Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Astagfirullah! Aku langsung berteriak kaget kala melihat wajah itu sangat dekat sekali dengan wajahku. Dia memperhatikan aku yang sedang tidur dengan muka imutnya. Tangannya bahkan mengelus-elus rambutku dengan lembut.

 “Ngapain?” aku langsung terbangun dari tidur. Aku dorong mukanya yang sangat dekat itu dengan mukaku. Membuatku terkaget-kaget dibuatnya. Aku langsung merapikan rambutku yang sudah pasti acak-acakan.

 “Kamu udah sehat? Kenapa kamu gak bangunin aku? Kenapa kamu malah tidur di sofa? Kenapa kam-“

 “Eh, stop!” aku segera menghentikan perkataannya yang bercabang itu.

 Huft! Aku menghela napas panjang. “Lo pulang aja, gue udah sehat!” aku langsung bangkit menuju dapur. Tapi perhatianku teralih saat melihat di atas meja makan ada bubur yang kelihatan sekali baru matang. Aku langsung melihat ke arah Reyhan yang masih duduk di ruang televisi namun dia masih tetap memperhatikan aku di sana.

 “Lo masak?” tanyaku agak tak percaya. Reyhan mengangguk pelan. Lalu dia melangkah menuju ke arahku. Dia memegangi kedua bahuku, lalu menuntunku untuk duduk ke meja makan.

 “Aku bakalan pulang kalau udah lihat kamu selesai makan.” Ucap Reyhan sambil menyodorkan sendok makan padaku.

 “Lo balik sana, sekolah!” kataku sambil menyendok bubur panas di dalam mangkok.

 “Aku izin gak sekolah. Mau nungguin-“

 “Rey,” aku menghentikan sarapanku. “Lo musti sekolah. Tahun ini lo kan ujian kelulusan. Kalau lo banyak bolos, bisa-bisa lo gak lulus!”

 “Tapi kamu di sini masih sakit.”

 “Coba tengok sekarang jam berapa?” kataku. Reyhan langsung menengok ke arloji di tangan kirinya.

 “Jam enam?”

 “Masih ada sisa satu jam untuk ke sekolah. Lebih baik lo pulang. Gue juga mau sekolah,”

 “Eh, jangan!” Reyhan langsung berkata keberatan. “Kamu harus banyak istirahat. Kamu masih sakit!”

 “Rey, yang nentuin gue sakit atau engga itu gue. Jadi terserah gue!”

 “Pokoknya kamu harus istirahat jangan dulu seko-“

 “Reyhan. Nyebelin banget sih?!” aku mulai menaikan volume suaraku saking kesalnya. Reyhan menatapku dengan tajam.

 Glek! Aku menelan salivaku. Apa sih ini bocah! Aku menggerutu.

 “Oke, gue gak sekolah hari ini. Tapi lo harus sekolah!” akhirnya aku mengatakan itu. Entahlah apa yang ada di pikiranku sekarang. Pokoknya di pikiranku hanya ingin Reyhan jangan sampai bolos gara-gara maksa mau nemenin aku. Gila gak sih? Enggak ya kayanya. Ha ha ha-

 “Ok!” ucap Reyhan dengan semangat.

 “Terus ngapain lo masih di sini? Sana balik!”

 “Aku berangkat dari sini aja. Lebih deket juga kan?”

 “Emang lo bawa seragam?”

 “Tenang. Aku tinggal minjem aja seragam punya Radit. Aku sms dia sekarang. Oke?” Reyhan langsung merogok benda pipih itu di dalam saku celananya.

 “Serah lo deh!” aku hanya bisa menghela napas panjang. Sambil geleng-geleng kepala. Aku fokus dengan sendokan demi sendokan bubur ayam buatan Reyhan. Dan ini tidak bercanda, buburnya benar-benar enak!

 “Gimana? Enak?”

 “Hmmm.” Aku hanya mengatakan itu. Karena gengsi banget rasanya kalau harus terang-terangan mengatakan kalau masakan dia enak.

 Dia benar-benar menggangguku dan membuat aku merasa tak nyaman sekali. Dia memperhatikan aku dengan tajam, sambil senyum-senyum gitu. Reyhan yang duduk di sebrang ku, melihat aku dengan senyuman yang tak memudar sedikitpun.

 Oh my god, bikin salting!

 Tak butuh waktu lama untukku menghabiskan semangkuk penuh bubur.

