Read More >>"> Ken'ichirou & Sisca (21 Natal dan Tahun Baru 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ken'ichirou & Sisca
MENU 0
About Us  

Di apartemen Aizawa, Sisca bersama Ken'ichirou dan keluarganya mulai memasang pohon natal dan menghiasnya dengan hiasan natal ketika perayaan natal sebentar lagi tiba. Pohon natal yang mereka pasang pun sudah selesai, "pohon natalnya jadi!!"

Ketika sedang berlibur, Sisca bersama kekasihnya mulai membeli kue natal untuk perayaan natal yang akan diselenggarakan tanggal 25 Desember nantinya.

Ken'ichirou bertanya padanya, "Sisca, kita mau pesan kue natal yang mana?"

Tapi Sisca membalasnya, "bagaimana kalau yang cokelat saja?"

"Pasti mau aja sih, enak juga kok!"

Sisca dan kekasihnya pun memesan kue natal topping cokelat itu untuk perayaan natal nantinya yang akan diselenggarakan tanggal 24-25 Desember nantinya.

Keesokan harinya, Sisca bersama Ken'ichirou berangkat ke kantor dengan menggunakan mobil milik Yukari yang diparkir di depan apartemennya.

Ittekimasu!

Sampai di markas pusat TMPD, Sisca dan Ken'ichirou di drop di depan kantornya oleh Yukari ketika dia juga berangkat mengajar ke sekolah.

"Kalian berdua aku drop dulu di depan kantor polisi, soalnya aku harus absensi guru di sekolah untuk persiapan mengajar jam 8 pagi."

"Baik, Yukari san!"

*****

Sementara itu, Kim bersama Zhao, Li dan Jimmy mengadakan rencananya yang paling berbahaya dengan membentuk sekte sesat Octopus Republic untuk melancarkan serangan bom saat malam pergantian tahun.

"Sebelumnya kita akan rencanakan pasang bom di mobil, kemudian ledakkan di parkiran, sebarkan kerusuhan dan serang semua turis asing yang ada di sana. Kita sudah punya sekte sesat namanya Octopus Republic, sesuai namanya kita hanya menyebarkan ajaran sesat dengan jalan radikalisme."

*****

Saat melaksanakan tugasnya, Aizawa mengisi data-data mengenai persiapan yang akan dilakukan sebagai antisipasi terhadap serangan teroris di acara tahun baru oleh sekte Octopus Republic yang merupakan titisan sekte sesat terdahulu Aum Shinrikyo yang menjadi dalang pada serangan gas sarin pada tahun 1995 silam. Tapi kepolisian masih mencari motif dari rencana Octopus Republic yang merupakan sekte sesat seperti Kerajaan Ubur-Ubur.

Pada sisi yang sama itu pula, Sisca sedang membeli outfit untuk musim dingin yang cocok dikenakan ketika salju mulai turun.

"Bajunya yang cocok apa ya untuk musim dingin nanti, soalnya aku harus rangkap pantyhose sama legging sekalian juga, terus aku harus pakai turtleneck kalo tidak tar aku bisa terserang dingin nantinya. Kalo nggak punya turtleneck aku harus punya syal untuk penghangatnya dan juga sarung tangan tebal."

Sisca pun menyadari kalau dirinya harus melindungi dirinya dari udara dingin terutama salju yang mulai turun dengan mengenakan topi rajut dan topi bulu saat pertengahan musim dingin pada awal tahun baru. Tapi saat musim dingin, banyak air yang membeku terutama sungai, danau dan lain sebagainya.

Tapi saat musim dingin tiba, Sisca juga bertemu dengan Aizawa di jembatan penyebrangan Shinjuku ketika dirinya merasa kesepian.

"Sisca, mau aku temenin tidak?" Tanyanya dalam hati.

Sisca membalasnya, "Boleh aja kok. Tapi kalo ke toilet jangan temenin, ya!"

Sisca dan Aizawa pun berjalan bergandengan satu sama lain dengan rangkul saja tanpa menggenggam tangan sama sekali. Tapi mereka berdua mau pergi ke toilet dulu ketika hendak buang air kecil saat musim dingin.

