Pagi ini tak seperti biasanya, ku lihat jam dinding kamar ku sudah pukul 07.00 pagi astaga aku bangun kesiangan, mungkin karna dinginnya pagi ini dan hawa hujan semalam membuat ku begitu nyenyak tidur berselimut mimpi.
Aku beranjak dari tempat tidur ku rasanya berat kaki ku melangkah mengambil handuk dan masuk kamar mandi. Sepertinya aku akan terlambat masuk kerja, segera ku bergegas bersiap-siap berangkat kerja.
Baru keluar dan saat menutup pintu kamar ku , terdengar tetesan air hujan dari genting kamar, ups… awan menghitam” wah hujan” ucapku sambil melihat langit.
Namun hujan masih rintik-rintik,aku langsung terjang saja lah nanti jika hujan mulai deras baru ku akan ambil mantel dari jok motor ku. Ku hidupkan motor scooter ku “Bismillahirrohmannirrohim” tak lupa ku berdoa agar lancar perjalanan ku,jalanan begitu ramai.pengendara lain mungkin merasakan hal yang sama segera ingin sampai untuk melakukan rutinitasnya, saat di kemacetan lalu lintas pandangan ku tertuju kepada orang-orang di sekelilingku dan pada seorang bapak tua, bapak tua itu cacat tidak memiliki kaki,bukan hanya satu tapi dua kaki. Namun yang luar biasa ku lihat bapak tua itu menarik gerobak yang ku rasa rumayan berat. Ia tidak menarik menggunakan tangan karna kedua tangannya memegang tongkat alat bantu untuk ia berjalan, "Subhanalloh" kulihat dileher dan pinggangnya terdapat tali dan setiap bapak tua itu berjalan menggunakan tongkat selangkah demi selangkah gerobak itu berjalan. Ternyata tali itu membantu bapak tua untuk berjalan agar seimbang saat menarik gerobak kotak besar beroda dua itu.
“tin tin tin” suara bel dari pengendara lain sepertinya memberi isyarat padaku agar aku melanjutkan perjalanan ku. Ku lihat jam tangan waktu sudah menunjukkan pukul 07.45 pagi masih ada 15 menit agar aku tidak terlambat kerja segera ku tarik gas motor scooter ku , sesampainya di kantor
“pagi mba nay”
Satpam di kantor menyapaku dengan tersenyum penuh semangat
“Semangat pagi pak !!” itu adalah yel ku setiap bertemu dengan siapapun di kantor agar selalu bersemangat.
“Semangat pagi siska ,briyan, tika” sapa ku kepada mereka teman kantor ku satu ruangan
“pagi juga nay” jawab siska dan tika
“briyan, kok gak ngejawab si ? briyan lagi-lagi galau yach” (sindir ku padanya karna tak biasanya briyan seperti itu)
“hihihi iya tuh nay, galau dia tuh abis semalem lu tinggal molor yak bbm kagak dibalas katanya tuh. Dari tadi nungguin lu dia” (ledek siska sambil menepuk pundak briyan)
“heeem gituh ya, maafin aku briyan semalem aku nyenyak banget tidur abis hujannya awet sih dari sore,ampek kebawa dah ama hawa-hawa hujannya trus nay tarik selimut sambil nonton TiPi eh ketiduran ,maaf yak hehehe”
(senyumku kepada briyan yang manyun dari tadi, oia briyan itu cowok satu-satunya di ruangan aku.cowok berkaca mata,baik dan pintar namun sedikit pemalu aku dekat dengan briyan karna briyan adalah teman saling tukar fikiran jika adalah kendala-kendala di kantor)
“Bos dateng bos dateng , kerja kerja kerjai" (teriak tika dan aku mulai menuju tempat dudukku, dan tika yang duduk dekat dengan pintu melihat bos sudah mulai mengontrol di setiap ruangan)
Mulai terdengar suara sepatu bos ku masuk ke ruangan
“pagi semua”
“pagi pak”
“bagaimana hari ini ada yang terlambat tadi?”
