“Setelah ini, kau bisa pergi untuk makan malam. Besok kau bisa melanjutkan untuk melakukan tugas mu," ujar Kim Seok Jin begitu Azel membalikkan badannya.
Semua member tampak saling bertukar pandang tampak belum terbiasa melihat sikap dan perlakuan Kim Seok Jin yang bisa dibilang sangat perhatian.
Azel hanya anggukkan kepalanya kecil, lalu beranjak menghampiri Park Jimin yang sudah memegang buku panduan itu.
Dengan wajah yang mengulas senyuman, Park Jimin menyambut kedatangan Azel yang datang menghampirinya itu.
Dengan raut wajahnya yang masih terlihat jutek, Azel hanya mengulas senyuman tipis seraya menerima buku panduan yang diberikan oleh Park Jimin.
Melihat itu, Kim Seok Jin beranjak pergi dari sana dan diikuti oleh para member BTS. Tinggallah Azel dan Park Jimin yang ada di ruangan perpustakaan itu.
“Semua peraturan yang ada di sini lengkap ada di sana. Kamu juga akan dipandu untuk membiasakan hidup kamu di sini selama beberapa hari ke depan. Bersama buku itu, kamu akan terbiasa nantinya.” Dengan lembut dan jelas, Park Jimin menjelaskan kepada Azel.
Azel yang masih penasaran akan isi bukunya, pun tampak membuka buku panduan yang isinya penuh dengan tulisan Korea.
Raut wajah Azel Seketika langsung mengerut masam begitu melihat banyaknya peraturan yang tertulis dengan bahasa Korea yang kuno itu.
‘Aish! Kenapa isinya sangat membosankan begini?’ desah Azel dalam hati.
“Gaja! Aku akan mengantarmu untuk pergi makan malam,” ucap Park Jimin perlahan mulai beranjak pergi.
Azel yang masih menatap buku panduan peraturan itu tampak cemberut dan menutup bukunya dengan cepat.
“Siapa yang peduli? Aku tidak akan sudi membaca buku dengan tulisan kuno ini!” sontak Azel dengan suara pelannya, lalu bergegas pergi mengikuti Park Jimin dari belakang.
Park Jimin mengantar Azel ke beda ruangan dimana di sana terdapat ruangan yang cukup besar. Tampak meja panjang berbahan kaca sudah dengan menu makanan yang banyak dan tersaji di atasnya.
Lilin putih bertingkat dan lampu lampion tampak menghiasi meja makan itu. Desain arsitektur ruangan itu juga membawa suasana kemewahan tersendiri bagi pendatang baru yang pertama kali memasuki ruang makan itu.
Tak lama kemudian, tampak para member BTS berjalan dari arah pintu yang sama dengan pakaian yang sudah berbeda dan berseragam. Mereka berjalan memasuki ruangan makan itu dan berdiri di tepat di samping Azel.
Azel membulatkan matanya lebar melihat samping kanan kirinya dimana terdapat member BTS di sana.
“Ayo! Kita akan malam bersama hari ini,” ucap Kim Seok Jin membuat Azel menoleh dan menatap ke arahnya.
Kim Seok Jin tampak berjalan lebih dulu menuju meja panjang itu dan diikuti oleh member yang lain. Azel yang masih berdiri diam itu tampak dengan tatapan bengongnya.
“Ayo Azel,” panggil Park Jimin mengejutkan Azel yang bengong itu.
“Hah? Ee, ye!” jawab Azel perlahan melangkahkan kakinya berjalan mendekati meja makan yang panjang dan berbahan kaca itu.
Tampak seorang pelayan perempuan yang terlihat masih muda menarik kursi dan mempersilakan Azel duduk di sana.
Azel tampak ragu-ragu untuk duduk di kursi itu. Matanya tak berhenti menatap satu persatu wajah para member BTS yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing dan tampak sudah siap untuk menyantap makanannya.