"Sisca, kau mau ke toilet ya?"

"Iya. Karena aku terlalu banyak minum, tar kalau tidak ke toilet nanti pipisnya bisa meluber kemana-mana seperti ngompol saja!"

Ken'ichirou pun merangkul Sisca sampai ke toilet dan mereka pun pergi ke toilet masing-masing sesuai dengan tanda yang tertera di toiletnya.

Ketika berada di toilet pun, Ken'ichirou yang ada di toilet pria itupun langsung menempati urinoir dan membuka celana serta celana dalamnya, lalu pipis sambil berdiri. Sementara itu, Sisca menunggu antrian untuk menempati toilet tersebut, ketika tempatnya kosong, Sisca langsung masuk ke toilet tersebut, kemudian menutup dan mengunci pintunya, lalu meletakkan kedua tasnya dan syal itu di gantungan, kemudian mengambil tisu yang ada di tas tersebut dan tisu toilet untuk mengalasi dudukan toilet tersebut, lalu mengangkat rok panjang maxinya yang berwarna merah muda itu bersamaan dengan coat yang berwarna sama juga, kemudian melepas celana dalamnya yang berwarna hitam itu bersamaan dengan pantyhose dan legging panjang yang semuanya berwarna hitam sampai bawah lutut, lalu duduk di atas dudukan toilet yang sudah dialasi tisu, pipis deh! Bunyinya "serr!!!" Dan sekalian buang air besar juga. Setelah pipis dan buang air besar, iapun mulai membersihkan kemaluannya dari depan ke belakang menggunakan tisu, lalu membuang tisu tersebut ke tempat sampah bersamaan dengan kertas dudukan toilet tersebut, kemudian ia memakai kembali celana dalamnya, lalu pantyhose dan legging, kemudian rok panjang maxinya ia pakai kembali dengan diturunkan ke bawah untuk menutupi celana dalamnya dan merapikan kembali coat yang dikenakannya dan setelah itu toiletnya pun ia siram setelah pipis dengan menekan tombol flush.

Setelah itu, ia kemudian mengambil kedua tasnya dan memakai kembali syalnya, lalu membuka pintu tersebut dengan menguncinya. Setelah menggunakan toilet tersebut, ia mencuci tangan tersebut dengan sabun lalu mengeringkan tangannya dengan hand dryer.

Ken'ichirou yang menunggunya di depan toilet pun khawatir kalau Sisca belum selesai ke toiletnya.

"Kok lama banget sih!"

Sisca yang selesai menggunakan toiletnya itupun menghampiri Ken'ichirou, "habisnya ngantri dulu, terus aku pake buang air besar segala selagi pipis. Makanya aku lama banget di toilet wanita."

"Udahlah, itukan kodrat kita sebagai pria dan wanita. Kalau wanita itukan lebih repot dibanding pria karena harus pakai acara dandan segala di toilet setelah buang air kecil."

Sisca dan Ken'ichirou pun jalan bersama ke Roppongi dengan menunggu jemputan oleh adiknya yang sebentar lagi pulang kerja dari sekolahnya.

"Maaf aku jemput kalian."

Sampai saat itu juga, Yukari menjemput Sisca dan Ken'ichirou dengan jalan-jalan ke Roppongi. Ketika di sana, Sisca menemukan sebuah bahan peledak yang digunakan oknum stasiun tv berita hanya untuk sekte sesatnya yang akan disebarkan saat tahun baru.

"Aku sudah temukan bahan peledaknya, tolong panggilkan tim penjinak bom dari TMPD untuk penyisiran area Roppongi."

Mengetahui adanya oknum stasiun tv berita meletakkan tas yang berisi bom di depan Roppongi, Superintendent Aizawa memerintahkan tim penjinak bom untuk melakukan penyisiran area tersebut dan mengevakuasi seluruh karyawannya keluar gedung.

