Loading...
Logo TinLit
Read Story - Story Of Chayra
MENU
About Us  

Sudah hampir satu jam Alditya terfokus pada laptop mengerjakan sebuah tugas laporan yang baru saja diberikan oleh seorang dosen. Bukan hanya Alditya yang terus-menerus berkutat pada layar laptopnya. Tetapi sekelas pun juga telah disibukkan dengan tugas yang sama.

Alditya beberapa kali menarik napas, kemudian menghembuskannya. Terkadang merengangkan jari jemari yang terasa kaku. Ia meminum kopi dalam botol yang masih tersisa sedikit. Dan ia pun kembali asik mengetik mengerjakan tugas, sesekali pandangan matanya terfokus pada jurnal yang berada dipangkuan. Alditya semakin mengebu saat jumlah kata yang diharuskan sudah hampir terpenuhi.

"Anjay ... Kelar juga!" ucap Alditya yang merasa bangga dengan dirinya sendiri.

Alditya pun segera mengirimkan tugas yang sudah selesai itu ke email dosennya. Dan menyandarkan punggung di dinding sembari memainkan ponsel.

"Dit, lo udah kelar?" tanya Cerelia yang duduk tidak jauh dari tempatnya berada.

Alditya mengangguk. "Lo udah?" tanya Alditya. Cerelia pun juga membalas pertanyaan Alditya dalam isyarat yaitu gelengan kepala.

"Dit, bantuin gua dong ... Gua belum kelar ..." pinta Cerelia yang disertai rengekan seperti anak kecil.

Alditya meneguk saliva-nya, lalu menarik napas sejenak. Melihat raut wajah Cerelia yang saat itu terlihat memelas. Oh tidak, Alditya tidak bisa melihat  raut wajah Cerelia yang seperti itu! Alditya terdiam sebentar, sedangkan Cerelia masih menatap Alditya dengan wajah yang semakin tidak bisa Alditya untuk menolak permintaan Cerelia.

"Oh, oke. Boleh sini gua bantu."

"Yey!" ucap Cerelia dengan wajah semringah.

Sorry ra. Aku kayaknya gak bisa pulang bareng. Masih ada tugas belum kelar. Kamu pulang sendiri bisa 'kan?

 

Usai mengirimkan pesan itu kepada Chayra. Alditya lalu meletakkan ponsel di atas lantai dengan data ponsel yang sengaja ia matikan.

Alditya tersenyum melihat Cerelia yang kini berjalan ke arahnya dan mengambil posisi duduk tepat di sampingnya.

"Dit, gua yang nomor ini belum. Lo gimana jawabnya?" tanya Cerelia sembari menatap lekat manik mata Alditya.

"O–" Alditya mendadak gugup menjawab pertanyaan Cerelia. Ia lemah kalau sudah ditatap dari jarak yang dekat oleh Cerelia.

"Bentar gua cek punya gua." dalih Alditya. Padahal ia sedang mengalihkan rasa gugup.

"Oke."

"Dit. Nanti abis ini lo bisa kan, anterin gua sebentar ke kostsannya Septi?" Cerelia kembali membuka suara. Alditya yang terfokus menatap layar laptop lantas menoleh ke arah Cerelia.

"Oke. Apa sih yang enggak buat lo. Ke mana pun gua anter!" tukas Alditya. Ia pun tersenyum pada Cerelia.

Sementara itu, Chayra yang sejak tadi menunggu pesan balasan dari Alditya mendadak kehilangan senyum merekahnya. Lagi, lagi dan lagi Alditya—yang katanya pacarnya membatalkan janji begitu saja. Dan ini sudah kesepuluh kalinya.

Oh, iya. Gak apa-apa, kak

 


Merasa waktu menunggu Alditya sia-sia. Chayra bergegas menutup buku-buku yang ia bawa. Dan pergi menuju lantai dua untuk mengambil tas. Chayra melangkah dengan kecewa bukan main. Punya pacar seperti tidak punya pacar. Entah mengapa sikap Alditya akhir-akhir ini berubah.


Apa dia punya pacar baru?

"Ish. Apa sih gua. Gak-gak." Chayra mengelengkan kepala dengan kedua tangan memukul-mukul kepala. Berusaha mengenyahkan pikiran negatif terkait Alditya.

Dari jarak yang cukup dekat ketika melewati lorong perpustakaan di mana berdampingan dengan fakultas komunikasi. Chayra mendengar suara itu suara yang tidak asing di telinganya. Ia pun melangkah memastikan apakah benar suara itu, suara Alditya?

