Waktu membawa aku kembali kepada memori lama, tentang masa yang terindah tempat menuai mimpi, cinta, dan harapan. ya.. memori putih abu-abu, masa dimana aku menemukan wajah baru. Kisah yang berawal dari mencari jati diri, hingga menemukan diri. Tidak terlalu banyak kisah menarik selama masa aku SMA. Sosok murid yang hobi datang pagi, bahkan menjadi sosok pertama yang membuka pintu kelas, sosok yang dikenal pasif dan pendiam, sehingga tidak banyak orang tau tentang namaku. Aku tidak pernah menyangka, waktu membawa aku kembali kemasa putih abu-abu dengan mempertemukan aku pada sosok yang terkenal cuek, petualang, tidak perduli dengan hal sekitar. Siapa sih yang tidak mengenal dia? aku rasa satu sekolah pasti tau namanya. Berawal dari "comment story" sosial media, sampai menjadi bagian dari cerita. Berawal dari bercanda, hingga diajak serius untuk memahami kehidupan. ya.. sosok yang tidak pernah terpikirkan akan menemani aku menyusuri dan mengambil hikmah kehidupan terutama dimasa pandemi ini. Bagi aku, masa pandemi, bukan merupakan hal mudah untuk aku lewati. Sempat meresakan menyerah? Pasti. Masa pandemi yang tidak tahu sampai kapan akhirnya, membuat aku hampir menyerah. Sosok yang terkenal penuh aksi dan spontan menjadi terbatas ruang lingkupnya. Bosan pasti.. saat itu aku merasa tidak bisa menikmati hidup aku, sangat menguras energi, pikiran, dan emosi ketika aku tidak bisa melakukan hal yang baru.
Suatu pagi notifikasi sosial mediaku berbunyi...sesorang mengirimkan pesan pribadi kepadaku. Menyapa? tentu tidak.., dia langsung balas dengan komen yang "meledek" , Kaget? Aneh? pasti. Aku balas pesan tersebut dengan nada yang sama. Rasa senang tentu ada, sebagai teman lama yang sudah tidak lama menyapa, tidak pernah menanyakan kabar setelah kami berdua lulus, dapat dipertemukan dan dipersatukan kembali lewat sosial media. Tidak ada yang menarik diawal cerita kami, hanya sebatas "comment story" dan menanyakan tentang kesibukan yang selama ini dijalankan. memang butuh waktu lama, untuk kami bisa mencairkan suasana, seperti saat masih putih abu-abu. pola pikir yang berubah, pengalaman hidup yang bertambah membuat kami lebih berhati-hati untuk mengenali karakter satu sama lain. Terutama untuk aku, karakter yang tidak mudah didekati secara emosional. aku dan dia seperti dua sisi koin yang berbeda. Karakter yang berjiwa sosial, spontan dan langsung, bertemu dengan karakter yang easy going, berjiwa bebas, cenderung agak dingin. Ditengah perbedaan tersebut kami memiliki beberapa pengalaman yang sama. Yups..sama-sama suka berpetualang dan mencoba hal-hal baru. Keunikan dan perbedaan aku dan dia, membuat kami semakin tertantang untuk mengenal secara lebih dekat. Komunikasi yang intens membuat kami untuk berpindah ke sosial media lain. Seperti biasa, "bercanda" icon awal kami ketika memulai chat.
Kami memulai episode kedua dengan bercerita memori masa abu-abu, tentang dia yang hobi tidur dikelas, tidak perduli dengan omongan sekitar, tidak pernah mengerjakan PR, dan bahkan kebiasaan yang sudah diketahui satu sekolah, sering datang terlambat!!! ya..dia adalah salah satu siswa yang datang 5 menit sebelum bel masuk. dan tidak lupa kami bercerita tentang aku yang selalu datang pagi, bahkan dijuluki "si pembuka pintu kelas" , tidak pernah keluar kelas, Jarang bergaul... Sangat berbeda bukan? . Pada episode ini kami tidak terlalu dalam menceritakan perjalanan hidup kami, mendengar dia bercerita tentang pengalaman hidupnya pada saat itu, aku rasa sangat tidak mungkin...ya seperti menunggu hujan es turun dari langitt. Lama dan Jarang sekali terjadi!!!, karena walaupun dia terlihat easy going, tetapi untuk bagian ini dia sangat menjaganya dalam-dalam.
