Sisca bersama Ken'ichirou yang sedang bekerja di kepolisian pun harus merelakan liburannya bersama adiknya yang sudah menikmati liburan musim panas ketika ujian akhir semesternya usai. Ketika sedang berlibur, Sisca dan Ken'ichirou tiba-tiba menerima panggilan dari kepolisian mengenai tugas yang selanjutnya setelah menyelidiki pembunuhan di apartemen Takagi.

To Sisca

Urgent banget ada panggilan selanjutnya mengenai kasus pelecehan seksual, harus datang ke kantor pusat.

Ketika Sisca menerima text message tersebut, ia bersama kekasihnya segera datang ke kantor polisi untuk menerima penyelidikan terbarunya. Di kantor polisi, Chief Hino mengumumkan briefing mengenai kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang pemuda.

"Kalian selidiki pelecehan seksual yang dilakukan seorang pemuda tersebut."

"Siap Pak!"

Sisca pun bergegas ke lokasi tersebut ketika mengetahui adanya perlakuan pelecehan seksual dengan memegang bagian sensitif tersebut. Ia kemudian membawa pelaku tersebut ke ruang interogasi. 

Di ruang interogasi, pelaku tersebut ditanyakan mengenai kasus pelecehan seksual tersebut.

"Apa tujuannya melakukan ini?"

"Saya tidak sengaja kalau itu hanya kecelakaan ketika ada orang lain yang mendorongku sampai tanganku menyentuh bagian sensitif perempuan tersebut."

"Tapi benar anda melakukannya?"

"Saya tidak melakukannya."

Pelaku tersebut mengaku kalau dirinya mengalami kecelakaan ketika ada orang lain yang menyerangnya secara diam-diam hingga menyentuh bagian sensitif tersebut. Ketika pelaku tersebut selesai diinterogasi, Sisca pun mengetahui kalau orang tersebut mengalami kecelakaan saat ada orang tidak dikenal mendorongnya sampai menyentuh bagian sensitif perempuan tersebut.

Sisca dan Ken'ichirou pun jalan-jalan bersama di Tokyo distrik Kichijoji dengan mengunjungi butik yang ada di sana. Ia tidak menyukai sepatu high heels karena membuat kakinya lecet ketika pergantian musim tiba dan menggantinya dengan sepatu boot yang cantik. Tapi ia juga mengenakan rok panjang maxi agar terlihat cantik juga

"Sisca, kenapa pakai sepatu boot pada saat musim panas?" Gumamnya ketika melihat Sisca memakai sepatu boot saat musim panas.

"Aku tidak sengaja pakai sepatu boot karena menurutku juga nyaman sih ketika mengenakan sepatu flat juga saat pergantian musim tiba." Gumamnya ketika penampilannya dipuji.

Di Kichijoji, mereka hang out bersama sambil bermain biliar dan dart. Kemudian, mereka jalan-jalan ke Shinagawa dengan menikmati akuarium yang ada di dalam gedung.

"Ikannya cantik banget!" Gumam Sisca

"Ikannya bagus juga!" Gumam Ken'ichirou

Setelah dari hang out di akuarium Shinagawa, mereka pun mencari makan di restoran cepat saji sambil berdiskusi mengenai kasus yang akan terjadi selanjutnya.

"Sisca sudah berapa lama menjadi detektif?" Gumamnya sambil menanyakan Sisca.

"Aku jadi detektif sejak duduk di bangku kuliah. Tapi aku mengalami drop out karena masa studi yang sudah melebihi batas." Gumamnya sambil bercerita.

Tapi Sisca menanyakan balik Aizawa mengenai pekerjaannya "sudah berapa lama menjadi seorang polisi?"

"Sudah lebih dari 2 tahun, ketika masuk akademi, aku mendapatkan bagian penanganan lalu lintas. Setelah naik pangkat sampai yang tertinggi, aku ditempatkan bagian investigasi dan terorisme." Gumamnya sambil bercerita pada Sisca.

Sisca dan Ken'ichirou berjalan menuju markas pusat dengan kereta bawah tanah Tokyo Metro dari Shinagawa. Mereka mengetahui sejumlah korban pengidap autisme yang menjadi incaran para psikopat, kriminal dan teroris untuk dijadikan sarana kejahatan tingkat universitas. Pelakunya belum diketahui secara pasti dalang sebenarnya. 

Sesampainya di markas pusat, Sisca dan Ken'ichirou diberitahu pimpinannya mengenai kasus yang sebelumnya pernah terjadi. Briefing dimulai dengan menunjukkan kasus pembunuhan terbaru pada orang yang tidak dikenalnya dengan memalsukan dokumen penting korban.

"Motif pelaku sebenarnya apa?"

