Read More >>"> Lullaby Untuk Lisa (#Track 3 - Luka) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Lullaby Untuk Lisa
MENU
About Us  

“Sudah sampai,” ucap Tirta ketika motor yang membawa mereka berhenti tepat di depan gerbang sekolah Lisa. “Wah, sekolah kamu ternyata luas juga, ya?” Sejujurnya ini pertama kali bagi Tirta mengantar Lisa ke sekolah dan melihat langsung gedung SMA tempat Lisa bersekolah selama dua bulan belakangan. Soalnya, sejak ia duduk di kelas tiga dirinya jadi super sibuk.

“Ngejek, ya? Tahu, deh, yang sekolah di salah satu dari sepuluh sekolah ter-dabest se-Indonesia Raya,” balas Lisa sarkas. Ia kemudian turun dari motor Tirta sambil cemberut, sementara Tirta terbahak-bahak.

“Terima kasihnya mana?”

“Nggak ada!”

“Oke, kalau gitu kakak berangkat dulu, ya," pamit Tirta sambil menyalakan kembali motornya.

Lisa menggumam sebagai jawaban dan diam saja ketika Tirta pergi meninggalkannya. Namun, detik berikutnya ia tersenyum simpul. Well, tidak buruk juga sekolah diantar oleh Tirta. Selain bisa menghemat pengeluaran, ia juga bisa sampai di sekolah lebih cepat.

Di perjalanan menuju kelas, Lisa mendadak merasa kalau ada banyak pasang mata yang memperhatikannya. Bukannya dia besar kepala atau apa, dia cuma bisa menebak mengapa dari tadi menjadi objek perhatian. Siapa yang tidak kaget ketika melihat seorang siswa dari sekolah elit mengantar siswi dari sekolah swasta biasa? Apalagi tadi sempat terjadi adegan mirip sinetron yang terjadi antara dirinya dan Tirta.

Lisa tertawa sombong dalam hati. Dia sih sebenarnya tidak masalah. Toh, dia sudah biasa menerima afeksi dari Tirta—yang kalau boleh jujur—sedikit berlebihan. Setibanya di kelas, Lisa yang baru saja meletakkan tasnya langsung diserbu oleh jeritan Rika.

“Itu tadi siapa yang antar lo ke sekolah, Lisa?!”

Lisa sambil tersenyum pongah. “Kak Tirta.”

“Hah, Kak Tirta? Kak Tirta yang sering lo ceritain itu?!” seru Rika antusias. “Ih, kok ganteng banget, sih? Lebih ganteng aslinya dari pada di foto.”

“Oh, iya, dong,” sambar Lisa belagu. Rika memang baru pertama kali melihat Tirta secara langsung. Ini dikarenakan gadis berambut ikal itu baru dua bulan berteman dengannya. Coba kalau ia mengenal Lisa lebih lama, mungkin Rika bakal terbiasa melihat kegantengan wajah Tirta, seperti dirinya. Ya, meski harus diakui terkadang ia juga masih merasa grogi jika bersitatap dengannya, sih. Hahaha ...

Rika tiba-tiba bergelayut di pundak Lisa sambil cengar-cengir. “Kapan-kapan kenalin gue sama Kak Tirta, yaaa.”

“Hmm ... gimana, ya.” Lisa sengaja berpikir lama.

Karena tak mendapat jawaban yang memuaskan, Rika memukul pundak teman semejanya itu. “Ah, nggak asyik, lo!” serunya sebal. Tadinya ia ingin keluar kelas untuk jajan. Mumpung belum masuk, pikirnya. Akan tetapi, ketika ia mendapati sesuatu berwarna putih mengintip dari balik helaian poni Lisa, ia pun tak jadi pergi dari tempat duduknya. “Lisa itu apa?”

“Itu, apa?” Lisa yang tengah sibuk mengeluarkan buku pelajaran pertama pun menghentikan kegiatannya.

