***
Lima menit kemudian...
Mereka sampai di suatu taman yang tidak terlalu jauh dari sana. Lagi-lagi mereka mendapatkan informasi mengenai pembunuh misterius itu. Carl tak sengaja menemukan sebuah bola yang bertuliskan Kematian. Tidak cuma itu saja yang mereka temukan, foto Berlia dengan anah panah dibagian payudara dan bertuliskan Target 2 (Kantor)
Mereka terus mendapatkan informasi dari tempat-tempat yang sudah dikunjungi oleh Ryan dan lainnya. Sampai pada akhirnya mereka beristirahat sehabis mengunjungi semua tempat yang pernah didatangi oleh si pembunuh misterius itu.
Bisa disimpulkan bahwa pembunuh misterius itu akan membunuh Calesthane dan yang lainnya. Bahkan termasuk Ryan. Mereka semua sudah menemukan 8 foto yaitu:
Foto Yuan bertulis: Target 1 (Danau buaya)
Foto Berlia bertulis: Target 2 (Kantor)
Foto Rick bertulis: Target 3 (kantor polisi)
Foto Shane bertulis: Target 4 (Kolam renang)
Foto Zahra bertulis: Target 5 (masjid kosong)
Foto Santoso bertulis: Target 6 (Cafe)
Foto Calesthane bertulis: Target 7 (butik)
Foto Ryan bertulis: Target 8 (Gudang kosong)
"You three as well as your family, have to be very careful. Because a mysterious killer is chasing you (Kalian bertiga dan juga keluargamu, harus sangat berhati-hati. Karena pembunuh misterius mengejarmu)," ucap Marcel.
"Yes, your lives are all under threat (Ya, hidup Anda semua terancam)," jawab Andrea.
"I suspect that the killer is Elizabeth (Saya menduga pembunuhnya adalah Elizabeth)," jawab Carl.
"Do you know Elizabeth? (Apakah kamu kenal Elizabeth?)," tanya Calesthane.
"Elizabeth is your friend? (Elizabeth adalah temanmu?)," jawab Carl.
"Yes (iya)," jawab Calesthane.
"Yes, I am suspicious too. Think about Calesthane, when we were looking for the missing Ryan. Elizabeth suddenly disappeared, just as we got home she was there. And one more thing, why wasn't she the target of murder? (Ya, saya juga curiga. Pikirkan tentang Calesthane, saat kita mencari Ryan yang hilang. Elizabeth tiba-tiba menghilang, tepat ketika kami sampai di rumah, dia ada di sana. Dan satu hal lagi, mengapa dia tidak menjadi sasaran pembunuhan?)," jawab Berlia.
"Yes, but we shouldn't accuse him. Who knows it's a coincidence (Ya, tapi kita tidak seharusnya menuduhnya. Siapa tahu itu kebetulan)," jawab Calesthane.
"Yes, but there is already a lot of evidence pointing at him (Ya, tapi sudah banyak bukti yang mengarah padanya)," ucap Ryan.
"It's up to you, I only participate in this mission (Terserah Anda, saya hanya berpartisipasi dalam misi ini)," jawab Calesthane sedikit kesal dengan mereka semua.
Ditempat lain...
Terlihat Yuan sedang memainkan senapan. Tiba-tiba Elizabeth mengejutkannya dengan menepuk bahu Yuan.
"Yuan," ucap Elizabeth, menepuk bahu Yuan.
"Apaan sih? kau membuatku terkejut saja," jawab Yuan sedikit membentak.
"Ahhh Yuan mah galak. Jarang baiknya, siapa cewek yang mau punya kekasih kaya lo ya?" jawab Elizabeth.
"Heleh, gw galak-galak begini banyak yang suka, mungkin lo juga," ujar Yuan.
"Idihhh... amit-amit dah suka sama orang kaya lo, najis banget," jawab Elizabeth.
"Ya kalau gak suka, jauh-jauh dari hidup gw," celetuk Yuan.
"Eh Yuan, udah lama kita gak latihan menembak. Gw mau ajak lo latihan menembak, nanti gw yang bayar. Mau gak?" ajak Elizabeth.
