Jam istirahat di SMA Sagara Nusantara sedang berlangsung. Tapi Kirana tak kunjung berlalu dari tempat duduknya untuk menuju ke kantin. Dia malah memilih untuk tetap di kelas dan memakan cemilan yang sengaja neneknya buatkan untuknya. Di sana dia juga turut membawa hadiah yang mamanya berikan tiga hari lalu. Sepertinya, Kirana sudah kecanduan untuk membawa buku harian itu ke mana-mana. Di setiap kesempatan, dia selalu meluangkan waktu untuk bisa membacanya.
-Kalian tahu semenjak jantung ini merasakan debaran tak terkira karena melihat sosok cowok super komplit itu alias Kak Radit, aku jadi semakin bersemangat tiap kali masuk sekolah. Seminggu pasca selesai masa orientasi, aku selalu modus buat bisa melewati kelas Kak Radit hanya untuk melihat Kak Radit. Untung aja dia duduk paling depan di kelasnya, jadi aku bisa dengan leluasa lihat dia tiap kali melewati kelas dua belas IPA-1 itu. Tapi entahlah, apa Kak Radit tahu kalau aku selalu mengawasinya?-
Kirana terkekeh. “Apaan sih Mama gue? Gak jelas banget!” ucap Kirana sambil tersenyum kecil.
-Oh iya, besok Kak Radit ulang tahun. Gila kan aku? Saking udah ketindih lope sama malaikat itu, sampai tahu profil Kak Radit juga. Ha ha ha- aku tahu segalanya soal dia. Eh belum segalanya sih, tapi masih sebagian. Pokoknya aku bakalan bikin kue buat Kak Radit. Kue-nya buatan aku sendiri, eh, dibantuin Ibu deh biar enak dan biar Kak Radit suka. Syukur-syukur suka yang ngasihnya juga. Aamiin-
seruuuuu, alur cerita di awal bikin penasaran. dengan gaya bahasa yang mengikuti jaman jadi asikk bangettt bacanya.
Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2