Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Aku begitu menanti-nantikan hari wisuda minggu depan. Orang tuaku akan datang dan Jason juga! Itu pastinya berarti dia serius tentang hubungan kami, bukan? Tapi untuk sekarang aku harus fokus di ujian akhirku dulu. Dua sudah selesai, tinggal dua lagi. Sebenarnya akan lebih asik bila Anna juga datang ke upacara wisuda jadi paling tidak kami bisa berpotret berdua dengan gaun wisuda seperti waktu lulus SMU dulu dan dua photo itu dapat disandingkan. Tapi Anna memutuskan untuk mengambil ujian akhir lebih pagi dan untuk tidak hadir di upacara wisuda. Aku bisa mengerti alasannya. Papanya terlalu sibuk mengurusi perusahaan sehingga tidak bisa hadir dan mamanya tidak suka terbang jauh sendirian. Dan lagi, mereka memang masih terlalu sedih untuk merayakan apapun. Dia sudah menyelesaikan semua ujian akhirnya minggu lalu. Ia mengerjakannya sendirian di ruang dosen. Dan ia akan pulang ke tanah air malam ini. Justin bilang padaku bahwa pekerjaannya di sini juga sudah selesai jadi dia dapat pulang bersama Anna. Kau tahu apa yang kuyakini? Aku yakin Justin tidak benar-benar punya pekerjaan di sini. Dia di sini hanya supaya bisa bersama-sama Anna. Jadi karena Anna akan pulang, tentu saja dia juga akan pulang.

              Terkadang aku membayangkan kemungkinan bahwa satu hari nanti Anna akan jadi saudara perempuanku. Itu akan terjadi bila aku menikah dengan Jason dan dia menikah dengan Justin. Semua orang dapat melihat bahwa Justin mencintai Anna. Ia rela melakukan apapun untuknya. Itu yang harusnya terjadi di dunia yang sempurna. Tapi dunia tidak sempurna dan aku tahu pasti Anna belum bisa melupakan Dayton.

              Aku mendengar ketukan pada pintuku. Itu pasti Anna. Ia datang untuk menghabiskan waktu denganku sebelum ia pulang nanti malam. Aku keluar dari kamar untuk membuka pintu. Benar saja, memang dia dan Justin. Aku tersenyum dan membiarkan mereka masuk.

              “Kau yakin kau tidak meninggalkan barang apapun di mobilmu?” tanya Justin pada Anna.

              “Tidak. Aku sudah memeriksanya dua kali,” katanya. “Justin akan mengantar mobilku ke dealer,” katanya padaku. Aku mengangguk. Rupanya Anna sudah menemukan dealer mobil yang mau membeli mobilnya.

              “Baiklah, sebaiknya aku segera berangkat supaya bisa kembali ke apartemen sebelum jam 6,” kata Justin.

              “Semua perabot kami akan disumbangkan ke Salvation Army. Truk mereka akan datang jam 6,” jelas Anna padaku.

              “Aku akan kembali ke sini sekitar jam 7 atau paling lambat jam 8. Aku akan beli makan malam dan membawa kopor-kopor kita. Setelah itu kita makan dan langsung ke bandara,” kata Justin ke Anna. Anna mengangguk.

              Setelah Justin pergi, aku menutup pintu.

              “Dia sudah mengatur segalanya, ya?” kataku pada Anna.

              “Dia memang sangat membantu. Aku tidak akan tahu harus bagaimana tanpa dia. Terutama setelah ...” Anna tidak menyelesaikan kalimatnya. Dia tidak harus.

              “Jadi.. apa yang ingin kau lakukan di sore terakhirmu di Amerika?” tanyaku.

              “Bukannya kau harus belajar untuk ujian?” tanyanya.

              “Ya. Tapi tadi aku sudah belajar dan nanti setelah kau berangkat ke bandara aku bisa belajar lagi. Jadi untuk saat ini, kita bebas melakukan apa saja,” kataku.

              “Sebenarnya ...” kata Anna. Lalu dia terdiam. Ia memandang karpetku seolah ada sesuatu yang amat menarik di sana.

              “Sebenarnya apa?” tanyaku.

