Read More >>"> ARMY or ENEMY? (Dipulangkan?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - ARMY or ENEMY?
MENU
About Us  

“Setelah ini, kau bisa pergi untuk makan malam. Besok kau bisa melanjutkan untuk melakukan tugas mu," ujar Kim Seok Jin begitu Azel membalikkan badannya.


Semua member tampak saling bertukar pandang tampak belum terbiasa melihat sikap dan perlakuan Kim Seok Jin yang bisa dibilang sangat perhatian.


Azel hanya anggukkan kepalanya kecil, lalu beranjak menghampiri Park Jimin yang sudah memegang buku panduan itu.


Dengan wajah yang mengulas senyuman, Park Jimin menyambut kedatangan Azel yang datang menghampirinya itu.


Dengan raut wajahnya yang masih terlihat jutek, Azel hanya mengulas senyuman tipis seraya menerima buku panduan yang diberikan oleh Park Jimin.


Melihat itu, Kim Seok Jin beranjak pergi dari sana dan diikuti oleh para member BTS. Tinggallah Azel dan Park Jimin yang ada di ruangan perpustakaan itu.


“Semua peraturan yang ada di sini lengkap ada di sana. Kamu juga akan dipandu untuk membiasakan hidup kamu di sini selama beberapa hari ke depan. Bersama buku itu, kamu akan terbiasa nantinya.” Dengan lembut dan jelas, Park Jimin menjelaskan kepada Azel.


Azel yang masih penasaran akan isi bukunya, pun tampak membuka buku panduan yang isinya penuh dengan tulisan Korea.


Raut wajah Azel Seketika langsung mengerut masam begitu melihat banyaknya peraturan yang tertulis dengan bahasa Korea yang kuno itu.


‘Aish! Kenapa isinya sangat membosankan begini?’ desah Azel dalam hati.


Gaja! Aku akan mengantarmu untuk pergi makan malam,” ucap Park Jimin perlahan mulai beranjak pergi. 


Azel yang masih menatap buku panduan peraturan itu tampak cemberut dan menutup bukunya dengan cepat. 


“Siapa yang peduli? Aku tidak akan sudi membaca buku dengan tulisan kuno ini!” sontak Azel dengan suara pelannya, lalu bergegas pergi mengikuti Park Jimin dari belakang.


Park Jimin mengantar Azel ke beda ruangan dimana di sana terdapat ruangan yang cukup besar. Tampak meja panjang berbahan kaca sudah dengan menu makanan yang banyak dan tersaji di atasnya. 


Lilin putih bertingkat dan lampu lampion tampak menghiasi meja makan itu. Desain arsitektur ruangan itu juga membawa suasana kemewahan tersendiri bagi pendatang baru yang pertama kali memasuki ruang makan itu.


Tak lama kemudian, tampak para member BTS berjalan dari arah pintu yang sama dengan pakaian yang sudah berbeda dan berseragam. Mereka berjalan memasuki ruangan makan itu dan berdiri di tepat di samping Azel.


Azel membulatkan matanya lebar melihat samping kanan kirinya dimana terdapat member BTS di sana.


“Ayo! Kita akan malam bersama hari ini,” ucap Kim Seok Jin membuat Azel menoleh dan menatap ke arahnya.


Kim Seok Jin tampak berjalan lebih dulu menuju meja panjang itu dan diikuti oleh member yang lain. Azel yang masih berdiri diam itu tampak dengan tatapan bengongnya.


“Ayo Azel,” panggil Park Jimin mengejutkan Azel yang bengong itu.


“Hah? Ee, ye!” jawab Azel perlahan melangkahkan kakinya berjalan mendekati meja makan yang panjang dan berbahan kaca itu.


Tampak seorang pelayan perempuan yang terlihat masih muda menarik kursi dan mempersilakan Azel duduk di sana.


Azel tampak ragu-ragu untuk duduk di kursi itu. Matanya tak berhenti menatap satu persatu wajah para member BTS yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing dan tampak sudah siap untuk menyantap makanannya.


‘Aish! Sebenarnya apa yang direncanakan mereka? Kenapa sikap mereka jadi berubah mendadak baik seperti ini? Dan,’ Azel menahan gumamannya dalam hati seraya menatap tajam wajah Kim Seok Jin yang duduk tepat di depannya.


‘Manusia serigala ini, apakah dia mencampurkan racun ke dalam makanan ku? Apa dia sedang merencanakan sesuatu yang buruk untukku? Tidak, aku tidak boleh terpengaruh dan langsung percaya dengan mereka. Secara, dalam waktu singkat, sikap mereka langsung berubah? Tceh! Aku tidak bodoh. Aku tidak akan memakan makanan ini sampai kapanpun!’ ucap Azel membatin tampak sudah bulat dengan keputusannya.


Azel melipatkan kedua tangannya di depan dada seraya memasang wajah songongnya. Sementara, para member tampak sudah mulai menyantap makanannya dengan lahap.


Kim Seok Jin yang mulai mengalihkan pandangannya menatap Azel, seketika mengernyitkan keningnya heran begitu melihat Azel yang diam membiarkan makanannya itu utuh.


“Kenapa kau tidak makan?” tanya Kim Seok Jin membuat semua member yang mendengarnya sontak mengalihkan pandangannya menatap ke arah Azel.


“Aku tidak lapar,” jawab Azel dengan ketus.


Melihat sikap Azel yang demikian, tatapan Kim Seok Jin spontan tajam seperti elang. Park Jimin yang melihat itu tampak khawatir jika Hyung-nya itu tidak bisa mengendalikan amarahnya.


