae menelisik raut wajah sang eooma “aku membuat eooma menangis”ucapan minjae ketika melihat ada kantung mata di wajah anggun sang ibu. membuar wanita yang di sebut eooma tersenyum “wajar jika eooma menangis. Ini karena eooma melihat putra satu-satunya eooma berbaring tak sadarkan diri”ucap  sang ibu menatap wajah sang putra yang mirip sekali dengan sang suami. “minjae, eooma selalu khawatir, bahkan sakit punggungmu masih belum pulih dengan baik. Dan kini luka baru. Terkadang eooma selalu berharap kau melanjutkan saja cita-cita awalmu. tapi seperti apa yang kau katakan menjadi penolong dan penyelamat tidak selalu seorang dokter, polisi,pemadam kebakaran atau lain sebagainya. Membuat senyum setiap orang, membuat mereka bahagia juga termasuk pekerjaan penolong.”ucap sang ibu yang kini mulai membereskan alat makan yang sudah selesai.

“tapi bisakah eooma meminta sesuatu?”

“……”

“tolong jangan menghadapi hal seperti ini lagi, jaga kesehatanmu seperti kau selalu memperingati penggemarmu, bisakah?”ucapnya memohon yang membuat minjae terseyum “aku akan selalu menjaga kesehatanku eooma jangan khawatir. “ucap minjae tersenyum meyakini sang ibu yang kini keduanya berpelukan

“eooma menyayangimu”

“aku tau eooma ..nado”ucap minjae mengusap punggung sang ibu dengan halus.

   

   “iya lain kali teteh akan hati-hati”ucap gulya yang kini sedang memegang handphonenya. Sudah hampir setengah jam ibunya mengomeli akibat kecerobahanmnya lagi “iya,,,”kini gulya kembali menyahuti sang penelepon.

“mama bilang hati-hati. Makanya ,,,ya allah udah 26 tahun masih ceroboh aja”

“iya mama,,,lagian ini bukan kecerobohan teteh. Semalam festivalnyanya ramai jadi ya,,, terdorong”ucap gulya yang kini menatap ke arah kedua temannya yang menatapnya dengan mencibir “iya ,,nanti hati-hati “

“iya,,,waalaikumsalam”ucap gulya menutup telvon.”dimarahi?”ucap susan

“iya ,,,harusnya aku engga usah bilang”ucap gulya yang kini melanjutkan makananya. “mungkin mama mu merasakan sesuatu yang tidak nyaman tenatang mu jadi ya akhirnya bertanya”ucap tasya yang dapat anggukan dari gulya.

“oya gimana presentasinya?”kini susan bertanya.gulya  menatap susan “eummmm awalnya professor menyuruhku untuk mengganti presentasinya minggu depan karena mungkin aku tidak nyaman saat berdiri untuk presentasi tapi aku bilang tidak masalah aku baik baik saja. Jika aku presentasi minggu depan mungkin semua materinya akan lupa”cerita gulya yang di angguki tasya dan susan.

“jadi kau masuk kuliah?”suara mengintrupsi percakapan gulya,susan,dan tasya. Ketiganya meihat ke arah samping kanan terdapat lelaki yang kemarin malam mengantar gulya ke rumah sakit meski bisa dikatakan terlalu memaksakan untuk pergi ke sana.

“ahhh anu,,ya”ucap gulya

“boleh aku duduk di sini ucap nya yang membuat ketiganya mengangguk. Pria tersebut duduk di depan susan dan di samping tasya. “namaku kim junhyung. Dari fakultas bisnis”ucapnya yang mendapat anggukan dari ketiganya “kenapa tidak istirahat?apa kaki mu sudah baik-baik saja?”ucap nya menatap gulya, yang di tatap hanya mengangguk “ya ,,sudah ku bilang ini baik-baik saja”lanjut gulya yang menatap pria tadi yang mendapat angggukan “lebih baik mencegah terlebih dahulu bukan?”ucapnya.