 “Nih!” Reyhan menyodorkan padaku obat flu. Jujur, perlakuan Reyhan cukup membuat aku terbawa perasaan. Tapi secepat itu pula aku segera ingat kalau Reyhan sudah punya tunangan.

 “Thanks.” Kataku dengan malas. Aku langsung menelan obat itu bersamaan dengan air hangat.

 “Oke!” Reyhan bangkit dari tempat duduknya. “Karena kamu udah sarapan plus minum obat, sekarang aku pergi sekolah ya.”

 “Hmmm.” Aku mencomot beberapa biji buah anggur yang terletak di atas meja makan. Reyhan melangkah ke arahku. Lalu tak ada angin tak ada hujan, dia langsung mencium pangkal kepalaku. Hal itu sukses membuat aku terkesiap tak bisa berkutik.

 Buset! Itu tadi dia ngapain? Bisikku dalam hati di barengi dengan debaran bagaikan benderang perang di dadaku. Aku hanya bisa melongo tak bisa berbuat ataupun mengatakan apa-apa.

 “Aku pergi, Ayy. Kamu istirahat ya!” kemudian dia mengacak-acak rambutku. Lalu melangkah pergi menuju ke pintu keluar rumahku. Aku menatap punggung dia yang semakin lama semakin menjauh lalu hilang di balik pintu.

 Gila! Gila! Gila! Ini hati kenapa dah?

 Aku langsung memegangi dadaku. Hawa panas seketika itu juga langsung menghantui tubuhku. Dasar Reyhan!

 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • _hildnov

    seruuuuu, alur cerita di awal bikin penasaran. dengan gaya bahasa yang mengikuti jaman jadi asikk bangettt bacanya.

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nararuma

    Hallo jangan lupa komen nya yaaa dan like juga . Terimakasih

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 1
Similar Tags
RUMIT
6559      1868     53     
Romance
Sebuah Novel yang menceritakan perjalanan seorang remaja bernama Azfar. Kisahnya dimulai saat bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang menimpa kota Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018. Dari bencana itu, Azfar berkenalan dengan seorang relawan berparas cantik bernama Aya Sofia, yang kemudian akan menjadi sahabat baiknya. Namun, persahabatan mereka justru menimbulkan rasa baru d...
Gino The Magic Box
4251      1313     1     
Fantasy
Ayu Extreme, seorang mahasiswi tingkat akhir di Kampus Extreme, yang mendapat predikat sebagai penyihir terendah. Karena setiap kali menggunakan sihir ia tidak bisa mengontrolnya. Hingga ia hampir lulus, ia juga tidak bisa menggunakan senjata sihir. Suatu ketika, pulang dari kampus, ia bertemu sosok pemuda tampan misterius yang memberikan sesuatu padanya berupa kotak kusam. Tidak disangka, bahwa ...
A Day With Sergio
1789      800     2     
Romance
Sebelas Desember
4737      1360     3     
Inspirational
Launa, gadis remaja yang selalu berada di bawah bayang-bayang saudari kembarnya, Laura, harus berjuang agar saudari kembarnya itu tidak mengikuti jejak teman-temannya setelah kecelakaan tragis di tanggal sebelas desember; pergi satu persatu.
Ada Cinta Dalam Sepotong Kue
6855      2001     1     
Inspirational
Ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi kalau saja Nana tidak membuka kotak pandora sialan itu. Mungkin dia akan terus hidup bahagia berdua saja dengan Bundanya tercinta. Mungkin dia akan bekerja di toko roti impian bersama chef pastri idolanya. Dan mungkin, dia akan berakhir di pelaminan dengan pujaan yang diam-diam dia kagumi? Semua hanya mungkin! Masalahnya, semua sudah terlamba...
Love Al Nerd || hiatus
137      108     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Jelita's Brownies
4237      1615     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
ETHEREAL
1816      801     1     
Fantasy
Hal yang sangat mengejutkan saat mengetahui ternyata Azaella adalah 'bagian' dari dongeng fantasi yang selama ini menemani masa kecil mereka. Karena hal itu, Azaella pun incar oleh seorang pria bermata merah yang entah dia itu manusia atau bukan. Dengan bantuan kedua sahabatnya--Jim dan Jung--Vi kabur dari istananya demi melindungi adik kesayangannya dan mencari sebuah kebenaran dibalik semua ini...
Story of April
2528      901     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Under a Falling Star
1050      614     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...