“Ee, Azel, tolong makan makanannya. Nanti kau sakit jika kau tidak makan,” ujar Park Jimin dengan sabar dan lembut meminta Azel untuk memakan makanannya itu.


“Jadi, aku harus menyantap racun dibandingkan harus kelaparan? Maaf, aku tidak bodoh. Aku tahu, kalian bersikap baik kepadaku karena ada sesuatu yang kalian inginkan dariku kan? Ngaku saja!” sontak Azel membuat Kim Seok Jin membulatkan matanya kaget mendengar itu.


“Apa kau bilang? Racun? Jinja! Kau pikir kami penjahat?” sahut Kim Seok Jin sudah dengan kesabarannya setipis tisu.


“Mana aku tahu! Logika saja, mana ada serigala yang mendadak baik dan mengurungkan niatnya untuk menyantap mangsanya begitu mangsanya dengan jelas berada di depan mata. Jadi aku tidak akan tertipu daya dengan kebaikan kalian!”


Yakk!” teriak Kim Seok Jin dengan keras hingga membuat semua member, Azel, termasuk pelayan di ruang makan itu tersentak kaget.


Dengan tangan yang bergetar, Kim Seok Jin tampak sudah mengepalkan tangannya di atas meja makan itu seperti ingin melayangkan sebuah pukulan keras.


Azel tampak melototkan matanya lebar melihat reaksi Kim Seok Jin yang sudah emosi itu.


“Serigala? Racun? Tceh! Yakk, aku tidak tahu, sosok wanita seperti apa dirimu itu. Kenapa harus kau yang dikirim ke sini? Jinja! Aku benar-benar tidak habis pikir, ada seorang wanita yang seperti mu.”


Kim Seok Jin beranjak tegak dari tempat duduknya dengan raut wajahnya yang sudah merah padam.


Sementara, Azel masih dengan berani menatap tajam wajah Kim Seok Jin yang berdiri itu. Namun, napasnya di dada tampak sudah naik turun karena emosinya yang Tidka stabil.


“Persiapkan dirimu malam ini juga. Besok kau akan di antar pulang ke negara asalmu,” tandas Kim Sok Jin sontak membuat semua member melebarkan matanya kaget.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 1
Submit A Comment
Comments (16)
  • fiat76

    Seru! Lnjut thor

    Comment on chapter Kekhawatiran Azel
  • dea00

    Waduh!!

    Comment on chapter Dipulangkan?
  • sgdhi

    Sabar ya jin 😂😂

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • dila33

    Seruuuu.... Lanjut thor

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • jeni7

    Lanjut thor mereka lucu 😍

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • nisa22

    Jin ngamuk mulu wkwk

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • istritae1

    Azel yg gitu, aku yg ketat ketir😬

    Comment on chapter Kekesalan Member BTS
  • dwi90

    Jiminnn😍😍

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • dini12

    Lanjut thor

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • hari19

    Baru kali ini baca novel tapi tokoh utama nya dibenci😂 bisa ya, azel gk tremor dan malah cool gitu. Kalau aku didepan bangtan palingan udh pingsan! 😂😁

    Comment on chapter Tiba di Sekolah Bangtan
Similar Tags
Pacarku Arwah Gentayangan
3867      1327     0     
Mystery
Aras terlonjak dari tidur ketika melihat seorang gadis duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum menatapnya. Bagaimana bisa orang yang telah meninggal kini duduk manis dan menyapa? Aras bahkan sudah mengucek mata berkali-kali, bisa jadi dia hanya berhalusinasi sebab merindukan pacarnya yang sudah tiada. Namun, makhluk itu nyata. Senja, pacarnya kembali. Gadis itu bahkan berdiri di depannya,...
Gray November
2390      922     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
933      483     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Hello, Kapten!
926      481     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Under a Falling Star
657      399     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Aku Istri Rahasia Suamiku
7421      1828     1     
Romance
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan ...
Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
4927      2033     22     
Romance
Kenangan pahit yang menimpanya sewaktu kecil membuat Daniel haus akan kasih sayang. Ia tumbuh rapuh dan terus mendambakan cinta dari orang-orang sekitar. Maka, ketika Mara—sahabat perempuannya—menyatakan perasaan cinta, tanpa pikir panjang Daniel pun menerima. Sampai suatu saat, perasaan yang "salah" hadir di antara Daniel dan Mentari, adik dari sahabatnya sendiri. Keduanya pun menjalani h...
Luka atau bahagia?
2928      952     4     
Romance
trauma itu sangatlah melekat di diriku, ku pikir setelah rumah pertama itu hancur dia akan menjadi rumah keduaku untuk kembali merangkai serpihan kaca yang sejak kecil sudah bertaburan,nyatanya semua hanyalah haluan mimpi yang di mana aku akan terbangun,dan mendapati tidak ada kesembuhan sama sekali. dia bukan kehancuran pertama ku,tapi dia adalah kelanjutan dari kisah kehancuran dan trauma yang...
Jelita's Brownies
2674      1167     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
KEPINGAN KATA
331      215     0     
Inspirational
Ternyata jenjang SMA tuh nggak seseram apa yang dibayangkan Hanum. Dia pasti bisa melalui masa-masa SMA. Apalagi, katanya, masa-masa SMA adalah masa yang indah. Jadi, Hanum pasti bisa melaluinya. Iya, kan? Siapapun, tolong yakinkan Hanum!