Cahaya matahari kini tembus melewati tirai
berwarna cream sehingga secarik cahaya mengenai wajah putih nan indah milik
seorang pemuda yang kini masih terlelap dalam mimpi. Perlahan sinar cahaya
matahari yang masuk semakin banyak sehingga mengusik ketenangan tidur sang
pemuda.
Mata itu terbuka dengan perlahan dan kini
memeperlihatkan pupil coklat yang banyak digemari orang “jam berapa ?”ucapnya
sambil melihat ke arah samping dimana diatas nakas terletak jam yang kini
menunjukan pukul 08.20. tubuh yang terbaring kini di tegakan setelahnya
menyingkirkan selimut yang sempat menghangatkan malam pemuda tersebut.
“ masih ada waktu,aku akan memasak setelah
mencuci muka dan sikat gigi”ucapnya sambil meregangkan tubuh dan berlalu menuju
kamar mandi. Selesai, pemuda tersebut keluar kamar dan berjalan menuju dapur
untuk membuat sarapan untuk para member yang masih terbaring di kasurnya
masing-masing.
“minjae kau sudah bangun”kini sebuah suara memecahkan keheningan membuat sang pemuda mengarahkan pandangannya.
Ya,,,dia minjae pria yang kini sedang membuat
sarapan dengan pakaian yang masih sama saat bangun tidur . minjae membalikan
badan ketika sebuah suara mengintrupsi kegiatannya “ahhh junlin,,,,,kau sudah
bangun ingin membantu?”ucap minjae yang kini kembali melakukan kegiatannya
“aku hanya ingin membuat air lemon”
“baiklah,setelahnya bangunkan member untuk
sarapan. “
“hem,,,”ucapnya .
Minjae masih focus dengan masakannya. Hari ini
ia akan membuat nasi goreng di campur daging serta telur mata sapi untuk setiap
member. tak lupa menyiapkan pendamping lainnya seperti kimchi, dan kim(rumput
laut). “pagi sekali kau bangun minjae”suara dari arah samping, minjae melirik “hyungmin
hyung. Duduklah”ucap minjae menatap sang leader yang sudah menunggu sambil melihanya memasak.
“sudah ku bilang cuci muka mu terlebih dahulu
leechen”suara junlin mengomel. Minjae mengangguk “ajjuma sedang sakit jadi aku
memasak kebetulan aku bangun lebih pagi dari kalian”
“oh,,,, baiklah,,,terimakasih makanan nya hyung”
“oke”
“termakasih minjae” yang lain mengikuti. Minjae
mengangguk dan mulai memakan apa yang ia makan tadi “ini enak”ucap jegyo yang
mendapat anggukan dari yang lainnya.”syukurlah”jawab minaje. Semua sarapan
dengan hidmat sampai tak lama kursi minjae tergeser “akun akan mandi duluan
kalian yang bagian beres-beres oke”ucap minjae dianguki angota lainnya setelah mendapat persetujuan berlalu menuju kamar.
Rasa segar kini dirasakan minjae yang sedang
mengeringkan rambutnya yang basah karena habis di shampoo. Minjae melihat ke arah cermin yang terletak di depannya” seperti aka nada sesuatu terjadi, “ucap
minjae yang kini menatap cermin dengan intens. Tak lama mengusap wajahnya
“ahhh sudahlah,,,mungkin karena aku belum
mengabari eooma”ucap minjae berlalu keluar kamar mandi untuk megganti bajunya.
Pakaian santai seperti hari biasanya karena hanya ada latihan koreogarfi untuk siang ini minjae menggunakan kaos putih, levis hitam dipadukan dengan jaket
berwarna hitam serta topi.tak lupa tas yang berisi beberapa keperluan.
Setelah selesai minjae berjalan menuju pintu untuk menunggu member lain di
ruang tengah.
Di
lain sisi seorang gadis yang masih mengenakan pakaian tidur sedang sarapan
dengan roti dan ditemani oleh teh hangat.”engga ada kelas?”tanya seseorang yang
kini sudah terlihat segar dan rapih “jam satu, aku akan berangkat nanti saja jam 10”jawabnya
“gulya kau belum mandi?!”
