Read More >>"> Dialog Senja (Bab 4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dialog Senja
MENU
About Us  

Meskipun Dhafin sering kali melewati rumah Astagiri, tapi dia tidak pernah tahu bahwa bangunan berwarna pink dengan dinding setengah keramik dan halaman kecil penuh bunga itu adalah rumah Astagiri. Dia pikir rumah perempuan itu masih melewati gang-gang sempit seperti dirinya, ternyata rumah wanita itu berada tepat di pinggir jalan utama yang sering dia lewati setiap pulang-pergi sekolah.

"Makasih Dhaf, maaf udah ngrepotin. Eh, mau mampir dulu?" tawar Astagiri bosa-basi.

"Lain kali deh, takut keburu maghrib," jawab Dhafin. "Aku balik dulu ya," tambahnya.

"Iya. Hati-hati Dhaf." Astagiri masih berdiri di pinggir jalan sampai motor Dhafin menghilang di tikungan.

Astagiri melihat Gilang, ayahnya itu langsung membuka pintu begitu putri bungsunya pulang sekolah. "Kok tumben sampek mau magrib gini pulangnya, Nduk?"

"Iya Pak, tadi motorku mogok, nggak bisa distater. Untung ada temen yang bantuin. Sekarang ini motornya masih di bengkel," jelas Astagiri pada Gilang.

"Owalah, terus gimana besok berangkat sekolahnya?"

"Dijemput temen Pak. Ya, gimana besok lah," jawab Astagiri. "Emak dimana, Pak?"

"Emakmu di dapur itu. Mandi dulu, sholat baru makan!" perintah Gilang.

"Iya Pak." Astagiri tidak langsung mandi, ia menemui Arum yang sedang merebus air di dapur.

"Assalamuakaikum Mak," sapa Astagiri kemudian mencium tangan Arum.

"Waalaikumsalam. Kok tumben sampai maghrib gini nduk?"

"Iya Mak, motornya mogok." Astagiri menjelaskan kembali apa yang sudah dia jelaskan pada ayahnya. "Maaf ya Mak nggak bisa bantuin cari kayu bakar."

"Nggak pa-pa. Udah sana mandi dulu!"

"Iya Mak." Astagiri menuju kamarnya setelah melihat ibunya. Entahlah, memang seperti ada yang kurang jika pulang tanpa melihat wajah kedua orang tuanya. Dia pasti akan mencari mereka dulu sebelum istirahat.

Malam harinya setelah sholat isya' mereka makan malam bersama, meskipun dengan lauk ala kadarnya. Astagiri senang karena ia masih bisa berkumpul bersama keluarganya. Andai saja Kayla pulang, pasti suasana rumah akan semakin ramai.

Astagiri kembali memikirkan kakaknya, sedang apa Kayla di negeri orang itu? Apakah dia sudah makan? Apakah dia lelah setelah seharian bekerja? Sayangnya, Astagiri tidak bisa melihat kegiatan Kayla di sana. Dia juga tidak memiliki ponsel yang bisa menghubungkannya dengan sang kakak. Biasanya Astagiri dan Arum pergi ke telepon umum yang disediakan pihak desa untuk menghubungi Kayla. Itupun tidak bisa sering-sering karena biaya menelpon ke luar negeri sangat mahal.

Biasanya juga Kayla mengirim surat untuk mengabarkan kondisinya. Surat itu tidak langsung sampai rumahnya, dia akan berada di kantor desa dalam beberapa hari jika dia tidak mengambilnya sendiri ke kantor desa. Setidaknya sebulan sekali Astagiri akan mampir ke kantor desa saat pulang sekolah. Tidak untuk datang ke kantornya karena saat dia pulang kantor desa sudah tutup. Dia hanya akan mengintip beberapa surat yang dipajang di jendela kaca, melihat apakah ada surat dari sang kakak.

Terkadang Astagiri pulang dengan perasaan bahagia karena besok pagi dia akan mengambil surat di kantor desa tersebut. Atau dia harus pulang dengan perasaan kecewa karena Kayla tidak mengirim surat.

