Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Tiga puluh satu - Dayton) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

 

              Aku mengajak Anna pergi makan di malam tahun baru kemarin tapi ia menolak dengan alasan sudah ada acara lain. Pertama kupikir mungkin dia ada acara dengan teman-temannya dari Indonesia. Tapi lalu ia juga menolak ajakan minum tehku, dan ajakan makan siangku dan setelah itu telponku tidak diangkat sama sekali. Aku jadi merasa jangan-jangan dia sengaja menghindariku. Entah apa yang sudah kuperbuat yang membuatnya kesal. Apakah ciuman di bawah mistletoe itu mengganggunya? Saat itu sepertinya tidak. Di mobil setelah kami meninggalkan rumah nenek, dia melaporkan semua yang dikatakan nenek padanya tentang setiap kristal koleksinya. Aku lalu membuat beberapa lelucon dan ia tertawa. Dan saat aku mengusulkan supaya kita pergi makan di malam tahun baru, dia bilang iya. Tapi lalu penolakan itu, yang dilanjutkan dengan pendiaman.

              Jadi saat ia tidak juga mengangkat telponnya pagi ini, aku memutuskan untuk menemuinya. Aku sebenarnya sudah beberapa hari berpikiran seperti itu. Tapi aku belum pergi. Mungkin aku memang pengecut. Mungkin aku takut untuk mendapati bahwa gadis itu memang sudah tidak mau menghabiskan waktu bersamaku lagi. Bukankah kelas-kelasnya di SCU akan mulai beberapa hari lagi? Mungkin baginya, karena sekarang dia sudah transfer, aku hanya merupakan salah satu dosen yang pernah dikenalnya, dan tidak lebih.

              Aku memarkir mobilku di tempat parkir tamu dan berjalan ke apartemennya. Aku mengetuk pintunya. Aku mendengar gerakan di dalam. Dia ada di rumah. Saat ia membuka pintu itu aku harus mengerahkan segenap tenaga untuk mengendalikan diriku untuk tidak menariknya ke dalam pelukanku. Fakta betapa aku merindukannya mengagetkanku.

              “Oh,” katanya. Matanya melebar tapi hanya sebentar.

              “Aku...kau tidak membalas telponku. Jadi aku datang untuk memastikan kau baik-baik saja,” kataku.

              “Aku... aku baik-baik saja,” katanya.

              “Apakah...  aku boleh masuk?” tanyaku.

              “Sebenarnya aku sedang mau keluar,” katanya. Tapi aku tidak percaya itu. Ia sedang mengenakan kaus oblong besar dengan gambar yang sudah pudar. Aku belum pernah melihatnya keluar rumah dengan dandanan seperti itu. Tapi mungkin juga dia hendak bertukar pakaian dulu. Tapi aku tidak akan pergi tanpa mendapatkan jawabanku.

              “Apakah kau sedang menghindariku?” tanyaku. Ia memandangku lalu mendesah. Mungkin ia sadar bahwa aku tidak berniat pergi dari sana. Ia mundur beberapa langkah untuk membiarkan diriku masuk.

              “Aku... maaf, Dayton. Aku... tidak bisa melakukannya lagi,” katanya. Oh tidak, apakah ini maksudnya ia tidak menginginkan diriku di dalam hidupnya lagi?

              “Melakukan apa?” tanyaku.

              “Aku tidak bisa berpura-pura menjadi kekasihmu lagi. Kau harus mencari orang lain,” katanya. Ia memandangku. Apakah kebingungan yang ada di sorot matanya itu? Atau kesedihan? Dan tiba-tiba hatiku begitu sakit. Aku begitu ingin membuatnya tersenyum. Tapi apakah aku punya kemampuan untuk melakukan itu?

              “Anna, aku juga tidak ingin kau berpura-pura lagi,” kataku.

              “Baiklah. Bagus seperti itu,” katanya. Ada begitu banyak yang ingin kukatakan padanya tapi aku tak tahu di mana aku harus memulai. Apakah aku harus mulai dengan memberitahunya bahwa aku telah mencintainya sejak pertama kali aku melihatnya? Atau apakah aku harus mulai dengan memohonnya untuk membiarkan diriku terus menjadi bagian dari hidupnya? “Sebaiknya kau pergi,” katanya. Ia lalu berjalan ke arah pintu dan membukakannya untukku. Aku memandangnya tapi ia hanya memandang lantai.  Aku pun keluar. Dan saat ia menutup pintu itu di belakangku, duniaku jatuh dan pecah seolah memang hanya terbuat dari debu saja. Aku masuk ke mobilku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku terus memainkan ciuman di bawah mistletoe itu dibenakku. Mungkin itu memang hanya sebuah ciuman singkat. Tapi aku tahu ada sesuatu di sana. Pasti ada! Aku pun keluar dari mobilku, membanting pintu itu di belakangku dan berlari.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
786      412     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Bilang Pada Lou, Aku Ingin Dia Mati
892      480     4     
Horror
Lou harus mati. Pokoknya Lou harus mati. Kalo bisa secepatnya!! Aku benci Lou Gara-gara Lou, aku dikucilkan Gara-gara Lou, aku dianggap sampah Gara-gara Lou, aku gagal Gara-gara Lou, aku depression Gara-gara Lou, aku nyaris bunuh diri Semua gara-gara Lou. Dan... Doaku cuma satu: Aku Ingin Lou mati dengan cara mengenaskan; kelindas truk, dibacok orang, terkena peluru nyasar, ketimp...
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
Bukan Bidadari Impian
71      57     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
4675      1718     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
Behind The Scene
1170      484     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
DELUSION
4025      1403     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Little Spoiler
874      540     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Arloji Antik
334      201     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.