Chayra terdiam sehabis memastikan apa yang menjadi dugaan dalam benaknya. Terdengar percakapan antara Alditya dengan Cerelia—yang katanya sahabat Alditya. Mereka terlihat sangat akrab dan tentunya seperti lebih dari teman. Terlihat jelas saat tangan Alditya dengan lembut mengusap pucuk kepala Cerelia dan cewek itu pun juga bersandar di bahu Alditya. Kedalaman pandangan Alditya saat melihat Cerelia tampak jelas bahwa ia menyukai dan mencintai Cerelia.

Chayra sedikit melangkah mundur menghilangkan jarak dengan Alditya. Tidak perlu menghampiri Alditya dan datang marah-marah padanya. Tidak perlu juga datang menanyakan alasan terakhir Alditya membatalkan janji pada Chayra. Tidak perlu, tidak perlu semua sudah cukup jelas terlihat.
Karena, Chayra bukan sosok perempuan yang suka melabrak dan marah-marah tidak jelas dikeramaian. Ia kecewa dan tentu marah, tapi dengan diam adalah cara terbaik untuk menenangkan diri.

Akhirnya tanpa bisa dicegah lagi air mata yang seakan memberontak untuk turun dari mata, membasahi pipi mulus Chayra. Chayra mengusap dengan punggung tangan dan segera berjalan menjauh dari Alditya. Mungkin luka itu sengaja Alditya torehkan padanya. Entah atas dasar apa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dia yang Terlewatkan
396      272     1     
Short Story
Ini tentang dia dan rasanya yang terlewat begitu saja. Tentang masa lalunya. Dan, dia adalah Haura.
Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
7794      2380     204     
Romance
Nama adalah doa Terkadang ia meminta pembelajaran seumur hidup untuk mengabulkannya Seperti yang dialami Ayugesa Ada dua fase besar dalam kehidupannya menjadi Ayu dan menjadi Gesa Saat ia ingin dipanggil dengan nama Gesa untuk menonjolkan ketangguhannya justru hariharinya lebih banyak dipengaruhi oleh keayuannya Ketika mulai menapaki jalan sebagai Ayu Ayugesa justru terus ditempa untuk membu...
Serpihan Hati
11529      1932     11     
Romance
"Jika cinta tidak ada yang tahu kapan datangnya, apa cinta juga tahu kapan ia harus pergi?" Aku tidak pernah memulainya, namun mengapa aku seolah tidak bisa mengakhirinya. Sekuat tenaga aku berusaha untuk melenyapkan tentangnya tapi tidak kunjung hialng dari memoriku. Sampai aku tersadar jika aku hanya membuang waktu, karena cinta dan cita yang menjadi penyesalan terindah dan keba...
Lost Daddy
5297      1200     8     
Romance
Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata bahwa ayah sangat mencintai ibu. Oleh sebab itu, ia perlu waktu untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya. Namun alasan itu tidak sesuai fakta. AYAH TIDAK LAGI MENCINTAIKU! (Aulia) Dari awal tidak ada niat bagiku untuk mendekati...
Lantas?
41      41     0     
Romance
"Lah sejak kapan lo hilang ingatan?" "Kemarin." "Kok lo inget cara bernapas, berak, kencing, makan, minum, bicara?! Tipu kan lo?! Hayo ngaku." "Gue amnesia bukan mati, Kunyuk!" Karandoman mereka, Amanda dan Rendi berakhir seiring ingatan Rendi yang memudar tentang cewek itu dikarenakan sebuah kecelakaan. Amanda tetap bersikeras mendapatkan ingatan Rendi meski harus mengorbankan nyawan...
Big Secret
545      396     0     
Romance
Dayu Raha Dewi, seorang mahasiswi yang menutup identitasnya karena trauma masa lalu. Diluar dugaan, ia terjebak dengan kebohongannya sendiri, melibatkan keselamatan teman-temannya. Akankah ia berhasil menyelamatkan teman-temannya?
Love after die
473      322     2     
Short Story
"Mati" Adalah satu kata yang sangat ditakuti oleh seluruh makhluk yang bernyawa, tak terkecuali manusia. Semua yang bernyawa,pasti akan mati... Hanya waktu saja,yang membawa kita mendekat pada kematian.. Tapi berbeda dengan dua orang ini, mereka masih diberi kesempatan untuk hidup oleh Dmitri, sang malaikat kematian. Tapi hanya 40 hari... Waktu yang selalu kita anggap ...
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
1359      894     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...
Little Spoiler
1089      661     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Ratu Blunder
63      50     2     
Humor
Lala bercita-cita menjadi influencer kecantikan terkenal. Namun, segalanya selalu berjalan tidak mulus. Videonya dipenuhi insiden konyol yang di luar dugaan malah mendulang ketenaran-membuatnya dijuluki "Ratu Blunder." Kini ia harus memilih: terus gagal mengejar mimpinya... atau menerima kenyataan bahwa dirinya adalah meme berjalan?