Jika kau bersyukur maka tuhan akan memberimu segalanya
-alina
Bun, hidup berjalan seperti bajingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku mengambil peran
Bun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisa
Sedikit ku jelaskan tentang ku dan kamu
Agar seisi dunia tau
Keras kepala ku sama denganmu
Cara ku marah cara ku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Aku masih ada sampai disini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Bun, aku masih tak mengerti banyak hal
Semua nya berenang di kepala
Dan kau dan semua yang kau tau tentangnya
Menjadi jawab saat ku bertanya
Sedikit ku jelaskan tentang ku dan kamu
Agar seisi dunia tau
Keras kepala ku sama denganmu
Cara ku marah cara ku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Semoga lama hidupmu di sini
Melihatku berjuang sampai akhir
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
°~~~~°
4 tahun berlalu
Seorang gadis SMA berhijab pasmina dan juga mengenakan masker berlari mengejar seorang remaja sambil memeluk bekal yang ia pegang
gadis itu semakin melajukan larinya saat pria remaja di depannya akan masuk kedalam bus pariwisata kelasnya
"Aidennnnn" teriaknya dengan kencang
Pria yang merasa dipanggil pun menoleh tapi kemudian mendengus
"Apa?" tanya nya ketus
"nih makanan buat aiden nanti,sayang nya kita gak sebus makanya alina kejar sebelum bus nya berangkat" kata gadis itu dengan semangattt
dengan wajah masam pria yang bernama aiden mengambil kotak bekal itu dengan kasar
"udah kan?pergi sana" bentak aiden
Alina hanya tersenyum dibalik maskernya.
"dan ingat,jangan pernah buka masker lo.gue gak suka liat wajah jelek lo" alina hanya mengangguk semangat dan tersenyum lebar
"Bye aidennn" katanya sebelum pergi
pantai manggar,salah satu pantai terindah di kalimantan
itu lah tujuan study tour SMA abdi jaya
Alina terlihat senang saat menginjakkan kaki di atas pasir putih itu
"Alina suka pantai" gumam gadis yang terus memakai masker itu dari awal mula bersekolah di SMA abdi jaya
lalu mata gadis itu menatap ke arah aiden dengan penuh binar
tanpa ba bi bu lagi alina menghampiri aiden dengan senyum lebarnya
"aiden,alina suka pantai" mata gadis itu
"gue gak peduli anjir" jawab aiden ketus
alina hanya menghela napas saat pria yang ia sukai selama 3 tahun terakhir lebih memilih bermain air bersama amanda salah satu primadona di sekolahnya
alina hanya menjelajahi pantai seorang diri,tidak ada yang mau berteman dengan gadis aneh yang selalu memakai masker seperti nya
alina terus berkeliling,dan mencari beberapa jajanan disekitar pantai
tapi mata gadis itu teralihkan pada kotak kayu berukuran sedang yang seperti hanyut terbawa ombak pantai
dengan rasa penasaran gadis itu membuka kotak itu dan melihat isinya
"Surat?" gumam alina saat melihat kotak itu berisi banyak surat yang di masukkan ke dalam plastik berbeda warna
"Ada namanya" ucap gadis itu
"Di sini tertulis nama askara,isinya cuma kalimat aku mencintaimu,sama curhatan selama tiga bulan sekali"gumam alina dan membuka surat yang lain
"Bayu?behh suratnya banyak bangettt.dia rutin ngasih surat setiap hari?malah isinya ngajak nikah semua,aaa alina jadi iri,beruntung banget cewek ini di cintai begitu besar sama mereka walaupun udah meninggal"ucap gadis itu membuka surat yang lain
"Papa?oh mungkin ini dari ayahnya cewek itu
Isinya apa ya" gumam gadis itu
