Read More >>"> Dunia Tanpa Gadget (Warna-warni Kelas) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Tanpa Gadget
MENU
About Us  

 

              Di kelas ini, murid-murid bebas memilih tempat duduknya masing-masing dan berpindah tempat setiap harinya. Itulah sebabnya mengapa melacak murid yang membolos seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

              Hari ini, seorang murid laki-laki berambut plontos, bertubuh gempal, dan memakai kacamata, duduk persis di depan Lia yang berada di bangku kedua dari depan. Guru ekonomi perempuan yang mengajar persis di depan murid itu berkata-kata sambil melenggak-lenggok dan memiring-miringkan wajahnya ke kanan dan kiri dengan suara yang mendayu-dayu. Bibirnya bergerak dengan luwesnya.

              Murid laki-laki yang bernama Nobby itu berbisik ketika guru ekonomi pada akhirnya menulis di papan tulis berwarna hitam dengan kapur putih. “Punya guru kok kemayu.”

              Saat istirahat tiba. Lia mencoba mengucapkan sebuah kata yang biasa diucapkan teman-temannya ketika sedang kesal. “As*.” Nobby yang masih duduk di depannya merasa heran karena Lia biasanya pendiam dan pemalu. Nobby berteriak kepada teman-temannya, “Hei! Masak Lia bilang “as*.” Lalu, Nobby keluar kelas.

              Gadis Bali dengan rambut panjang sebokong yang dikelabang satu duduk di seberang Lia. Ia juga mengucapkan “as*” karena kesal dengan semua kegiatan tonti dan pelajaran yang menumpuk, serta entah apa lagi.

             Seorang gadis duduk di sebelah gadis Bali itu. Ia adalah gadis yang tidak mau tertawa saat seorang kakak kelas menyuruh semua adik kelas yang sedang dipelonconya untuk tertawa. Ia biasa dipanggil Ciblek karena orangnya ramai. Ia duduk di sebelah gadis Bali bernama Ayu itu. Timpalnya kepada Ayu, “Hei! Kok kamu bisa mengucapkan itu? Kamu kan biasanya kalem?”

              Nyo Beng Seng yang duduk di seberang mereka menyeletuk. “Kemajuan.”

***

              Ciblek merupakan nama dari sejenis burung yang selalu berceloteh dengan riangnya dari pagi sampai sore menjelang. Murid-murid memanggil gadis itu Ciblek karena guru Bahasa Indonesia yang pertama kali menjulukinya. Namun demikian, Lia tidak enak hati kalau memanggilnya Ciblek dan selalu menyebut nama aslinya.

              Ciblek dan Ayu merupakan dua orang yang kontras satu dengan yang lainnya karena yang satunya kalem dan yang lainnya tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan. Mereka selalu duduk sebelah-menyebelah kalau di kelas. Keduanya adalah anggota Tonti yang kompak.

              Guru Bahasa Indonesia bercerita tentang burung ciblek yang tidak bisa berhenti berkicau dan tentang nasib gadis Bali di pulau dewata sana. Terangnya, "Gadis Bali tugasnya jauh lebih berat daripada kaum prianya. Mereka harus menyunggi barang-barang di atas kepala mereka." Murid-murid menjadi bersimpati kepada Ayu.

             Saat istirahat tiba. Ciblek dirundung oleh seorang murid laki-laki yang biasa dipanggil dengan nama julukan W. Ia biasa menuliskan namanya dengan huruf W yang diberi dua titik di lowong kanan dan kiri sehingga membentuk seperti payu*ara.

             W dengan segayung air di tangannya yang diambilnya dari kamar mandi mengendap-endap di belakang Ciblek. Serta-merta W menyiramkan air itu ke atas kepala Ciblek yang sedang duduk-duduk santai di dudukan beton di depan kelas. Sebenarnya, Ciblek sudah melihat W dengan gayung di tangannya sebelum ia mengendap-endap di belakangnya. Namun demikian, tidak terpikirkan olehnya bahwa terdapat air di dalam gayung yang hendak disiramkan kepadanya. 

            Ciblek tidak terima. Ia segera merebut gayung itu dan memakainya untuk mengambil air di kamar mandi juga. Ia mencari dan mengejar W yang segera berlarian menghindari air itu seperti burung srigunting. Mereka mengitari seluruh sekolah, tetapi Ciblek tidak pernah berhasil menyiramkan air ke tubuh W. Air di gayung habis dan baju Ciblek yang basah sudah mengering.

            Jam istirahat usai dengan ditandai bel yang berdering panjang. Ciblek menyerah. Ia meletakkan gayung di tempat semula dan berlari-lari masuk kelas.

            Saat pelajaran berlangsung, ingatan Ciblek melayang saat ia juga diguyur air ketika ulang-tahun. Selain itu, saat itu, ia juga disiram tepung dan dikalungi slondok yang diuntai menjadi sebuah kalung. Slondok adalah sejenis panganan keras dan renyah yang terbuat dari tepung, serta berbentuk cincin. Lia dan Galuh sering jajan dan memakan slondok di kantin. Biasanya, slondok di kantin sudah dilumuri gula jawa cair dan sambal yang disangrai menjadi satu dengan slondoknya.