              “Sebenarnya aku meminta Justin untuk mengantarku ke sini karena ... karena aku perlu pergi ke suatu tempat dan aku tidak ingin dia tahu,” kata Anna. Ia mengangkat wajahnya dan memandangku. Saat itu aku langsung tahu ke mana dia akan pergi dan siapa yang akan ditemuinya.

              “Anna,” kataku perlahan, “itu bukan ide yang baik,” kataku.

              “Aku .. aku harus,” katanya. Dan aku tahu tidak akan dapat mengubah pikirannya. Aku menghembuskan napas panjang.

              “Pastikan kau sudah kembali ke sini sebelum jam 7 karena jika Justin tiba di sini sebelum dirimu, aku tidak akan tahu harus bilang apa,” kataku. Ia mengangguk. Ia memelukku dan berlari keluar dari apartemenku.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Are We Friends?
4076      1227     0     
Inspirational
Dinda hidup dengan tenang tanpa gangguan. Dia berjalan mengikuti ke mana pun arus menyeretnya. Tidak! Lebih tepatnya, dia mengikuti ke mana pun Ryo, sahabat karibnya, membawanya. Namun, ketenangan itu terusik ketika Levi, seseorang yang tidak dia kenal sama sekali hadir dan berkata akan membuat Dinda mengingat Levi sampai ke titik paling kecil. Bukan hanya Levi membuat Dinda bingung, cowok it...
Yang Terukir
764      491     6     
Short Story
mengagumi seorang cowok bukan lah hal mudah ,ia selalu mencurahkan isi hatinya melalui sebuah pena,hingga suatu hari buku yang selama ini berisi tentang kekagumannya di temukan oleh si cowok itu sendiri ,betapa terkejutnya ia! ,kira kira bagaimana reaksi cowok tersebut ketika membaca buku itu dan mengetahui bahwa ternyata ada yang mengaguminya selama ini? Yuk baca:)
Not Alone
536      285     3     
Short Story
Mereka bilang rumah baruku sangat menyeramkan, seperti ada yang memantau setiap pergerakan. Padahal yang ku tahu aku hanya tinggal seorang diri. Semua terlihat biasa di mataku, namun pandanganku berubah setelah melihat dia. "seseorang yang tinggal bersamaku."
ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
186      155     3     
Romance
Memiliki hutang budi dengan keluarga Dharmendra, Eira mau tidak mau menyetujui perjodohan dengan putra sulung keluarga itu, Arsel, seorang ketua geng motor tersohor di kampusnya.
Memento Merapi
21391      2214     1     
Mystery
Siapa bilang kawanan remaja alim itu nggak seru? Jangan salah, Pandu dan gengnya pecinta jejepangan punya agenda asyik buat liburan pasca Ujian Nasional 2013: uji nyali di lereng Merapi, salah satu gunung terangker se-Jawa Tengah! Misteri akan dikuak ala detektif oleh geng remaja alim-rajin-kuper-koplak, AGRIPA: Angga, Gita, Reni, dan Pandu, yang tanpa sadar mengulik sejarah kelam Indonesia denga...
Kutunggu Kau di Umur 27
4915      1999     2     
Romance
"Nanti kalau kamu udah umur 27 dan nggak tahu mau nikah sama siapa. Hubungi aku, ya.” Pesan Irish ketika berumur dua puluh dua tahun. “Udah siap buat nikah? Sekarang aku udah 27 tahun nih!” Notifikasi DM instagram Irish dari Aksara ketika berumur dua puluh tujuh tahun. Irish harus menepati janjinya, bukan? Tapi bagaimana jika sebenarnya Irish tidak pernah berharap menikah dengan Aks...
Cinta Pertama Bikin Dilema
5080      1410     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Ibu
541      325     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Darah Dibalas Dara
734      417     0     
Romance
Kematian Bapak yang disebabkan permainan Adu Doro membuat Dara hidup dengan dihantui trauma masa lalu. Dara yang dahulu dikenal sebagai pribadi periang yang bercita-cita menjadi dokter hewan telah merelakan mimpinya terbang jauh layaknya merpati. Kini Dara hanya ingin hidup damai tanpa ada merpati dan kebahagiaan yang tiada arti. Namun tiba-tiba Zaki datang memberikan kebahagiaan yang tidak pe...
Kamu
298      244     0     
Short Story
Untuk kalian semua yang mempunyai seorang kamu.