Sisca kemudian menelusuri gedung tersebut yang terdapat poster Octopus Republic dibawah pimpinan Mikio Takenaka yang merupakan penyiar berita ketika dipengaruhi oleh Jimmy untuk melakukan perbuatan sekte sesat untuk melakukan terorisme saat malam pergantian tahun.

"Kita sudah identifikasi posternya, lalu foto kita kirimkan ke markas pusat."

Kembali ke markas pusat tersebut, Aizawa melaporkan bahwa adanya penemuan bom di area Roppongi dan poster sekte sesat Octopus Republic pimpinan penyiar berita itu sendiri, Mikio Takenaka.

"Kami sudah identifikasi posternya di gedung tersebut, kemudian bom sudah kita jinakkan. Tapi kami belum mencari dalang utama dan pembuat bom beserta simpatisan Octopus Republic."

Perayaan malam natal yang diselenggarakan tanggal 24 Desember pun dimulai, Sisca bersama kekasihnya pergi ke gereja untuk merayakan misa natal dan bertukar kado satu sama lain di gereja. Saat berada di gereja, Sisca dan Ken'ichirou mulai menyanyikan pujian-pujian natal dan berdoa bersama. Usai merayakan misa malam natal, Sisca mulai menukar kado natalnya dengan Ken'ichirou sebagai sepasang kekasih.

"Selamat natal Sisca!"

"Selamat natal Ken'ichirou!"

Setelah merayakan misa natalnya, Sisca menerima kado dari Ken'ichirou yang berupa perhiasan perak, tapi tidak boleh dipakai sembarangan karena mengundang kejahatan. Ken'ichirou juga menerima kado dari Sisca yang berupa mantel, syal dan topi rajutnya.

"Gimana kadonya?"

"Cantik sih, tapi jangan dipakai dulu kalau tidak pergi ke pesta pernikahan. Kalau kau gimana?"

"Bagus juga sih! Buat jaga-jaga kalau musim dingin nanti."

Sisca dan Ken'ichirou yang sedang merayakan natal itupun mulai menjalin cintanya berdua dengan mencium pipinya.

"Aku kecup pipinya gimana?"

"Ya, boleh aja!"

Ketika merasakan percintaannya di malam natal, Sisca menemukan sebuah surat ancaman yang dibentuk dari cuci otak Jimmy dan Castro. Surat itu tertuliskan bahwa:

Kepada Yth.
Keluarga Hosono

Saya akan menyuruh anda untuk menghabisi seluruh keluarga Hosono dan hanya ada satu orang yang bertahan.

Ps. Castro & Jimmy

Sisca yang menemukan surat ancaman tersebut melaporkan temuan tersebut pada kepolisian Tokyo untuk diselidiki lebih lanjut.

"Matsuoka Keibu, saya temukan surat ancaman pada Keluarga Hosono dari Jimmy dan Castro."

"Kalau begitu kita akan selidiki lebih lanjut mengenai surat ancaman tersebut."

Saat berada di kantor polisi, Sisca bertemu dengan seorang detektif perempuan yang memiliki ketertarikan dengan fashion juga, Fransisca Maria Dewi Saraswati. 

"Hai Dewi."

"Hai juga Sisca."

Sisca dan Dewi pun berkenalan satu sama lain sebagai seorang detektif yang juga memiliki kekasih yang juga sebagai seorang polisi.

Sisca bertanya padanya, "Dewi, nama pacarmu siapa?"

"Pacarku namanya Shinnosuke Ikeda (池田 新之助), juga seorang polisi di Kyushu, tepatnya Prefektur Fukuoka." Kata Dewi.

Sisca berkata, "tapi kita juga seorang katolik yang taat kok jangan setengah-setengah."

*****

Di apartemen Hosono, Sisca dan Dewi melakukan pengamatan terhadap keluarga Hosono mengenai surat ancaman tersebut yang ditujukan kepadanya. Salah satu orangnya yang sudah meninggal adalah Fumi Hosono (細野 ふみ), seorang nenek yang berumur 75 tahun. Sementara anggota keluarga lainnya, Tatsumi Hosono (細野 巽) (21) adik, Hinako Hosono (細野 ひな子) (23) kakak, Mari Hosono (細野 マリ) (50) ibu, Junpei Hosono (細野 順平) (51) ayah dan Takanori Hosono (細野 孝則) (22) anak kedua.