“oke termakasih”ucap gulya pria tadi terdiam “eummm nama kalian siapa?”ucapnya menatap ketiganya secara bergantian

“aku tasya salam kenal”ucap tasya yang kini mengulurkan tangannya dari samping dan di balas dengan uluran hingga keduanya berjaba tangan.”ahhh mereka berdua tidak bisa berjaba tangan karna alasan agamanya”ucap tasya memberi informasi

“oh,,,ya”uapnya menatap kedua nya bergantian dan menurunkan tangannya "lalu siapa nama kalian berdua?"

“namaku susan”

“aku gulya “ucapnya sambil memberikan gesture menunduk tanda memberi salam.

Kini meja yang di huni oleh 3 perempuan dan satu laki-laki sedang hidmat memakan menu yang di pesan masing-masing sampai getaran handphone gulya berdering  dan melihat ada notifikasi apa “oh,,,aku lupa”ucap gulya yang kini membereskan makanannya dan bersiap untuk pergi “mau kemana?”ucap susan.

“aku lupa ada pertemuan dengan editor novel ku. Kebetulan beliau ada di korea jadi kami akan membicarakan novelku yang akan realise bulan depan”ucap gulya yang kini pamit pada susan dan tasya dan tentu saja lelakii yang sedari tadi berada di meja yang sama dengan mereka.

“kau penulis?”kini lelaki yang berna junhyung berucap, gulya mengangguk sambil membereskan barang-barangnya “ya, kalau gitu aku pergi dulu.aku akan kembali sebelum jam masuk kuliah. Tolong jaga tempatku ya susan”ucap gulya yang di angguki susan “engga apa apa sendiri?”ucap susan yang melihat gulya yang sedikit kesusahan depan tongkat yang dipakainya

“engga apa apa. Aku pergi dulu assalamualaikum”ucap gulya yang kini akan berlalu namun,”aku akan mengantarmu”ucap junhyung yang sudah berdiri. Gulya mengerutkan keningnya dan berucap tegas

“aku baik-baik saja. tidak usah terimakasih sebelumnya”ucap gulya melanjutkan perjalanannya.

 

 “asstagfirullah,,,,gulya apa yang terjadi?”suara yang agak kencang terdengar dari sudut café membuat gulya tersenyum kecil dan memberikan gesture untu memelankan suaranya. “kak nadia. Alhamdulillah udah di korea. Gimana kabarnya kak?”ucap gulya yang kini duduk di hadapan perempuan bernama nadia dengan senyuman “Alhamdulillah,kamu gimana kabarnya ?”tanya nadia kini menatap gadis berhijab di hadapan nya meski secara kasat matapun terlihat bahwa gadis itu tidak terlihat baik-baik saja setelah melihat gips dan tongkat yang dipakainya.”aku Alhamdulillah Cuma sedikit kecelakaan kecil tadi malam hingga seperti inilah heeee”ucap gulya, kak nadia yang berada di hadapan gulya menggeleng kepalanya “ceroboh kecil”ucapnya tersenyum

“heeee”

“oh ya,novel kamu banyak peminatnya jadi kami akan realis bulan depan. Tapi untuk illustrator cover kamu ingin memakai yang kami rekomendasikan waktu itu,atau kamu ingin membuat secara pribadi?”tanyanya secara langsung. Gulya berfikir “euuummmm apa boleh aku meminta contoh cover yang di buatnya?aku akan buat juga dan memberi vote pembaca lebih minat yang mana untuk covernya boleh?”ucap gulya yang di beri anggukan oleh kak nadia

“baiklah, aku akan mengatakan pada illustrator kami untuk memberikan sempelnya. “

“terimakasih kak”ucap gulya “oh ya, ada keperluan apa kak nadia ke korea?”tanya gulya

“aku ikut workshop perfilm an”ucap kak nadia, “waw,,,,keren,,, semanagat kak”ucap gulya yang membuat nadia mengangguk “kamu gimana kuliahnya lancar?”tanyanya yang membuat ku megangguk “Alhamdulillah meski sedikit stress heee”ucap gulya.