‘Aish! Sebenarnya apa yang direncanakan mereka? Kenapa sikap mereka jadi berubah mendadak baik seperti ini? Dan,’ Azel menahan gumamannya dalam hati seraya menatap tajam wajah Kim Seok Jin yang duduk tepat di depannya.
‘Manusia serigala ini, apakah dia mencampurkan racun ke dalam makanan ku? Apa dia sedang merencanakan sesuatu yang buruk untukku? Tidak, aku tidak boleh terpengaruh dan langsung percaya dengan mereka. Secara, dalam waktu singkat, sikap mereka langsung berubah? Tceh! Aku tidak bodoh. Aku tidak akan memakan makanan ini sampai kapanpun!’ ucap Azel membatin tampak sudah bulat dengan keputusannya.
Azel melipatkan kedua tangannya di depan dada seraya memasang wajah songongnya. Sementara, para member tampak sudah mulai menyantap makanannya dengan lahap.
Kim Seok Jin yang mulai mengalihkan pandangannya menatap Azel, seketika mengernyitkan keningnya heran begitu melihat Azel yang diam membiarkan makanannya itu utuh.
“Kenapa kau tidak makan?” tanya Kim Seok Jin membuat semua member yang mendengarnya sontak mengalihkan pandangannya menatap ke arah Azel.
“Aku tidak lapar,” jawab Azel dengan ketus.
Melihat sikap Azel yang demikian, tatapan Kim Seok Jin spontan tajam seperti elang. Park Jimin yang melihat itu tampak khawatir jika Hyung-nya itu tidak bisa mengendalikan amarahnya.
“Ee, Azel, tolong makan makanannya. Nanti kau sakit jika kau tidak makan,” ujar Park Jimin dengan sabar dan lembut meminta Azel untuk memakan makanannya itu.
“Jadi, aku harus menyantap racun dibandingkan harus kelaparan? Maaf, aku tidak bodoh. Aku tahu, kalian bersikap baik kepadaku karena ada sesuatu yang kalian inginkan dariku kan? Ngaku saja!” sontak Azel membuat Kim Seok Jin membulatkan matanya kaget mendengar itu.
“Apa kau bilang? Racun? Jinja! Kau pikir kami penjahat?” sahut Kim Seok Jin sudah dengan kesabarannya setipis tisu.
“Mana aku tahu! Logika saja, mana ada serigala yang mendadak baik dan mengurungkan niatnya untuk menyantap mangsanya begitu mangsanya dengan jelas berada di depan mata. Jadi aku tidak akan tertipu daya dengan kebaikan kalian!”
“Yakk!” teriak Kim Seok Jin dengan keras hingga membuat semua member, Azel, termasuk pelayan di ruang makan itu tersentak kaget.
Dengan tangan yang bergetar, Kim Seok Jin tampak sudah mengepalkan tangannya di atas meja makan itu seperti ingin melayangkan sebuah pukulan keras.
Azel tampak melototkan matanya lebar melihat reaksi Kim Seok Jin yang sudah emosi itu.
“Serigala? Racun? Tceh! Yakk, aku tidak tahu, sosok wanita seperti apa dirimu itu. Kenapa harus kau yang dikirim ke sini? Jinja! Aku benar-benar tidak habis pikir, ada seorang wanita yang seperti mu.”
Kim Seok Jin beranjak tegak dari tempat duduknya dengan raut wajahnya yang sudah merah padam.
Sementara, Azel masih dengan berani menatap tajam wajah Kim Seok Jin yang berdiri itu. Namun, napasnya di dada tampak sudah naik turun karena emosinya yang Tidka stabil.
“Persiapkan dirimu malam ini juga. Besok kau akan di antar pulang ke negara asalmu,” tandas Kim Sok Jin sontak membuat semua member melebarkan matanya kaget.
Seru! Lnjut thor
Comment on chapter Kekhawatiran Azel