"Apa kalian tahu surat ancaman yang ditujukan pada kalian ini?"

"Kami semua tidak tahu kalau ada surat ancaman yang ditujukan pada kita."

Malam harinya, saat melihat tv channel tersebut, tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal menggunakan palu godam dan senapan patah semi otomatis tabung ganda yang dimodifikasi untuk ditembakkan dengan satu tangan. Saat ayah tersebut menonton berita, tvnya dipecahin dengan palu godam dan remotenya juga dipecahin dengan senjata yang sama, lalu kepalanya ditembak dengan senapan patah yang ditembakkan satu tangan. Pelaku kemudian membuang jasad tersebut di mobil hitam jenis Cadillac CTS-V yang diparkir di depan apartemennya.

Keesokan paginya, saksi mata menemukan adanya mayat tersebut di mobil hitam.

"Apa ini?"

"Bau banget! Ada pembunuhan!"

Officer Matsuoka dan Kawakami pun membuka bagasi mobil hitam tersebut dan mengangkat mayat yang ada di bagasi tersebut. Sisca bersama Dewi melakukan penyelidikan kasus pembunuhan tersebut dengan mengidentifikasi mayat tersebut.

"Korban bernama Junpei Hosono, satu-satunya keluarga Hosono yang merupakan kepala keluarga sekaligus bekerja sebagai pimpinan di sebuah perusahaan terkenal. Pelaku membunuhnya ketika masuk ke rumah tersebut dengan merusak pintunya dengan palu godam, pelaku kemudian membanting tvnya dengan palu godam dan memecahkannya remotenya juga. Pelaku memiliki rasa kebencian terhadap channel berita sehingga pelaku dipaksa keluar secara brutal oleh keluarganya hingga menebar kebencian."

Saat yang bersamaan, di apartemen Hosono, ditemukan juga barang-barang yang dirusak pelaku terutama tv dan remotenya yang ditemukan hancur oleh pelaku, jejak darah di lantai sampai anak tangga. Pintu kamar apartemen juga ditemukan dalam keadaan rusak saat pelaku membobolnya masuk dan selongsong peluru kaliber 12 gauge juga ditemukan di ruang keluarga saat pelaku menembak kepala korban.

"Officer Matsuoka, kita sudah temukan serpihan tv dan remotenya dalam keadaan hancur."

Tapi anak pertamanya, Hinako pun jengkel karena kelakuan pelakunya, "pokoknya nggak usah ganti-ganti channel, tetap berita saja jangan ganti hiburan. Kalau ketahuan ganti akan gue usir!"

Tapi malam harinya, pelaku kemudian menggunakan linggis tersebut dan menyeret Hinako keluar dari apartemen tersebut dan memukul kepalanya kemudian mencekiknya sampai tewas dan membuangnya ke truk sampah.

Saat truk sampah tersebut tiba di tempat pembuangan sampah, tiba-tiba di belakang bak kompaktor sampah tersebut ditemukan mayat korban pembunuhan lagi. Tukang sampah pun kaget melihat mayat tersebut, "ada mayat korban pembunuhan lagi!"

Setibanya di lokasi pembuangan sampah, Sisca bersama Dewi dan pihak kepolisian Tokyo menemukan korban pembunuhan tersebut di bak kompaktor truk sampah yang merupakan anggota keluarga Hosono dan mengidentifikasinya.

"Korban bernama Hinako Hosono, satu-satunya putri pertama dari keluarga Hosono. Beliau merupakan seorang penerjemah bahasa asing di sebuah agensi penerbitan. Pelaku membunuhnya ketika pelaku datang membawa linggis dan menyeretnya hingga memukul kepalanya sampai bocor dan mencekiknya hingga membuangnya ke truk sampah."

