Loading...
Logo TinLit
Read Story - Moira
MENU
About Us  

.

.

.

Ada yang berbeda darimu

.

.

.

Menyambut kesembuhanku, Lucas, Cecilia, juga anggota keluarga Barton yang lain, sedang menikmati hidangan teh pagi di ruang makan utama istana. Mereka semua menikmati hidangan teh itu, lalu sepertinya melupakan tujuan utama kami berkumpul dalam satu ruangan.

Cecilia, si bocah itu dengan tenangnya menuangkan teh ke dalam gelas Lucas yang jelas-jelas statusnya suamiku, sementara anggota keluarga Barton yang lain berpura-pura tidak melihatnya. Dasar benalu! Lalu si brengsek Lucas? Astaga! Dia tidak bergeming dengan perlakuan ‘teman-masa-kecilnya’. Sungguh! Aku tidak tahan melihatnya.

Cccrrr…

Aku sengaja menumpahkan isi gelasku di depan mereka semua.

“Ada yang salah Yang Mulia Ratu?” tanya Nyonya Barton, Olivia Barton, bibi Cecilia.

“Aku sengaja menumpahkan minumanku,” jawabku sesantai mungkin.

Kulihat Nyonya Olivia memasang wajah keheranan. Kenapa? Kaget melihat Sang Ratu yang sepanjang hari biasanya lemah dan target empuk untuk di-bully berubah menjadi tengil seperti ini?

“Apa ada yang salah dengan minumannya?” tanya Tuan Barton, Daniel Barton.

“Tidak, hanya saja, aku tidak biasa berada satu ruangan dengan kalian semua,” jawabku menekankan kalimat terakhir sambil melirik ke arah Lucas yang tidak terganggu dengan ketidak sopananku ini.

“Sepertinya ada yang salah dengan otakmu setelah jatuh dari tangga. Kau lupa posisimu di sini?” Akhirnya si brengsek Lucas membuka suara, dengan aura intimidasi yang kentara.

“Tidak! Aku seorang ratu yang dikurung di sayap barat oleh suaminya sendiri. Aku tidak lupa dengan hal itu.”

“Lalu kenapa kau lancang sekali?”

“Karena merusak kemesraan kalian berdua? Ugh! Tidak perlu repot-repot membuat pesta bodoh semacam ini. Sudah ya, kalian mengganggu waktu rebah— istirahatku. Selamat tinggal.”

Aku melenggang pergi meninggalkan orang-orang yang melongo karena sikapku. Bodo amat, aku pun tidak mau terlibat jauh dengan drama istana ini.

“Diana!” Suara Lucas menggelegar ke seluruh penjuru ruangan ini. Aku berbalik dan melihat sosoknya yang sudah berdiri. Cecilia ikut terkejut dengan aksi yang dilakukan Lucas. “Kau berubah!”

“Iya! Aku lelah terus-terusan mengejarmu. Anggap saja yang kau hadapi sekarang adalah sosokku yang lain. Mulai sekarang, hiduplah dengan damai bersama bocah itu. Jangan pedulikan aku dan lanjutkan kemesraan kalian.” Aku menggoyang-goyangkan tanganku seperti sedang mengusir sekumpulan bebek di sawah.

Anggaplah begitu, anggaplah Diana Jours Houston, istri dari Raja Lucas Jour Houston telah berubah karena insiden menggelinding dari tangga. Anggaplah otakku bermasalah sehingga sikapku ikut berubah. Anggaplah seperti itu, karena mulai saat ini aku tidak akan mati untuk yang kedua kalinya.

 

**

 

Cerita ini berawal dari aku yang baru selesai mematikan lampu-lampu klinik. Perkenalkan, namaku Tiara Putri, umurku 25 tahun, yatim piatu. Setelah lulus SMA, aku keluar dari panti asuhan dan memilih bekerja di kota. Aku bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe, dan malamnya membantu di klinik. Aku hidup di bawah garis kemiskinan, mungkin, tapi aku sudah biasa hidup seperti itu. Setidaknya sedikit upahku masih bisa kukirim ke panti asuhan.