Gadis yang merasa terpanggil mengangguk “setelah
sarapan aku mandi”
“kau ada kelas pagi tasya?”tanyanya kini kearah gadis berambut panjang yang.”iyaps”
“enak sekali kalian memiliki kelas siang”lanjutnya
gadis yang masih menikmati rotinya kini menatap temannnya yang sedang berbincang. Ya,,,dia adalah gulya. Gadis Indonesia yang sedang melanjutkan S2nya di Negara gingseng. Meggambil jurusan manajemen bisnis agar sesuai dengan pendidikan S1nya di indonesia. Gulya menatap ke arah jendela, hari mulai berjalan seperti biasa, banyak siswi yang berlalu lalang menuju tujuan masing-masing. Gulya menatap langit yang begitu cerah “engga kerasa udah satu bulan ya “ucap gulya dengan nada pelan
“ada apa?”
Gulya menggeleng “engga kerasa udah satu bulan
berlalu, tahu-tahu nanti kita sudah lulus saja ”lanjut gulya “ya
benar,,,,tahu-tahu kau akan punya kekasih kan?”
“hey tidak juga ,,,na minjae sangat tampan tidak
ada yang menandinginya”
“na minjae,,,kau sudah usia menikah masih
memikirkan idol”
“ish,,suka-suka”
“jangan ganggu yang sedang menghayal”kini ucapan
tasya sambil tertawa
“tasya!!!”
“wkwkwkwk”keduanya tertawa melihat gulya yang cemberut.
kini waktu menunjukan jam 10 kini gulya bersama
temannya pergi menuju kampus namun sebelum itu, pergi ke café terdekat untuk
membeli kopi dan beberapa dessert untuk mengemil sebelum kelas di mulai. Gulya
menunggu pesanannya dan juga sang sahabat susan, siang ini keadaan di dalam
café begitu ramai sehingga membuat beberapa orang hatus menunggu untuk memesan
atau mendapatkan pesanannya.
“café ini terkenal, jadi banyak yang datang tak apa kan kalau kita harus menunggu “
“hm,,,tak apa ”
gulya melihat ke arah kasir dan sekelilingg,
suasan ramai terasa serta banyak orang berdiri untuk memesan, dan beberapa
duduk menunggu pesanan atau mulai memakan atau meminum pesanan mereka yang sudah
di antarkan. Jika di jabarkan café yang sedang di kunjungi bernuansa cukup
elegan,dinding berwarna coklat di padukan kayu-kayu yang telah di desain sedemikian rupa serta beberapa ornament
tergantung menandakan café tersebut menyukai hal-lah klasik serta elegan tak
lupa beberapa foto artis-artis terkenal yang pernah mengunjungi café.
tak lama beberapa pesanan sudah tersaji di meja
kasir,setiap nomor pesanan yang sudah tersedia di panggil untuk mengambil
pesanannya.gulya dan susan berdiri “biar aku yang ambil pesanannya”ucap gulya
yang kini pergi ke depan dan mengambil paper bag berisi 1 ice Americano dan 1
frapuchino dan juga beberapa dessert yang di pesan. namun sebelum gulya dapat
mengambil pesanan seseorang menabrak pundak gulya yang membuat handphone gulya
terjatuh dan di haruskan mengambil terleih dahulu.
“ahhh joesonghamnida”ucapnya sambil membungkuk,
gulya mengangguk dan menngikuti bow yang dilakukan sang peminta maaf
“ahh ye, gwancanayo”ucap gulya kini mengambil
handphonenya dan membawa peper bag yang terpajang di meja kasir untuk di ambil.
Gulya melanjutkan perjalananya untuk mengucapkan terimakasih pada kasir dan
pergi menuju susan yang sudah menunggu di luar café.
“engga apa apa?aku tadi liat ada yang senggol” ucap susan yang kini menatap gulya hawatir
“engga apa apa ,,,fine,, ini pesanannya tolong
pegang dulu, aku mau masukin handphone ke tas”ucap gulya memberikan pesanannya
pada susan. Di sepanjang jalan gulya dan susan terus berbincang tanpa memeriksa
pesanannya terlebih dahulu karena akan di makan di kampus.
“minjae
kau tidak salah ambil pesanankan?atau kau memang membelikanku frapuchino?”suara
junlin membuat minjae melihat ke arah papper bag”ice Americano,
frapuchino??”ucap minjae melihat minuman yang kini ia angkat dan teliti apa benar ini miliknya.
“sepertinya aku tidak pernah memesan
frapuchino,,,tunggu”minjae kini meminum ice Americano yang berada di tangan
junlin “ini takaran biasa”ucap minjae menatap junlin
“dan dessert,,,kau membeli dessert?”
