Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Tujuh puluh dua - Anna) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Aku benci pekerjaanku. Satu, semua ini mengingatkanku pada Amos. Tapi alasan sebenarnya kenapa aku membenci ini adalah karena aku tidak mampu melakukannya. Dan ini lebih sulit lagi karena kondisi perusahaan yang tidak baik saat aku kembali bulan lalu. Setelah kepergian Amos yang mendadak, Papa mencoba mengambil alih kendali. Tapi ia rupanya terlalu sedih untuk melakukan itu. Jadi semuanya diserahkan kepada para manager di sini. Mereka melakukan yang terbaik tapi ekonomi sedang buruk dan mereka tidak dapat melakukan yang Amos lakukan. Dan aku juga tidak bisa. Aku memandang lembaran Excel di hadapanku. Proyeksi cashflow ini tidak terlihat baik. Yang sebenarnya, ini terlihat amat buruk. Kami sudah dua kali tidak mampu membayar cicilan hutang modal kerja ke bank dan orang-orang bank itu terus mendesakku. Aku menarik napas panjang dan mendengar langkah kaki di depan ruangan. Itu langkah kaki Justin. Aku sudah hafal. Aku melirik jam tanganku. Sudah jam lima lewat sedikit. Aku menutup laptopku dan menunggunya membuka pintu ruang kerjaku. Tapi alih-alih membukanya, aku mendengarnya melakukan sesuatu pada pintuku. Entah apa. Ia sepertinya menggunakan alat. Aku mendengar bunyi seperti pintuku sedang dikerik, lalu disambung dengan ketukan-ketukan perlahan. Aku berdiri dari kursiku dan sedang berjalan menuju pintu ketika ia akhirnya membukanya. Ia tersenyum saat melihatku.

              “Aku mengganti plat nama pada pintumu,” katanya sambil memberi penekanan pada kata ‘pintumu’. Aku melihat plat nama baru tertempel di tempat di mana plat nama Amos dulu tertempel. Dan aku terdiam terpaku. Aku memang tengah menunda-nunda mengubah nama itu karena aku belum berdamai dengan kenyataan bahwa Amos tidak ada di sini dan juga karena yang sebenarnya aku berharap ada nama lain selain namaku yang dapat ditempel di sana. Tapi aku tahu tidak ada nama lain karena tidak ada orang lain. Pekerjaan ini adalah pekerjaanku. Ruang ini sudah menjadi ruanganku dan pintunya tentu saja harus bertuliskan namaku. Justin mungkin melihat aku berubah pucat, ia maju untuk memelukku. “Anna, sudah waktunya,” ia berbisik. Aku tahu ia bukan hanya sedang membicarakan plat nama itu. Ia sedang mengingatkanku bahwa sudah waktunya untuk melanjutkan hidupku. Dan aku tahu apa yang akan dikatakan selanjutnya. “Maukah kau makan malam denganku malam ini?” tanyanya. Aku memandang lantai. Sejak pulang ke Jakarta, aku belum pernah pergi dengan Justin. Belum sama sekali. Ia terus-terusan mengajakku sebulanan ini tapi aku selalu menolak. Dan ia tidak bisa mengerti itu karena waktu di Amerika kami sering sekali makan dan pergi bersama-sama ke segala tempat. Dan juga di Jakarta sebelumnya. Dia tidak mengerti kenapa kami tidak bisa seperti itu sekarang. Yang sejujurnya, aku tidak siap. Aku tahu aku akan merasa bersalah bila pergi berdua dengannya. Dulu itu beda. Dulu kami bersahabat. Tapi sekarang, jelas sekali bahwa dia mengharapkan lebih dari itu. Dan yang lebih menakutkan diriku adalah... bagaimana jika aku juga menginginkan itu? Itu rasanya akan seperti mengkhianati Dayton, bukan? Walaupun kami sudah putus, tetap saja. Justin mengangkat daguku untuk memaksaku memandangnya. “Anna, kau tahu aku bersedia melakukan apa saja untukmu, bukan?” tanyanya. Aku menangguk. Aku tidak ragu tentang itu. Aku bahkan sudah tahu dari Dina yang tahu dari Jason bahwa Justin pergi ke Amerika kemarin itu bukan karena urusan pekerjaan. Ia berangkat ke sana supaya bisa bersama-sama diriku. Ia bahkan tidak peduli bahwa aku sudah bertunangan pada saat itu. Dan dia juga selalu ada untukku dan keluargaku di saat tersulit. “Tapi... aku tidak bisa menunggu selamanya. Itu tidak adil untukku,” tambahnya. Aku tidak menyangka ia akan mengatakan itu.