Setelah selesai mematikan lampu klinik, aku menuruni anak tangga yang sudah tidak ada penerangannya. Memang bodohnya aku, kakiku salah menginjak anak tangga, lalu aku dengan bebasnya menggelinding sambil menabrak dinding-dinding di samping anak tangga, lalu sampai di bawah, aku hanya merasa perih luar biasa di bagian kepalaku, juga ada cairan yang mengalir melewati pipi dan mengotori lantai klinik, detik berikutnya, semua gelap.

Begitu aku bangun, aku berada di ruangan besar dan mewah. Interior ruangan itu pun terlihat asing di mataku. Ini jelas bukan negaraku, tapi aku bisa mendengar pembicaraan orang-orang yang berpakaian seperti maid abad pertengahan Eropa yang mengkhawatirkanku. Yang pasti tidak mungkin aku menggelinding hingga Benua Eropa, bukan?

Dan yang lebih gilanya, seorang laki-laki dengan aura tegas dan intimidasinya itu masuk ke ruangan ini, semua pelayan menunduk dan memberikan ruang yang sangat lebar baginya untuk melangkah bebas menghampiriku.

“Selamat datang Yang Mulia Raja Houston.”

Raja Houston?

“Kau akhirnya sadar juga, Diana.”

Diana?

“Pastikan darahmu tidak lagi mengalir di istana ini. Jika kau ingin mati, lakukan di tempat yang jauh dari Kerajaan Xavier.”

Kerajaan Xavier?

Tunggu, bukankah nama-nama itu adalah nama-nama yang kubaca di dalam novel Love For Cross Line?

Laki-laki yang dipanggil Yang Mulia Raja itu pun melenggang pergi setelah mengucapkan kalimat pedasnya padaku. Masa nama raja itu…

“Lucas?” Aku berhati-hati menyebut nama itu, memastikan satu hal yang tidak masuk akal.

“Apa? Kau mulai merengek lagi? Aku tidak akan peduli, Diana.”

“HAH!!!”

Novel Love For Cross Line adalah novel yang baru saja kuselesaikan di sela-sela pekerjaanku, pinjaman, atau paksaan dari temanku di kafe. Novel itu bercerita tentang ratu yang tidak dicintai rajanya sendiri. Lucas Jours Houston adalah Raja ketiga belas Kerajaan Xavier. Ratu bernama asli Diana Van Levada itu sudah dijodohkan oleh raja terdahulu, atau ayah Lucas karena bisnis mereka dibidang pertanian dan tambang batu bara memiliki peran krusial bagi perekonomian Kerajaan Xavier, semacam pernikahan politik gitu.

Sayangnya, Lucas sudah memiliki dambaan hati, Cecilia Barton. Teman masa kecilnya. Keluarga Barton adalah keluarga paling loyal pada Kerajaan Xavier, akibatnya Raja kesebelas, Kakek Lucas memberikan ‘tempat’ khusus di istana untuk keturunan Barton. Cecilia dan Lucas adalah yatim piatu, karena nasib mereka yang sama Lucas sangat mencintai Cecilia.

Lucas yang terpaksa menyetujui persyaratan mendiang ayahnya sebelum ia dilantik menjadi Raja, akhirnya menikahi Diana yang merupakan syarat mutlak menjadi raja. Diana tentu saja senang dan sangat mencintai Lucas, tapi Lucas sebaliknya. Ia mengurung Diana di istana sayap barat dan menganggap perempuan itu seolah tidak ada. Pada akhir cerita ia mati ditusuk oleh seseorang dengan jubah hijau jamrud saat pesta ulang tahun kerajaan. Keluarga Bartonlah yang melakukannya karena mereka berniat mengganti posisi Diana dengan Cecilia. Tapi tak berapa lama dari kematian tragis Diana, Lucas pun mati diracun oleh Tuan Daniel karena menginginkan tahta Lucas.

