Loading...
Logo TinLit
Read Story - Story Of Chayra
MENU
About Us  

"Hai Cantik!"  sapa Tafila dengan nada menggoda kepada seorang cewek. Ketika dirinya melewati meja cewek tersebut untuk membayar makanan yang telah dipesan. Cewek itu tersipu malu.

 

Chayra memejamkan mata, lalu mengeleng. Dalam hati yang terdalam ia merasa sangat malu dengan tingkah Tafila. Sudah berkali-kali cowok itu mengoda para cewek yang berada di warung makan. Terutama pada cewek yang terang-terangan menatapnya.

 

Rasanya ingin membungkus Tafila mengunakan trash bag. Supaya cowok itu tidak tebar pesona sembarangan  lagi.

 

'Punya teman begini amat.'

 

Chayra terkejap matanya segera membuka ketika seseorang tiba-tiba saja datang dan mengebrak meja. Ia menelan ludah.

 

"Heh lo cewek kegatelan! Udah berapa kali gua bilang jangan deketin cowok gua!" bentak seorang cewek dengan rambut panjang hitam tergerai. Dan penampilan yang stylish.

 

Chayra tercengang. Ia menatap heran pada seorang cewek yang sekarang tengah berdiri dihadapanya. Dengan kedua tangan terlipat di depan dada dan tatapan menghujam.

 

"Heh! Denger gak lo!" Ia mengebrak kembali. Lantaran kesal dengan Chayra yang tidak kunjung menjawab.

 

Chayra menarik napas. Ia sebenarnya sangat malas berurusan dengan masalah. Dengan ragu Chayra memberanikan diri untuk menjawab.

 

"Maaf saya gak merasa merebut pacar Anda. Lagi pula, saya tidak tau siapa pacar Anda!"

 

Mendengar penuturan Chayra cewek tersebut semakin geram. Tanpa aba-aba ia menarik rambut Chayra, dengan tatapan seakan ingin memakan Chayra hidup-hidup.

 

"Lo cari masalah sama gua!" teriaknya tepat di telinga Chayra. Tangannya semakin menarik rambut Chayra dengan gemas. Membuat Chayra meringis kesakitan.

 

"Gua gak rebut cowok lo. Dan gua gak tau siapa juga cowok lo itu!" jawab Chayra penuh penekanan. Dengan tangan yang berusaha melepas jengutan dari cewek yang tidak dikenalnya itu.

 

"Cerelia, Stop!"

 

Tafila menahan tangan Cerelia agar ia tidak semakin menjambak rambut Chayra lagi. Sedangkan Cerelia terlonjak kaget dan melotot dibuatnya. Chayra menyipitkan mata.

 

"Jadi dia kan orang yang udah membuat hubungan kita hancur? Iya kan?" Tafila tertegun.

 

"Jawab!" bentak Cerelia.

 

"Ada dia atau engga. Hubungan kita memang sudah harus selesai."

 

"Bohong! Lo,  bohong!"

 

"Gak gua gak bohong! Karena, gua udah muak dengan sikap kekanak-kanak kan lo itu. Dan terbukti sekarang. Sikap lo masih gak berubah!" kelakar Tafila. Tidak segan ia menunjuk Cerelia dengan jari telunjuknya seraya mengebrak meja.

 

Kini, suasana warung menjadi menegangkan. Beberapa mahasiswa yang sedang asik makan langsung menghentikan aktivitas makannya. Seolah tidak mau kehilangan moment yang jarang terjadi ini. Mereka menyimak dengan saksama.

 

"Pergi, pergi sekarang lo!" ucap Tafila.

 

Cerelia menahan emosi. Rahangnya beradu kuat. Ia kalah telak. Dengan hentakan kaki kanan yang cukup kencang, ia pun melangkah pergi meninggalkan warung makan. Tentunya masih dengan tatapan sangat tidak suka mengarah pada Chayra.