“tidak pak”
“baguslah, ingat Kesenangan dalam sebuah pekerjaan membuat kesempurnaan pada hasil yang di capai ,lanjutkan pekerjaan kalian”
“baik pak”
(jawab aku dan teman-teman ku serentak, bos ku adalah bos yang handal dalam memotivasi kami untuk lebih semangat dalam bekerja setiap pagi saat mengontrol beliau selalu memberi kami kata motivasi karna beliau adalah pengusaha yang sukses dan kutubuku )
Terdengar bunyi jam dinding kantor waktunya untuk istirahat, aku dan briyan bersama pergi ke kantin kantor untuk makan siang.briyan memesankan makanan untuk ku dia tau kesukaanku adalah pop mie soto ayam dan es jeruk
“makasih briyan, kamu baik deh”
“iya nay sama-sama”
Aku pun terdiam sambil menunggu dingin pop mie ku yang baru di seduh dan lamunku mengingat bapak tua pagi tadi ,cuaca tadi pagi begitu dingin karna gerimis kecil , namun kulihat bapak tua tadi dengan baju kaos todak menggunakan jaket atau mantel
“sekarang ada dimana ya bapak tua itu?” ucapku pelan
“kenapa nay? Kamu Tanya siapa? Bapak tua?” briyan yang menyadarkan lamunanku
“sorry barusan keinget sama bapak tua dijalan tadi waktu aku berangkat kerja kena macet dijalan briyan,wah bapak tua itu buat aku salut. besok deh ya aku fotoin semoga besok aku bisa bangun lebih pagi biar bisa ketemu si bapak tua ”
“ok deh aku kira kamu ngomongin siapa nay. Pop mienya udah dingin di makan dulu entar gak enak”
“siap briyan bentar lagi udah masuk kerja lagi, semangat semangat”
Aku jadi lebih semangat setelah mengingat bapak tua tadi yang sangat kuat dan penuh semangat . ingin ku segera bertemu bapak tua itu, dan bertanya apa yang ia kerjakan? Dimana keluarganya? Segera ku selesaikan semua tugas kewajibaku sebagai karyawati di salah satu perusahaan. Jam kantor sudah mengisyaratkan para karyawan dan karyawati untuk bersiap pulang.
“nay,, kenapa buru-buru mau kemana?” terdengar suara briyan sambil mengejar langkah jalanku yang cepat
“ia mau mampir ke toko buku briyan biar gak kemalaman”
Aku sambil menghidupkan motor scooterku diparkiran
“hati-hati ya nay sampai ketemu besok pagi , aku tunggu cerita bapak tua yang tadi kamu bilang di kantin”
“oke deh briyan kamu juga hati-hati ya focus lihat jalannya jangan lupa baca do’a yak dadah briyan” pesan ku pada briyan dan berlalu pergi
Sesampai nya aku dari toko buku dan membuka pintu kamar ku, aku segera membersihkan kamar dan setelah itu mandi.
Sepertinya aku lelah, kaki ku terasa ngilu padahal aku tidak mengerjakan hal yang berat.mungkin lebih baik aku baringkan badan ku sambil membaca buku yang tadi aku beli, dan begitu aktifitas ku tiada lagi yang ku lakukan kecuali jika tika dan siska datang ke kos ku dan mengajakku keluar . langit diluar mulai gelap bintang satu persatu memperlihatlan keindahannya dan terlihat bulan begitu bulat menerangi seisi bumi, terlihat pemandangan indah itu dari jendela kamar ku. Udara malam yang dingin masuk kedalam kamar segera kututup jendala kamar dan melanjutkan istirahatku. Aku rasa mataku mulai berat,ku tarik selimut dan berdo’a sebelum tidur.
