Read More >>"> Story Of Chayra (Tiga puluh satu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Story Of Chayra
MENU
About Us  

Selepas memarkirkan motor di teras rumah. Tafila perlahan mengetuk pintu, tidak lupa mengucapkan salam. Namun, tidak ada jawaban dari dalam rumah. Tafila yakin jika sang mama sudah tertidur lelap di dalam kamar. Perlahan Tafila merogoh saku celana jeans yang ia kenakan. Mengambil sebuah kunci cadangan untuk membuka pintu rumah.

 

Ketika sukses membuka pintu, Tafila dengan perlahan membuka agar dencitan suara pintu yang sudah cukup usang dan dimakan rayap itu tidak mengeluarkan suara yang menganggu telinga.

 

"Huft..."

 

Ia segera mengunci kembali pintu rumah dan beranjak masuk ke dalam kamar. Saat melewati kamar sang mama yang pintunya sedikit terbuka. Tafila membuka pelan dan masuk ke dalam kamar. Melihat Mita—mamanya yang sudah tertidur dengan nyenyak. Ada raut wajah lelah di sana.

 

Tangan Tafila dengan lembut menarik selimut yang berada di bawah kaki sang mama. Ia menyelimutinya hingga sebatas dada.

 

"Nak, kamu sudah pulang?" Mita tiba-tiba terbangun dan bersuara. Mata Tafila sedikit membulat, karena terkejut. Apa mungkin gerakan tangannya cukup mengusik.

 

"Iya, mah. Ila baru aja sampe."

 

"Kamu mau makan apa? Biar mama siapin. Atau mama hangatin makanan yang tadi mama buat?" ucap Mita, Ia beringsut dari tempat tidur. Tetapi, Tafila segera mencegah.

 

"Mama tidur aja. Aku bisa sendiri, kok. Kayaknya mama ngantuk banget. Jadi, lebih baik mama lanjutin tidurnya," tukas Tafila meyakinkan.

 

"Tapi kamu pasti cape. Biar mama aja yang siapin makanan kamu." Tafila mengeleng pelan.

 

"Ma, aku bisa sendiri kok. Mama tidur lagi, ya?" pungkas Tafila serya tersenyum tipis. Mita mengangguk paham. Ia pun merebahkan tubuh di atas kasur kapuk yang kini sudah tidak terlalu empuk.

 

Tafila pun beranjak dari kamar mamanya. Tafila menghela napas. Ketika hendak berjalan menuju dapur. Kepala Tafila tiba-tiba terasa sakit. Sakit di kepalanya itu membuat dirinya hampir kehilangan keseimbangan. Tafila terhuyung, pandangan matanya terasa pudar dan berputar. Ia perlahan terduduk di lantai. Memegangi serta meremas rambut dengan kencang.

 

Tafila tidak bisa berdiri kakinya sungguh terasa lemas. Ia yakin bahwa fisiknya sangat lelah akibat terlalu banyak mengikuti kegiatan mahasiswa ditambah dengan kegiatan seleksi sebagai duta kampus. Tafila masih terdiam dengan posisi yang sama. Ia pun berusaha menuju kamarnya yang terletak tidak jauh dari dapur.

 

Dengan susah payah Tafila berjalan masuk ke dalam kamar. Berjalan dengan posisi terduduk seperti suster ngesot. Tanpa sadar sebuah cairan berwarna merah keluar dari kedua lubang hidungnya. Darah yang keluar itu dengan cepet menetes di baju serta lantai kamar Tafila. Perlahan ia pun mengusap darah itu dengan tangan kanannya hingga menimbulkan bercak merah yang membalut tangannya.

 

Beruntungnya di meja belajar yang tidak jauh dari pintu kamar terdapat kotak tissu. Tafila segera mengambil beberapa tissu. Setelah itu, Tafila segera duduk tegap dan mencondongkan tubuh ke depan. Lalu, Tafila perlahan mencubit cuping hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk. Ia pun bernapas dengan mulut selama lima belas menit. Dan akhirnya mimisan itu pun berhenti. Tafila segera minum air putih dari tumblr yang sengaja ia letakkan di atas meja.

 

"Akibat kecapean nih. Mimisan gua kabuh," keluh Tafila seraya menyandarkan punggung di dinding.

 

Hidupnya kini, harus penuh perjuangan. Sudah tidak ada lagi sang papa. Karena hal itu juga menjadi sebab mengapa rumah yang sejak dahulu ia tempati harus di jual dan tinggal di rumah sederhana yang jauh dari kata mewah. Meskipun begitu, Tafila sangat bersyukur ia masih bisa berkumpul dengan Mita—mamanya dan Sagara—Abangnya yang sekarang kerja di sebuah pabrik dibilangin Cikarang.

 

Tafila banyak mengikuti kegiatan kampus dan banyak mengikuti seleksi beasiswa. Dan terkadang ia kerja part time sebagai ojek online. Supaya ia tidak banyak meminta uang kepada mamanya.

 

Mata Tafila melihat sekilas pada jam dinding yang terpasang di kamarnya. Menujukkan pukul 01.00 sudah hampir pagi. Tafila tersenyum tipis, ia bergegas menutup pintu kamar. Membuang beberapa tisu bekas yang telah ia pakai untuk menghapus darah mimisan ke dalam tempat sampah.

 

Ia pun Membuka lemari baju dan mengambil kaus dan celana untuk tidur. Setelah itu, ia lekas menganti baju dan meletakkan baju kotor di atas keranjang. Buru-buru ia pun membaringkan tubuh di atas kasur dan memejamkan mata yang sedari tadi sudah sayu.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sunset in February
787      434     6     
Romance
Februari identik dengan sebutan bulan kasih sayang. Tapi bagi Retta februari itu sarkas, Februari banyak memberikan perpisahan untuk dirinya. Retta berharap, lewat matahari yang tenggelam tepat pada hari ke-28, ia dapat melupakan semuanya: cinta, Rasa sakit, dan hal buruk lain yang menggema di relung hatinya.
Katamu
2629      967     40     
Romance
Cerita bermula dari seorang cewek Jakarta bernama Fulangi Janya yang begitu ceroboh sehingga sering kali melukai dirinya sendiri tanpa sengaja, sering menumpahkan minuman, sering terjatuh, sering terluka karena kecerobohannya sendiri. Saat itu, tahun 2016 Fulangi Janya secara tidak sengaja menubruk seorang cowok jangkung ketika berada di sebuah restoran di Jakarta sebelum dirinya mengambil beasis...
Aku Benci Hujan
4510      1304     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Hei, Mr. Cold!
234      194     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
HER
539      306     2     
Short Story
Temanku yang bernama Kirane sering memintaku untuk menemaninya tidur di apartemennya. Trish juga sudah biasa membuka bajunya sampai telanjang ketika dihadapanku, dan Nel tak jarang memelukku karena hal-hal kecil. Itu semua terjadi karena mereka sudah melabeliku dengan julukan 'lelaki gay'. Sungguh, itu tidak masalah. Karena pekerjaanku memang menjadi banci. Dan peran itu sudah mendarah da...
TRAUMA
73      68     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova
The DARK SWEET
350      293     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
I'il Find You, LOVE
5326      1404     16     
Romance
Seharusnya tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan. Dia hanya akan menjadi orang ketiga dan mengubah segalanya menjadi tidak sama.
Mendadak Halal
5639      1772     1     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
Dessert
867      443     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...