Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Aku belum pernah segugup ini. Aku terus melihat jam tanganku. Aku memeriksa meja makan berulang kali untuk memastikan piring, mangkuk, sendok dan segalanya cukup. Aku memeriksa penghangat makanan untuk memastikan alat itu dalam keadaan menyala dan tidak rusak. Aku memeriksa dispenser Aqua untuk memastikan ada cukup air. Kakak tertuaku, Jordan, sudah datang dengan istrinya, Julia. Jacob dan Jason masih tinggal di rumah orang tuaku ini jadi mereka juga akan ikut makan. Jacob sedang tidak punya kekasih jadi dia sendirian. Jason dan Dina kelihatannya serius jadi pastinya Jason akan mengajak Dina. Aku tidak masalah dengan itu. Malahan, lebih banyak orang, lebih baik.

              “Justin, kau sudah menghitung sendok itu tiga kali. Yakinlah mereka tidak akan tiba-tiba bertambah atau berkurang dengan sendirinya,” kata Jordan. Aku tersenyum konyol.

              “Santai lah, bro. Bukankah semua rencanamu berjalan lancar?” tanya Jacob.

              “Mendapatkan sebuah perusahaan dengan harga murah dan dapat bonus gadis cantik. Pekerjaan bagus!” kata Jordan. Dengan cepat aku meminta mereka untuk diam karena aku melihat Jason berjalan ke arah kami sambil menggandeng Dina. Aku tahu apapun yang sampai ke telinga Dina akan sampai ke telinga Anna juga. Aku memandang jam tanganku lagi. Pukul tujuh kurang sepuluh menit. Anna dan keluarganya akan tiba sebentar lagi. Apakah aku harus menunggu di depan? Atau di sini saja? Lalu aku sadar bahwa keringat sudah membasahi kemejaku. Aku baru tahu menghitung sendok ternyata bisa bikin berkeringat. Aku berlari ke kamarku untuk bertukar pakaian. Saat aku keluar dari kamar, aku mendengar klakson mobil Anna. Hatiku melompat. Orang tuaku sudah sedang menyapa kedua orang tua Anna di ruang depan ketika aku tiba di sana. Aku menyapa mereka dan mengarahkan semuanya ke ruang makan.

              “Aku kangen kamu,” bisikku pada Anna. Ia tersenyum dan memutar bola matanya.

              “Kau baru ke rumahku tadi pagi,” katanya.

              “Tetap saja,” kataku. Aku menarik kursi untuknya dan duduk di sampingnya. Papanya dan papaku langsung berbicara tentang perusahaan. Kakak-kakakku langsung ikut serta. Anna berbicara pada Dina. Dan setelah makanan mulai disajikan, semuanya sudah terlihat di dalam pembahasan perusahaan itu. Lalu mamaku mengingatkan semuanya bahwa itu adalah hari Sabtu malam. Jadi topik pembicaraan diubah menjadi film, lalu tentang liburan. Di tengah makan malam si koki tamu masuk ke ruangan. Ia menceritakan sedikit tentang pengalamannya dan meminta kami berkomentar atas masakannya. Semuanya bilang masakan itu lezat. Semua kecuali diriku. Aku yakin setiap butir makanan di atas meja ini amat lezat tapi aku terlalu gugup untuk makan. Saat hidangan pencuci mulut disajikan, aku tidak dapat menunggu lagi.

              “Ehm ehm,” aku berdeham. Saat semuanya masih saja melanjutkan berbicara, aku menangambil garpuku dan memukul gelasku seperti yang kulihat di film-film. “Maaf,” kataku. Semuanya langsung diam. “Aku ingin mengatakan sesuatu,” kataku. Semuanya memandangku. Aku berdiri dan mengambil tiga langkah dari meja makan supaya semua dapat memandangku dengan lebih leluasa. “Pertama aku hanya ingin menyatakan keyakinanku bahwa pasti ada banyak sinergi yang dapat dinikmati oleh kedua perusahaan kita,” kataku.