“Semangat pagi untuk diriku”
Matahari telah terbit dan hari baru sudah terbuka lagi, ku mulai hari ini lebih bersemangat lebih awal aku berangkat kerja dan begitu cerah hari ini, dan sebelum berangkat kerja aku slalu memulai dengan Bismillahirrohmannirrohim , kuhidupkan motor scooter ku, lalu lintas tidak macet seperti kemarin mungkin juga kondisi cuaca mempengaruhi keadaan, pandanganku mencari bapak tua itu. Dan bapak tua itu terlihat di ujung jalan sedang berbicara dengan dua orang wanita seperti anak sekolah. Aku dekati bapak tua itu dan memarkirkan motorku,
“permisi pak, jualan apa bapak?’
“ini ada jepit ada ikat rambut dan peralatan rumah tangga nak”
“ini jepitnya berapa pak?” aku sambil memegang jepit berwarna pink sambil memandang bapak tua itu
“jepitnya dua ribu nak, bagus itu nak cocok buat tambah cantik kalau dipakai di rambut”
Bapak tua itu menawarkan ku ekpsresinya begitu semangat tidak ada terlihat lemas dan lelah,Begitu enerjik dan slalu tersenyum membuatnya lebih terlihat muda dari usia sepertinya
“bapak , keliling kemana saja pak jual ini?”
“bapak keliling daerah sini saja nak karna melihat kemampuan bapak dan kondisi bapak”
Dan lagi-lagi bapak itu tersenyum padaku tidak terlihat sedih melainkan memperlihatkan wajah semangat nya
“bapak hebat , saya kagum sama bapak tidak pantang menyerah dan lelah”
“nak,ini adalah kewajiban bapak jika kita menyerah dan hanya diam dengan keadaan seperti bapak lalu istri bapak bagaimana? Jaman sekarang semua pakai uang nak, tidak ada yang gratis bapak tidak ingin bermalas-malasan apalagi memanfaatkan cacat fisik bapak yang tidak memiliki dua kaki dengan cara meminta-minta. Namun bapak masih punya dua tongkat ini membantu bapak berjalan nak”
Aku merasa semakin kagum dengan jawaban bapak tua ini, jiwanya dan semangatnya begitu membara sangatlah malu jika aku terkadang mengeluh letih dan malas-malasan, bapak tua ini mulai melanjutkan bicaranya sambil menemaniku memilih-milih jepit yang ingin ku beli
“istri bapak ada dirumah nak, sedang tidak enak badan. Biasanya istri bapak membantu bapak berjualan, kami hanya hidup berdua nak, karna kami tidak memiliki anak” bapak tua itu sambil sesekali tersenyum melihat ku .
Sungguh aku semakin bangga dengan bapak tua ini usianya sudah 65 tahun namun semangatnya begitu luar biasa, tiada keraguan dan ketakutan yang terlihat rezeki sudah ada yang mengatur namun sejauh ini selalu saja ada yang membeli barang bapak tua alat dapur maupun jepit aku rasa mereka sama sepertiku bangga dengan semangat dan pekerja keras si bapak tua.
