Loading...
Logo TinLit
Read Story - graha makna
MENU
About Us  

Bagaimana dengan jawaban dari pertanyaan ku di pembuka kata pertama,kau sudah menyiapkan jawabannya?atau kau masih berandai andai aku melupakannya?

 

Hahaha,kau tidak menemukan apa apa jika pikiran mu tidak kau cuci dengan darah yang murni

 

Apa menurutmu aku iblis?kalau menurutku kau lah malaikat berlumur dosa






 

-adila








 

  Arutala membuka matanya setelah 30 menit pingsan,gadis mungil itu menatap sekelilingnya untuk mencari sosok sang kakak

 

  Di sana…

 

abhi dan jack sedang mengobrol di tempat tidur abhi,dan baru lah arutala sadar jika ia berbaring di sofa panjang yang cukup lebar 

 

"Gue gapapa jack,ini udah takdir gue kalau emang gue buta gue terima tapi yang gue khawatirin itu tala,siapa yang bakal jaga adek gue jack,siapa yang bakal ngasih makan adek gue,biaya sekolah nya,keperluan nya,kehidupannya.gue khawatir kalau tala bakal menderita hidup bareng gue.tala harus sekolah,dia pengen jadi psikolog jack,gue harus penuhin semua impian arutala.gue mohon sama lo jack,bawa gue pergi jauh terus lo palsuin kematian gue,dengan begitu tala gak bakal ngikutin gue pergi,walaupun papa gue gak mau nerima tala tapi masih ada bi tasya yang bakal siap merawat tala" arutala yang awalnya tersenyum melihat abhi kini menangis tanpa suara sambil membekap mulutnya

 

berulang kali jack menghela napas panjang

 

"Tapi kenapa harus pergi dari tala bahkan sampek pura pura mati sih bii" kata jack sangat frustasi

 

abhi tersenyum

 

sedangkan arutala menangis terisak

 

"dia bakal repot kalau harus ngurusin gue yang buta jack,adek gue harus sukses dia harus terus bahagia" jawab abhi dengan bangga

 

jack sudah tidak tau lagi harus mengatakan apa pada abhi,pria itu sungguh gila.pikir jack

 

"tala gak bakal bisa hidup tanpa lo bhi" abhi hanya menggeleng dan tersenyum

 

"adek gue itu perempuan yang pintar dan kuat jack,dia pasti bakal bisa nerima semuanya seiring berjalannya waktu" kata abhi dengan sangat yakin

 

Arutala kembali memejamkan matanya kembali dalam diam hingga tanpa sadar gadis itu terlelap


 

2 hari sudah abhi berada di rumah sakit,arutala menjaga abhi dengan sangat baik hingga abhi tidak menyadari jika arutala sedang tidak baik baik saja

 

wajah gadis itu tampak sangat pucat seolah tak ada aliran darah yang mengalir disetiap saraf saraf nya

 

"lo udah makan la?istirahat lo gimana?terus sekolah lo?" tanya abhi dengan bertubi tubi

 

Arutala hanya tersenyum lesu dan terus menyuapi abhi dengan telaten


 

 

  tak jauh berbeda dengan keadaan abhi dan arutala

   rain pun menyuapi sahabatnya askara yang terbaring lemah di tempat tidur dengan sabar,bahkan saat pria tampan itu berulang kali menolak makan,rain selalu sabar membujuk askara untuk makan

 

"makan dikit lahh ra" kata rain untuk ke tiga kalinya

 

"gue gak laper,gue cuma mau ketemu sama arutala" rain hanya mampu menghela napas panjang

 

"nanti saya bawa arutala ke sini" jawab rain pada akhirnya

 

tentu saja askara merasa senang,tapi di balik itu semua askara menaruh curiga pada sang sahabat yang menyebut nama arutala seolah olah ia mengenal arutala dengan arutala

 

askara mengepalkan tangannya dengan kuat

 

"lo kenal cewek gue dari mana?" tanya askara penuh intimidasi

 

sedangkan rain hanya memutar bola matanya dengan malas

 

"aahh,gak bakal saya rebut tuh cewek.gini gini saya tipikal sahabat yang setia kawan asal kamu tau" jawab rain kesal