Sementara di sisi lain, Dhafin sedang berada di dalam kamarnya dengan telepon genggam. Dia sedang berbicara dengan kekasihnya. Hari ini Nanda tidak masuk sekolah karena demam. Sebenarnya Dhafin tidak ingin mengganggu waktu istirahat Nanda, tetapi wanita itu menghubunginya lebih dulu. Kangen katanya, padahal wanita itu sedang sakit dan perlu istirahat.

"Kamu nggak nakal kan di sekolah?" tanya Nanda dengan manja.

"Nggak, Sayang," jawab Dhafin.

"Pasti banyak cewek yang deketin kamu karena aku nggak sekolah kan."

"Mulai lagi deh." Dhafin bingung harus mengatakannya pada Nanda atau tidak jika hari ini dia mengantar Astagiri pulang.

"Nggak ada yang deketin aku. Pacarku ini cemburuan banget ya." Dhafin memutuskan untuk tidak jujur pada Nanda mengingat bagaimana sifat perempuan itu. Lagipula Astagiri dan Nanda juga tidak saling kenal.

"Awas ya kalau aku dapet laporan yang macem-macem."

"Nggak akan. Kayaknya kamu perlu istirahat deh, Sayang. Biar cepet sembuh terus bisa sekolah lagi," saran Dhafin, meskipun sebenarnya dia juga tidak rela jika harus menutup telepon Nanda. Tapi, untuk kesembuhan kekasihnya, Dhafin rela.

" Ya udah deh, aku matiin ya."

"Iya, tidur yang nyeyak ya."

"Iya."

Setelah Nanda mematikan panggilannya, Dhafin segera menuju meja belajar untuk menyiapkan jadwal sekolahnya. Dia jadi teringat dengan Astagiri, besok pagi dia harus menjemput wanita itu dan dia tidak memiliki nomornya.

"Seharusnya tadi aku minta nomor HPnya," gumam Dhafin yang tidak mengetahui bahwa Astagiri tidak memiliki ponsel.

Keluarga Dhafin memang bukan keluarga berada, tapi jika dibandingkan dengan Astagiri, keluarganya masih tergolong berkecukupan, meskipun dia memiliki empat saudara. Dua perempuan dan dua laki-laki. Dhafin merupakan anak ketiga dari pasangan Nabila dan Danar. Kakak pertamanya sudah menikah, sementara kakak keduanya sedang merantau. Dia hanya hidup dengan orang tua dan adiknya yang masih Sekolah Dasar.

Setelah melakukan rutinitas malamnya yaitu menyiapkan buku pelajaran untuk esok hari dan juga urusannya di kamar mandi Dhafin segera menuju pulau mimpi, tentu dia tidak ingin terlambat bangung esok hari.

***

Sebelum azan shubuh berkumandang Astagiri sudah bangun lebih dulu, dia memang terbiasa bangun sebelum shubuh untuk mandi kemudian sholat. Sementara ibunya sudah sibuk berkutat di dalam dapur dan ayahnya bersiap pergi ke kebun belakang rumah untuk memanen apa saja yang bisa dia panen di sana.

Tepat pukul lima pagi Astagiri sudah siap dengan seragam sekolahnya, dia berencana untuk menungu angkutan umum yang mungkin akan lewat depan rumahnya. Ia tidak ingin merepotkan Dhafin kembali. Tidak mungkin juga mereka berangkat sekolah bersama. Astagiri ngeri membayangkan ekspresi cemburu Nanda.

Sayangnya, bahkan sampai jam enam lebih tidak ada satu pun angkutan umum yang lewat. Membuat Astagiri harap-harap cemas. Jika sudah seperti ini dia terpaksa harus berangkat bersama Dhafin. Atau dia izin saja untuk menghindarinya? Astagiri yakin Cintya akan mengizinkannya jika dia tidak sekolah, meskipun perempuan itu tidak mendapat kabar apapun darinya. Tepat pada saat Astagiri akan masuk ke dalam rumahnya_

Tiinnnn

Astagiri menoleh dan mendapati Dhafin tengah duduk di atas motornya dengan kaca helm yang terbuka. Terlihat sekali dari matanya bahwa pria itu sedang tersenyum padanya. Meskipun Dhafin tersenyum tulus, tapi dimata Astagiri pria itu sedang tersenyum mengejeknya. Pupus sudah harapan Astagiri untuk menghindarinya. Tidak mungkin dia beralasan sakit ketika pria itu sudah melihatnya siap bahkan seolah menunggu kedatangannya. Astagiri memaksakan senyumnya saat berjalan menghampiri pria itu.

