Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Seratus tiga puluh dua - Amanda) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Benang itu amat berguna. Kau dapat membuat apa saja dari benang. Topi, tas, baju, selimut, keranjang, wadah bertutup atau tanpa tutup, hiasan, taplak meja, tatakan makan, tatakan gelas, karpet atau apa saja. Kemungkinannya tidak terbatas. Dan benang itu ada banyak tipe, ukuran dan warna, mirip orang, sebenarnya.

              Aku sedang membereskan meja dan lemariku sebelum liburan musim panas, mengumpulkan benang-benangku dari segala tempat dan memasukkannya ke dalam sebuah kantong, saat ia memasuki gedung. Dua tahun lalu, saat Prof Dayton Lee berhenti mengajar di Foothill untuk pindah ke Santa Clara University, kami berjanji untuk menjaga hubungan. Tapi kebanyakan janji-janji sejenis ini memang jarang dipenuhi. Ada saja kesibukan sampai kau lupa mengirimkan email itu, sampai kau lupa mengajak bertemu untuk minum kopi. Dan tiba-tiba saja dua tahun berlalu.

              “Hai Amanda, aku tahu kau pasti masih ada di sini. Kau selalu orang terakhir yang berada di kampus sebelum musim panas dimulai,” katanya.

              “Dayton! Ini kejutan yang hebat!” kataku. “Ayo duduk,” tambahku.

              “Aku sebenarnya tidak datang sendirian,” katanya. Tapi aku tidak melihat orang lain.

              “Kau datang dengan seseorang yang tak kasat mata?” tanyaku.

              “Haha, tentu tidak. Dia sedang ke toilet. Sebentar lagi dia akan ke sini,” katanya.

              “Oh... dia itu siapa? Istrimukah? Apakah kau akhirnyaaa dapat melupakan kau-tahu-siapa dan akhirnya menikah juga?” tanyaku. Dan pada saat itulah dia memasuki gedung. Tentu saja penampilannya sudah berubah. Ia sudah lebih tua. Dan aku memang sudah lebih dari dua puluh tahun tidak melihatnya. Tapi aku langsung mengenalinya. Aku menganga karena kaget.

              “Hai, Amanda. Apa kabar?” tanyanya sambil mengulurkan tangan untuk menjabat tanganku. Aku berdiri dan menjabat tangannya sambil memandanginya tak percaya seolah dia seekor burung dodo.

              “Oh ya, Anna membawakan ini untukmu,” kata Dayton sambil mengangkat sebuah kantong kertas besar dari lantai dan memberikannya kepadaku. Baru saat itu aku ingat untuk melepaskan tangan Anna.

              “Tidak usah repot-repot,” kataku sambil mengintip ke dalam kantong itu. Mataku membesar.

              “Aku membawakanmu benang yang sama seperti yang dulu pernah kau titip padaku untuk dibawakan Dayton,” jelas Anna. “Aku tahu satu gulung tidak cukup,” tambahnya. Ya, itu memang benang katun Bandung yang indah. Setiap gulung benang warnanya sembur karena warna setiap helainya berubah setiap setengah meternya. Beberapa tahun lalu itu aku memang hanya memesan satu gulung karena itu toh hanya alasan supaya mereka bertemu. Aku tidak ingin memenuhi kopor Dayton dengan benang. Tapi rupanya dia ingat dan dia telah membawakanku lebih dari selusin gulung benang cantik ini. Ini cukup untuk dibuat menjadi apa saja.

              “Terima kasih!” kataku sambil meletakkan kantong itu di lantai. “Sekarang ceritakan tentang kalian! Apakah kalian sudah menikah?” tanyaku tanpa tedeng aling-aling.

              “Jika terserah aku, pastinya seperti itu,” kata Dayton. Wajah Anna memerah. Aku baru tahu seseorang yang sudah hampir setengah baya wajahnya bisa memerah seperti itu. “Tapi belum. Kami tidak terburu-buru,” tambahnya.

              “Oh begitu,” kataku. Walau sejujurnya. Aku tidak mengerti apa lagi yang mereka tunggu. Bukankan mereka sudah saling mencintai berpuluh-puluh tahun lamanya.

              “Tapi.. tapi kami punya seorang anak perempuan,” kata Dayton.

              “Oh, bayi perempuan itu benar-benar dikirim dari sorga!” kataku.