 

askara menatap rain dengan tatapan penuh intimidasi seolah meminta rain menjelaskan semuanya pada askara

 

rain yang paham hanya bisa menghela napas

 

"Saya suka sama sosok yang arutala anggap sebagai sahabatnya.namanya anjana,dia gadis yang unik kar,dia juga gadis yang baik,jika arutala si ceria tanpa cela maka anjana adalah si pemarah yang begitu menjaga arutala.saya cinta sama anjana" jelas rain dengan sangat tulus

 

askara tampak terkejut mendengar jawaban rain,bahkan sangat terkejut.pria itu tau betul apa yang rain alami dan yang rain rasakan

 

rain yang lagi lagi paham arti tatapan askara pun terkekeh

 

"saya tau apa yang kamu pikirkan askara,awalnya saya juga bingung tapi semakin saya mengenal anjana saya sangat yakin kalau saya bisa mencintai anjana dan mungkin hanya anjana satu satu nya"kata rain yang terdengar lirih tapi ada nada bangga di akhir kalimat nya

 

"terus daniel?" rain tersenyum lembut dan memandang keluar jendela

 

"saya sudah tidak berhubungan lagi dengan john semenjak saya berjanji untuk menjaga arutala pada anjana" jawab rian

 

askara hanya mengangguk dan menepuk nepuk bahu rain seolah merasa bangga pada sang sahabat

 

"Rain" rain hanya berdehem sebagai respon saat askara mengucapkan namanya

 

"kalau gue mati nanti,gue minta tolong ya sama lo untuk jagain arutala" kata askara tiba tiba

 

untuk sesaat rain hanya bisa terdiam

 

"kenapa kamu ngomong gitu?" tanya rain di sertai kekehan kecil dari mulutnya

 

askara mengela napas panjang dan menatap rain dengan sendu

 

"lo tau kan kalau penyakit gue udah parah banget,dan sampai saat ini gue belum dapet donor jantung" jawab askara dengan lesu

 

Pria yang kini sedang pucat itu menatap kedepan tanpa ekspresi

 

"baru kali ini gue ngerasain takut akan kematian rain,bukan karna gue gak pengen mati tapi karna gue takut pisah dari tala,dan gue takut setelah gue mati gadis itu dimiliki pria lain" kata askara lagi

 

rain hanya bisa menepuk pundak pria pucat itu seolah sebagai penguat

 

"saya yakin kamu bakalan sembuh,oh iya hari ini jefran datang buat jengukkin kamu" askara menautkan kedua alisnya bingung

 

"tumben tuh cicak jengukkin gue?biasanya sibuk mulu tuh" tanya askara heran

 

"katanya dia sekalian mau ketemu sama sahabat baru nya" askara hanya mengangguk paham

 

 " ya udah saya pergi dulu" kata rain yang bersiap untuk pergi

 

"mau kemana lo?" tanya askara heran,pasalnya rain sudah berjanji akan menjaga nya dan melarang nadhira menemuinya

 

"saya mau jemput arutala supaya kamu mau makan,sekalian mau ketemu sama anjana" askara hanya terkekeh dan menggeleng kan kepalanya

 

"dasar bucin" batin askara



 

 rain melajukan mobilnya ke rumah sakit tempat abhipraya di rawat,pria manis itu tersenyum lebar  saat membayangkan wajah marah anjana saat ia memberikan liontin kupu kupu pada arutala nanti

 

"pasti wajahnya lucu" gumam rain dengan senang

 

  tapi dari sebelah kanan,ada sebuah mobil sport berwarna merah beriringan dengan mobil rain,dengan rendah hati rain menurunkan kecepatan mobilnya bermaksud memberi keleluasaan sang pemilik mobil untuk mendahuluinya

 

 tapi bukannya menambah kecepatan penuh,mobil merah itu malah berjalan di depan rain seolah menghalang rain untuk mendahuluinya

 

"kenapa sih tuh orang" gumam rain

 

Drttt…

 

   dengan pikiran yang masih penuh tanda tanya,fokus rain beralih pada suara handphone nya

 

"halo" sahut rain

 