“tidak” ucap minaje “apa tertukar?" lanjutnya yang di balas gelengan junlin.
“tertukar?”ucap minjae berfikir “tidak, aku
yakin pesanannya ini memang ada beberapa paper bag disana tapi aku_”
“pastinya tertukar, jika kau tidak salah menyebut pesanan mu pastinya ini tertukar”ucap junlin melanjutkan
“minjae masalahnya pesanan mereka banyak, jika tertukarnya dengan pesanan kita
itu hanya ada minuman dan salah satunya minuman khas milik mu”lanjut junlin menjelaskan.bagaimanapun junlin lebih haatir karena minuman yang di ambil pelanggan lainnya adalah minuman yang tidak bisa di minum orang biasa selain minjae sahabatnya ini.
“ada namanya” beo minjae
“siapa?”
“gulya”
Sudah pasti tertukar, ada namanya pula”ucap junlin “tidak mungkin
jika kita kesana lagi sudahlah”ucap junlin yang kini melihat ke arah café yang
semakin ramai. Minjae menatap ice Americano yang sedang di pegangnya “aku akan
masuk dan memberikan pesan pada kasirnya untuk meminta maaf karena pesanannya
tertukar”ucap minaje “ambil saja minumannya aku akan mengembalikan
dessertnya”ucap minjae yang kini memberikan kedua minuman pada junlin dan
mengambil kembali paper bag yang berisi dessert”kau akan mengembalikannya lagi
“
“hm”
Minjae berjalan kembali kedalam café dengan
cepat.
“tertukar?!”suara susan menggelegar di kelas,
tak lama susan menutup mulutnya dikarenakan melihat beberapa orang yang
memeperhatikan mereka.”gimana ini?” ucap gulya yang kini memegang ie Americano
“serius, tertukar atau kau salah memesan?”
“tertukar,,lihat namanya bukan namaku?”ucap
gulya yang kini menatap susan dengan menyesal.”masalahnya kita bahkan tidak
bisa makan dessertnya enak sekali yang mengambil pesanan kita. Mereka memakan
dessert gratis”ucap susan
“kau benar,aku akan kembali kesana setelah
kelas”
“untuk apa?auh,,,minuman ini enak”ucap susan, gulya yang melihat susan yang sedang minum melebarkan pupilnya “kenapa di minum”
“mau kau tukar?”tanya susan yang di balas
anggukan gulya “minum saja toh pesanan mu hampir sama dengannya”ucap susan yang
kini menikmati minuman nya
“ish”ucap gulya kembali menatap minuman tersebut
dan melihat namanya “minjae?”ucap gulya “ternyata pasaran sekali nama
minjae”ucap gulya sambil meminum nya "siapapun minjae ini maaf aku meminum minuman mu"ucap gulya dan langsung menyedot minuman higga_
“iii”
“ada apa ?”
“ini obat?”ucap gulya menatap minumannya, susan
menggeleng dan mencoba “astagfirullah tiga hari kau tidak bisa tidur gul”ucap
susan.
“di buang mahal, sudahlah semoga aku baik-baik
saja”ucap gulya yang mencoba meminumnya “tidak bisa ini terlalu pahit”ucap
gulya. Tepukan terasa dari arah punggung gulya yang ternyata adalah susan
“azab salah ambil pesanan”
“ko gitu bicaranya ish”ucap gulya yang kini
menyimpan minumannya di atas meja.
Minjae
menatap minuman yang berada di atas meja “aku merasa kasihan yang meminum
minuman mu”ucap chanhyuck membuat minjae menghela nafas “aku harap orangnya
tidak meminumnya dan membuangnya saja”ucap minjae.
Gulya
Minjaen
Tanpa mereka sadari benang merah mulai bergerak
membuat pola dalam kisah mereka.enatah apa yang akan terjadi, entah bagaimana
perjalanannya, semua akan di tentukan oleh takdir. Baik dan buruk,suka dan
tidak suka, mengorbankan dan pengorbanan, memaksa atau mengikhlaskan semua akan
tergambar sesuai pola yang sudah di rangkai dengan indah.
Cinta adalah anugrah dari sang maha pencipta
yang tidak bisa dihindari
bagaiana
manusia menjalaninya adalah sebuah pilihan
semakin kau dekat dengan sang pencipta maka
semakin indah kisah cinta yang terjalin namun,,,,,
jika kau melupakan sang pencipta maka cinta
itulah yang akan menimbulkan kerusakan.