Sementara itu, anak bungsunya, Tatsumi Hosono yang bekerja sebagai petugas kebersihan dengan truk sampahnya itupun mulai meletakkan bom waktunya di stasiun tv pembawa berita tersebut.

"Gue akan berkuasa, bangsat! Anjing! Hahahahahahahah!"

Tatsumi sudah menyiapkan pemicu bom tersebut dan bersiap untuk meledakkan stasiun tv tersebut dengan menekan pemicunya dan mulai menimbulkan gangguan siaran tersebut. Tatsumi pun kabur dengan truk sampah miliknya dan kembali ke apartemen miliknya.

Saat ledakan bom di stasiun tv tersebut terjadi, berita tersebut tidak dapat disiarkan karena gangguan jaringan. 

Superintendent Aizawa bersama Chief Hino pun mempersiapkan unit taktisnya untuk mempersiapkan penangkapan pelaku tersebut dengan melakukan pengepungan dan pengejaran jejak truk sampah tersebut.

"Chief, saya mendengar laporan bahwa berita tersebut tidak dapat disiarkan karena terjadi ledakan bom oleh oknum petugas sampah tersebut!"

"Baiklah kalau begitu, kita akan bergerak menuju ke sana!"

Aizawa bersama Chief Hino pun berangkat menuju ke lokasi bersamaan dengan unit taktisnya menuju apartemen Hosono yang ada di Distrik Adachi, Tokyo.

Sampai di apartemen tersebut, Tatsumi menggunakan pistol Desert Eaglenya untuk menodongkan Takanori. Tapi Sisca dan Dewi datang untuk mengetahui pelaku tersebut sudah ada di apartemennya.

Dewi pun berteriak, "Jadi, pelakunya adalah kau, Hosono Tatsumi!"

Sisca menjelaskan kronologisnya tentang rencana kejahatan Tatsumi.

"Saat sedang menonton berita, Tatsumi yang merasa muak pun diusir keluar secara paksa oleh keluarganya. Tapi dia masuk kembali dengan membawa palu godam tersebut dan membobol pintunya secara paksa, kemudian memecahkan tv beserta remotenya sampai hancur lebur, lalu membunuh ayahnya dengan tembakan senapan patah tabung ganda yang dipendekin tabungnya dan menyeretnya keluar dari apartemen tersebut dengan meninggalkan jejak darah dan selongsong peluru kaliber 12 gauge di apartemen tersebut dan mayatnya ditemukan di bagasi mobil hitam jenis Cadillac CTS-V. Malam harinya, Hinako yang sedang berada di rumah, saat bersama ibunya, dia kemudian berteriak dan minta tolong ketika adik bungsunya itu masuk. Tapi Tatsumi menyeretnya keluar, lalu memukul kepala tersebut dengan linggis hingga bocor dan mencekiknya, lalu mayat tersebut dimasukkan ke bak kompaktor truk sampah tersebut ke tempat pembuangan sampah. Saat yang bersamaan, Tatsumi memasang bomnya di stasiun tv berita tersebut dari lantai atas sampai lantai bawah, lalu meledakkannya dengan menekan pemicu tersebut dan kabur dengan truk sampah miliknya lagi sampai ke apartemen miliknya dan mengeluarkan pistol Desert Eagle."

Saat mengeluarkan tembakan tersebut pada Takanori, ternyata mengenai Sisca, tapi dia diketahui sudah memiliki kekebalan dengan mengenakan rompi anti peluru dibalik kamisolnya, sehingga saat terluka sekalipun dia tidak mengeluarkan darah sama sekali. Aizawa dan Chief Hino bersama dengan Officer Matsuoka dan Kawakami sudah datang ke lokasi tersebut bersamaan dengan unit taktis yang menjaga apartemen Hosono tersebut.

Aizawa pun menjatuhkan pistol pelaku tersebut dengan tembakan pistol miliknya dan pistol tersebut jatuh.

"Jangan mengelak lagi, Tatsumi!"

Chief Hino pun akhirnya menjatuhkan Tatsumi Hosono sebagai tersangka, "Hosono Tatsumi, anda ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan dan terorisme!" dan memborgol tangannya ke depan.