“bapak pernah berjalan di tempat yang licin tongkat bapak mengenai batu dan bapak hampir terjatuh namun bapak selamat nak, karna bapak yakin Tuhan Maha Esa, Maha Penyayang dan Maha Mengasihi, bapak tidak ingin sedih karna jika bapak sedih akan mempengaruhi hati dan jiwa bapak. Namun bapak slalu menerima dan bersyukur atas segala pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa”
“wah, saya semakin bangga dengan bapak dan termotivasi dengan semangat bapak, semoga dagangan bapak laris dan istri bapak segera sehat ya pak,amin”
“terima kasih nak”
Kulihat jam di tangan ku sudah menunjukkan pukul 07.45 masih ada 15 menit lagi agar aku sampai ke kantor
“pak saya beli ini ya pak jadi berapa pak?” sambil ku tunjukan barang belanjaku
“ini semua jadi 20 ribu nak”
“ini pak, kembaliannya di ambil saja ya pak”
Aku memberikan uang 50 ribu dan memberikan kembalian itu kepada bapak tua,
“ jangan nak,bapak ini jualan nak bukan minta-minta” tegas bapak itu, aku kaget mendengar perkataan bapak itu,aku takut beliau tersinggung dengan maksud ku segera aku jelaskan kepada bapak tua
“maaf pak bukan maksud saya seperti itu, saya memberikan ikhlas bukan bapak yang minta. Lebihnya bisa ditabung untuk tambahan jika bapak mau beli barang untuk nambah-nambah jualan bapak” jelaskan dengan perlahan karna aku tidak ingin bapak tua itu tersinggung
“baik nak, bapak terima. Terima kasih banyak ya nak”
“sama-sama pak hati-hati ya sini saya bantu pak”
Aku mengikatkan tali di pinggang bapak tua itu agar tidak kesulitan dan bapak tua itu mengikat sebagian tali itu dileher, sungguh pemandangan yang sedih ku lihat, bagaiman bapak tua saat bejalan apakah tidak terasa menyekik dileher .namun sepertinya bapak tua sudah terbiasa, hingga tidak merasakan sakit karna dileher bapak tua itu diberi kain untuk pelindung agar tidak tergores tali. Ku lihat bapak tua mulai berajalan pelan-pelan selangkah demi selangka ku perhatikan jalannya dan bapak tua itu mulai berlalu dari hadapanku
Aku pun berangkat melanjutkan perjalanan ku menuju rumah kedua ku yaitu tempat kerja karna bagiku rumah keduaku saat ini adalah tempat kerjaku agar aku lebih semangat saat berangkat kerja,sesampainya si kantor satpam yang terbiasa menyapaku
“ pagi mba nay”
“semangat pagi pak”aku sambil masuk kantor melihat teman-teman ku sudah datang semua walaupun aku tidak terlambat namun aku selalu terakhir datang dari mereka bertiga tiak,siska dan briyan.
“semangat pagi semuanya”
“pagi nay” (semua teman-teman ku menjawab yell ku)
Dan tak lagi aku melihat briyan cemberut aku melihatnya pagi ini begitu cerah seperti langit yang cerah diluar sana.
“hay nay gimana tadi sudah ketemu sama bapak tua itu?”
Tanya briyan padaku sepertinya briyan tidak sabar ingin mendengarkan cerita yang ku janjikan itu
Kerja kerja kerja bos sebentar lagi datang ( terdengar suara tika pelan yang hanya dapat di dengar seisi ruangan saja)
Terdengan suara khas bos ku
“pagi semuanya, hari ini tidak ada yang terlambat kan?”
“pagi pak, tidak ada” (kami menjawab serentak)
“Bagus ! ingat Sekali kita mengerjakan sesuatu, jangan pernah takut gagal dan jangan tinggalkan pekerjaan itu. Karna orang-orang yang berkerja dengan ketulusan hati adalah mereka yang bahagia,selamat bekerja ya”
“siap pak”
Bos ku pun berlalu dari ruangan, aku bersyukur mempunya bos sepertinya karna dia slalu memberikan kata motivasi untuk kami. Dan slalu setiap kata motivasi yang beliau katakana aku catat dalam buku harianku. Aku bersyukur mempunyai teman-teman yang kompak dalam bekerja, bos yang ramah dan baik.
Ini cerita ku dari setiap kejadian yang aku jalani sepanjang hari begitu pula tentang bapak tua itu adalah pemberi motivasi dari segala sisi positif yang dapat aku petik hikmah dibalik semuanya.
Alam sekitar dapat memberikan ku pembelajaran bagaimana menjadi wanita yang strong dan tidak mengenal malas,lewat membaca buku aku pun tau bahwa Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.aku tak akan pernah menyerah karna kunci utama kesuksesan adalah orang yang slalu mau belajar, percaya dan yakin bahwa hidup itu pantas dijalani dengan kepercayaan diri akan membantu membuat kenyataan hidup