versi seperti apa yang pernah kau lihat dari ku?versi lemah,berani,bertanggung jawab,pengecut,bodoh atau bijaksana yang dapat dipercaya?
-adila
"sakitt" bayu dan kala refleks menatap arutala yang meringis
"lo gapapa?" tanya bayu saat diperjalanan ke rumah sakit
"mau kemana?" tanya arutala setelah menyadari kalau ia bersama kala dan bayu di dalam mobil
"kerumah sakit" jawab kala dan bayu bersamaan
kedua pria itu saling melempar tatapan tajam pada satu sama lain
"gue gak mau ke rumah sakit,gue gak butuh rumah sakit.gue mau pulang" tegas arutala
"tapi lo perlu di periksa bego" bentak bayu yang sudah kesal
"hidungmu berdarah,dan kau juga pingsan.bagaimana bisa kau bilang gak butuh haaa" teriak kala yang juga masih kesal
arutala menatap kedua pria itu dengan sinis
"kalian ngelampiasin amarah kalian lagi ke gue,gak guna banget hidup kalian"kekeh arutala
" berhenti di sini,gue mau turun" baik kala dan bayu sama sama tak menanggapi ucapan arutala,dan masih melajukkan mobilnya di jalan raya
"gue bilang berhenti" kata arutala lagi
bukannya berhenti kala malah memutar lagu dan mengabaikan ucapan arutala
"sandyakala,berhenti" seru gadis itu sekali lagi
arutala membuka pintu mobil kala yang untungnya lupa di kunci oleh kala
dengan tiba tiba arutala melompat keluar mobil kala dan jatuh di trotoar,beruntung jalanan sedang sepi sekarang jadi arutala hanya mengalami lecet di tangannya karna tergores aspal
"arutalaaaa" teriak bayu dan kala panik
dengan cepat gadis mungil itu berlari menjauhi kala dan bayu yang sudah berhenti dan akan menghampirinya
"arutalaaaaaaa" teriak kedua pria berbeda usia
"jangan temuin gue lagiiiii" teriak arutala yang sudah sangat jauh
"shitt" umpat kala kesal
"hahaha,gue masih bisa ketemu dia di sekolah besok" ejek bayu
mood bayu memburuk selama seminggu terakhir
pria sedikit gila itu sungguh sangat marah karna arutala tidak sekolah selama seminggu
"abhi,arutala kemana?" tanya bayu untuk kesekian kalinya
abhi hanya menatap bayu dengan sinis dan menyeringai
"apa gunanya gue ngasih tau lo dimana adek gue sekarang haa" tangan bayu terkepal kuat,rahang pria tampan itu sudah mengeras
"lo jawab pertanyaan gue" tekan bayu
tapi lagi lagi abhipraya tersenyum sinis dan meninggalkan bayu yang semakin marah
tak jauh berbeda dengan bayu,sandyakala pun berulang kali menanyakan hal yang sama setiap abhi pulang sekolah
"ck,kenapa sih kalian berdua sok peduli sama adek gue,kalian harus inget kalau kalian itu bukan siapa siapa nya tala dan kalian gak ada hak untuk tau semua yang tala lakuin" ujar abhi yang mulai jengah
"gue nanya untuk kesekian kalinya di mana arutala,gue gak punya kesabaran yang besar buat bersikap baik sama bocah tengil kayak lo"desis kala
abhi hanya memutar bola matanya dengan malas
"udah deh,lo pada jauhi aja adek gue,dia mau gue jodohin sama cowok yang bener bener tulus,dan baik banget sama manusia gak kayak kalian yang udah mirip binatang"kata abhi dengan sinis
kala berdecih
"sekarang gue tau dari mana sifat kurang ajarnya arutala,ternyata lo yang ngajarin"kata kala dengan lirih
"hahaha,tala udah bersikap benar dengan jauhin kalian" kala menatap abhi yang menatapnya sinis dengan tatapan yang sangat tajam
"lo bakal nyesel karna udah nyembunyiin milik gue" ancam kala
abhi hanya bisa terkekeh sinis dan menepuk pundak kala seolah mengejek
"cepat bangun deh lo dari mimpi indah lo itu" ejek abhi
"gue bakal pilih siapa yang pantes sama tala,dan lo bukan pilihan gue" teriak abhi sebelum benar benar menjauh
sandyakala hanya tertawa bak iblis sambil menatap kepergian abhi
"apa yang akan kau lakukan jika kakakmu terluka,baby" kata kala sambil mengeluarkan pisau lipat kecil dari sakunya
"darah hahaha" tawa kala saat menggoreskan pisau itu di tangannya
disisi lain,di ruang rawat rumah sakit seorang gadis berulang kali menghela napas lelah
arutala..
