Loading...
Logo TinLit
Read Story - KILLOVE
MENU
About Us  

=====

Pada sebuah mansion tua yang mewah, di kamar tertentu, yang dijaga dua orang lelaki sangar dan berbadan kekar di depan pintu. Letak kamar itu berada yang paling ujung dan menyendiri di pojok, tetapi satu kamar itu terlihat memiliki sesuatu yang berharga karena dijaga ketat oleh orang-orang berpakaian hitam.

Seseorang yang terlihat seperti kepala pelayan karena usianya yang lansia masuk perlahan ke dalam ruangan itu. Gelap dan hening, sama sekali tidak ada cahaya lampu yang menerangi ruangan ini. 

Tetapi jika diperhatikan lebih seksama, seseorang dapat mendengar suara nafas kasar dari ruangan itu. Kepala pelayan itu menyalakan senter kecil untuk melihat pemandangan didepannya, tapi tidak terlihat memiliki niat untuk menyalakan lampu kamar sebagai gantinya. Ia membawa trolley yang penuh makanan masuk bersamanya dan menaruhnya dekat tempat tidur.

Ia perlahan menaruh makanan satu per satu di meja kecil yang tak jauh berada di samping ranjang. Setelah selesai, ia akhirnya bersuara, "... Nona, Anda bisa segera makan malam. Kaizer sengaja meminta para koki untuk membuatkan makanan kesukaan nona seperti biasanya. Silakan dinikmati, Nona. Pelayan ini pamit undur diri." Tak menunggu balasan dari seseorang, kepala pelayan itu segera menarik diri bersama trolley makanan yang ia bawa bersamanya.

Pintu kembali tertutup, kegelapan kembali memenuhi ruangan itu. Bahkan setelah kepergian kepala pelayan itu, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang bisa ditemukan di ruangan ini kecuali suara nafas kasar yang perlahan mulai melemah.

Tidak ada yang tahu sudah berapa lama keheningan terjadi, tetapi tak jauh dari sisi ranjang, ada beberapa pergerakan tipis. Suara nafas itu masih terdengar dan sekarang ditambah dengan suara besi yang bertabrakan, itu sepertinya adalah suara yang diciptakan dari rantai. Diikuti dari suara rantai itu ada suara seperti seseorang baru saja menyeret tubuhnya dengan kesulitan.

Rintihan kecil dan nafas yang ngos-ngosan bisa terdengar mendekati tempat makanan berada. Itu adalah suara seorang perempuan. Terlalu gelap untuk melihat secara jelas apa yang telah terjadi, tetapi orang-orang bisa mendengar nada kesulitan dari perjuangannya hanya untuk mendekatkan diri pada makanan yang tak jauh dari tubuhnya.

Perempuan itu terlihat meraba dan merasakan sekitar juga dengan tangan dan tubuhnya dikarenakan Kegelapan yang menelan ruangan tempatnya berada. Ia menyeret tubuhnya mendekat pada tempat makanan berada dan akhirnya ia bisa merasakan meja familiar setelah beberapa waktu yang ia tak tahu berapa lama sudah.

Kegelapan membuat dirinya tak bisa berpikir secara normal, tak tahu sudah berapa lama ia berada di dalam ruangan ini. Ia menyentuh perlahan menelusuri meja dan menemukan makanan yang masih hangat ditaruh di piring, segelas air putih dan semangkuk air untuk membersihkan tangan yang dimana wadahnya terbuat dari plastik . Tidak ada peralatan makan seperti sendok, garpu, ataupun pisau makan di atas meja. Ia hanya makan makanan di atas meja itu dengan tangannya.

Para pelayan yang mengantarkan makanan padanya secara rutin ke ruangan ini. Mereka sengaja tak memberikan ia peralatan makanan yang kurang karena takut bahwa ia kembali mencoba melukai dirinya. Benda dan perabotan di ruangan ini juga tak memiliki sesuatu yang berbau tajam, semua barang memiliki sisi yang tumpul dan bahan yang lembut. Satu-satunya hal yang buruk dan jahat hanya rantai yang melilit pergelangan kaki kirinya, untuk berjaga-jaga bahwa ia tidak bisa melarikan diri dari tempat ini.

Ia dengan pelan menghabiskan makanan di atas meja dan ketika selesai ia perlahan menuju ke tempat tidur. Karena setelah selesai makan malam, ia harus melayani seseorang yang berkuasa.

Kalian tidak salah membaca. Dirinya adalah mainan seks dari seorang mafia.