Lagi dan lagi waktu mebuktikan kekuatanya, ia membuat dua manusia "gengsi" mencair karna hangatnya waktu. Moment yang tak pernah aku sangka dan diluar pikiran aku, dimana dia mulai menceritakan tentang kehidupanya.. entah karna dia menyerah karna keadaan menghadapi sosok yang suka menikmati drama kehidupan atau memang karna benar-benar "es" dihatinya sudah mencair karna waktu. Aku rasa hanya Tuhan dan dia yang tau jawabanya hehehe... Dia mulai menceritakan episode terpenting didalam kehidupanya, tentang bagaimana dia menghadapi masa-masa sulit, terutama dimasa pandemi ini. Saat dia bercerita aku seperti merasa naik "Roler Coaster Kehidupan" banyak sekali lintasan yang sudah dia lewati untuk sampai pada dititik ini. Setiap lintasan yang telah dia lewati dia ceritakan dengan sebegitu detailnya, sampai aku merasa seperti "menemukan sosok lain". Apa yang aku rasakan saat itu? Kagum, takjub semua berkumpul menjadi satu. Saat itu aku seperti merasa telah menyelami gunung es yang dalam, hingga keindahan didasarnya sangat terlihat jelas. Aku yang selalu memikirkan apa yang akan terjadi pada masa depan. bertemu dengan sosok yang sangat "santai" menjalani kehidupan dengan kata-kata mutiaranya "Santai", "Jangan Panik", "Jangan terlalu serius" yang selalu dia ucapkan ketika aku mulai memikirkan tentang kejadian hari ini. Kesal? hemmm sedikit aku merasa kesal wkwk... karakternya yang terlalu santai membuat aku kesulitan untuk mengimbanginya. Mungkin dia, juga merasakan hal yang sama menghadapi sosok yang penuh dengan imajinasi dan memikirkan hal-hal yang tidak penting. Tetapi, itulah kami, semakin membuat penasaran, membuat aku dan dia semakin tertantang untuk mengenali karakternya secara lebih mendalam.
Waktu demi waktu kami jalani bersama, tidak terasa, kami sampai pada episode yang mengharuskan kami menguatkan satu sama lain. Pandemi membuat hubungan kami semakin lebih dekat. Mulai dari pekerjaan aku yang tidak menentu, dia yang dirumahkan sementara oleh perusahaanya..membuat aku dan dia semakin berpegang tangan erat. Aku yang menilai dia sebagai sosok yang cuek, petualang, tidak perduli dengan hal sekitar, dibuat terkagum dengan cara berpikirnya. Aku yang sangat menggunakan logika tidak pernah menyangka sosok yang sering dinilai tidak baik oleh teman-teman sekolah, ternyata mempunyai sisi lain yang tidak banyak diketahui oleh orang lain. Saat itu aku merasa seperti menyelami gunung es, yang ternyata didalamnya menyimpan sejuta makna yang dalam.
Ketika ngobrol dengannya aku seperti melihat dunia luar yang baru, aku merasa bahwa "Roler Coaster Kehidupan" yang sudah aku jalani tidak terlalu berat, jika dibandingkan dengan lintasan yang sudah dia lewati. Saat itu, perjalanan yang aku hadapi merupakan bagian dari aturan skenario Tuhan dan aku sebagai sutradara harus bisa menjalaninya dengan penuh keiklhasan. Bertemu dengan dia membuat seperti diajak untuk menyelesaikan suatu masalah secara bersama. menjalani lintasan kehidupan dengan penuh rasa percaya diri dan berani dalam menghadapi kehidupan. dia mengajarkan aku bahwa pandemi bukan akhir dari segalanya.
