Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Empat puluh delapan - Dayton) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

 

              Ternyata semester musim gugur itu bukan semester terburuk yang pernah kulalui. Dan sebenarnya, setelah Anna kembali, semuanya seperti yang seharusnya. Pohon-pohon menyajikan daun-daun dengan gradasi warna yang pas. Pizza-pizza di cafeteria lezat. Kebanyakan murid dapat nilai bagus.  Bahkan yang biasanya bertingkah kebanyakan diam saja karena sedang alergi. Dan anginnya ... anginnya membisikkan nama Anna kemanapun aku pergi. Jadi itu mungkin semester musim gugur terbaik yang pernah kulalui. Semester musim dingin yang mengikutinya juga tidak buruk. Malam-malam di akhir minggu kami habiskan dengan bergelung di bawah selimut tebal di depan layar Netflix, merasa tenang karena Anna sudah menyelesaikan pekerjaan rumah dan cuciannya dan aku sudah selesai memonten kertas-kertas dan juga sudah membersihkan apartemennya dengan penghisap debu. Tapi yang sebenarnya, aku bahagia karena ada dia. Saat semester musim semi tiba, Anna terlihat begitu menikmati semua kuncup-kuncup bunga yang bermunculan di kampusnya. Santa Clara Univ memang terkenal dengan kebun mawarnya yang luas. Semua kuncup yang mulai bermekaran itu seolah menebar janji bahwa musim panas yang spektakuler sudah di ambang pintu. Aku tidak sabar menanti saat aku menemani Anna pulang ke Jakarta pada musim panas ini. Saking tidak sabarnya aku bahkan mulai membereskan koperku lebih awal dari Anna padahal dia yang biasa membereskan koper jauh sebelum tanggal pulang karena ada banyak barang titipan keluarganya.

              “Kau beneran sudah selesai packing?” tanya Anna.

              “Ya. Kau boleh memeriksanya jika tidak percaya,” kataku sambil mempersilahkan dirinya masuk ke kamarku di mana koperku tergeletak terbuka di atas karpet. Ia masuk dan berlutut untuk memperhatikan koperku. “Kaos yang banyak. Sudah. Celana musim panas. Sudah. Kaca mata hitam. Sudah. Celana renang. Sudah. Pokoknya sudah siap menuju negara di mana matahari bersinar 365 hari setahun!” kataku. Dia tergelak.

              “Jadi kau hanya membawa satu koper, ya? Cukup, kan?” tanyanya.

              “Ya, sesuai instruksimu, Nona,” kataku. Ia tersenyum. Setiap penumpang hanya boleh membawa dua koper dan karena Anna perlu membawa tiga koper, aku hanya dapat membawa satu. “Dan bagaimana kau akan berterima kasih padaku untuk ini?” tanyaku.

              “Kukira waktu itu aku sudah berterimakasih?” tanyanya.

              “Oh, sudah ya? Hari-hari ini memang aku pelupa. Mungkin bisa tolong diingatkan lagi bagaimana kau berterimakasih waktu itu?” tanyaku. Ia berdiri dan menciumku.

              “Sudah ingat?” tanyanya.

              “Sedikit,” katanya sambil menciumnya kembali.

              “Apakah kau... gugup karena akan bertemu dengan orang tuaku?” tanyanya. Sejujurnya memang begitu.

              “Apakah aku harus gugup?” tanyaku. Ia memandangku seolah tak tahu harus mengatakan apa. “Anna, apakah kau justru yang gugup karena aku akan bertemu orang tuamu?” tanyaku.

              “Sedikit,” katanya.

              “Jika demikian, kita bisa gugup bersama-sama karena segalanya lebih baik bila bersama-sama, gugup sekalipun,” kataku. Ia tersenyum. Dan aku senang sekali setiap kali aku berhasil membuatnya tersenyum.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
786      412     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Bilang Pada Lou, Aku Ingin Dia Mati
892      480     4     
Horror
Lou harus mati. Pokoknya Lou harus mati. Kalo bisa secepatnya!! Aku benci Lou Gara-gara Lou, aku dikucilkan Gara-gara Lou, aku dianggap sampah Gara-gara Lou, aku gagal Gara-gara Lou, aku depression Gara-gara Lou, aku nyaris bunuh diri Semua gara-gara Lou. Dan... Doaku cuma satu: Aku Ingin Lou mati dengan cara mengenaskan; kelindas truk, dibacok orang, terkena peluru nyasar, ketimp...
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
Bukan Bidadari Impian
71      57     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
4675      1718     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
Behind The Scene
1170      484     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
DELUSION
4026      1403     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Little Spoiler
874      540     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Arloji Antik
334      201     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.