Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Ada patung berbentuk orang yang berdiri di atas monumen dengan kedua tangan diangkat ke atas di luar jendela kamar hotelku. Rantai terputus yang tergeletak pada kakinya pastinya adalah simbol kebebasan. Anehnya, alih-alih terlihat bahagia, wajah patung itu terlihat .. marah. Atau mungkin itu hanya perasaanku saja karena aku memang sedang marah pada diriku sendiri. Aku marah pada diriku karena aku ingin menghubungi Anna walaupun aku tahu aku tidak patut melakukan itu dan pada saat yang sama, aku juga marah pada diriku karena tidak mencoba menghubunginya. Jika seseorang bebas untuk pergi ke mana saja namun hatinya tidak boleh mencintai orang yang ingin dicintainya, apakah ia tetap dapat dianggap seseorang yang bebas? Aku berjalan menjauhi jendela dan mulai membereskan koporku. Sebenarnya isinya tidak berantakan. Tapi aku perlu melakukan sesuatu supaya tidak memikirkan dirinya. Lalu aku ingat benang titipan Amanda. Aku meraih telpon di samping tempat tidur dan menekan tombol resepsionis.

              “Resepsionis, selamat sore,” kata sebuah suara ramah.

              “Ini dari kamar 318. Apakah ada kiriman paket untukku?” tanyaku.

              “Sebentar,” jawabnya. Aku melihat ke arah jam meja. Pukul lima lewat sedikit. Menurut google map, aku hanya memerlukan 20 menit dari hotel ini ke rumah Anna. Tapi kemungkinan besar dia tidak ada di sana. Pastinya dia sudah pindah setelah menikah. Entah apa yang sedang dilakukannya saat ini. Jika ia masih bersamaku di apartemenku, mungkin kami sedang menyiapkan makan malam. Tapi di sini dia tidak pernah harus memasak. Jika kami ada di sana, mungkin kami sedang bermain dengan anak kami. Atau mungkin ... “Terima kasih karena sudah menunggu. Belum ada paket yang dititipkan,” suara si resepsionis membuyarkan lamunanku.

              “Oh,” kataku.

              “Akan kami perhatikan dan begitu ada, akan segera kami antar ke kamar,” janjinya.

              “Baik. Terima kasih,” kataku. Aku menutup telpon dan berjalan kembali ke koporku. Aku mengambil sehelai kemeja dan sedang melipatnya ketika bel kamarku berbunyi. Pastinya itu benang Amanda. ‘Cepat sekali,’ pikirku. Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya. Dan dia ada di sana. Anna. Mataku melebar. Jantungku melompat ke langit-langit. Aku mengedipkan mataku untuk mengusir bayangan itu. Tapi ia bukan bayangan. Ia tetap berdiri di sana.

              “Anna,” kataku, lebih kepada diriku sendiri.

              “Dayton,” balasnya.

              “A... apa yang kau lakukan di sini?” tanyaku dan langsung menyesal karena pertanyaan itu seolah aku tidak menginginkan dirinya di sini, padahal tidak seperti itu.

“Aku... aku tidak semestinya ada di sini,” katanya. Aku ingin mengatakan itu omong kosong. Aku ingin mengatakan bahwa ia memang seharusnya ada di sini. Tapi aku tahu itu tidak benar. Ia lalu mengambil sesuatu dari tasnya dan menyodorkannya padaku. 

“Benang Amanda,” kata kami bersamaan. Dan tiba-tiba aku tahu bahwa ini sama sekali bukan tentang benang.

“Terima kasih,” kataku. Ia mengangguk. Aku mundur beberapa langkah. Jelas sekali bahwa itu kulakukan untuk mempersilahkan dirinya masuk. Tapi ia diam saja. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak bisa meraih tangannya dan menariknya masuk, bukan? Lalu tiba-tiba aku tahu. Aku tahu apa yang harus kulakukan. “Apakah kau hanya akan berdiri di sana seperti patung atau akan masuk?” tanyaku.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Premium
Cinta Dalam Dilema
38990      4853     0     
Romance
Sebagai anak bungsu, Asti (17) semestinya menjadi pusat perhatian dan kasih sayang ayah-bunda. Tapi tidak, Asti harus mengalah pada Tina (20) kakaknya. Segala bentuk perhatian dan kasih sayang orang tuanya justru lebih banyak tercurah pada Tina. Hal ini terjadi karena sejak kecil Tina sering sakit-sakitan. Berkali-kali masuk rumah sakit. Kenyataan ini menjadikan kedua orang tuanya selalu mencemas...
Hati dan Perasaan
1538      964     8     
Short Story
Apakah hati itu?, tempat segenap perasaan mengendap didalamnya? Lantas mengapa kita begitu peduli, walau setiap hari kita mengaku menyakiti hati dan perasaan yang lain?
A Day With Sergio
1852      813     2     
Romance
[END] Ketika Bom Menyulut Cinta (Sudah Terbit)
1644      783     5     
Action
Bagaimana jika seorang karyawan culun tiba-tiba terseret dalam peristiwa besar yang mengubah hidupnya selamanya? Itulah yang dialami Maya. Hari biasa di kantor berubah menjadi mimpi buruk ketika teror bom dan penculikan melanda. Lebih buruk lagi, Maya menjadi tersangka utama dalam pembunuhan yang mengejutkan semua orang. Tanpa seorang pun yang mempercayainya, Maya harus mencari cara membersihka...
Unexpected You
512      362     0     
Romance
Pindah ke Indonesia dari Korea, Abimanyu hanya bertekad untuk belajar, tanpa memedulikan apapun. tapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang diinginkannya. kehidupan SMA terlalu membosankan jika hanya dihabiskan untuk belajar saja. sedangkan Renata, belajar rasanya hanya menjadi nomor dua setelah kegemarannya menulis. entah apa yang ia inginkan, menulis adalah pelariannya dari kondisi ke...
Tepian Rasa
1409      700     3     
Fan Fiction
Mencintai seseorang yang salah itu sakit!! Namun, bisa apa aku yang sudah tenggelam oleh dunia dan perhatiannya? Jika engkau menyukai dia, mengapa engkau memberikan perhatian lebih padaku? Bisakah aku berhenti merasakan sakit yang begitu dalam? Jika mencintaimu sesakit ini. Ingin aku memutar waktu agar aku tak pernah memulainya bahkan mengenalmu pun tak perlu..
Different World
1029      521     0     
Fantasy
Melody, seorang gadis biasa yang terdampar di dunia yang tak dikenalnya. Berkutat dengan segala peraturan baru yang mengikat membuat kesehariannya penuh dengan tanda tanya. Hal yang paling diinginkannya setelah terdampar adalah kembali ke dunianya. Namun, ditengah usaha untuk kembali ia menguak rahasia antar dunia.
DELUSION
6437      1880     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
If Is Not You
10835      2218     1     
Fan Fiction
Kalau saja bukan kamu, mungkin aku bisa jatuh cinta dengan leluasa. *** "Apa mencintaiku sesulit itu, hmm?" tanyanya lagi, semakin pedih, kian memilukan hati. "Aku sudah mencintaimu," bisiknya ragu, "Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Ia menarik nafas panjang, "Kau tidak pernah tahu penderitaan ketika aku tak bisa melangkah maju, sementara perasaank...
Under a Falling Star
1081      628     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...