Tidak lama setelah perempuan itu menempatkan dirinya di atas ranjang, pintu terbuka dan menampilkan seorang pria yang berpakaian tuxedo hitam rapi. Perempuan itu tidak bisa tidak menutup matanya karena menerima cahaya tiba-tiba ketika pria itu membuka pintu. Ia sudah tidak tahu berapa lama merasakan cahaya ketika terkurung dalam ruangan ini dan matanya sakit ketika tiba-tiba menerima cahaya yang datang. 

Sedangkan pria itu menatap perempuan yang terbaring di atas ranjang dengan senyum puasnya. Pria itu memerintahkan para penjaga untuk menjauh sebelum menutup pintu kamar lalu menyalakan lampu kamar. 

Dengan lampu yang menyala dengan terang-benderang, pemandangan isi kamar bisa terlihat dengan jelas. Itu adalah kamar yang sangat luas dengan warna hitam dan emas sebagai warna dominan menghiasi. Tempat tidur berada tepat di tengah kamar dan perempuan itu dengan diam terduduk diatasanya. Rantai yang melilit kaki mungilnya terlihat sangat jelas. 

Ia tak memiliki sehelai kain apapun di tubuhnya sekarang. Kulitnya sangat putih ke titik pucat apalagi disandingkan dengan rambut hitamnya yang sangat panjang hingga menyentuh kasur ketika ia dalam posisi duduk. 

Tubuhnya tidak semulus yang dipikirkan ketika melihat bahwa itu putih, ada beberapa lebam dan memar biru ungu di tubuhnya, tetapi bekas gigitan yang terlihat mulai pudar lebih memenuhi di kulit perempuan itu.

Pria itu menikmati pemandangan tubuh dirinya terlebih dahulu sebelum membawanya kedalam pangkuan.

Suara rendah dan berat pria itu terdengar seperti nyanyian kematian di telinganya, "Apakah kau merindukanku, Rosetta sayang? Sudah seminggu lebih ketika terakhir kali aku mengunjungi kamarmu." Seru pria itu dengan lembut di telinganya ketika tangannya dengan seenaknya meraba tubuh telanjangnya.

Ah, ternyata sudah seminggu berlalu. Pantas saja matanya tak bisa menerima cahaya dengan benar ketika sudah terlalu lama dalam kegelapan.

Tak peduli sudah berapa lama mereka menghabiskan waktu bersama, Rosetta hanya semakin takut dan tak bisa tak gemetaran ketika pria itu meraba-raba tubuhnya.

Ia dengan perlahan mencoba membalas, "... aku kira Tuan sudah melupakan diriku.." Matanya tidak bisa tidak bergetar dan suaranya tidak bisa tidak semakin pelan untuk tiap kata selanjutnya.

Betapa bagusnya jika pria ini melupakan keberadaan dirinya dan tidak datang lagi ke kamarnya.

Tapi, pria itu mendengar ucapan Rosetta dengan makna lain, "Aku sangat minta maaf karena aku tidak bisa menemuimu dalam seminggu ini, sayang. Ada pekerjaan yang harus aku bereskan dan ternyata menghabiskan lebih banyak waktu dari yang kupikirkan. Gadis malang. kau pasti kesepian karena aku tidak menemanimu. Maafkan aku ya sayang, hmm?" Ia dengan mudah melepaskan setelan tuxedo nya dan melemparnya ke lantai.

Sedari awal, pandangan pria itu tak pernah lepas dari perempuan yang sekarang berada di bawahnya. Ia tak bisa menyembunyikan nafsu yang berkobar di matanya, "...Sayang?" Panggilnya memastikan bahwa Rosetta hanya fokus pada dirinya seorang.

"...hmm...?" Lirih Rosetta pelan menatap pria itu dengan tatapan sendu.

"... sudah berapa kali kukatakan jangan panggil aku dengan 'Tuan'." Keluhnya sembari menata sedikit rambut Rosetta yang menutupi wajahnya.

"... Kaizer..? Ah!" Pria itu dengan kesal meremas buah dada Rosetta tiba-tiba dan membuat dirinya terkejut bukan main.

"Panggil namaku, sayang." Pinta pria itu menatap Rosetta dengan agresif.

Matanya masih belum bisa menerima cahaya dengan baik, tetapi berusaha mencoba untuk melihat pria dihadapannya. Hal itu membuat matanya sakit dan bulu matanya bergetar dengan sedikit air mata memenuhi matanya.

Pria itu melihat Rosetta kesusahan dan segera meniup matanya, berharap rasa sakitnya hilang, "Jangan terlalu dipaksakan. Kau sudah sangat lama tidak melihat cahaya, itu wajar, sayang..."

"... Saint..." Lirih Rosetta memanggil nama pria itu.

"Uhm? Ada apa?" Responnya segera dengan penuh antusias.

