Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Kamu nikmatin filmnya?” tanya Reyhan. Dan lagi-lagi dia mengatakan kata kamu padaku. Aku mengangguk kecil.

“Eh, beli itu yuk!” aku menunjuk stand penjual es krim scoop di mall tempat kami selesai nonton tadi. Reyhan menggeleng. Menolak keinginanku.

“Katanya kamu bakalan teraktir aku makan! Gimana sih?!” aku berkata protes. Namun setelah itu aku menyesalinya karena lagi-lagi kata aku dan kamu keluar dari mulutku.

“Makan aja deh! Jangan es krim. Laper ini.” kata Reyhan sambil memegangi perutnya.

Huft! Aku langsung menarik tangan Reyhan agar dia bisa mengikuti aku tanpa harus berkomentar lagi. Sesampainya di depan stand yang tadi aku tunjuk, aku langsung di sapa dengan ramah oleh pegawainya.

“Kamu mau?” eh buset ‘kamu’ lagi. Aku menggerutu kesal sambil menepuk-nepuk mulutku sendiri. Reyhan menggeleng cepat. Oke aku mengerti! Lalu aku hanya memesan dua scoop es krim saja untuk diriku sendiri.

Aku dan Reyhan berjalan seiringan. Aku sibuk menikmati es krim ku sedangkan Reyhan sama sekali tidak banyak bicara. Dia lebih banyak diamnya. Itu sedikit menggangguku.

Aku melirik ke arah Reyhan. Aku merasa dia sedang tidak baik-baik saja. Wajahnya pucat. Keringat banyak menetes dari keningnya. Perutnya terus dia pegangi dengan tangan. Berjalannya juga agak lambat. Reyhan kenapa?

“Ayy, duduk dulu sebentar ya.” Kata Reyhan dengan nada bergetar. Aku hanya bisa mengangguk tak mengerti apa yang sedang terjadi pada Reyhan.

“Lo kenapa? Sakit?”

“Kayanya kambuh.”

Kambuh? “Hah?”

“Kita cari tempat makan yuk, Ayy. Kamu mau makan apa?”

“Eh? Terserah!”

Reyhan lalu bangkit dengan susah payah. Es krim masih belum habis. Dan ini es krim kesukaanku. Tapi entah mengapa di hari itu, aku lebih memilih membuang sisa es krim itu dan lebih memilih membantu Reyhan dengan cara membopangnya. Benar, dia lemas sekali.

“Lo sakit?” tanyaku lagi.

“Gak apa. Ini biasa kok,”

Oke, aku tak akan lagi bertanya perihal keadaannya. Karena jawabannya pasti akan sama saja. Tak ada yang berubah!

Kami tiba di sebuah restoran masih di mall yang sama. Reyhan langsung memesan menu makanannya. Sedangkan aku hanya memesan cemilan kecil saja karena belum merasa lapar. Ada tisu di meja itu. Aku mengambilnya, lalu menyeka keringat Reyhan yang sudah terlihat tumpah ruah di keningnya.

Sorry, Ayy. Magh aku kambuh.”

Aku terdiam sebentar. “Lo punya magh?”

Dia mengangguk. “Aku belum makan apa-apa tadi.”

“Bodoh! Harusnya sebelum nonton kita makan dulu,”

“Gak apa-apa.”

Makanan pesanan kami datang. Dan aku melihat Reyhan bahkan sudah selesai hanya dalam empat suapan. Dia langsung menjauhkan mangkok makannya dan menghentikan aktifitas makannya.

“Lo gak salah? Makan cuma segitu?”

“Gak napsu makan, Ayy. Segini juga udah cukup. Yang penting perut keisi buat minum obat.” Dia lalu merogoh saku jaketnya dan mengambil bungkus plastik berisi obatnya. Di lihat dari labelnya, bisa dipastikan kalau itu bukan sembarang obat yang di jual di warung. Itu adalah obat dari resep dokter.

Aku menghela napas panjang. Entah kenapa, ada perasaan kesal yang tiba-tiba melanda di hatiku.

“Lo punya magh parah tapi lo berani-beraninya SENGAJA gak makan? Serasa punya nyawa sembilan kaya kucing lo?”

Reyhan melirik padaku. Lalu terkekeh.

Ngapain ini bocah malah ketawa coba?

“Kamu jangan sok tahu! Ini cuma magh biasa!” ucap Reyhan sambil geleng-geleng kepala.

Magh biasa gimana? Udah jelas itu resep dari dokter, Rey!”

“Udahlah, gak usah dibahas la---“

“A!” kataku cepat memotong perkataan Reyhan, sambil menyodorkan sendok berisi makanan ke arah Reyhan. Reyhan diam beberapa saat. Lalu tersenyum simpul. “Kenapa? Sayang loh kalau gak dimakan!” kataku.