"Gak seru kalau sendiri, ajak yang lain lah," jawab Yuan.
"Hmmm... ajak Rick dan Shane saja. Habis Ryan, Calesthane, dan Berlia tidak ada disini," jawab Elizabeth.
"Ya sudah, kalau begitu ayo siap-siap," jawab Yuan sambil menggendong tas berisi senapan.
Mereka berdua menuruni anak tangga lalu menemui Rick dan Shane yang sedang asik mengobrol.
"Rick, Shane," panggil Elizabeth.
"Iya, kenapa Elizabeth?" tanya Rick.
"Latihan menembak mau gak? nanti aku yang bayarin. Yuk yuk yuk," ajak Elizabeth.
"Tumben baik, tapi kami bisa latihan menembak dilapangan kantor," saut Shane.
"Ya jangan disana lah, ya latihan menembak sambil makan-makan gitu loh," jawab Elizabeth.
"Ya sudah, ayo saja," jawab Rick.
Setelah itu mereka berempat bersiap-siap untuk pergi menuju lapangan tembak yang dimaksud Elizabeth.
Kali ini Elizabeth yang menyetir mobil karena ia yang mengetahui lapangan tembak yang dimaksud.
***
Beberapa menit kemudian...
Sampailah mereka ditempat yang dituju. Rick dan yang lainnya turun dari mobil. Mereka berempat berjalan menuju lapangan tembak.
Saat berjalan, Yuan merasa ada yang aneh dengan Elizabeth. Dikarenakan sekeliling tempat latihan menembak itu terdapat kolam renang yang sudah kotor, lalu danau yang berisi buaya dan dekat kantor polisi yang sudah roboh bangunannya meskipun masih ada ruangan-ruangan yang berdiri dengan kokoh nya.
"Elizabeth, lo serius ngajak kita ke tempat seperti ini? Eliza?" Yuan menghadap ke sekelilingnya dan disana sudah tidak ada siapapun. Hanya dia sendiri.
"Loh yang lain kemana? kok gw di tinggal?" ucap Yuan kebingungan.
Tiba-tiba terdengar dibelakang nya memanggil nama Yuan...
Yuan menghadap kebelakang dan yang dia lihat adalah seseorang berjubah hitam sedang membawa pisau berlumuran darah.
"元,你在找我吗?(Yuan, apa kamu mencari aku?)," tanya orang berjubah hitam dengan suara yang sengaja di imut kan.
"伊丽莎白,你回来了。我们去战争吧!?(Elizabeth, kamu kembali. Ayo pergi berperang! ? )," ajak Yuan.
"哈哈哈哈你已经知道我的身份了,感受一下!(Hahahaha kamu sudah tahu siapa aku, rasakan! )," orang berjubah hitam itu langsung menyerang Yuan dengan kilat seperti ninja.
Namun gerakannya cepat bukan berarti Yuan mudah dikalahkan. Justru ia akan sulit dikalahkan jika gerakannya cepat.
Yuan langsung menangkis gerakan orang berjubah hitam itu lalu melumpuhkannya.
"您认为击败我很容易?(Apakah menurut Anda mudah untuk mengalahkan saya? )," ucap Yuan.
Kini Yuan yang tertawa dengan keras karena berhasil mengalahkan pembunuh misterius itu.
Saat Yuan sedang lengah, sepontan pembunuh misterius itu melemparkan pasir kearah mata Yuan. Sehingga Yuan tidak fokus karena sibuk mengurus matanya.
Sepontan, pembunuh misterius itu langsung menusuk perut Yuan dengan dalamnya menggunakan pisau.
Yuan tidak berhenti melawan. Meskipun ia merasakan kesakitan, ia tetap menyerang. Yuan mengeluarkan samurai nya lalu mencoba melawan. Tapi pembunuh misterius itu tampak jago.
Untung saja Yuan membawa sebuah botol yang akan mengeluarkan asap berwarna pink dan akan membuat mata sedikit pedas. Iapun langsung melemparkan itu kepada si pembunuh misterius.
Tak lama kemudian asap itu menyelimuti si pembunuh misterius. Saat itu juga Yuan langsung lari masuk kedalam gudang yang ada disana lalu bersembunyi.