Pembicaraan keduanya berlanjut hingga tanpa terasa jam menunjukan pukul 12 yang membuat gulya menghentikan pembicaraannya dan meminta izin untuk kembali ke kampus karena masih ada mata kuliah yang harus di jalani.

“ingin kakak antar?”tanya kak nadia yang mendapat gelengan dari gulya “aku bisa sendiri. Terimakasih kak. Makasih traktirannya .wassalamualaikum”ucap gulya yang kini berdiri dan keluar dari café tersebut.

  

    “jadi gimana minjae?apa kau muali merasa baikkan?”suara sang leader yang kini terduduk di bangku dekat ranjang rumah sakit. Hari mulai gelap dimana di sebuah kamar rumah sakit terdapat 6 orang yang kini sedang menjenguk minjae.

“aku baik-baik saja hyung. Bagaimana dengan come backnya?”ucap minjae yang kini merasa bersalah. “jangan fikirkan comebacknya. Dan jangan merasa bersalah ini kesalahan staff yang tidak bisa berhati-hati sehingga terjadi hal seperti ini terjadi padamu.”ucap junlin yang kini sedang mengupas buah yang di bawanya tadi. Ahhh jika kalian menanyakan ibunya minjae. Beliau sudah pulang sedari siang untuk jadwalnya mengajar dan mungkin akan kembali malam hari.

“fikirkan kesehatanmu dulu”kini chanhyuck menasehati.

“apa masih ada yang terasa sangat sakit?”ucap jegyo yang kini membenarkan senderan minjae yang akan duduk

“kalian seperti aku sedang sekarat saja. aku hanya tertimpa lampu.”ucap minjae yang mendapat pelototan dari teman-teman satu tim nya. ,minjae tersenyum “ya,,,pundakku sedikit nyeri jika terlalu banyak di gerakan.. untuk kepala hanya luka benturan saja untungnya”ucap minjae menjelaskan. Bagaimanapun mereka akan sangat khawatir melihat kondisi sahabatnya yang kini hanya duduk di ranjang rumah sakit.

“hyung harus cepat sembuh”kini leechen bersuara “betul”dan tak lupa di iakan oleh sang maknae sungjin.

“tapi jujur aku bertanya-tanya bagaimana dengan comeback nya?”ucap minjae menatap semuanya.

“manajer-nim bilang comeback akan di bicarakan lagi nanti untuk saat ini kami semua di suruh beristirahat”kini ucapan sang leader membuat minjae mengangguk dan menghela nafas

“jangan fikirkan ku bilang. Lagian sebenarnya aku tidak ingin bilang ini tapi ,,,,aku fikir aku harus mengatakannya pada kalian”ucap chanhyuck yang kini menatap semuanya. Semua yang berada di dalam ruangan menatap chanhyuck penasaran.

“aku mendengar percakapan manajer-nim jika ternyata itu adalah kesengajaan”ucap chanhyuck yang membuat yang lain memandang dengan syok “apa maksudmu hyuck?kesengajaan ? itu sama saja pembunuhan berencana”ucap sang leader.

“aku mendengar jika ada salah satu haters masuk menjadi staff dan mereka merencanakan kecelakaan ini mereka bilang setelah di cek ulang bersama polisi ternyata tidak hanya satu property yang tidak sesuai standar keselamatan namun ada banyak”ucap chanhyuck yang membuat member lain melotot “ bagaimana bisa kau tau sedetail itu? ”ucap sang leader menatap chanhyck. Yang lain sama penasarannya

“kalian ingat kita disuruh pulang?”

Anggukan dari semua membuat chanhyuck melanjutkan ceritanya.

