Loading...
Logo TinLit
Read Story - ARMY or ENEMY?
MENU
About Us  

Anniyo!” tukas Azel ikut beranjak tegak dari tempat duduknya.

Semua member termasuk Kim Seok Jin menatap ke Azel yang sudah berdiri itu.

Mianhae, aku akan memakan makanannya.”

Azel beranjak duduk kembali dan mulai memegang sendok di piringnya itu, lalu mengambil sesendok nasi dengan sepotong udang, lalu di suapkan ke dalam mulutnya.

Azel tampak mengunyah makanannya itu dan perlahan mulai menikmatinya.

Melihat itu, Kim Seok Jin hanya mendenguskan napasnya kasar dengan kedua tangan yang sudah melipat di depan dada.

“Lanjutkanlah kalian makan. Aku sudah hilang nafsu,” tukas Kim Seok Jin membuat Azel yang semula mengunyah cepat makanan di dalam mulutnya, seketika menjadi sangat pelan dengan kedua matanya yang sudah menatap sinis kepergian Kim Seok Jin.

Park Jimin yang masih berada di sana mencoba untuk meredakan suasana yang tampak tegang itu.

“Azel, habiskan lah makanannya. Setelah ini kau akan di antar ke kamarmu. Besok adalah hari pertama mu untuk mengikuti materi di sekolah. Dan perlu kau ketahui, di sana kau tidak hanya sendiri. Tapi ada beberapa siswa-siswi yang berasal dari sekolah internasional untuk ikut bergabung di kelas mu. Kau akan memiliki teman di sana,” papar Park Jimin memberitahu.

Azel tampak anggukkan kepalanya mengiyakan. Perlahan Park Jimin ikut beranjak pergi meninggalkan meja makan itu.

Tak hanya Park Jimin dan Kim Seok Jin yang beranjak pergi, para member yang lain pun tampak menyudahi makan malamnya dan bergegas pergi menyusul Kim Seok Jin dan Park Jimin.

Azel mengalihkan pandangannya menatap tajam kepergian para member BTS itu. Begitu pintu utama itu tertutup, Azel melepaskan sendoknya yang semula tak lepas dari tangannya.

Tak berlangsung lama setelah kepergian para member dari ruangan itu, Azel pun beranjak dari tempat duduknya menyudahi makan malamnya yang terbilang cukup mengenyangkan.

“Nona, kau tidak ingin menghabiskan makanan mu?” tanya seorang pelayan begitu melihat Azel beranjak tegak dari duduknya.

Anniy, antar aku ke kamarku sekarang. Aku ingin istirahat,” titah Azel dibawa anggukan pelayan itu.

Beberapa pelayan di sana membereskan makanan di atas meja panjang, dan satu orang pelayan berjalan keluar dari ruangan itu untuk mengantar Azel ke kamarnya.

Tampak seorang pelayan itu membawa Azel ke sebuah bangunan yang berbeda lagi. Azel yang berjalan di belakangnya tampak menatap ke arah sekitar dengan tatapan yang tak biasa.

‘Ternyata di sini banyak sekali bangunan-bangunan megah dan klasik. Meski demikian, mereka sangat menjaga arsitektur dan design kuno ini,’ gumam Azel dalam hati.

Azel tampak kagum menatap bangunan yang banyak dan hampir berdempetan itu. Sampai-sampai, langkah Azel tampak pelan karena menikmati pemandangan malam di sekitar sekolahan Bangtan yang cukup menarik di mata.

Pelayan yang melihat posisi Azel masih jauh dengannya, meminta Azel untuk mempercepat langkahnya.

“Nona, ayo!” pinta pelayan itu membuat Azel tersadar bahwa dirinya sudah cukup jauh jaraknya dengan pelayan itu berdiri.

Azel beranjak lari mengejar pelayan itu dan tak lama kemudian, mereka berdua tiba di sebuah bangunan yang atapnya tampak pendek layaknya bangunan orang Korea di zaman dulu.

“Ini kuncinya. Ruangannya sudah kami bersihkan, jadi Nona bisa langsung untuk istirahat.”

Azel anggukkan kepalanya mengiyakan. “Gamsahabnida,” ucap Azel dibawa anggukan pelayan itu yang bergegas pergi setelah Azel menerima kunci kamarnya.

Azel menatap pintu kamar yang tertutup itu. Perlahan ia masukkan kunci yang sudah diberikan oleh pelayan itu dan pintu itu pun terbuka. 

Pengharum bunga sakura yang disemprotkan di ruangan itu tampak  menyebar di seluruh ruangan itu hingga seketika langsung tercium di hidung Azel yang membuka pintu kamarnya itu.

Azel beranjak masuk dan menatap ruangan kamarnya yang dipenuhi dengan design hiasan dinding klasik, dan beberapa poster foto BTS dari zaman sebelum debut hingga mereka menjadi idol terkenal seperti sekarang.

Perlahan Azel mengangkat tangannya dan meraba poster foto BTS yang menempel di dinding kamarnya itu seraya memiringkan senyumnya.

“Bisa-bisanya kita bertemu sebagai musuh, bukan sebagai army dan idol yang saling menyayangi,” gumam Azel tampak kecewa, tapi itulah kenyataannya yang harus Azel jalankan saat ini.

Tak lama kemudian, Azel menyadari bahwa sedari tadi ia pergi tanpa membawa kedua kopernya. Dimana satu koper berisi pakaian, dan satunya lagi berisi boneka BT21 dan peralatan lainnya yang bisa menunjukkan identitasnya sebagai seorang Army.