Setelah aku dan dia mengobrol banyak. Aku mulai memahami bahwa setiap orang mempunyai lintasan tersendiri yang harus dia lewati. setiap orang wajib untuk menerima secara lapang dada dan iklhlas setiap skenario yang telah ditetapkan. Setelah memahami semuanya.. akuu mencoba untuk bangkit kembali dengan membuat kue. Ya aku sangat hobi membuat kue... terutama kue bolu. Aku bereksperimen dengan berbagai macam rasa, ukuran, dan bentuk. Diluar dugaan aku, kuenya sangat disukai banyak orang, sampai ada yang order khusus. Diluar dugaaan aku!!!. Saat itu aku, semakin semangat untuk berekperimen jenis kue baru. kue tradisional!!!. Kue yang cenderung langka ditengah banyaknya kue kekinian yang sedang berkembang. ya aku belajar berbagai macam kue tradisional. Aku mulai mendalami kue tradisional dari DKI Jakarta dan Jawa Barat. sangat kesulitan sekali diawal-awal, mengingat kue tradional bukan kue yang mudah untuk dibuat. Sebagai seseorang yang senang bereksperimen aku mencoba memodifikasi kue tradional dengan ide yang aku punya, tentunya agar sesuai dengan perkembangan jaman. Ternyata hasilnya sangat memuaskan, banyak orang yang menyukai karyaku, bahkan ada yang memesan secara khusus, dengan menjadikan aku sebagai mitranya dalam usaha catering makanan ringan yang dimilikinya. Keajaiban yang sulit aku mengerti. tapi, inilah skenario Tuhan, ketika percaya dan iklhlas.
Eitsss.. pasti kalian bertanya kemana "dia" yang menunjukan jalan untuk aku sampai pada titik yang sekarang. yaa.."GPS Kehidupan Aku" sudah kembali ke bekerjaa!!! hehe.. dia sudah mulai melanjutkan aktifitasnya lagi. Perusahaan tempatnya bekerja mulai kembali memanggil pegawainya...Dia sudah mulai sibuk dengan aktifitasnya dan jadwal kerjanya yang padat. Pasti ada satu lagi pertanyaan kalian? hayoo ngaku? hehehe... sama sama sibuk, lalu bagaimana komunikasi kami, apakah masih tetap berjalan atau tidak? ....Jawabanya Masih... komunikasi kami masih tetap berjalan, seperti biasanya..kami selalu menceritakan tentang pekerjaan, tentunya dikala malam tiba. Malam adalah waktu terbaik untuk kami menceritakan hal-hal yang sudah dilewati selama satu harian. Kami bercerita tentang manis, pahit dalam menjalani pekerjaan, tidak ada cerita yang terlewatkan sedikit pun. Aku dan dia selalu berkomitmen untuk tetap menjaga komunikasi, walupun kami berdua sama-sama sibuk. Aku dan dia selalu berusaha untuk meluangkan waktu khusus untuk sekedar memberi kabar, dan mengobrol lebih dalam, ya kalau kata anak sekarang "deep talk". Deep talk adalah salah satu hobi kami, kami sering membebicarakan hal-halnya dari yang penting sampai tidak penting.
Aku yang tidak suka basa-basi dan lebih suka jawaban langsung dan jujur, diberi ruang oleh dia untuk bisa mengeksperikan emosi aku. Dia mengajarkan aku untuk lebih sensitif mengambil hikmah dari setiap kejadian, menjadi pribadi yang lebih sabar dan tidak membiarkan pikiran melompat dari hal satu kehal lain, mengajarkan aku untuk menempatkan rasionalitas diatas perasaan, dan mengajarkan aku untuk lebih sensitif dalam menghadapai orang lain. Materi kehidupan yang sangat terasa sekali, terutama ketika aku menghadapi berbagai macam customer. Membuat aku lebih sabar dan tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan.
Pandemi ini mengajarkan aku untuk melihat "point of view" yang lebih luas, sehingga aku tidak melewatkan peluang yang sebenarnya sudah ada didepan mata. Waktu juga, mengajarkan aku bahwa dua karakter manusia dengan keunikan yang berbeda, mampu dicairkan dengan cepat, jika setiap karakter tersebut mau menerima perbedaan dan mau untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Waktu membuktikan bahwa memiliki orang-orang yang berpikir positif, saling menguatkan satu sama lain, terutama dimasa pandemi ini sangat diperlukan. Waktu mengajarkan aku untuk tidak terperangkap pada situasi sulit dimasa pandemi ini. Lintasan yang aku kira sulit untuk dijalani ternyata sangat mudah untuk dilalui. Waktu juga mengajarkan aku, bahwa setiap orang akan sampai pada titik pencapaianya, jika dia tetap berusaha dan berdoa.