"Lama ya nunggunya?" tanya Dhafin.

"Nggak. Baru kok," dusta Astagiri. Padahal dia sudah sangat lama menunggu angkutan umum, namun yang datang lebih dulu justru Muhammad Dhafin Prasetyo.

"Ayo naik!" Dhafin membungkuk, membuka pijakan kaki untuk Astagiri dan membuat perempuan itu terkesan dengan perilakunya.

"Terima kasih." Astagiri tersenyum sambil memasang helmnya sendiri.

"Baiklah, untuk kali ini saja. Pertama dan terakhir," batinnya.

Dhafin mengendarai motornya dengan kecepatan sedang karena mereka tidak dikejar waktu. Tadi saat dia melihat arlojinya, masih menunjukkan pukul 06.10 menit. Artinya mereka bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.45 menit. Setidaknya lima belas menit sebelum masuk kelas.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kisah Kemarin
4496      1408     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Musyaffa
99      85     0     
Romance
Ya, nama pemuda itu bernama Argya Musyaffa. Semenjak kecil, ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang manga artist profesional dan ingin mewujudkannya walau profesi yang ditekuninya itu terbilang sangat susah, terbilang dari kata cukup. Ia bekerja paruh waktu menjadi penjaga warnet di sebuah warnet di kotanya. Acap kali diejek oleh keluarganya sendiri namun diam-diam mencoba melamar pekerjaan s...
Tarian Sang Binar
494      314     0     
Short Story
Binar adalah salah satu penari dari sanggar pelita. Ia gadis yang sangat gigih pada apa yang ia mimpikan. Untuk mengapai mimpinya tidaklah mudah, ia harus melalui jalan yang penuh lika-liku untuk menggapainya. Ia gadis yang ingin menjelaskan pada dunia tentang indah dan beragamnya budaya Indonesia.
ELANG
311      196     1     
Romance
Tau kan bagaimana cara Elang menerkam mangsanya? Paham bukan bagaimana persis nya Elang melumpuhkan lawannya? dia tidak akan langsung membunuh rivalnya secara cepat tanpa merasakan sakit terlebih dahulu. Elang akan mengajaknya bermain dahulu,akan mengajaknya terbang setinggi awan dilangit,setelah itu apa yang akan Elang lakukan? menjatuhkan lawannya sampai tewas? mari kita buktikan sekejam apa...
Putaran Roda
517      338     0     
Short Story
Dion tak bergeming saat kotak pintar itu mengajaknya terjun ke dunia maya. Sempurna tidak ada sedikit pun celah untuk kembali. Hal itu membuat orang-orang di sekitarnya sendu. Mereka semua menjauh, namun Dion tak menghiraukan. Ia tetap asik menikmati dunia game yang ditawarkan kotak pintarnya. Sampai akhirnya pun sang kekasih turut meninggalkannya. Baru ketika roda itu berputar mengantar Dion ke ...
NODA YANG BERWARNA
500      332     1     
Short Story
MENCERITAKAN PERJUANGAN SEORANG YANG SERING DI BULLY DI HIDUPNYA TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA IA MENGHADAPI SEMUA COBAAN YANG TERJADI DALAM HIDUPNYA.
A Life Time
378      301     2     
Short Story
Mo discovered a flower so beautiful and captivating, Little did she know, the flower would change her life, or worse... her death.
One Step Closer
2079      856     4     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
selamatkan rahma!
430      292     0     
Short Story
kisah lika liku conta pein dan rahma dan penyelamatan rahma dari musuh pein
Gerhana di Atas Istana
14222      4687     2     
Romance
Surya memaksa untuk menumpahkan secara semenamena ragam sajak di atas kertas yang akan dikumpulkannya sebagai janji untuk bulan yang ingin ditepatinya kado untuk siapa pun yang bertambah umur pada tahun ini