Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mencari Cinta Suamiku
MENU
About Us  

Jantungku berdegup kencang, saat nafas mas Arsha menerpa pipi kananku. Sungguh, kami belum pernah sedekat ini. Jika malam ini adalah momennya, maka aku siap. Tapi sebelum itu, aku ingin memastikan satu hal dulu.

Sebelum bibir mas Arsha menyentuh bibirku, ku tahan wajah mas Arsha dengan menggunakan kedua tanganku. Mas Arsha menatapku bingung, seolah bertanya ‘ada apa?’.

Kuberanikan diri untuk menatap matanya lamat-lamat “Mas nggak harus melakukan ini hanya karena ingin bersaing dengan laki-laki lain, apa mas berniat untuk nggak menceraikan Sheila?.”

Mendengar pertanyaanku, kabut hasrat di mata mas Arsha menghilang, mata itu kini terlihat menerawang jauh. Tanpa sepatah katapun, dia pergi begitu saja meninggalkanku dengan harapan yang pupus. Sia-sia aku berharap lebih. Nyatanya, malam ini tak berarti apa-apa. Sekarang, semua terlihat nyata. Sama seperti kata Rifan, meskipun tanpa cinta, tapi cemburu itu tetap ada. Alasan mengapa mas Arsha mengikuti insting laki-lakinya, adalah karena Mas Arsha punya jiwa kompetisi, bukan karena dia mulai mencintaiku.

~

Pagi harinya kami benar-benar dilanda kecanggungan yang haqiqi. Jika biasanya kami semanis pasangan suami istri sungguhan, maka kali ini berbeda, mas Arsha mendiamkanku. Dia terlihat tak ingin terlibat percakapan apapun denganku.

“Mas pulang jam berapa semalam?.” Pada akhirnya aku mencoba meruntuhkan egoku, daripada nasi goreng dihadapanku ini terasa hambar.

“Jam 4 pagi.” Jawabnya singkat, tanpa perlu menatapku.
Aku menghembuskan nafasku perlahan, mencoba menghilangkan rasa sesak yang menyeruak di dada “Mas semalam ngga tidur?.”

“tidur.”

“berapa jam?”

“Sejak saya pergi dari sini.” Saya? Bukankah kami menyebut diri kami sebagai ‘saya’ saat berinteraksi di kampus? Tapi inikan di rumah. Mas Arsha kenapa?

“Loh, mas tidur dimana?.”

“Teras kosannya Dera.”

Jleb!

Hatiku benar-benar sakit saat ini, kejujuran mas Arsha menghancurkan segala pemikiran positif yang aku punya.

“Mas kan punya rumah, kenapa harus menginap dirumah orang lain?.”

“Perlu kamu ingat. Ini hanya rumah, bukan rumah tangga.” Sarkasnya.

‘Kalau yang kita bina ini hanya rumah dan bukan rumah tangga, lalu aku ini apa buatmu mas? Furniture?’ Seandainya saja aku punya hak untuk mengatakan itu.
~
Duduk di bawah pohon yang berada disamping lapangan basket memang membuatku setentram ini. Anginya sejuk, membuatku melupakan laraku walau hanya sekejap. Aku kesepian, entah kapan sahabat karibku akan kembali dari kampung halamannya.

“Hei Shei.”

Aku menoleh ke sumber suara, dan memberikan seulas senyum tipis “Eh kak, ada apa?.”

Rifan mendudukan dirinya disampingku “Boleh duduk sini kan?.”

“Udah duduk baru ijin, ya ngapain kak.?”

Rifan berdiri “Ya kalau ngga boleh, saya bangun lagi nih.”

Aku tertawa “Ya nggak gitu juga kali kak, yaudah duduk lagi sini.”

Rifan kembali duduk, menaruh bola basket yang tadi ia pegang ke sampingnya “Saya punya kenalan, kamu mau kenal?.”

Aku tertawa terbahak-bahak, karena perkataannya yang terdengar aneh di telingaku.

Rifan menatapku bingung “Kenapa kamu ketawa Shei?.”

Entah bagaimana, ucapan Rifan otomatis menghentikan tawaku “Loh, Sheila kira kakak lagi ngelawak.”

Rifan menggelengkan kepalanya “Saya serius Shei, dia baik, Chindo, ganteng juga, kaya lagi. Dia pingin kenal kamu.”

“Siapa?.”

“Edi.”

Aku mengerutkan dahiku, cukup terkejut setelah mendengar namanya “Chindo itu Chinese Indonesia kan kak?.”

Rifan mengangguk, mengiyakan.

“Kok namanya Edi?.”

“Kenapa? Keren loh itu, namanya cinta Indonesia banget.”

“Ehm iya deh iya, keren.”

Rifan tertawa, melihat responku yang seadanya “Bercanda, itu nama buatan saya. Nama aslinya Edward Sean, nama Chinesenya Kim Ryu Jin.”

“Bukannya itu nama Korea yah?”.

“Nggak tahu juga, coba kamu tanya sendiri ke orangnya Shei.” Ucapnya Rifan sambil berdiri, entah apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

“Edi!!! Sini woy.” Rifan berteriak ke arah lapangan basket, sembari menunjuk ke salah satu pemain yang sedang berkumpul deng timnya.