              “A.. apa maksudmu?” tanyaku.

              “Aku akan berada di Kahyangan malam ini jam 7. Mengunggumu. Jika kau datang untuk makan malam bersamaku, aku akan sangat bahagia. Tapi jika kau tidak datang ...”

              “Jika aku tidak datang?”

              “Jika kau tidak datang, aku akan menghormati keputusanmu. Dan aku tidak akan memintamu pergi denganku lagi,” katanya. “Karena aku tidak akan berada di dalam hidupmu lagi,” tambahnya seolah ia perlu membuatku mengerti bahwa ia sedang memberiku sebuah ultimatum. Aku memandangnya. Ia memandangku lekat-lekat. Dan untuk sementara kupikir ia hendak menciumku. Tapi tidak dan momen itu berlalu. Dan aku tidak tahu apakah aku harus lega ... atau kecewa. “Baiklah.. aku harus pergi,” katanya. Ia memutar tubuhnya dan berjalan ke arah pintu. Pintuku. Sebelum keluar, ia berhenti dan menoleh ke arahku. “Anna, aku benar-benar berharap bertemu dirimu malam ini. Dan jika itu terjadi, aku akan memastikan semuanya akan baik-baik saja, ” katanya. Lalu ia pergi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Sekotor itukah Aku
358      269     4     
Romance
Dia Zahra Affianisha, Mereka memanggil nya dengan panggilan Zahra. Tak seperti namanya yang memiliki arti yang indah dan sebuah pengharapan, Zahra justru menjadi sebaliknya. Ia adalah gadis yang cantik, dengan tubuh sempurna dan kulit tubuh yang lembut menjadi perpaduan yang selalu membuat iri orang. Bahkan dengan keadaan fisik yang sempurna dan di tambah terlahir dari keluarga yang kaya sert...
For One More Day
456      315     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Under a Falling Star
785      481     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Jawaban
353      223     3     
Short Story
Andi yang digantung setelah pengakuan cintanya dihantui penasaran terhadap jawaban dari pengakuan itu, sampai akhirnya Chacha datang.
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
547      346     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
NADA DAN NYAWA
13800      2634     2     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...
The Savior
3970      1337     10     
Fantasy
Kisah seorang yang bangkit dari kematiannya dan seorang yang berbagi kehidupan dengan roh yang ditampungnya. Kemudian terlibat kisah percintaan yang rumit dengan para roh. Roh mana yang akan memenangkan cerita roman ini?
Sekotor itukah Aku
20209      3249     5     
Romance
Dia adalah Zahra Affianisha. Mereka biasa memanggilnya Zahra. Seorang gadis dengan wajah cantik dan fisik yang sempurna ini baru saja menginjakkan kakinya di dunia SMA. Dengan fisik sempurna dan terlahir dari keluarga berada tak jarang membuat orang orang disekeliling nya merasa kagum dan iri di saat yang bersamaan. Apalagi ia terlahir dalam keluarga penganut islam yang kaffah membuat orang semak...
Pieces of Word
2331      817     4     
Inspirational
Hanya serangkaian kata yang terhubung karena dibunuh waktu dan kesendirian berkepanjangan. I hope you like it, guys! 😊🤗
Dunia Alen
3799      1254     1     
Romance
Alena Marissa baru berusia 17 belas tahun, tapi otaknya mampu memproduksi cerita-cerita menarik yang sering membuatnya tenggelam dan berbicara sendiri. Semua orang yakin Alen gila, tapi gadis itu merasa sangat sehat secara mental. Suatu hari ia bertemu dengan Galen, pemuda misterius yang sedikit demi sedikit mengubah hidupnya. Banyak hal yang menjadi lebih baik bersama Galen, namun perlahan ba...