"Saint,.. aku hanya ingin melihat pria yang tidur denganku" Lanjut Rosetta berkata dengan nada kecil dan terdengar miris.

Tapi, pria itu, Saint, sama sekali tidak peduli pada perasaan Rosetta dan dengan senang berkata, "Tentu saja hanya aku seorang yang bisa menidurimu, sayang. Kau milikku."

Saint.

Nama sesuci itu benar-benar tidak cocok untuk pria dihadapannya ini.

Pria berdarah dingin dan juga kejam.

Saint, sang mafia, salah satu dari 3 penguasa dunia bawah tanah.

=====

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
Dunia Leonor
116      101     3     
Short Story
P.S: Edisi buku cetak bisa Pre-Order via Instagram penulis @keefe_rd. Tersedia juga di Google Play Books. Kunjungi blog penulis untuk informasi selengkapnya https://keeferd.wordpress.com/ Sinopsis: Kisah cinta yang tragis. Dua jiwa yang saling terhubung sepanjang masa. Memori aneh kerap menghantui Leonor. Seakan ia bukan dirinya. Seakan ia memiliki kekasih bayangan. Ataukah itu semua seke...
Chloe & Chelsea
8649      1862     1     
Mystery
30 cerita pendek berbentuk dribble (50 kata) atau drabble (100 kata) atau trabble (300 kata) dengan urutan acak, menceritakan kisah hidup tokoh Chloe dan tokoh Chelsea beserta orang-orang tercinta di sekitar mereka. Menjadi spin off Duo Future Detective Series karena bersinggungan dengan dwilogi Cherlones Mysteries, dan juga sekaligus sebagai prekuel cerita A Perfect Clues.
The Last tears
945      538     0     
Romance
Berita kematian Rama di group whatsap alumni SMP 3 membuka semua masa lalu dari Tania. Laki- laki yang pernah di cintainya, namun laki- laki yang juga membawa derai air mata di sepanjang hidupnya.. Tania dan Rama adalah sepasang kekasih yang tidak pernah terpisahkan sejak mereka di bangku SMP. Namun kehidupan mengubahkan mereka, ketika Tania di nyatakan hamil dan Rama pindah sekolah bahkan...
graha makna
5855      1834     0     
Romance
apa yang kau cari tidak ada di sini,kau tidak akan menemukan apapun jika mencari ekspektasimu.ini imajinasiku,kau bisa menebak beberapa hal yang ternyata ada dalam diriku saat mulai berimajinasi katakan pada adelia,kalau kau tidak berniat menghancurkanku dan yakinkan anjana kalau kau bisa jadi perisaiku
Diary Ingin Cerita
3463      1654     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...
My Dangerious Darling
4780      1785     3     
Mystery
Vicky, mahasiswa jurusan Tata Rias yang cantik hingga sering dirumorkan sebagai lelaki gay bertemu dengan Reval, cowok sadis dan misterius yang tengah membantai korbannya! Hal itu membuat Vicky ingin kabur daripada jadi sasaran selanjutnya. Sialnya, Ariel, temannya saat OSPEK malah memperkenalkannya pada cowok itu dan membuat grup chat "Jomblo Mania" dengan mereka bertiga sebagai anggotanya. Vick...
Gino The Magic Box
4355      1347     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...
A Missing Piece of Harmony
303      234     3     
Inspirational
Namaku Takasaki Ruriko, seorang gadis yang sangat menyukai musik. Seorang piano yang mempunyai mimpi besar ingin menjadi pianis dari grup orkestera Jepang. Namun mimpiku pupus ketika duniaku berubah tiba-tiba kehilangan suara dan tak lagi memiliki warna. Aku... kehilangan hampir semua indraku... Satu sore yang cerah selepas pulang sekolah, aku tak sengaja bertemu seorang gadis yang hampir terbunu...
Bee And Friends
3201      1222     1     
Fantasy
Bee, seorang cewek pendiam, cupu, dan kuper. Di kehidupannya, ia kerap diejek oleh saudara-saudaranya. Walau kerap diejek, tetapi ia memiliki dunianya sendiri. Di dunianya, ia suka sekali menulis. Nyatanya, dikala ia sendiri, ia mempunyai seseorang yang dianggap sebagai "Teman Khayalan". Sesosok karakter ciptaannya yang ditulisnya. Teman Khayalannya itulah ia kerap curhat dan mereka kerap meneman...
When I\'m With You (I Have Fun)
671      389     0     
Short Story
They said first impression is the key of a success relationship, but maybe sometimes it\'s not. That\'s what Miles felt upon discovering a hidden cafe far from her city, along with a grumpy man she met there.