Isi ceritanya klasik memang, tidak ada satu tokoh pun yang aku suka dari novel bodoh itu. Kali ini, aku hidup atas nama Diana yang ada di dalam novel bodoh itu.

“Tapi kenapa aku menjadi Diana itu?!!!”

Aku berteriak frustasi ketika menyadari bahwa aku masuk ke dalam novel yang kubaca. Kejadian yang tidak masuk akal tapi memang benar terjadi padaku. Kenapa kematianku tidak benar-benar masuk ke surga atau neraka saja sih? Kenapa aku seperti nyasar ke dunia lain?! Ya Tuhan, dosaku sebanyak apa sih?

 

**

 

Aku tahu Diana itu bodoh dan cinta mati sama si Lucas brengsek itu, tapi karena di dalam sini ini Tiara, aku tidak mau mati untuk yang kedua kalinya. Minimal, aku bisa hidup sampai nenek-nenek di tempat ini.

“Yang Mulia.”

Aku menoleh pada sumber suara. Seorang ksatria kerajaan dengan jubah hijau jamrud sebagai seragamnya. Wajahnya kelihatan cemas sampai-sampai dia berjalan tergesa-gesa menghampiriku. Benar juga, yang membunuh Diana nanti adalah salah satu ksatria kerajaan yang ditugaskan oleh Keluarga Barton. Mereka pakai jubah seperti ini.

“Kenapa Anda berkeliaran sendirian? Kondisi Anda masih belum pulih. Anda masih belum mengingat saya ya? Saya Alpha, pengawal pribadi Anda, Yang Mulia.”

Alpha? Maksudnya Alpha yang teman masa kecil Diana itu? Yang sudah mencintai Diana diam-diam sejak umur tujuh tahun? Ia sengaja menjadi ksatria kerajaan untuk melindungi Diana? Lagi-lagi aku menemukan hubungan cinta yang lain.

“Alpha,” kataku memegang kedua pundaknya. “Jangan terlalu peduli padaku.”

“Ya?”

“Alpha, sekarang aku hanya ingin hidup tenang dan damai. Jadi jangan terlalu mencemaskanku, aku baik-baik saja sekarang. Kau juga sebaiknya melupa— tidak, tidak jadi.”

Aku meninggalkan teman kecilnya Diana. Di akhir cerita, Alpha yang sangat mencintai Diana mencari tahu tentang kematian Diana, termasuk mengungkap kematian Lucas. Keluarga Barton akhirnya dihukum mati dan Alphalah yang menggantikan posisi Raja. Tak berapa lama, Kerajaan Xavier ini berubah menjadi negara dengan sistem demokrasi.

Ahhh!!! Yang paling penting sekarang, kenapa aku bisa masuk ke dunia novel? Sebenarnya apa yang terjadi padaku sih?

 

**

 

Pagi itu aku baru saja selesai sarapan. Karena aku diasingkan di istana, sarapanku tentu saja di dalam kamar megah ini. Jujur saja, aku juga kasihan pada Diana, dia diasingkan di sini sebagai seorang ratu yang tidak diakui. Jika aku jadi Diana, bukan, aku memang sudah jadi Diana sekarang. Maksudku, jika sejak awal aku sudah menjadi Diana, aku sendiri yang akan menolak pernikahan itu dan tidak terkurung di istana. Aku akui, selama aku tinggal di sini, aku mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dari kehidupanku dulu. Aku dilayani, uang yang kupunya lebih dari kata banyak. Setiap hari ada saja makanan yang enak, pakaian yang bagus, juga perhiasan-perhiasan beragam. Tapi, tetap saja tidak enak karena cintanya cuma sepihak?

Apalagi Diana tulus mencintai Lucas bukan karena dia seorang raja, di novel Love For Cross Line, Diana pertama kali jatuh hati pada Lucas saat pria itu menolongnya dari berandalan di pasar. Tidak diceritakan memang bagaimana bangsawan dan seorang pangeran bisa nyasar ke dalam pasar.

“Yang Mulia,” suara Nara, asisten Diana memanggilku.