            Kembali ke kisah Ciblek. Setelah Ciblek basah kuyup, putih berlumur tepung, dan berkalung slondok, ia disuruh berdiri di depan kelas sementara yang lainnya menyanyikan lagu Happy Birthday. Lia merasa beruntung, karena ulang-tahunnya jatuh pada saat hari libur kenaikan kelas sehingga ia tidak perlu mengalami semua itu.

             Sementara itu, seorang gadis bermata kuning muda yang pendiam dan jarang tersenyum juga tidak pernah diperlakukan seperti itu saat ulang-tahun. Rumahnya jauh dan teman-temannya takut ia masuk angin.

             Ia merupakan satu-satunya gadis yang tidak pernah menyontek dan selalu mengerjakan segala sesuatunya dengan kemampuan sendiri saat di kelas. Demikian juga, saat latihan mengerjakan soal. Ia berusaha menaruh tangannya sedemikian rupa di sebelah bukunya agar Lia yang kebetulan duduk di sebelahnya tidak bisa melihat hasil pekerjaannya.

              Seorang guru Bahasa Inggris yang dijuluki Pak Tile menyuruh gadis bernama Ena itu bekerja-sama dengan Lia untuk menyelesaikan soal-soal. Pak Tile adalah guru pindahan dari Jakarta yang rambut di tengah-tengah kepalanya tidak tumbuh. Ia mengajarkan Bahasa Inggris dengan menggunakan Tabel Tenses sehingga pelajaran menjadi lebih mudah dimengerti dan sederhana.

           Sejak Pak Tile menegur Ena, ia menjadi mau memperlihatkan jawaban-jawabannya kepada teman-temannya, tetapi hanya pada saat latihan saja. Saat ujian, ia akan menyetop lembar contekan yang diangsurkan dari satu murid ke murid yang lain dan memasukkannya ke laci bangkunya.

           Namun demikian, Lia pernah melihat jawaban soal nomor satu Ena saat ulangan Bahasa Indonesia yang terdiri dari dua soal. Soal nomor satu jawabannya “Ya”, sementara jawaban soal nomor dua diuraikan sendiri oleh Lia sehingga berbeda dengan jawaban Ena.

           Lia sendiri melihat jawaban Ena karena Lia hanya membaca seri satu novel yang dipakai untuk ujian. Seri dua dan tiga tidak dibaca olehnya karena novel yang mengandung s*ks itu membuat Lia merasa bersalah.

              Novel itu berjudul “Ronggeng Duk*h Paruk” dan bercerita tentang “Srin*il yang buk*k klambu. Kata guru Bahasa Indonesia yang bernama Pak Bert itu, mestinya novel itu tidak akan menimbulkan pikiran s*ru, tetapi malah rasa kasihan kepada Srin*il yang harus melakukan sesuatu yang tidak diingininya karena tuntutan dari masyarakat di desanya yang sudah menjadi kebiasaan dan adat-istiadat.

              Beruntung, nilai Lia sama-sama 100-nya dengan nilai Ena setelah beberapa hari kemudian.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • kapijogja

    Nice story

    Comment on chapter Chapter 1
Similar Tags
Ludere Pluvia
868      503     0     
Romance
Salwa Nabila, seorang gadis muslim yang selalu berdoa untuk tidak berjodoh dengan seseorang yang paham agama. Ketakutannya akan dipoligami adalah penyebabnya. Apakah doanya mampu menghancurkan takdir yang sudah lama tertulis di lauhul mahfudz? Apakah Jayden Estu Alexius, seorang pria yang tak mengenal apapun mengenai agamanya adalah jawaban dari doa-doanya? Bagaimanakah perjalanan kisah ...
Gunay and His Broken Life
5684      2045     0     
Romance
Hidup Gunay adalah kakaknya. Kakaknya adalah hidup Gunay. Pemuda malang ini telah ditinggal ibunya sejak kecil yang membuatnya secara naluri menganggap kakaknya adalah pengganti sosok ibu baginya. Hidupnya begitu bergantung pada gadis itu. Mulai dari ia bangun tidur, hingga kembali lagi ke tempat tidur yang keluar dari mulutnya hanyalah "kakak, kakak, dan kakak" Sampai memberi makan ikan...
Adiksi
5663      1957     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3800      1488     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
Depaysement (Sudah Terbit / Open PO)
2812      1269     2     
Mystery
Aniara Indramayu adalah pemuda biasa; baru lulus kuliah dan sibuk dengan pekerjaan sebagai ilustrator 'freelance' yang pendapatannya tidak stabil. Jalan hidupnya terjungkir balik ketika sahabatnya mengajaknya pergi ke sebuah pameran lukisan. Entah kenapa, setelah melihat salah satu lukisan yang dipamerkan, pikiran Aniara dirundung adegan-adegan misterius yang tidak berasal dari memorinya. Tid...
AUNTUMN GARDENIA
120      104     1     
Romance
Tahun ini, dia tidak datang lagi. Apa yang sedang dia lakukan? Apa yang sedang dia pikirkan? Apakah dia sedang kesulitan? Sweater hangat berwarna coklat muda bermotif rusa putih yang Eliza Vjeshte kenakan tidak mampu menahan dinginnya sore hari ini. Dengan tampang putus asa ia mengeluarkan kamera polaroid yang ada di dalam tasnya, kemudian menaiki jembatan Triste di atas kolam ikan berukura...
Teman Berbagi
2543      1004     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
The Sunset is Beautiful Isn't It?
872      504     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
SEMPENA
2873      1031     0     
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban. Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2509      961     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...