Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Dua puluh satu - Dayton) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Apa yang kau lakukan itu tidak pernah menjadi masalah.  Yang menjadi masalah adalah berapa lama kau harus melakukannya. Coba saja angkat segelas air dengan tanganmu lurus di depanmu atau di samping tubuhmu. Sama sekali tidak susah. Siapa saja dapat melakukannya, termasuk anak kecil. Tapi, pernahkah kau mencoba untuk melakukannya selama satu hari? Atau bahkan selama satu jam saja? Cobalah dan kau akan mengerti maksudku. Segala sesuatu akan jadi sulit bila kau tidak tahu kapan itu akan berakhir. Tapi segalanya akan dapat ditahan bila kau tahu itu hanya sementara.

              Kurang dari sebulan lagi semester musim  gugur ini akan berakhir dan setelahnya Anna bukan lagi mahasiswi Foothill. Itu hal yang pertama hadir di benakku saat aku bangun dan yang kupikirkan terakhir sebelum aku tidur. Dan hari-hariku tiba-tiba menjadi begitu terang walaupun matahari sudah sering bersembunyi sebagai persiapan datangnya musim dingin.

              Aku sering berpapasan dengannya di kampus. Itu sebenarnya bukan hal yang kebetulan walaupun Anna berpikir demikian. Aku sudah hafal jadwal kelasnya jadi mudah saja bagiku untuk “berpapasan” dengannya. Bahkan dalam dua menit aku akan berpapasan dengannya lagi. Tepat seperti yang kuharapkan, itu dia! Dia baru keluar dari kelas terakhirnya hari itu. Matanya melebar ketika melihatku berjalan ke arahnya. Atau apakah itu hanya imajinasiku saja? Aku sudah menantikan pertemuan ini sepanjang hari. Ia tersenyum. Dan seluruh tubuhku seolah membalas senyuman itu. Ia selalu punya dampak seperti itu pada diriku.

              “Hai, Profesor Lee,” katanya.

              “Oh, hai, Anna,” kataku, berpura-pura itu adalah sebuah kebetulan yang manis. “Mau minum teh? Kecuali bila kau masih ada kelas lagi,” kataku. Padahal aku tentu saja tahu dia tidak ada kelas lain lagi.

              “Boleh. Aku tidak ada kelas lagi,” katanya. Dan seraya ia berjalan di sampingku, aku merasa tidak ada hal di dunia ini, apapun juga, yang dapat menjadi berantakan. Segalanya akan baik-baik saja.

              Ada dua tempat minum kopi (yang juga menyediakan teh) di Foothill. Keduanya bernama KJ’s Cafe. KJ yang lebih besar dan lebih ramai terletak di dekat gedung Administrasi, yang lebih kecil dan lebih sepi terletak di dekat salah satu tempat parkir. Kali ini kami pergi ke tempat yang lebih kecil. Kami belum sampai pada tahapan di mana aku dapat dengan leluasa mengajaknya pergi keluar kampus dengan mobilku. Naik mobil bersama ke tempat lain itu seperti menyatakan bahwa kami memang bersama-sama dan aku takut ia belum siap untuk itu. Aku sendiri sangat siap dan menginginkan itu lebih dari apapaun. Tapi aku juga sadar bahwa jika aku sampai kehilangan pekerjaan ini, aku tidak tahu harus ke mana.

              “Jadi, bagaimana persiapan untuk ujian akhir yang tinggal sebentar lagi?” tanyaku setelah kami berdua duduk dengan teh kami masing-masing. Hanya ada satu murid lain di tempat itu.

              “Beres, Prof,” katanya. Aku mengeluarkan selembar print out komputer dari salah satu mapku dan meletakkannya di hadapannya.

              “Program internship musim panas di Apple,” kataku. Tidak ada salahnya berjaga-jaga, bukan? Dengan begini, jika pamanku atau ada dosen lain yang masuk ke sini dan melihat kami bersama, aku jadi punya bukti bahwa aku hanya sedang membantu seorang murid mencari program magang. Anna memandang print out itu.

              “Menarik, Prof. Tapi ...” ia berkata.

              “Ini bahkan magang yang dibayar!” potongku.

              “Ya, aku tahu. Tapi ... aku akan pulang liburan musim panas nanti,” katanya.

              Itu lagi. Sebuah dinding tebal tinggi di hadapanku yang tadinya kukira tidak ada. Mungkin memang seperti itu, saat kau sedang begitu bahagia karena satu hal, kau lupa hal yang lain. Dan hal yang kau lupa biasanya akan kembali menghantammu di saat yang tidak kausangka-sangka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Dear Kamu
3258      1008     6     
Inspirational
Kamu adalah pengganggu. Turbulensi dalam ketenangan. Pembuat onar dalam kedamaian. Meski begitu, kamu adalah yang paling dirindukan. Dan saat kamu pergi, kamulah yang akhirnya yang paling aku kenang. Dear kamu, siapapun kamu. Terimalah teriakanku ini. Aku kangen, tahu!
PENTAS
971      593     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
103      96     3     
Romance
Memiliki hutang budi dengan keluarga Dharmendra, Eira mau tidak mau menyetujui perjodohan dengan putra sulung keluarga itu, Arsel, seorang ketua geng motor tersohor di kampusnya.
Lantunan Ayat Cinta Azra
5968      1131     3     
Romance
Lantunan Ayat Cinta Azra adalah kisah perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mung...
That Devil, I Love
3014      1253     0     
Romance
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi Airin daripada dibenci oleh seseorang yang sangat dicintainya. Sembilan tahun lebih ia memendam rasa cinta, namun hanya dibalas dengan hinaan setiap harinya. Airin lelah, ia ingin melupakan cinta masalalunya. Seseorang yang tak disangka kemudian hadir dan menawarkan diri untuk membantu Airin melupakan cinta masa lalunya. Lalu apa yang akan dilakukan Airin ? B...
Unlosing You
303      209     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Selepas patah
123      104     0     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Perhaps It Never Will
3819      1312     0     
Romance
Hayley Lexington, aktor cantik yang karirnya sedang melejit, terpaksa harus mengasingkan diri ke pedesaan Inggris yang jauh dari hiruk pikuk kota New York karena skandal yang dibuat oleh mantan pacarnya. Demi terhindar dari pertanyaan-pertanyaan menyakitkan publik dan masa depan karirnya, ia rela membuat dirinya sendiri tak terlihat. William Morrison sama sekali tidak pernah berniat untuk kem...
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...