              “Yah, dia bukan seorang bayi lagi. Tahun depan dia akan lulus dari SCU,” kata Dayton. Dan sekarang aku memandangnya seolah ia adalah seekor burung dodo. Pria ini bergelar S3 di bidang ekonomi dari salah satu universitas terbaik di Amerika dan dia baru saja mengatakan sesuatu yang secara matematika tidak mungkin. Bagaimana mungkin sepasang kekasih yang baru bertemu kembali selama kurang dari dua tahun bisa punya seorang anak yang hampir lulus kuliah? Tapi lalu aku tahu. Memang tidak perlu gelar S3 di bidang ekonomi untuk jenis hitungan yang satu ini.

              “Oh, aku tidak tahu harus berkata apa selain... Wah!” kataku sambil tersenyum begitu lebar karena sadar bahwa karena jasakulah, gadis itu ada.

              “Terima kasih,” kata Anna. Ia tidak harus menjelaskannya. Aku tahu untuk apa terima kasih yang satu itu.

              “Senang bisa membantu,” kataku. Seharusnya mereka membawakanku satu truk penuh benang hari ini.

              “Baiklah, kami tidak ingin menahanmu terlalu lama. Aku tahu kau pastinya sudah tidak sabar untuk memulai liburan musim panasmu,” kata Dayton.

              “Oh, ya aku memang sudah hendak pulang. Aku dan beberapa temanku akan pergi ke Napa Valley sore nanti,” kataku. Napa Valley adalah tempat dari banyak kebun anggur.

              “Cara yang bagus untuk memulai liburan musim panas!” kataku.

              “Bagaimana dengan kalian? Kalian akan liburan ke mana?” tanyaku.

              “Ini liburan kami! Aku sekarang tinggal di Jakarta. Aku mengajar di sebuah sekolah menengah di sana,” kata Dayton.

              “Kau tidak bercanda?” tanyaku.

              “Tidak. Itu benar. Kami ke sini untuk berlibur dan sekalian menjemput anak kami. Besok kami akan pulang bersama-sama,” katanya. Aku memandangnya. Aneh juga mendengarnya menyebutkan sebuah kota yang berada di seberang samudra sebagai tujuan pulangnya. Tapi mungkin rumah memang tidak pernah tentang lokasi tertentu tapi lebih tentang dengan siapa kau berada. Mereka berdua berdiri. Kami saling berpelukan dan memperbaharui janji kami untuk saling berkabar. Semoga kali ini janji ini bisa lebih terwujud. Aku mengantar mereka ke pintu gedung dan setelah berpelukan sekali lagi, mereka pergi. Aku memandang mereka sampai mereka hilang di tikungan dan kembali ke mejaku. Aku memandang tumpukan benangku yang sudah jadi jauh lebih besar karena adanya tambahan benang dari Anna. Sudah lama aku tahu bahwa benang dapat dibuat menjadi apa saja. Tapi ini kali pertama aku mengalami bahwa segulung benang bahkan dapat menjadi sebab lahirnya seorang manusia. Setiap hari memang selalu membawa pengetahuan baru.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Dear Kamu
3258      1008     6     
Inspirational
Kamu adalah pengganggu. Turbulensi dalam ketenangan. Pembuat onar dalam kedamaian. Meski begitu, kamu adalah yang paling dirindukan. Dan saat kamu pergi, kamulah yang akhirnya yang paling aku kenang. Dear kamu, siapapun kamu. Terimalah teriakanku ini. Aku kangen, tahu!
PENTAS
971      593     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
103      96     3     
Romance
Memiliki hutang budi dengan keluarga Dharmendra, Eira mau tidak mau menyetujui perjodohan dengan putra sulung keluarga itu, Arsel, seorang ketua geng motor tersohor di kampusnya.
Lantunan Ayat Cinta Azra
5968      1131     3     
Romance
Lantunan Ayat Cinta Azra adalah kisah perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mung...
That Devil, I Love
3014      1253     0     
Romance
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi Airin daripada dibenci oleh seseorang yang sangat dicintainya. Sembilan tahun lebih ia memendam rasa cinta, namun hanya dibalas dengan hinaan setiap harinya. Airin lelah, ia ingin melupakan cinta masalalunya. Seseorang yang tak disangka kemudian hadir dan menawarkan diri untuk membantu Airin melupakan cinta masa lalunya. Lalu apa yang akan dilakukan Airin ? B...
Unlosing You
303      209     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Selepas patah
123      104     0     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Perhaps It Never Will
3819      1312     0     
Romance
Hayley Lexington, aktor cantik yang karirnya sedang melejit, terpaksa harus mengasingkan diri ke pedesaan Inggris yang jauh dari hiruk pikuk kota New York karena skandal yang dibuat oleh mantan pacarnya. Demi terhindar dari pertanyaan-pertanyaan menyakitkan publik dan masa depan karirnya, ia rela membuat dirinya sendiri tak terlihat. William Morrison sama sekali tidak pernah berniat untuk kem...
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...