“saat itu aku kembali ke gedung karena aku melupakan handphone ku, aku meminta manajer-nim untuk pergi dluan ke droam karena aku meninggalkan barang bawaanku. aku mendengarkan percakapan mereka, mereka menutup ruangannya karena ingin diinvestigasi. Aku mendengar manajer-nim sangat marah dan menelfon pihak perusahaan dan polisi.aku fikir aku harus menunggu sampai pembicaraan selesai jadi aku menunggu di ruangan sebelah gedung. Suara mereka berbicara saling berteriak sehinga aku bisa mendengarnya. Aku menunggu hampir setengah jam aku fikir aku lebih baik kembali saja ke drom dan mungkin akan memberi pesan saja pada manajer-nim jika handphone ku tertinggal namun, saat aku keluar aku melihat polisi yang datang”ucap chanhyuck mengakhiri cerita.

“itulah kenapa manajer hyungnim meminta ku untuk tidak mengizinan kalian semua pergi ke luar secara terpisah dan sendiri?”uacap sang leader hyungmin yang kini menatap lurus.

“kenapa mereka membeci kita sampai segitunya?”ucap sungjin dan leechen berbarengan.minjae yang sudah mengerti situasi menghela nafas “terkadang orang tidak perlu alasan untuk membenci “ucap minjae yang kini mentap ke arah luar jendela.

“beruntung hanya satu yang menjadi korbannya. Kita harus mulai berhati-hati banyak orang gila berkeliaran “ucap minjae.

Kini semua terdiam dengan fikirannnya masing-masing.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A promise
507      320     1     
Short Story
Sara dan Lindu bersahabat. Sara sayang Raka. Lindu juga sayang Raka. Lindu pergi selamanya. Hati Sara porak poranda.
Kare To Kanojo
5192      1453     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
(L)OVERTONE
1831      646     1     
Romance
Sang Dewa Gitar--Arga--tidak mau lagi memainkan ritme indah serta alunan melodi gitarnya yang terkenal membuat setiap pendengarnya melayang-layang. Ia menganggap alunan melodinya sebagai nada kutukan yang telah menyebabkan orang yang dicintainya meregang nyawa. Sampai suatu ketika, Melani hadir untuk mengembalikan feel pada permainan gitar Arga. Dapatkah Melani meluluhkan hati Arga sampai lela...
The Last Blooming Flower
5888      1927     1     
Romance
Di ambang putus asa mencari kakaknya yang 20 tahun hilang, Sora bertemu Darren, seorang doktor psikologi yang memiliki liontin hati milik Ian—kakak Sora yang hilang. Sora pun mulai menerka bahwa Darren ada kunci untuk menemukan Ian. Namun sayangnya Darren memiliki kondisi yang membuatnya tidak bisa merasakan emosi. Sehingga Sora meragukan segala hal tentangnya. Terlebih, lelaki itu seperti beru...
Di Hari Itu
419      296     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
My Idol Party
953      488     2     
Romance
Serayu ingin sekali jadi pemain gim profesional meskipun terhalang restu ibunya. Menurut ibunya, perempuan tidak akan menjadi apa-apa kalau hanya bisa main gim. Oleh karena itu, Serayu berusaha membuktikan kepada ibunya, bahwa cita-citanya bisa berati sesuatu. Dalam perjalanannya, cobaan selalu datang silih berganti, termasuk ujian soal perasaan kepada laki-laki misterius yang muncul di dalam...
Desire Of The Star
835      584     4     
Romance
Seorang pria bernama Mahesa Bintang yang hidup dalam keluarga supportif dan harmonis, pendidikan yang baik serta hubungan pertemanan yang baik. Kehidupan Mahesa sibuk dengan perkuliahannya di bidang seni dimana menjadi seniman adalah cita-citanya sejak kecil. Keinginannya cukup sederhana, dari dulu ia ingin sekali mempunyai galeri seni sendiri dan mengadakan pameran seni. Kehidupan Mahesa yang si...
SATU FRASA
13264      2695     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Cinta Dalam Diam
687      445     1     
Short Story
Kututup buku bersampul ungu itu dan meletakkannya kembali dalam barisan buku-buku lain yang semua isinya adalah tentang dia. Iya dia, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengagumi seseorang itu wajar. Ya sangat wajar, apa lagi jika orang tersebut bisa memotivasi kita untuk lebih baik.
Waktu Awan dan Rembulan
3273      1783     16     
Romance
WADR