gadis mungil itu merasa frustasi melihat pria remaja didepannya yang masih mengalami anestesi itu
pria itu terus menggenggam tangan arutala dan tersenyum lebar
"hehe,kodoknya imut.haii kodok imut nama kamu siapa" kata pria itu dengan wajah polosna
arutala kembali menghela napas lelah
"gue bukan kodok anjir" seru arutala
pria didepannya mengedipkan matanya beberapa kali dan cemberut
"kok kodok imut nangis sihhh,huaaaaaa kodok imutnya sedihhh,siapa yang ngambil ibunya kodok imuttttt" arutala mengusap wajahnya dengan kasar
beberapa perawat yang memeriksa pria itu hanya bisa menahan tawa mereka
"anjir lahh" batin arutala kesal
beberapa hari yang lalu arutala diajak sepupu dari pihak ibunya untuk menginap dirumah nya beberapa hari,melihat kondisi arutala yang penuh lebam saat pulang kemarin membuat keposesifan abhi semakin meningkat.alhasil abhi menyuruh arutala ikut sang sepupu ke bandung untuk beberapa hari kedepan
dan saat sedang berjalan jalan arutala tak sengaja melihat kecelakaan lalu lintas tepat di depannya,tak ada seorang pun yang berniat menolong pria itu semuanya hanya melihat dan mem video kan korban
dengan kesal arutala berteriak memanggil ambulance
karna korban tak sadar kan diri untuk beberapa hari dan harus segera di operasi,arutala merelakan uang tabungannya yang ia kumpulkan untuk pengobatannyadan membayar biaya pengobatan pria itu
"dia lebih pantas hidup dari pada gue" pikir arutala kala itu
dan lihat lahh,anestesi pria yang ia tolong sangat lahh membagongkan
kali ini pria itu kembali merengek seperti bayi kecil nan menggemaskan
"kodok sini,bobok dekat aku hiks,kodok jangan pergi,kodok gak boleh mati huaaaa"rengek pria itu membuat arutala sakit kepala
"bangke ni orang" batin arutala
dan setelah beberapa hari akhirnya pria itu sudah membaik,membuat arutala menghela napas lega
setidaknya ia bisa pulang kerumahnya dengan tenang,ia sudah merindukan abhi di rumah
"lo mau pergi sekarang?" tanya pria yang arutala ketahui beberapa hari yang lalu bernama reyan
"iyaa,gue juga harus sekolah.gue kan udah kelas 12" jawab arutala
rey hanya mengangguk paham
"keluarga lo gak jemput?" rey hanya tersenyum mendengar pertanyaan arutala
"gue lagi kabur dari rumah gara gara gak di beliin civic sama bokap gue" jawab rey dengan sedikit malu
"aelahh,mamam tuh ngambek kecelakaan kan lo.bodoh sih lo" rey tertawa renyah mendengar ejekkan arutala
"lo lucu arutala" gumam rey
"namanya juga anak labil" jawab rey pura pura ketus
"mamam tuh labil,masuk IGD kan lo" rey terkekeh dan mengusap pipi arutala dengan lembut
"makasih la,suatu saat nanti gue bakal balas kebaikkan lo ini.nyawa gue sekarang milik lo" kata rey dengan serius
arutala hanya tertawa keras
"bego lo gedein rey rey" ejek arutala lagi
alhasil kedua manusia itu saling mengejek kemudian tertawa bersama sebelum arutala kembali ke jakarta
"kita harus ketemu lagi arutala" batin rey
arutala hanya melambaikan tangannya pada rey sebelum meninggalkan kamar rawat rey
"gue gak tau keinginan lo yang bakal dikabulin tuhan atau keinginan gue"batin arutala
hadiah tuhan itu indah,contohnya saja serpihan kaca yang dijadikan hiasan dinding