“Itu, plester di jidat lo.” Rika menunjuk dahi Lisa. Karena penasaran, ia pun langsung menyingkap poni temannya itu. “Lisa, jidat lo kenapa?!”

Lisa terpaksa menutup telinganya karena suara Rika sukses membuat telinganya berdenging. “Tenang, Sist. Gue cuma jatuh dari tangga.”

“Tapi lo nggak apa-apa, kan?”

“Kalau gue ada di sini dan nggak dirawat, berarti gue nggak apa-apa, dong?”

Rika mengembuskan napas lega. “Syukur, deh. Kayaknya beneran kata novel, orang pandir emang nggak gampang sakit.”

Pandir? Dahi Lisa berkerut, sejujurnya dia tak mengerti kata itu, tapi ketika melihat wajah kekhawatiran Rika yang terlihat sangat tulus membuat Lisa percaya. Ia pun menganggap bahwa Rika sedang memujinya.

“Eh, by the way, gue bingung sama lo, deh.”

“Bingung kenapa, sih?” tanya Lisa geregetan karena lagi-lagi kegiatannya tertunda karena ocehan random Rika.

“Kak Tirta, kan, ganteng banget. Lo dari mana kenal dia? Lo sama dia itu beda, bagai berlian sama remahan rengginang, lah.”

“Eh, sembarangan!” Lisa membanting kotak pensilnya. “Begini-begini gue itu salah satu keluarga dekatnya, tahu! Gue itu sudah dianggap sebagai adiknya sendiri,” serunya sambil menahan dongkol. “Ya, walau secara teknis, alasan kita berdua jadi keluarga karena ibu gue itu teman dekat papi tirinya Kak Tirta, sih.”

Rika seketika menutup mulutnya dengan tangan. “Papi tiri?” tanyanya tak percaya.

Lisa meringis. Ia jadi merasa bersalah karena dirinya kelepasan bicara. “Ya ... begitu. Setahu gue, almarhumah mamanya Kak Tirta menikah lagi sama papinya yang sekarang waktu Kak Tirta masih balita.”

Raut muka Rika seketika berubah. “Ya, ampun, ibunya Kak Tirta sudah meninggal? Gue turut berduka.”

Lisa mengibaskan tangannya santai. “Nggak apa-apa, kejadiannya sudah lama banget. Sembilan tahun yang lalu kalau gue nggak salah ingat.”

Rika mengangguk-angguk tanda mengerti. “Terus, lo kok bisa tahan cuma jadi adek-adekannya dia?” cetusnya tanpa tedeng aling-aling. “Nggak berminat buat bikin Kak Tirta jadi cowok lo? Secara, ibu lo sama papinya Kak Tirta itu temen dekat dan kalian nggak ada hubungan darah. Sah-sah aja, kan?”

Mendengar pertanyaan Rika, Lisa tiba-tiba tertawa.

“Kenapa?” Rika memandang bingung.

“Gue yang pengin begitu, sih. Soalnya, dulu gue iri banget sama anak-anak tetangga yang punya kakak, sementara gue nggak punya.”

Jangankan kakak, bapak pun gue nggak punya. Tadinya Lisa ingin menambahkan kalimat itu. Namun, jadinya bakal terkesan too much information.

“Aduh, kepandiran lo emang udah sampai DNA!” Rika berseru sewot. Dia nyaris saja memukul kepala temannya itu kalau dia tidak ingat Lisa sekarang sedang terluka.

“Sebentar, pandir itu apaan, sih? Perasaa dari tadi lo sebut-sebut kata itu terus.” Lisa sambil mengerutkan dahi. Lama-lama dia penasaran juga.

“Cari sendiri aja sana!” Rika mendengkus. Ia pun kembali memainkan video Youtube yang sejak kedatangan Lisa tadi sempat ia matikan.