"Motif sebenarnya karena ingin menguasai dunia dengan diskriminasi. Kejahatan dengan benda keras dan lain sebagainya."

"Lokasi TKP berada di sekolah tua yang terbengkalai. Pelakunya mantan mahasiswa S2 yang mengalami gangguan kejiwaan karena haus akan kekerasan dan lain sebagainya. Pelaku ingin menjodohkan paksa orang yang tidak dikenalnya."

Sisca bersama Ken'ichirou menuju lokasi TKP tersebut dan menemukan korban penculikan yang digunakan sebagai perjodohan. Penculiknya membawa kabur korban tersebut dengan meminta uang tebusan 5 juta yen.

"Kalau mau selamat, aku mau tebusan 5 juta yen, tidak boleh kurang, tidak boleh lebih."

"Apa maksud lo?"

"Gue hanya butuh uang bukan nyawa."

Sisca kemudian menembak tangan penculik tersebut dengan pistol miliknya dan pisau dapur beserta sabuk yang digunakan pelaku tersebut diamankan. Korban berjenis kelamin perempuan yang menjadi mahasiswa abadi karena studinya yang tidak selesai. Aizawa kemudian memasang borgol tersebut dengan tangan menghadap belakang.

"Kau ditangkap karena melakukan perjodohan politik dengan kekerasan dan penculikan!"

Pelaku tersebut diketahui seorang polisi korup yang bekerja dengan Jimmy sebagai bagian teroris Kim Hyung Sung. Sisca pun kembali ke markas pusat bersama kekasihnya dan menemukan rekaman tersebut untuk dijadikan barang bukti.

Di Markas pusat, Sisca memutar rekaman tersebut yang berisikan pelaku yang bernama Hirano Mitsuo, seorang polisi korup yang mengalami gangguan kejiwaan tega menjodohkan seorang mahasiswi abadi yang bernama Sasaki Haru dengan memukulinya dan mencekiknya dengan sabuk dan menodongkan pisau dapur ke arahnya. Motif pelaku karena haus akan kekuasaan dengan serangan teroris dan perdagangan berlian.

Sementara itu, Sasaki yang mengalami luka tusuk dan sabetan tersebut dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans dan mendapatkan perawatan intensif ketika dalam keadaan sekarat. Pada saat yang sama, pengadilan menjatuhkan Hirano sebagai terdakwa atas kejahatan perjodohan paksa dengan kekerasan dan dijatuhi hukuman seumur hidup.

"Terdakwa Mitsuo Hirano divonis hukuman penjara seumur hidup dan hukuman mati atas dasar kejahatan perjodohan dengan kekerasan."

Pada saat yang sama, pacar korban yang bernama Yosuke Takigawa merasa sedih karena pacarnya masuk rumah sakit akibat luka yang cukup parah bekas tusukan dan sabetan yang keras.

Yukari Aizawa menghampiri lelaki tersebut dan bilang "Yosuke!"

"Ada apa?" Ujarnya

"Kamu lagi murung, ya?" Gumamnya

"Aku lagi merenungkan pacarku masuk rumah sakit karena luka yang cukup parah." Ucapnya sambil mengeluarkan air mata

"Jangan menangis, kamu harus kuat." Gumam Yukari sambil mengusap air mata Yosuke

Yukari Aizawa pun mengajak Yosuke ke apartemennya, ketika kakaknya belum pulang karena tugas.

"Sini cerita sama aku." Ucapnya

"Ketika aku bersama pacarku, tiba-tiba seorang pria dengan setelan jas menyerangku dan menculik gadis itu hanya untuk dijodohkan. Aku tidak dapat meraihnya kembali karena pacarku dipaksa menikah dengan orang lain dengan kekerasan. Tapi aku tidak dapat menyerang orang itu. Aku bekerja sebagai seorang pegawai maskapai penerbangan Jepang." Gumamnya sambil bercerita pada Yukari

Malam harinya, Sisca dan Aizawa pulang ke apartemen dan menghampiri Yukari yang sedang curhat dengan Yosuke seorang saksi mata yang bekerja di maskapai penerbangan Jepang.

"Tadaima."

"Okaeri, Sisca san, Aizawa san!" Sahutnya

"Ngapain dia datang kesini?" Gumamnya

"Tadi dia datang buat curhat aja sama aku tentang pacarnya yang menjadi korban kekerasan oleh oknum polisi korup." Ucapnya

"Aku sudah dapat rekamannya mengenai kronologi perjodohan dengan kekerasan." Gumamnya

Sisca memutar rekaman tersebut melalui laptop Yukari ketika sedang tidak dipakai.

"Yukari, boleh pinjam laptopnya tidak buat memutar rekaman video?" Tanyanya ketika akan meminjam laptopnya.