"Maaf pak,tapi pasien yang bernama askara bramasta tiba tiba saja drop,beliau sedang dalam keadaan kritis dan beliau menyebut nyebut nama anda,mohon anda segera ke rumah sakit sekarang juga" jelas seorang perawat

 

rain terkejut mendengar kabar tentang sang sahabat,padahal sebelum ia pergi askara masih baik baik saja

 

  Bruaakkkk….. brukkk… brakk…

 

Tiba tiba saja mobil di depan rain banting stir hingga rain terkejut dan mobil mereka bertabrakkan parah

 

sebelum mata rain tertutup sempurna,pria manis itu melihat pengemudi mobil merah tadj tersenyum kearahnya dengan kondisi yang sudah setengah hancur

 

  pria itu bergumam yang dapat dengan mudah rain tangkap kalimatnya

 

SEHIDUP SEMATI

 

rain hanya mampu berkedip beberapa kali hingga akhirnya tak sadarkan diri dengan banyak bekas luka

 

"Daniel" gumam rain sebelum pingsan



 

tak hanya rain,kedua orang yang sama sama memiliki penyakit parah itu pun sedang berjuang antara hidup dan mati

 

yang satu ingin bertahan hidup

 

dan yang satu berusaha untuk mati















 

Bukannya aku tak ingin hidup,tapi kemampuan ku yang tak lagi sanggup




 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Diary Ingin Cerita
3435      1636     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...
Girl Power
2376      902     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...
Gray November
3759      1296     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Caraphernelia
997      524     0     
Romance
Ada banyak hal yang dirasakan ketika menjadi mahasiswa populer di kampus, salah satunya memiliki relasi yang banyak. Namun, dibalik semua benefit tersebut ada juga efek negatif yaitu seluruh pandangan mahasiswa terfokus kepadanya. Barra, mahasiswa sastra Indonesia yang berhasil menyematkan gelar tersebut di kehidupan kampusnya. Sebenarnya, ada rasa menyesal di hidupnya k...
Antic Girl
141      117     1     
Romance
-Semua yang melekat di dirinya, antic- "Sial!" Gadis itu berlalu begitu saja, tanpa peduli dengan pria di hadapannya yang tampak kesal. "Lo lebih milih benda berkarat ini, daripada kencan dengan gue?" tanya pria itu sekali lagi, membuat langkah kaki perempuan dihadapannya terhenti. "Benda antik, bukan benda berkarat. Satu lagi, benda ini jauh lebih bernilai daripada dirimu!" Wa...
Bus dan Bekal
3192      1476     6     
Romance
Posisi Satria sebagai seorang siswa sudah berkali-kali berada di ambang batas. Cowok itu sudah hampir dikeluarkan beberapa kali karena sering bolos kelas dan lain-lain. Mentari selalu mencegah hal itu terjadi. Berusaha untuk membuat Satria tetap berada di kelas, mendorongnya untuk tetap belajar, dan melakukan hal lain yang sudah sepatutnya seorang siswa lakukan. Namun, Mentari lebih sering ga...
Memories About Him
4246      1788     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
Susahnya Jadi Badboy Tanggung
5887      1866     1     
Inspirational
Katanya anak bungsu itu selalu menemukan surga di rumahnya. Menjadi kesayangan, bisa bertingkah manja pada seluruh keluarga. Semua bisa berkata begitu karena kebanyakan anak bungsu adalah yang tersayang. Namun, tidak begitu dengan Darma Satya Renanda si bungsu dari tiga bersaudara ini harus berupaya lebih keras. Ia bahkan bertingkah semaunya untuk mendapat perhatian yang diinginkannya. Ap...
Story of April
2528      901     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Cinta di Sepertiga Malam Terakhir
7067      1626     1     
Romance
Seorang wanita berdarah Sunda memiliki wajah yang memikat siapapun yang melihatnya. Ia harus menerima banyak kenyataan yang mau tak mau harus diterimanya. Mulai dari pesantren, pengorbanan, dan lain hal tak terduga lainnya. Banyak pria yang datang melamarnya, namun semuanya ditolak. Bukan karena ia penyuka sesama jenis! Tetapi karena ia sedang menunggu orang yang namanya sudah terlukis indah diha...