Perjalanan ini menyadarkan aku bahwa waktu adalah aset terpenting yang dimiliki oleh setiap seoseorang. Hal yang tidak mungkin akan semakin mungkin jika waktu, sudah memberi ruang untuk mewujudkannya. Jangan pernah menyerah ya teman-teman, pandemi bukan halangan kita untuk tetap berkarya dan berkembang, karena kita sebagia manusia tidak pernah tau peluang mana yang telah dipersiapkan. Kegagalan masa pandemi bukan hanya dirasakan oleh aku saja, tetapi juga dirasakan oleh dia, dan bahkan teman-teman semua. kalian tidak sendiri dalam menghadapi pandemi ini. Percaya dan yakin bahwa waktu akan membawa kalian sampai pada titik terang. selalu ada solusi disetiap masalah. Kesuksesan selalu diraih dengan hal yang tidak mudah, hadapi, rasakan, dan pahami setiap lintasan perjalanan yang telah Tuhan persiapkan. Jadikan "Roller Coaster Kehidupan" menjadi lebih mudah untuk ditaklukan dengan ketulusan, kesabararan, dan keiklhlasan. Setiap manusia mempunyai fase kehidupanya sendiri-sendiri. Aku yang sangat pemikir dan sempat bingung menjalani, tidak pernah terpikirkan akan bertemu teman lama yang membawa perubahan didalam diri aku. Aku tidak pernah menyangka bisa melewati lintasan tersebut dengan penuh ketenangan.
Berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak menyerah, sekalipun keadaan memaksa kita untuk menyerah. Tutuplah telinga, jika kamu mendengar suara yang mencoba menghentikan langkahmu. Jadikan perbedaan disekitar, sebagai peluang. Jadikan dirimu sebagai ruang untuk memberikan peluang untuk orang lain. Buatlah warna indah versi dirimu sendiri yang membuat kamu bersinar sebagai pelangi dikehidupan orang lain. Percayalah bahwa kuasa Tuhan Jauh lebih besar, jika dibandingkan pikiran kita.
Jika dalam perjalanan panjang kalian, bertemu seseorang yang membuat kehidupan menjadi lebih baik. Syukuri dan jaga anugrah tersebut. Beberapa individu membutuhkan seseorang untuk menunjukan jalan keluar disetiap masalahnya, walaupun tidak menetup kemungkinan kita bisa menyelesaikan masalah tersebut tanpa bantuan orang lain. Tetapi, selalu ingat bahwa manusia selalu berada di fase "datang dan pergi". Setiap moment punya tokoh utamanya, tetapi suatu saat kita harus siap untuk kehilangan tokoh tersebut. Jangan pernah menggantungkan hidup kalian kepada orang lain. Cobalah untuk tetap berdiri sendiri diatasa kaki sendiri.
Bertemanlah dengan waktu dengan menikmati setiap prosesnya, tidak memandang kehidupan dengan kesulitan dan tidak ada jalan keluar, tapi cobalah untuk memandang kehidupan dari sisi yang berbeda. Sesungguhnya, kehidupan tidak memerlukan kata, tetapi memerlukan aksi yang akan membawa kita sampai pada kehidupan yang lebih baik lagi. Jadikan waktu sebagai, sahabat terbaik saat menyusuri langkah di lintasan kehidupan ini. Jadikan "Roller Coaster Kehidupan" seperti wahana bermain, yang selalu menyenangkan disetiap fasenya. Memberikan tawa, kebahagian, dan kecerian bagi setiap manusia yang percaya akan Kuasa-Nya. Sejatinya, tidak ada fase terlelah didalam kehidupan, yang membuat kita lelah adalah "lupa" bahwa teman terbaik sesungguhnya adalah waktu. Apabila, kita sudah bersahabat dengan waktu kita dapat mengukurnya dengan jangka panjang, memprediksi lintasan yang mungkin kita lewati, sehingga akan menjadi lebih terarah. Tariklah kembali tujuan awal kita sebelum pandemi ini terjadi, jadikan tujuan tersebut menjadi nyata dengan menjadikan waktu sebagai sahabat terbaik dalam menjalani "Roller Coaster Kehidupan" yang panjang ini.