"Boleh kok, Sisca." Gumamnya

Sisca pun menggunakan laptop miliknya untuk memutar rekaman tersebut mengenai kronologi kejahatan perjodohan dengan kekerasan.

Awal mula kejadiannya, Haru Sasaki berpacaran dengan Yosuke Takigawa yang merupakan pegawai maskapai penerbagan Jepang. Sementara itu, Haru hendak dijodohkan dengan polisi korup, Mitsuo Hirano karena ketidakpuasannya terhadap Yosuke yang berpacaran dengan Haru. Tapi lama-kelamaan, Hirano datang dan merebut Haru dari Yosuke untuk dijodohkan secara paksa. Hirano membuka sabuknya dan mengeluarkan pisau itu, lalu menodongkan pisau itu dan memukulinya dengan ikat pinggang tersebut sampai berdarah, kemudian perutnya ditusuk sampai mengeluarkan darah. Tapi Yosuke tidak sempat menahan air mata. Haru kemudian ditemukan dalam keadaan terluka sebelum dibawa oleh ambulans ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Korban diketahui merupakan seorang mahasiswi abadi yang tidak menyelesaikan laporan magang, tes N3 dan skripsi yang belum usai. Poin yang juga kurang sudah diselidiki data mahasiswanya oleh kepolisian.

"Tapi kenapa dia ditemukan dalam keadaan sekarat sebelum polisi menemukannya?" Tanyanya 

"Karena dia tidak ada yang minta tolong ketika terluka parah." Gumamnya

Sisca bersama Aizawa dan adiknya pun tidur bersama dengan satu ranjangnya, tapi karena hanya muat dua orang saja, terpaksa menggunakan futon sebagai cadangan ketika tidur.

"Oyasumi."

Pagi harinya, saat akhir pekan, Sisca diajak Ken'ichirou dan adiknya mengunjungi Tokyo Skytree yang ada di Asakusa.

"Wah, kita bisa lihat kota Tokyo dari ketinggian!" Gumamnya

Nanami POV

Sementara itu, Haru yang sedang dirawat di rumah sakit karena lukanya yang cukup parah masih dalam keadaan tidak sadar. Nanami Hasegawa datang melihatnya dari luar, karena kunjungannya dibatasi pihak rumah sakit. Tapi ada seorang petugas polisi yang sedang berjaga di rumah sakit mengelabui seorang dosen tersebut.

"Nona Hasegawa, ada apa?" Tanyanya ketika menghampirinya

"Anu, mahasiswi bimbinganku masuk ke rumah sakit karena lukanya cukup parah dalam keadaan yang sekarat." Gumamnya sambil berbicara dengan seorang petugas polisi tersebut

"Aku Ikezawa Ryunosuke, seorang polisi yang bertugas di Koban. Senang bertemu denganmu?" Ucapnya ketika memperkenalkan dirinya

"Senang bertemu denganmu juga." Ujarnya

Ikezawa pun menenangkan nona Hasegawa yang merasa putus asa karena tidak dapat melindungi mahasiswinya dari bahaya. Nanami ingin menyegarkan pikirannya ke toilet wanita ketika hendak cuci muka dan buang air kecil.

"Nanami mau kemana?" Tanyanya

"Aku mau ke toilet dulu mau cuci muka sekalian buang air kecil." Gumamnya

Nanami masuk ke toilet wanita tersebut dan mulai mencuci mukanya, karena perasaan putus asa ketika melihat mahasiswanya dirawat di rumah sakit. Setelah itu ia menempati toiletnya, lalu menutup dan mengunci pintu toilet tersebut, kemudian meletakkan tas tersebut ke gantungan dan mulai mengangkat rok panjangnya yang berwarna abu-abu, lalu melepas celana dalamnya yang berwarna putih, duduk diatas dudukan toilet yang sudah dialasi kertas dudukan toilet, lalu pipis bunyinya "serr". Setelah itu, ia mengambil tisu toilet tersebut dan membersihkan kemaluannya, lalu membuang tisu tersebut ke tempat sampah dan memakai kembali celana dalamnya dan menutup celana dalam tersebut dengan rok panjang yang dikenakannya, lalu menyiram toilet tersebut dengan tombol flush yang ada di toilet duduk tersebut. Setelah itu, ia mengambil tas yang ada di gantungan tersebut, lalu membuka pintunya. Ia keluar dari toilet tersebut dan mencuci tangannya setelah pipis dengan sabun, kemudian mengeringkan tangan tersebut dengan hand dryer. Nanami sudah enakan lagi ketika dihampiri Ikezawa san.

"Nanami sudah enakan belum?" Tanyanya

"Aku udah enakan kok." Ucapnya

Bersambung ke Part 2