“Ada apa?” tanyaku. Sampai Diana mati, Nara ikut membantu Alpha mengungkap kematiannya. Mereka seperti keluarga bagi Diana karena Nara sudah berada di sisi Diana saat mereka masih kecil. Nara adalah gadis yatim piatu yang bekerja di Keluarga Levada, dan Nara jugalah yang menemani Diana di istana ini.

“Nyonya Besar ingin bertemu dengan Anda, Yang Mulia,” jawabnya sopan.

“Nyonya Besar siapa?” tanyaku refleks. Aku tidak pernah mendengar nama itu dalam novel.

“Tentu saja, Nenek Anda, Yang Mulia.”

MAMPUS!!!

Sekujur tubuhku seperti disengat listrik, aku panik karena akan bertemu dengan keluarganya Diana. Ayolah! Yang ada di dalam tubuh ini bukan Diana, tapi orang lain. Bagaimana jika terjadi sesuatu? Bagaimana jika mereka mencurigaiku? Duh! Bagaimana ini!

“Sekarang?” tanyaku mencoba setenang mungkin.

“Kapanpun Yang Mulia siap.”

Aku tidak siap kapanpun, Nara.

 

**

 

“Ya ampun! Bagaimana bisa cucuku jatuh dari tangga? Apa kepalamu baik-baik saja? Kau mengenalku, aku Omamu.” Khas seorang nenek yang mengkhawatirkan cucu satu-satunya, itulah yang terjadi pada Nyonya Levada, Omanya Diana.

“Iya, Oma,” jawabku kaku, entah seperti yang biasa dilakukan Diana atau tidak. Semoga saja mereka tidak curiga.

“Alpha, seharusnya kau lebih memperhatikan Diana. Biar bagaimana pun, dia ini Ratu kita sekarang,” tutur Ayah Diana, Robert Van Levada.

“Maafkan saya Tuan,” ucap Alpha.

“Ayah, saat itu Alpha sedang tidak ada di istana,” jawabku membela Alpha.

“Lucas pasti sangat sibuk sampai tidak bisa menjagamu,” tutur Ayah Diana lagi.

Aku dan Alpha saling memandang, Diana tidak menceritakan apa yang terjadi sebenarnya di istana. Mana mungkin aku mengadu pada mereka jika gadis yang mereka sayangi sepenuh hati diperlakukan sekejam itu oleh si brengsek itu. Mereka pasti akan lebih sedih dari Diana.

“Lucas sedang bertugas di luar saat itu, aku tidak ingin mengganggunya,” belaku. Cih! Ini hanya demi keluarga Diana aku membela si brengsek itu.

“Lain kali perhatikan langkahmu. Sekarang kau seorang Ratu, bukan cuma kami yang akan menkhawatirkanmu,” tutur Ibu Diana, Elizabeth Van Levada.

“Iya, Ibu.” Aneh rasanya memanggil seseorang dengan panggilan ayah atau ibu.

“Ya sudah kalau begitu, sebelum kau pergi, sebaiknya kita makan siang bersama di sini,” tutur Ibu Diana sambil membelaiku.

“Jangan lupa, siapkan makanan kesukaan cucuku. Sudah lama sekali kita tidak makan bersama.” Begitu kata Nenek Diana menyuruh para pelayan.

“Setelah kau pergi, suasana di rumah ini sepi sekali,” tambah Ayah Diana.

Aku cuma bisa tersenyum canggung. Ada sedikit rasa iri melihat Keluarga Diana yang penuh perhatian dan hangat. Aku belum pernah merasakan hal semacam ini. Gini ya rasanya punya orang tua.

“Sambil menunggu makan siang, sebaiknya kau istirahatlah dulu di kamarmu.”

Kamar yang mana ya? Mansion besar ini, penuh dengan pintu-pintu yang sama sekali tidak aku hafal.

“Ibu bisa antarkan aku ke kamarku? Sudah lama aku tidak bergandengan tangan dengan ibu,” pintaku, alias alasan agar aku tahu di mana letak kamar Diana.