 

Chayra menangis, ia tidak bisa menahan air mata yang ingin keluar dari pelupuk matanya. Sudah ia tahan sebisa mungkin tapi, mau bagaimana lagi akibat kejadian tersebut membuat Chayra terkejut. Tafila terus memperhatikan Chayra yang kini, rambutnya terlihat sudah tidak rapi lagi.

 

"Ra, jangan nangis lagi. Lo gak mungkinkan nangis terus. Kan udah gua usir dia?" komentar Tafila, menatap cemas.

 

Tafila lalu, mengusap air mata Chayra dengan tangan kanannya. Chayra masih sesenggukkan, ia mengusap air mata sendiri dengan jaket hoodie yang dikenakan. Meskipun seseorang telah berbaik hati mengusap air matanya. Tafila duduk mengubah posisi, menghadap Chayra.

 

"Mulai sekarang, gua gak mau jadi temen lo lagi. Jangan deket-deket sama gua lagi," pekik Chayra dengan nada bergetar.

 

"Tapi Ra—"

 

Chayra segera mengeblok tas ransel. Batinnya emosi. Chayra  tidak tahu menahu biduk permasalahan antara Tafila dan pacarnya itu. Tapi kenapa ia harus teseret. Permasalahan manusia memang pelik. Mengingat hal itu kini, jantung Chayra menjadi berdetak lebih cepat dan dadanya menjadi sesak.

 

"Ra!" panggil Tafila.

 

Cepat-cepat Tafila mengejar Chayra agar tidak kehilangan jejak.
Chayra benar-benar meninggalkan Tafila begitu saja. Sambil menyeka air mata yang masih tersisa Chayra berjalan cepat.

 

Rambut panjang sebahunya, ia ikat mengunakan ikatan rambut berwarna biru. Membuat leher jenjang berwarna kuning langsat terlihat dengan jelas. Ia rapikan sedikit ikatan rambut yang setelah itu jatuh pada ke bagian kiri. Dan setelah itu ia menarik penutup hoodie ke atas kepala. Membuat dirinya terlihat seperti seorang cowok sekarang.

 

Chayra menatap ke arah belakang sekilas. Ia mengaja melakukan hal itu supaya Tafila terkecoh dan tidak bisa mencegahnya pergi. Dari balik ke ramaian dengan langkah cepat Chayra telah menghilang.

 

Chayra berlari melewati lorong yang menghubungkan antara Fakultas Sains dengan perpustakaan. Namun, langkah kakinya harus terhenti sesaat ketika dirinya tidak sengaja menabrak tubuh seseorang.

 

"So ... Sory. Gua gak sengaja," tutur
Chayra

 

Chayra menundukkan kepalanya. Ia tidak ingin orang yang harus ditabraknya itu tahu jika dirinya menangis. Alditya berdehem. Menatap Chayra dari atas hingga bawah.

 

"Kalau minta maaf itu, orangnya ditatap."

 

Merasa disindir oleh orang yang baru saja ia tabrak. Pada akhirnya Chayra mendongakkan wajahnya menatap orang tersebut. Raut wajah serta sorotan mata Chayra menatap orang yang baru saja ia tabrak dengan terkejut.

 

Duh! Kenapa dia sih!

 

"Maaf. Saya gak sengaja."

 

Sesudah mengucapkan kalimat tersebut. Chayra segera melengang pergi meninggalkan Alditya. Ia sedang tidak mau berhubungan dengan siapa pun. Termasuk Alditya.

 

Mendengar jawaban serta tingah laku Chayra yang agak aneh, membuat Alditya penasaran. Perasaan dalam hati mengatakan bahwa ia harus mengejar Chayra.

 

"Lo kenapa?" tanya Alditya.

 

Ia menyejajarkan langkah kakinya. Chayra berusaha menutup kupingnya. Tidak ingin mendengar pertanyaan dari Alditya.

 

"Hei?" Alditya menghadang langkah Chayra.