              “Ingat ini Sabtu malam,” kata mamaku dari ujung mejanya. Semua tertawa kecil.

              “Oh ya, benar. Dan karena itu, aku punya hal lain yang harus kukatakan. Ehm... Anna, tolong temani aku di sini,” kataku. Anna mengangkat alisnya seolah bertanya apa yang akan kulakukan. Aku mendekatinya dan menariknya berdiri dari kursinya. Setelah ia sudah berdiri di sampingku, aku melanjutkan monologueku. Hatiku berdegup begitu kencang sampai aku dapat mendengarnya. Inilah saatnya. “Aku tahu semua dari kalian tahu ... bagaimana perasaanku terhadap ... Anna. Jadi hari ini, dengan disaksikan kedua keluarga kami, aku akan bertanya sesuatu pada Anna,” kataku. Aku memasukkan tanganku ke dalam saku celanaku dan mengeluarkan sebuah kotak perhiasan kecil. Anna terlihat begitu bingung. Aku tahu dia tidak menyangka aku akan melakukan ini. Aku membuka kotak perhiasanku supaya cincinnya terlihat dan berlutut dengan satu kaki. “Anna, aku yakin kau sudah lama tahu bagaimana perasaanku padamu. Apakah .. kau bersedia menikah denganku?” tanyaku. Kebingungan pada wajahnya berubah menjadi panik. Aku tahu dia tidak siap untuk ini ditanya seperti ini di depan banyak orang. Dan aku juga tahu bahwa jika aku bertanya padanya seorang diri, kemungkinan besar ia akan menjawab tidak. Dengan bertanya di depan banyak saksi seperti ini, aku yakin dia tidak akan berani bilang tidak. Dia memang tidak bilang tidak. Tapi ia hanya diam. Ia tidak bilang iya, juga. Jadi aku menunggu. Dan aku mulai berkeringat. Apakah aku telah salah membuat strategi? Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, aku berdoa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Begitulah Cinta?
17874      2699     5     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Salted Caramel Machiato
14451      4479     0     
Romance
Dion seorang mahasiswa merangkap menjadi pemain gitar dan penyanyi kafe bertemu dengan Helene seorang pekerja kantoran di kafe tempat Dion bekerja Mereka jatuh cinta Namun orang tua Helene menentang hubungan mereka karena jarak usia dan status sosial Apakah mereka bisa mengatasi semua itu
To the Bone S2
702      445     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
REASON
9527      2300     10     
Romance
Gantari Hassya Kasyara, seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang dokter di New York dan tidak pernah memiliki hubungan serius dengan seorang lelaki selama dua puluh lima tahun dia hidup di dunia karena masa lalu yang pernah dialaminya. Hingga pada akhirnya ada seorang lelaki yang mampu membuka sedikit demi sedikit pintu hati Hassya. Lelaki yang ditemuinya sangat khawatir dengan kondi...
Teman
1475      682     2     
Romance
Cinta itu tidak bisa ditebak kepada siapa dia akan datang, kapan dan dimana. Lalu mungkinkah cinta itu juga bisa datang dalam sebuah pertemanan?? Lalu apa yang akan terjadi jika teman berubah menjadi cinta?
Bottle Up
3153      1286     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
Ibu
548      328     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Gilan(G)ia
506      280     3     
Romance
Membangun perubahan diri, agar menciptakan kenangan indah bersama teman sekelas mungkin bisa membuat Gia melupakan seseorang dari masa lalunya. Namun, ia harus menghadapi Gilang, teman sebangkunya yang terkesan dingin dan antisosial.
Pieces of Word
2651      933     4     
Inspirational
Hanya serangkaian kata yang terhubung karena dibunuh waktu dan kesendirian berkepanjangan. I hope you like it, guys! 😊🤗
Te Amo
458      313     4     
Short Story
Kita pernah saling merasakan titik jenuh, namun percayalah bahwa aku memperjuangkanmu agar harapan kita menjadi nyata. Satu untuk selamanya, cukup kamu untuk saya. Kita hadapi bersama-sama karena aku mencintaimu. Te Amo.