Lisa melirik penasaran, lalu melongok. “Lo lihat video apa, sih?” Setelah tahu video apa itu, ia kembali duduk dengan benar. “Ih, buat apa, sih, lihat-lihat video orang nyanyi lagu cover aja sampai ileran begitu? Jijik banget tahu.”

Rika memukul lengan Lisa. “Eh, enak aja, ya! Ini bukan video orang nyanyi biasa. Ini tuh videonya Zia! Lagi viral ini cowok.”

“Oh.” Lisa manggut-manggut, pura-pura paham. Sebab, kalau ia meladeni ocehan Rika, obrolannya bakal jadi panjang. Dia jadi ingat ketika Rika menceritakan tukang gado-gado yang mendadak viral karena cantik. Selama tiga hari penuh menceritakan kisah keviralan mbak-mbak penjual gado-gado itu sampai kupingnya panas.

“Ih, kok, cuma 'oh' doang? Tanya apa kek, atau minimal lo penasaran sama videonya!?” seru Rika sambil menahan kesal. Ia kemudian memutuskan untuk jajan. Sepertinya dia tidak peduli kalau sebentar lagi bel masuk berbunyi.

“Lo kenapa sewot sama gue?” Lisa bingung sendiri. Ya, masa bodoh, lah. Ia lantas mengeluarkan peralatan sekolahnya. Dia mendadak jadi teringat dengan sebuah kata yang baru didengarnya dari Rika tadi. Karena penasaran tapi malas mencarinya sendiri, gadis itu pun memutuskan bertanya pada Tirta.

Di lain tempat, Tirta yang baru sampai di kelas langsung terbahak-bahak setelah membaca pesan dari Lisa. Dengan cepat pemuda itu mengirimkan balasan berisi pengertian dari kata yang ditanyakan oleh Lisa tadi.

Bro, are you okay?”  tanya salah satu teman Tirta yang kaget karena Tirta mendadak bertingkah seperti orang kesurupan.

“Well, I’m good.” balas Tirta sambil berusaha meredam tawa. Setelah bisa mengendalikan diri, pemuda itu kemudian melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Laptop beserta drawing tablet sudah siap di atas meja. Pokoknya, hari ini ia harus bisa menyelesaikan tugas desainnya dari tempat kursus.

Sayangnya, baru semenit ia menggambar, pikirannya tiba-tiba menolak untuk fokus. Pena dari drawing tablet miliknya pun terabaikan lantaran ia kembali teringat dengan majalah berbahasa Inggris yang ayahnya berikan untuk Mama Nina. Sebelum memberikan majalah itu, jujur saja, Tirta sempat membacanya sebentar.

Dengan perasaan tak karuan Tirta mengetikkan sebuah nama di mesin pencarian internet.

Richard Vroom

Muncul beberapa gambar seorang musisi priayang memiliki fitur wajah asia tenggara, juga situs-situs yang memuat berita pernikahan pria itu dengan seorang make-up artist berkebangsaan Irlandia pada halaman pertama. Amarah seketika memenuhi rongga dada. Ia benar-benar tak bisa membayangkan bagaimana reaksi Lisa jika ia melihat berita ini?

