Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Lima puluh empat - Dayton) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

 

              Berapa orang bergelar profesor yang diperlukan untuk mengganti bohlam lampu? Menurut nenek Qing, dia butuh satu. Jadi di sinilah diriku, mengendarai mobil ke rumahnya karena ia bersikeras bohlam lampunya harus diganti saat ini juga oleh cucunya yang bergelar profesor ini. Begitu aku memasuki pekarangannya, ia langsung membuka pintu. Mungkin dia tadi berdiri terus di dekat jendela seolah menantikan ambulans atau yang sejenisnya. Aku tidak tahu bahwa bohlam lampu yang satu itu ternyata begitu penting.

              “Akhirnya kau tiba juga!” katanya sambil menyuruhku masuk.

              “Yang mana?” tanyaku.

              “Yang mana apannya?” tanyanya.

              “Bohlam lampu yang mana yang harus diganti saat ini juga dan tidak dapat menunggu sampai akhir pekan?” tanyaku.

              “Oh, tidak ada bohlam yang perlu diganti,” katanya.

              “Begitu? Jadi kenapa aku harus datang secepat mungkin?” tanyaku. Ia memandangku dan mendesah seolah aku ini begitu menyedihkan seperti anak anjing basah yang baru ditemukan di trotoar.

              “Duduk,” perintahnya. Dan tiba-tiba aku merasa seperti sedang akan ujian. “Anna tadi baru dari sini,” katanya. Jantungku melompat hanya karena mendengar namanya disebut.

              “Dia... dia ke sini?” tanyaku. Nenek Qing mengangguk. “Untuk apa? Apakah kau yang menyuruhnya datang untuk mengganti bohlam atau sejenisnya?” tanyaku.

              “Aku tidak menyuruhnya datang. Ia datang sendiri karena katanya .. kali terakhir kalian salah paham, aku sudah membantu. Katanya dia butuh bantuanku lagi. Ada apa sih di antara kalian ini?” tanyanya. Giliranku untuk mendesah.

              “Aku... aku memintanya untuk menikah denganku. Dan dia bilang iya,” kataku.

              “Ya. Dia menunjukkan cincinnya,” katanya.

              “Dia mengenakan cincinnya?” tanyaku. Informasi itu begitu penting buatku.

              “Ya. Kenapa? Kau pikir dia tidak mengenakannya?” tanyanya.

              “Dia... dia tidak mau mengenakannya saat kami di Jakarta. Katanya dia tidak ingin orang tuanya kaget,” kataku.

              “Apakah itu sebab kau marah padanya?” tanyanya.

              “Bukan. Aku... aku tidak marah padanya,” kataku.

              “Jika tidak, kenapa kau tidak menjemputnya di bandara? Dan kenapa kau tidak menghubungi dia setelah dia kembali? Dan kenapa kau seolah berpura-pura bahwa dia... tidak ada?” tanyanya.

              “Dia bilang begitu?” tanyaku.

              “Ya. Dia menceritakannya sambil berurai air mata,” katanya.

              “Dia .. menangis?” tanyaku.

              “Banjir!” katanya. Dan hatiku tiba-tiba begitu sakit. Aku telah membuatnya sedih. Tapi jika ini tidak kulakukan sekarang, bukankah aku hanya akan menyebabkan kesedihan yang lebih besar di masa yang akan datang?”

              “Aku... aku bukan pria yang tepat untuknya,” kataku.

              “Dia merasa begitu?” tanyanya.

              “Tidak. Tapi itu karena dia belum tahu itu,” kataku.

              “Bisa dijelaskan? Kau tahu aku tidak bergelar profesor, jadi mungkin aku tidak langsung mengerti semua ini,” katanya.

              “Nek, keluarga Anna itu... mereka sangat kaya. Rumah mereka seperti istana,” kataku.

              “Jadi?” tanyanya.

              “Dan keluarganya mengharapkan dia pulang setelah lulus nanti supaya Anna bisa membantu di bisnis keluarga mereka,” kataku.

              “Anna yang bilang itu padamu?” tanyanya.

              “Tidak. Tapi tidak perlu gelar profesor untuk tahu itu semua,” kataku.

              “Ya, kau memang tidak perlu gelar profesor untuk tahu itu. Tapi kau perlu bertanya langsung padanya untuk tahu itu. Dayton, kau tidak berhak berasumsi seperti itu, atau mengambil keputusan itu untuknya,” katanya. Aku menyandarkan kepalaku di atas senderan sofa dan melihat ke langit-langit seolah akan ada jawaban yang dapat kubaca di sana. Yang ada hanya lampu yang bohlam lampunya menyala dan tidak perlu diganti.

              “Aku tidak mau membuatnya dalam posisi yang sulit. Aku tidak mau memaksanya memilih. Antara keluarganya atau aku,” kataku. Yang sesungguhnya, aku tidak siap menerima keputusannya.

              “Apakah... dia mencintaimu?” tanyanya.

              “Dia bilang begitu,” kataku.

              “Dan kau tidak percaya padanya?” tanyanya. Aku menegakkan diriku untuk memandang Nenek Qing.

              “Aku percaya. Itu masalahnya. Aku percaya dia mencintaiku,” kataku.

              “Dan itu masalah karena?”

              “Karena cinta membuat orang buta. Cinta sudah membuatku buta sampai-sampai baru akhir-akhir ini aku tahu bahwa aku tidak cukup baik untuknya. Kau tahu, di rumahnya, ada 15 orang yang bekerja untuknya. Di sana, ia tidak pernah harus mencuci satu piring pun, atau selembar saputangan pun. Tapi denganku di sini ...”

              “Jadi kau pikir cinta itu hanya tentang mencuci piring dan baju?  Dan kau menamakan dirimu seorang profesor? Kau tahu, bila lain kali aku benar butuh bantuan mengganti bohlam lampu, aku akan memanggil cucuku yang lain saja karena jelas-jelas kau tidak bisa menyalakan bohlam lampu di kepalamu sendiri!” katanya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
786      412     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Bilang Pada Lou, Aku Ingin Dia Mati
892      480     4     
Horror
Lou harus mati. Pokoknya Lou harus mati. Kalo bisa secepatnya!! Aku benci Lou Gara-gara Lou, aku dikucilkan Gara-gara Lou, aku dianggap sampah Gara-gara Lou, aku gagal Gara-gara Lou, aku depression Gara-gara Lou, aku nyaris bunuh diri Semua gara-gara Lou. Dan... Doaku cuma satu: Aku Ingin Lou mati dengan cara mengenaskan; kelindas truk, dibacok orang, terkena peluru nyasar, ketimp...
Lily
1183      553     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
Bukan Bidadari Impian
71      57     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
4675      1718     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
Behind The Scene
1170      484     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
DELUSION
4025      1403     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Little Spoiler
874      540     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Arloji Antik
334      201     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.