“Setelah menikah kau jadi manja ya. Padahal dulu kau tidak senang jika dekat-dekat dengan Ibumu ini,” ucap Ibu Diana. “Ayo.”

Di dalam novel juga diceritakan masa kecil Diana, seingatku ada dalam bonus cerita. Diana tumbuh sebagai gadis yang tertutup dan tidak begitu ramah, dia tidak dekat dengan keluarganya. Tapi karena ia satu-satunya cucu dan anak bagi mereka, seberapa jeleknya perilaku Diana, mereka memakluminya. Walaupun Diana tidak pernah merugikan orang lain, tapi dia juga tidak terlalu memperhatikan lingkungannya, seolah dunia hidup dalam lingkarannya.

Kamar ini memang jauh lebih kecil dari kamar yang kutempati di istana. Tapi kesan feminin mendominasi ruangan ini. Dari jendela kamar aku bisa lihat hamparan luas peternakkan yang dibatasi oleh pagar berwarna putih, ada beberapa macam hewan ternak yang sedang makan rumput. Di setiap dinding kamar ini juga banyak hiasan dinding semacam dream catcher atau lukisan yang pasti dibuat oleh Diana.

Aku menyentuh salah satu lukisannya. “Hidup kamu enak banget, Diana. Harusnya kamu gak perlu mengejar si brengsek itu dan terkurung di istana.”

Hahhh~

Hidup tetap harus berjalan. Entah dosa apa yang pernah aku lakukan, tapi aku harus hidup dan berperan sebagai Diana. Sekarang aku tidak akan mati muda seperti kehidupanku dulu. Ayolah! Kali ini saja, buat aku hidup lebih lama.

 

Salam Hangat,

SR

ig: @cintikus

How do you feel about this chapter?

0 0 2 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
Similar Tags
Stay With Me
202      169     0     
Romance
Namanya Vania, Vania Durstell tepatnya. Ia hidup bersama keluarga yang berkecukupan, sangat berkecukupan. Vania, dia sorang siswi sekolah akhir di SMA Cakra, namun sangat disayangkan, Vania sangat suka dengan yang berbau Bk dan hukumuman, jika siswa lain menjauhinya maka, ia akan mendekat. Vania, dia memiliki seribu misteri dalam hidupnya, memiliki lika-liku hidup yang tak akan tertebak. Awal...
RANIA
2457      886     1     
Romance
"Aku hanya membiarkan hati ini jatuh, tapi kenapa semua terasa salah?" Rania Laila jatuh cinta kepada William Herodes. Sebanarnya hal yang lumrah seorang wanita menjatuhkan hati kepada seorang pria. Namun perihal perasaan itu menjadi rumit karena kenyataan Liam adalah kekasih kakaknya, Kana. Saat Rania mati-matian membunuh perasaan cinta telarangnya, tiba-tiba Liam seakan membukak...
Tak Segalanya Indah
704      476     0     
Short Story
Cinta tak pernah meminta syarat apapun
Sweet Scars
299      248     1     
Romance
Million Stars Belong to You
502      270     2     
Romance
Aku bukan bintang. Aku tidak bisa menyala diantara ribuan bintang yang lainnya. Aku hanyalah pengamatnya. Namun, ada satu bintang yang ingin kumiliki. Renata.
Letter hopes
1137      626     1     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
ALACE ; life is too bad for us
1053      640     5     
Short Story
Aku tak tahu mengapa semua ini bisa terjadi dan bagaimana bisa terjadi. Namun itu semua memang sudah terjadi
DarkLove 2
1310      626     5     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
Laci Meja
499      337     0     
Short Story
Bunga yang terletak di laci meja Cella akhir-akhir ini membuatnya resah. Dia pun mulai bertekad untuk mencari tahu siapa pelakunya dan untuk apa bunga ini dikirim. Apa ini....teror?
RAIN
678      452     2     
Short Story
Hati memilih caranya sendiri untuk memaknai hujan dan aku memilih untuk mencintai hujan. -Adriana Larasati-