"Arutala,princess nya papa.hahaha awalnya papa gak mau bersikap kekanak kanakkan dengan naruh surat dimakam kamu sepertj mereka,tapi papa kangen sama kamu nak.maafin papa yang terlalu bodoh buat ngakui kalau papa sayanggg banget sama tala.tala tau gak,tala mirippp bangett sama bunda,setiap liat tala papa seperti melihat bunda versi imut nya hehe.tala pasti kecewa ya sama papa?ah pertanyaan papa bodoh banget yaa jelas tala kecewa malah benci sama papa,buktinya tala ninggalin papa dan kak abhi terus milih ikut bunda di sana.tala udah gak kesakitan lagi kan nak?padahal papa udah bawa banyak oleh oleh buat tala,kalau papa bisa memutar waktu,papa pengen peluk arutala,papa gak bakal lepasin pelukkan itu sampai arutala ngambek sama papa hehe,anak papa yang tenang ya di sana,arutala harus terus bahagia" adlina merasa sesak saat membaca surat yang ia pegang,terlalu miris pikirnya
kemudian gadis itu membaca surat berikutnya
"haii kesayangan gue,arutala yang gemesin
Dekk,kakak rindu sama tala,udah 4 tahun setelah lo pergi tapi gue masih gak bisa ikhlasin lo la,seharusnya lo jadi saksi kesuksesan gue.lo tau la,gue lulus fakultas kedokteran dalam waktu 3 tahun doang,lo tau kan kalau kakak lo ini pinter.gue juga ngurus perusahaan papa,sekarang uang gue banyak laa,gue bisa beliin apapun yang lo mau,kenapa lo gak sabaran sih la,kenapa pergi tanpa kabarin gue dulu,lo adek gue walaupun cuma beda 30 menit doang,tapi gue tetap kakak lo dan harusnya gue duluan yang pergi bukan lo.sehat sehat di sana ya cantik,gue sayang sama lo kucing galaknya gue" alina merasa terharu membaca surat dari kakak si cewek
"alina gak terlalu iri,karna biarpun ngeselin bang eyan tetap yang terbaik"kata gadis itu
lalu gadis itu membaca surat dengan pita pink di balut plastik hijau bening
"Untuk arutala
Setelah kamu baca surat ini saya pasti sudah meninggal.anjana banyak bercerita tentang kamu,termasuk penyakit hati yang kamu sembunyikan dari abhi.kamu gadis yang kuat arutala,saya mencintai bagian dari diri kamu,ya saya mencintai anjana walaupun saya tau kalau dia adalah kepribadianmu yang lain.kamu tau,saya juga mengalami gangguan mental.saya bipolar dan saya juga gay.sebelum ketemu kamu lebih tepatnya anjana saya bahkan menjalin hubungan dengan pria bernama daniel,setiap hari saya merasa gelisah dan merasa bersalah,saat itu saya hanya bisa melukai diri saya sendiri,tapi setelah saya bertemu anjana saya mulai berubah,dan saya juga mengurangi melukai tubuh saya sendiri,karna saya sering melihat kamu terluka makanya saya harus sehat supaya bisa selalu mengobati luka kamu,saya juga sudah memutuskan hubungan saya dengan daniel.anjana meminta saya menjaga kamu,dan yaa saya berhasil.ketika dokter bilang kamu harus segera menerima donor hati saya memantapkan hati dan mendonorkan hati saya untuk kamu arutala,jantung saya untuk askara dan mata saya untuk kakak kamu abhipraya,awalnya para dokter menolak karna saya masih sehat tapi bukan saya namanya kalau tidak bisa membujuk orang hehe,sekarang kamu bahagia arutala?katakan pada anjana,saya sudah menjadi seperti yang kamu harapkan,saya sudah mempertahankan nyawa arutala dan menyelamatkan dua nyawa kesayangan arutala,apa sekarang saya sudah layak untuk kamu kenang,apa sekarang saya sudah pantas untuk mencintai kamu,tolong katakan sekali saja anjana,kalau kamu mau belajar mencintai saya."
kali ini alina tak sanggup menahan air matanya lagi,gadis itu menangis terisak setelah membaca surat yang barusan ia baca
"kok ada ya,manusia seperti dia" gumam alina
dengan tekat penuh,alina mengangkat kotak itu dan memasukkannya kedalam bagasi bus kelasnya
"arrghhhhh" alina terdiam sejenak memperhatikan seorang pria yang berteriak menghadap pantai yang sepi
aku disini,dan akan terus disini