Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Sembilan puluh tujuh - Anna) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Begitu ia mengatakannya, begitu ia menanyakan pertanyaan yang satu itu, seluruh pertahananku luruh. Waktu seolah kembali ke saat pertama kali aku berdiri di bawah bingkai pintunya, udara di antara kami berat dengan kemungkinan-kemungkinan indah dan tidak ada satupun hal rumit di dunia luar sana yang akan jadi penghalang. Dengan cepat aku menutup jarak di antara kami. Aku menabraknya. Tapi ia sudah siap. Berat tubuhku sama sekali tidak menggoyahkannya. Ia menutup pintu di belakangku dan melingkarkan kedua lengannya pada tubuhku begitu erat sampai aku hampir tidak dapat bernapas. Aku tidak tahu berapa lama aku berdiri di sana, di dalam pelukan eratnya dan untuk sesaat, seluruh dunia di luar ke empat dinding ruangan itu seolah luluh hilang. Tidak ada samudra di antara kami, tidak ada batas negara, tidak ada kerumitan. Yang ada hanya kami berdua.

              “Aku merindukan dirimu,” bisiknya di telingaku. “Aku merindukan kita,” tambahnya saat aku tidak mengatakan apa-apa. Aku begitu ingin mengatakan betapa aku merindukannya juga. Tidak ada satu hari pun yang lewat tanpa diriku memikirkan dirinya. Tapi aku tahu aku tidak dapat mengatakan itu lalu pergi meninggalkannya, lagi. Dan aku tahu cepat atau lambat, aku memang harus pergi. Dan menurut jam di atas meja, waktuku memang tidak banyak.

              “Ma.. maaf,” kataku sambil melepaskan diri darinya. Dengan terpaksa ia melepaskanku. “Aku... semestinya aku tidak datang,” kataku.

              “Anna, aku senang kau datang. Aku sebenarnya tadi sedang menyesal kenapa aku tidak memberitahumu bahwa aku ada di sini. Aku senang kau ada di sini,” katanya sambil meraihku lagi. Tapi aku melangkah mundur. Ia berhenti dan memandangku. Aku melihat luka pada matanya. Apakah ia dapat melihat luka yang sama pada mataku?

              “Dayton, kau tahu tidak semestinya aku ada di sini. Tidak ada yang dapat kujanjikan,” kataku.

              “Anna.. aku tidak mengharapkan apa-apa darimu. Janji atau apapun,” katanya.

              “Aku.. aku harus pergi,” kataku. Aku memandangnya sejenak dan berjalan ke arah pintu.

              “Apakah.. apakah aku akan bertemu dirimu lagi?” tanyanya. Aku menghentikan langkahku. Dan kesadaran bahwa memang tidak ada lagi alasan untuk saling bertemu, kesadaran bahwa ini adalah sebuah akhir, terlalu berat untuk kupikul. Paling tidak aku harus mengucapkan selamat tinggal, bukan? Paling tidak ia harus tahu bahwa aku tidak akan pernah melupakannya? Atau paling tidak aku harus menjelaskan bahwa ia tidak perlu menungguku. Aku berpaling untuk memandangnya.

              “Dayton, aku ...,” kataku.

              “Anna, jangan katakan,” katanya sambil meletakkan jarinya pada bibirku seolah tahu apa yang akan kukatakan. Lalu ia menciumku. Ia menciumku untuk mengatakan bahwa ia tidak ingin membiarkanku pergi, paling tidak untuk sementara. Ia menciumku untuk memberitahuku bahwa tidak pernah ada yang lain. Dan tidak akan ada. Ia menciumku untuk memintaku tinggal sedikit lebih lama. Aku tahu seharusnya aku tidak membiarkannya menciumku. Tapi aku membiarkannya. Dan aku tahu seharusnya aku tidak membalas ciumannya. Tapi aku membalasnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Dear Kamu
3258      1008     6     
Inspirational
Kamu adalah pengganggu. Turbulensi dalam ketenangan. Pembuat onar dalam kedamaian. Meski begitu, kamu adalah yang paling dirindukan. Dan saat kamu pergi, kamulah yang akhirnya yang paling aku kenang. Dear kamu, siapapun kamu. Terimalah teriakanku ini. Aku kangen, tahu!
PENTAS
971      593     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
103      96     3     
Romance
Memiliki hutang budi dengan keluarga Dharmendra, Eira mau tidak mau menyetujui perjodohan dengan putra sulung keluarga itu, Arsel, seorang ketua geng motor tersohor di kampusnya.
Lantunan Ayat Cinta Azra
5968      1131     3     
Romance
Lantunan Ayat Cinta Azra adalah kisah perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mung...
That Devil, I Love
3014      1253     0     
Romance
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi Airin daripada dibenci oleh seseorang yang sangat dicintainya. Sembilan tahun lebih ia memendam rasa cinta, namun hanya dibalas dengan hinaan setiap harinya. Airin lelah, ia ingin melupakan cinta masalalunya. Seseorang yang tak disangka kemudian hadir dan menawarkan diri untuk membantu Airin melupakan cinta masa lalunya. Lalu apa yang akan dilakukan Airin ? B...
Unlosing You
303      209     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Selepas patah
123      104     0     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Perhaps It Never Will
3819      1312     0     
Romance
Hayley Lexington, aktor cantik yang karirnya sedang melejit, terpaksa harus mengasingkan diri ke pedesaan Inggris yang jauh dari hiruk pikuk kota New York karena skandal yang dibuat oleh mantan pacarnya. Demi terhindar dari pertanyaan-pertanyaan menyakitkan publik dan masa depan karirnya, ia rela membuat dirinya sendiri tak terlihat. William Morrison sama sekali tidak pernah berniat untuk kem...
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...