 

"Gak apa-apa. Gua gak kenapa-kenapa Kak."

 

Alditya tersenyum lebar kala Chayra menjawab pertanyaan yang ia lontarkan.

 

"Masa sih? Tapi gua rasa, lo lagi kenapa-kenapa. Gua bisa tau dari raut wajah lo. Ya meskipun ucapan lo itu, mengatakan lo gak apa-apa."

 

Chayra memutar bola matanya jengah. Ia memasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket hoodie. Meremas-meremas saku jaket tersebut. Berusaha menahan rasa amarah yang kian memuncak.

 

"Hei?"

 

"Berisik lo ah!" jawab Chayra kesal. Ia segera berlari pergi meninggalkan Alditya. Membuat Alditya bertanya-tanya.

 

"Loh kok, pergi sih?"

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
779      528     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
1357      893     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...
Secret’s
4268      1368     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
Me, My Brother And My Bad Boy
4083      1928     0     
Romance
Aluna adalah gadis cantik yang baru saja berganti seragam dari putih biru menjadi putih abu dan masuk ke SMA Galaksi, SMA favorit di ibu kota. Sejak pertama masuk ia sudah diganggu seorang pria bernama Saka, seorang anak urakan dan bad boy di sekolahnya. Takdir membuat mereka selalu bertemu dalam setiap keadaan. Berada dalam satu kelas, satu kelompok belajar dan satu bangku, membuat mereka sering...
Just a Cosmological Things
952      538     2     
Romance
Tentang mereka yang bersahabat, tentang dia yang jatuh hati pada sahabatnya sendiri, dan tentang dia yang patah hati karena sahabatnya. "Karena jatuh cinta tidak hanya butuh aku dan kamu. Semesta harus ikut mendukung"- Caramello tyra. "But, it just a cosmological things" - Reno Dhimas White.
Premium
GUGUR
15446      2038     9     
Romance
Ketika harapan, keinginan, dan penantian yang harus terpaksa gugur karena takdir semesta. Dipertemukan oleh Kamal adalah suatu hal yang Eira syukuri, lantaran ia tak pernah mendapat peran ayah di kehidupannya. Eira dan Kamal jatuh dua kali; cinta, dan suatu kebenaran yang menentang takdir mereka untuk bersatu. 2023 © Hawa Eve
Aku Benci Hujan
7319      1933     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Ketika Kita Berdua
37964      5445     38     
Romance
Raya, seorang penulis yang telah puluhan kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tiba-tiba mendapat tawaran menulis buku dengan tenggat waktu 3 bulan dari penerbit baru yang dipimpin oleh Aldo, dengan syarat dirinya harus fokus pada proyek ini dan tinggal sementara di mess kantor penerbitan. Dia harus meninggalkan bisnis miliknya dan melupakan perasaannya pada Radit yang ketahuan bermesraan dengan ...
CTRL+Z : Menghapus Diri Sendiri
135      120     1     
Inspirational
Di SMA Nirwana Utama, gagal bukan sekadar nilai merah, tapi ancaman untuk dilupakan. Nawasena Adikara atau Sen dikirim ke Room Delete, kelas rahasia bagi siswa "gagal", "bermasalah", atau "tidak cocok dengan sistem" dihari pertamanya karena membuat kekacauan. Di sana, nama mereka dihapus, diganti angka. Mereka diberi waktu untuk membuktikan diri lewat sistem bernama R.E.S.E.T. Akan tetapi, ...
Kalopsia
746      549     2     
Romance
Based of true story Kim Taehyung x Sandra Sandra seharusnya memberikan sayang dan cinta jauh lebih banyak untuk dirinya sendiri dari pada memberikannya pada orang lain. Karna itu adalah bentuk pertahanan diri Agar tidak takut merasa kehilangan, agar tidak tenggelam dalam harapan,  agar bisa merelakan dia bahagia dengan orang lain yang ternyata bukan kita.  Dan Sandra ternyata lupa karna meng...