“Aku gak napsu makan, Ayy.” Katanya. Ucapannya membuat aku tambah kesal!

“Kalau lo gak makan ini, gue gak akan mau di ajak lo jalan lagi!”

“Jadi kalau misalkan aku mau, kita bisa jalan bareng lagi?” ucapnya terdengar antusias.

God, gue ngomong apaan sih?

“Serah lo deh! Buruan makan! Pegel!”

Tanpa berlama-lama, dia langsung melahap sendok berisi makan itu ke dalam mulutnya. Dan mengunyahnya dengan semangat. Sedangkan aku sekarang merasa terjebak, bagaikan seorang Ibu yang sedang mengasuh anaknya dan memberinya makan. Sial!

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • sendirimenjadi

    Wow spechless

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 1
  • sendirimenjadi

    Ibu nya bikin iri

    Comment on chapter Bab 2 : Bagian 2
  • sendirimenjadi

    Ngakak part ini

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 3
  • sendirimenjadi

    Seru juga lumayan

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nafraj

    Ayyana 🀣

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 2
  • nafraj

    Plot twisttt makin seruuuu

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 1
  • nafraj

    Sad :'

    Comment on chapter Bab 5 : Bagian 2
  • nafraj

    Rada males sama radit cuy. Kesannya kaya manfaatin ayyana

    Comment on chapter Bab 3 : Bagian 2
  • nafraj

    Agak mundeng. Jadi di cerita ini ada dua pov ya thor. Pov kirana . Sama ayyana. Baru ngeh eyke 🀣 lanjutttt

    Comment on chapter Bab 2 : Bagian 1
  • nafraj

    Ayyana rada sengklek ya seru

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
Similar Tags
START
320      216     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ πŸ˜‚ apalagi 21+πŸ˜† semuanya bisa baca kok...πŸ₯° Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
Kungfu boy
3187      1207     2     
Action
Kepalanya sudah pusing penglihatannya sudah kabur, keringat sudah bercampur dengan merahnya darah. Dirinya tetap bertahan, dia harus menyelamatkan Kamalia, seniornya di tempat kungfu sekaligus teman sekelasnya di sekolah. "Lemah !" Musuh sudah mulai menyoraki Lee sembari melipat tangannya di dada dengan sombong. Lee sudah sampai di sini, apabila dirinya tidak bisa bertahan maka, dirinya a...
(Un)Dead
877      459     0     
Fan Fiction
"Wanita itu tidak mati biarpun ususnya terburai dan pria tadiδΈ€yang tubuhnya dilalap apiδΈ€juga seperti itu," tukas Taehyung. Jungkook mengangguk setuju. "Mereka seperti tidak mereka sakit. Dan anehnya lagi, kenapa mereka mencoba menyerang kita?" "Oh ya ampun," kata Taehyung, seperti baru menyadari sesuatu. "Kalau dugaanku benar, maka kita sedang dalam bahaya besar." "...
Different World
1029      521     0     
Fantasy
Melody, seorang gadis biasa yang terdampar di dunia yang tak dikenalnya. Berkutat dengan segala peraturan baru yang mengikat membuat kesehariannya penuh dengan tanda tanya. Hal yang paling diinginkannya setelah terdampar adalah kembali ke dunianya. Namun, ditengah usaha untuk kembali ia menguak rahasia antar dunia.
Samudra di Antara Kita
35572      5777     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Let's See!!
2354      991     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
ARMY or ENEMY?
15057      4225     142     
Fan Fiction
Menyukai idol sudah biasa bagi kita sebagai fans. Lantas bagaimana jika idol yang menyukai kita sebagai fansnya? Itulah yang saat ini terjadi di posisi Azel, anak tunggal kaya raya berdarah Melayu dan Aceh, memiliki kecantikan dan keberuntungan yang membawa dunia iri kepadanya. Khususnya para ARMY di seluruh dunia yang merupakan fandom terbesar dari grup boyband Korea yaitu BTS. Azel merupakan s...
Aku Biru dan Kamu Abu
834      487     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Interaksi
549      376     0     
Romance
Ada manusia yang benar benar tidak hidup di bumi, sebagian dari mereka menciptakan dunia mereka sendiri. Seperti halnya Bulan dan Yolanda. Bulan, yang terlalu terobsesi dengan buku novel dan Yolanda yang terlalu fanatik pada Korea. Dua duanya saling sibuk hingga berteman panjang. Saat mereka mencapai umur 18 dan memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama, perasaan takut melanda. Dan berencana u...
I'm not the main character afterall!
1414      730     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...