Tak berapa lama, orang yang dipanggil Edi pun hadir. Dia muncul dari belakang tubuh Rifan. Sosoknya yang tinggi dengan tubuh proporsional, serta ditambah dengan ketampanan khas orang Korea, membuatnya terlihat tidak nyata.

“Apa sih? Ada Edi mulu! Nama gue Sean” Gerutu Edi, eh Sean maksudnya.

Aku tertawa, entah kenapa aku mendadak sereceh ini.

Sean menatap kearahku, ekspresinya terlihat sangat terkejut “Eh, Sheila yah?.”

Aku tersenyum “Iya kak.”

Sean menggaruk kepalanya yang kuyakini tidak gatal “Duh, gimana yah. Mau ngobrol banyak tapi aku kondisinya lagi kayak gini.”

“Cih! Biasanya aja ke saya gue elo, giliran ketemu pawang aja, sok imut Lo! Aku aku-an segala, bikin jijik aja. Yaudah saya pergi duluan.” Protes Rifan, sembari melangkah pergi.

“Kamu ada kelas sore Shei?.”

Aku mengangguk, tak berencana mengembangkan percakapan. Lagipula sebentar lagi kelas suamiku akan dimulai.

“Pulang jam berapa?.”

“Jam 7 paling.”

“Punya jam malam.”

“Punya.”

“Jam berapa?.”

“Jam 10.”

“Yaudah.”

Setelah banyaknya pertanyaan yang dilontarkan Sean, akhirnya tanpa sadar aku gantian bertanya padanya “Yaudah apa?.”

Dia tersenyum dengan sepasang lesung pipi yang membuatnya beribu-ribu kali lebih tampan. Bukankah tidak adil? Dia memborong habis semua deskripsi dari ketampanan manusia.

“Gitu dong, jangan cuek-cuek banget gitu loh. Maksudku tadi itu, yaudah sana ke kelas, nanti jam 7 aku tungguin di depan kelas kamu, kita lanjut ngobrol. Nanti jam 10 aku antar pulang.”

Aku meringis, ngeri “Kata Yaudah dari kak Edi panjang banget maknanya. Eh”

Sean mengusap kepalaku, dia memang jauh lebih tinggi dibandingkan aku. Tapi perbedaan tinggi ini sangat pas dan sangat direkomendasikan untuk menjadi sepasang kekasih, eh.

“Panggil Ryu aja. Panggil nama asli aku, karena aku mau kamu jadi yang spesial.”

Inikah yang dinamakan romansa kampus? Indahnya, Seandainya saja aku belum menikah, mungkin akan lebih baik.

“Ehem!! Sheila Anggara, kamu berniat untuk bolos dari kelas saya atau bagaimana?” Suara bariton itu lagi...


>>To be continue<<

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Resonantia
485      391     0     
Horror
Empat anak yang ‘terbuang’ dalam masyarakat di sekolah ini disatukan dalam satu kamar. Keempatnya memiliki masalah mereka masing-masing yang membuat mereka tersisih dan diabaikan. Di dalam kamar itu, keempatnya saling berbagi pengalaman satu sama lain, mencoba untuk memahami makna hidup, hingga mereka menemukan apa yang mereka cari. Taka, sang anak indigo yang hidupnya hanya dipenuhi dengan ...
Love Arrow
463      309     2     
Short Story
Kanya pikir dia menemukan sahabat, tapi ternyata Zuan adalah dia yang berusaha mendekat karena terpanah hatinya oleh Kanya.
Sang Musisi (2)
406      270     2     
Short Story
Apakah kau mengingat kata-kata terakhir ku pada cerita "Sang Musisi" ? MENYERAH ! Pada akhirnya aku memilihnya sebagai jalan hidupku.
Sarah
499      360     2     
Short Story
Sarah, si gadis paling populer satu sekolahan. Sarah yang dijuluki sebagai Taylor Swift SMU Kusuma Wijaya, yang mantannya ada dimana-mana. Sarah yang tiba-tiba menghilang dan \'mengacaukan\' banyak orang. Sarah juga yang berhasil membuat Galih jatuh cinta sebelum akhirnya memerangkapnya...
L.o.L : Lab of Love
3166      1144     10     
Fan Fiction
Kim Ji Yeon, seorang mahasiswi semester empat jurusan film dan animasi, disibukan dengan tugas perkuliahan yang tak ada habisnya. Terlebih dengan statusnya sebagai penerima beasiswa, Ji Yeon harus berusaha mempertahankan prestasi akademisnya. Hingga suatu hari, sebuah coretan iseng yang dibuatnya saat jenuh ketika mengerjakan tugas di lab film, menjadi awal dari sebuah kisah baru yang tidak pe...
Ojek Payung
551      398     0     
Short Story
Gadis ojek payung yang menanti seorang pria saat hujan mulai turun.
Silver Dream
9119      2164     4     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...
My Perfect Stranger
9174      3394     2     
Romance
Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu. Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misteri...
One-room Couples
1180      589     1     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...
PurpLove
387      316     2     
Romance
VIOLA Angelica tidak menyadari bahwa selama bertahun-tahun KEVIN Sebastian --sahabat masa kecilnya-- memendam perasaan cinta padanya. Baginya, Kevin hanya anak kecil manja yang cerewet dan protektif. Dia justru jatuh cinta pada EVAN, salah satu teman Kevin yang terkenal suka mempermainkan perempuan. Meski Kevin tidak setuju, Viola tetap rela mempertaruhkan persahabatannya demi menjalani hubung...