“Lisa,” gumamnya gusar.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Luka atau bahagia?
3201      1022     4     
Romance
trauma itu sangatlah melekat di diriku, ku pikir setelah rumah pertama itu hancur dia akan menjadi rumah keduaku untuk kembali merangkai serpihan kaca yang sejak kecil sudah bertaburan,nyatanya semua hanyalah haluan mimpi yang di mana aku akan terbangun,dan mendapati tidak ada kesembuhan sama sekali. dia bukan kehancuran pertama ku,tapi dia adalah kelanjutan dari kisah kehancuran dan trauma yang...
River Flows in You
698      401     6     
Romance
Kean telah kehilangan orang tuanya di usia 10 tahun. Kemudian, keluarga Adrian-lah yang merawatnya dengan sepenuh hati. Hanya saja, kebersamaannya bersama Adrian selama lima belas tahun itu turut menumbuhkan perasaan lain dalam hati. Di satu sisi, dia menginginkan Adrian. Di sisi lain, dia juga tidak ingin menjadi manusia tidak tahu terima kasih atas seluruh kebaikan yang telah diterimanya dar...
KataKu Dalam Hati Season 1
3859      1124     0     
Romance
Terkadang dalam hidup memang tidak dapat di prediksi, bahkan perasaan yang begitu nyata. Bagaikan permainan yang hanya dilakukan untuk kesenangan sesaat dan berakhir dengan tidak bisa melupakan semua itu pada satu pihak. Namun entah mengapa dalam hal permainan ini aku merasa benar-benar kalah telak dengan keadaan, bahkan aku menyimpannya secara diam-diam dan berakhir dengan aku sendirian, berjuan...
After Feeling
4240      1529     1     
Romance
Kanaya stres berat. Kehidupannya kacau gara-gara utang mantan ayah tirinya dan pinjaman online. Suatu malam, dia memutuskan untuk bunuh diri. Uang yang baru saja ia pinjam malah lenyap karena sebuah aplikasi penipuan. Saat dia sibuk berkutat dengan pikirannya, seorang pemuda misterius, Vincent Agnito tiba-tiba muncul, terlebih dia menggenggam sebilah pisau di tangannya lalu berkata ingin membunuh...
KILLOVE
3333      1095     0     
Action
Karena hutang yang menumpuk dari mendiang ayahnya dan demi kehidupan ibu dan adik perempuannya, ia rela menjadi mainan dari seorang mafia gila. 2 tahun yang telah ia lewati bagai neraka baginya, satu-satunya harapan ia untuk terus hidup adalah keluarganya. Berpikir bahwa ibu dan adiknya selamat dan menjalani hidup dengan baik dan bahagia, hanya menemukan bahwa selama ini semua penderitaannya l...
Sebelas Desember
3209      1011     3     
Inspirational
Launa, gadis remaja yang selalu berada di bawah bayang-bayang saudari kembarnya, Laura, harus berjuang agar saudari kembarnya itu tidak mengikuti jejak teman-temannya setelah kecelakaan tragis di tanggal sebelas desember; pergi satu persatu.
Play Me Your Love Song
3058      1246     10     
Romance
Viola Zefanya tidak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru piano pribadi bagi Jason, keponakan kesayangan Joshua Yamaguchi Sanjaya, Owner sekaligus CEO dari Chandelier Hotel and Group yang kaya raya bak sultan itu. Awalnya, Viola melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan tuntutan "profesionalitas" semata. Tapi lambat laun, semakin Viola mengenal Jason dan masalah dalam keluarganya, sesu...
I'm not the main character afterall!
908      464     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Negeri Tanpa Ayah
8608      1925     0     
Inspirational
Negeri Tanpa Ayah merupakan novel inspirasi karya Hadis Mevlana. Konflik novel ini dimulai dari sebuah keluarga di Sengkang dengan sosok ayah yang memiliki watak keras dan kerap melakukan kekerasan secara fisik dan verbal terutama kepada anak lelakinya bernama Wellang. Sebuah momentum kelulusan sekolah membuat Wellang memutuskan untuk meninggalkan rumah. Dia memilih kuliah di luar kota untuk meng...
Demi Keadilan:Azveera's quest
692      384     5     
Mystery
Kisah Vee dan Rav membawa kita ke dalam dunia yang gelap dan penuh misteri. Di SMA Garuda, mereka berdua menemukan cinta dan kebenaran yang tak terduga. Namun, di balik senyum dan kebahagiaan, bahaya mengintai, dan rahasia-rasasia tersembunyi menanti untuk terungkap. Bersama-sama, mereka harus menghadapi badai yang mengancam dan memasuki labirin yang berbahaya. Akankah Vee menemukan jawaban yang ...