“Mampus! Jangan sampai aku kehilangan koperku!” Azel bergegas keluar dari kamar dan mencari dua bodyguard-nya yang membawa kopernya tadi.

Sementara, dua bodyguard-nya Azel yang baru saja mendapat kabar dari pelayan terkait posisi kamar Azel sekarang, pun tampak sudah bergegas pergi menuju ke gedung dimana kamar Azel berada.

Namun, dipertengahan jalan, dua bodyguard itu dicegat oleh Kim Seok Jin yang hendak pergi menuju ke kamarnya. 

Melihat dua laki-laki itu membawa dua buah koper yang berukuran cukup besar, sontak membuat Kim Seok Jin menahannya dan berinisiatif untuk mengeceknya terlebih dahulu. Apalagi jika Kim Seok Jin tahu bahwa dua koper itu miliknya Azel, sudah pasti akan dilakukan pengecekan untuk memastikan keamanan.

“Punya siapa ini?” tanya Kim Seok Jin tampak sudah berdiri di hadapan para bodyguard itu lantaran membuat bodyguard itu mengentikan langkahnya.

“Ini punya Nona Azel, Tuan.”

“Dua-duanya?” tanya Kim Seok Jin memastikan.

“Iya, Tuan. Dua-duanya ini punya Nona Azel,” ucap salah satu bodyguard itu meyakinkan.

Kim Seok Jin mengernyitkan matanya menatap tajam dua buah koper yang berukuran besar itu. Kim Seok Jin tampak penasaran akan isi dua koper yang jelas sama-sama besarnya.

“Letakkan di sini, biar aku yang akan mengantarnya,” pinta Kim Seok Jin membuat dua bodyguard itu saling bertukar pandang tampak ragu.

Melihat reaksi para bodyguard yang demikian, Kim Seok Jin tampak memutarkan bola matanya malas.

“Kenapa? Kalian tidak percaya padaku?” tanya Kim Seok Jin sudah dengan tatapan tajamnya.

Anniy, Tuan. Kami pergi dulu kalau begitu.” 

Dua bodyguard itu beranjak pergi meninggalkan dua koper itu kepada Kim Seok Jin.

Kim Seok Jin tampak menyeringai senang karena berhasil mendapatkan dua koper milik Azel.

“Bagus. Ini akan menjadi bahan untukku nanti supaya gadis tidak tahu diri itu sadar,” tandas Kim Seok Jin sudah dengan rencananya.

Azel yang sudah berada di luar itu, tampak melemparkan pandangannya ke segala arah agar dapat menemukan dua bodyguard-nya yang membawa dua kopernya tadi.

Sampai akhirnya, Azel tak sengaja melihat Kim Seok Jin yang berdiri di dekat jalan lorong dan sedang mencoba membuka koper milik Azel.

Azel membulatkan matanya lebar melihat itu. “Yakkk, hentikan!” teriak Azel sontak membuat Kim Seok Jin tersentak kaget hingga menghentikan tangannya yang hendak membuka koper itu.




Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (16)
  • fiat76

    Seru! Lnjut thor

    Comment on chapter Kekhawatiran Azel
  • dea00

    Waduh!!

    Comment on chapter Dipulangkan?
  • sgdhi

    Sabar ya jin 😂😂

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • dila33

    Seruuuu.... Lanjut thor

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • jeni7

    Lanjut thor mereka lucu 😍

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • nisa22

    Jin ngamuk mulu wkwk

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • istritae1

    Azel yg gitu, aku yg ketat ketir😬

    Comment on chapter Kekesalan Member BTS
  • dwi90

    Jiminnn😍😍

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • dini12

    Lanjut thor

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • hari19

    Baru kali ini baca novel tapi tokoh utama nya dibenci😂 bisa ya, azel gk tremor dan malah cool gitu. Kalau aku didepan bangtan palingan udh pingsan! 😂😁

    Comment on chapter Tiba di Sekolah Bangtan
Similar Tags
Under a Falling Star
1050      614     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Diary Ingin Cerita
3435      1636     558     
Fantasy
Nilam mengalami amnesia saat menjalani diklat pencinta alam. Begitu kondisi fisiknya pulih, memorinya pun kembali membaik. Namun, saat menemukan buku harian, Nilam menyadari masih ada sebagian ingatannya yang belum kembali. Tentang seorang lelaki spesial yang dia tidak ketahui siapa. Nilam pun mulai menelusuri petunjuk dari dalam buku harian, dan bertanya pada teman-teman terdekat untuk mendap...
Rewrite
9338      2689     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Sweet Equivalent [18+]
4787      1230     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
Let's See!!
2280      968     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Aku Milikmu
2032      895     2     
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?
Jelita's Brownies
4243      1615     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Potongan kertas
923      481     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
Konspirasi Asa
2814      976     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...
Mr.Cool I Love You
135      119     0     
Romance
Andita harus terjebak bersama lelaki dingin yang sangat cuek. Sumpah serapah untuk tidak mencintai Andrean telah berbalik merubah dirinya. Andita harus mencintai lelaki bernama Andrean dan terjebak dalam cinta persahabatan. Namun, Andita harus tersiksa dengan Andrean karena lelaki dingin tersebut berbeda dari lelaki kebanyakan. Akankah Andita bisa menaklukan hati Andrean?