Aizawa pun membangunkan Sisca, "Apa kau terluka, Sisca?"

"Aku tidak mengalami luka sama sekali karena aku sudah memakai rompi anti peluru dari tadi." Kata Sisca ketika merasakan luka di bagian tubuhnya.

"Makanya itu sebelum-sebelumnya, aku sudah bilang pada kau harus pakai rompi anti peluru kalau terjadi apa-apa nantinya."

Sampai di luar apartemen yang dijaga tim taktis itupun, Chief Hino membawa Tatsumi dalam keadaan terborgol pada kedua tangannya itupun ke mobil polisi Toyota Hiace sirene merah milik kepolisian Tokyo.

Bersambung ke part 3

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Janji
442      305     0     
Short Story
Dia sesalu ada, dan akan tetap ada.
An Angel of Death
340      216     1     
Short Story
Apa kau pernah merasa terjebak dalam mimpi? Aku pernah. Dan jika kau membaca ini, itu artinya kau ikut terjebak bersamaku.
Game of Dream
1331      738     4     
Science Fiction
Reina membuat sebuah permainan yang akhirnya dijual secara publik oleh perusahaannya. permainan itupun laku di pasaran sehingga dibuatlah sebuah turnamen besar dengan ratusan player yang ikut di dalamnya. Namun, sesuatu terjadi ketika turnamen itu berlangsung...
HEARTBURN
363      266     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Smitten With You
8724      2182     10     
Romance
He loved her in discreet… But she’s tired of deceit… They have been best friends since grade school, and never parted ways ever since. Everything appears A-OK from the outside, the two are contended and secure with each other. But it is not as apparent in truth; all is not okay-At least for the boy. He’s been obscuring a hefty secret. But, she’s all but secrets with him.
Dunia Tiga Musim
3057      1237     1     
Inspirational
Sebuah acara talkshow mempertemukan tiga manusia yang dulunya pernah bertetangga dan menjalin pertemanan tanpa rencana. Nda, seorang perempun seabstrak namanya, gadis ambivert yang berusaha mencari arti pencapaian hidup setelah mimpinya menjadi diplomat kandas. Bram, lelaki ekstrovert yang bersikeras bahwa pencapaian hidup bisa ia dapatkan dengan cara-cara mainstream: mengejar titel dan pre...
Seperti Cinta Zulaikha
1795      1166     3     
Short Story
Mencintaimu adalah seperti takdir yang terpisahkan. Tetapi tuhan kali ini membiarkan takdir itu mengalir membasah.
Can You Love Me? Please!!
3576      1052     4     
Romance
KIsah seorang Gadis bernama Mysha yang berusaha menaklukkan hati guru prifatnya yang super tampan ditambah masih muda. Namun dengan sifat dingin, cuek dan lagi tak pernah meperdulikan Mysha yang selalu melakukan hal-hal konyol demi mendapatkan cintanya. Membuat Mysha harus berusaha lebih keras.
KETIKA SEMUA DIAM
1385      803     8     
Short Story
Muhammad Safizam, panggil saja Izam. Dilahirkan di kota kecil, Trenggalek Jawa Timur, pada bulan November 2000. Sulung dari dua bersaudara, memiliki hobby beladiri \"Persaudaraan Setia Hati Terate\". Saat ini menjadi seorang pelajar di SMK Bintang Nusantara School Sepatan Tangerang, prog. Keahlian Teknik Komputer & Jaringan kelas 11. Hub. Fb_q Muhammad Safizam
Good Art of Playing Feeling
362      272     1     
Short Story
Perkenalan York, seorang ahli farmasi Universitas Johns Hopskins, dengan Darren, seorang calon pewaris perusahaan internasional berbasis di Hongkong, membuka sebuah kisah cinta baru. Tanpa sepengetahuan Darren, York mempunyai sebuah ikrar setia yang diucapkan di depan mendiang ayahnya ketika masih hidup, yang akan menyeret Darren ke dalam nasib buruk. Bagaimana seharusnya mereka menjalin cinta...