Loading...
Logo TinLit
Read Story - Woozi's Hoshi
MENU
About Us  

Sekolah Menengah Pertama

Beberapa teman dekat memanggil Soonyoung dengan nama Hoshi, dan Ji Hoon dengan nama Woozi. Mereka sudah terlalu terbiasa mendengar kedua sahabat itu memanggil satu sama lain dengan nama ‘keren’ mereka. 

“Hoshi-Woozi!” Soonyoung memperkenalkan nama tim mereka dalam presentasi di kelas, membuat satu ruangan bersorak sementara Ji Hoon hanya bisa tertawa dan menunduk malu atas kelakuan Soonyoung. Si konyol Soonyoung selalu memperkenalkan nama ‘keren’ mereka dengan bangga, dan diam-diam Woozi menyukainya; meski ia selalu memukul lengan Soonyoung dan menunduk malu. Ji Hoon tidak akan pernah mengakui perasaannya. 

Tidak jauh berbeda dengan masa-masa di Sekolah Dasar, Soonyoung dan Ji Hoon masih menghabiskan hari-hari mereka bersama; meski keduanya seperti dua polar yang berbeda. Soonyoung yang mudah bergaul dan selalu bertindak konyol, dan Ji Hoon yang pemalu dan canggung, yang selalu bersikap serius. 

Masa Sekolah Menengah Pertama mereka akan segera berakhir, dan Ji Hoon kembali menemukan dirinya di kamar Soonyoung; masih dengan seragam sekolah mereka. 

“Soonyoung…” Ji Hoon berkata pelan, dan mendengar nama itu, Soonyoung segera mengalihkan pandangannya pada Ji Hoon. Ji Hoon hanya menggunakan nama ‘Soonyoung’ saat ia sedang serius. “Kau sudah memilih SMA-mu?”

Soonyoung terdiam, tidak yakin bagaimana harus menjawab pertanyaan Ji Hoon, “Mungkin… Bagaimana denganmu?”

Ji Hoon menghembuskan nafas panjang, “Seni… Aku ingin pergi ke sekolah musik.”

Soonyoung menatap Ji Hoon untuk waktu yang lama, menimbang-nimbang apakah ia harus mengeluarkan isi kepalanya, dan ia memutuskan untuk melakukan itu, “Orang tuamu setuju?”

Ji Hoon mengangkat bahu, “Entahlah. Tapi aku juga tidak peduli. Ini hidupku, ‘kan?” 

Tatapan Ji Hoon pada Soonyoung membuat Soonyoung tidak bisa bernafas, seakan dirinyalah yang menjadi penentu hidup Ji Hoon. Tetapi mungkin itu memang benar, karena bagi Ji Hoon, Soonyoung adalah tempatnya bersandar.

“Kau sudah mendaftar?”

Ji Hoon menggeleng pelan, “Besok…”

Soonyoung menganggukkan kepala. Ia meninggalkan laptop dan tontonannya, merangkak mendekat ke ranjang besar miliknya yang sudah dikuasai Ji Hoon sepanjang siang ini. Menepuk pelan punggung Ji Hoon, Soonyoung kembali mengeluarkan suaranya yang menenangkan, “Kau tau aku akan selalu mendukungmu ‘kan?”

Dan malam itu, di saat Ji Hoon akhirnya bisa kembali tidur nyenyak setelah menyerahkan semua keyakinannya pada Soonyoung, Soonyoung justru terjaga hingga subuh. Soonyoung yang belum pernah benar-benar memikirkan masa depannya itu kali ini benar-benar terpaksa berpikir keras; tidak hanya untuknya, tetapi juga untuk Ji Hoon. Mungkin Ji Hoon sudah melupakan janji mereka saat SD dulu; janji untuk selalu bersekolah di tempat yang sama, bahkan hingga bekerja di perusahaan yang sama, tetapi Soonyoung tidak pernah melupakannya. Soonyoung bahkan sangat serius dengan itu.

Seni… Soonyoung menyukai seni; ia menyukai musik, pertunjukan, dan… menari. Tetapi apakah itu adalah karir yang ingin ia tekuni? Soonyoung belum pernah berpikir tentang itu…

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
ADITYA DAN RA
18943      3152     4     
Fan Fiction
jika semua orang dapat hidup setara, mungkin dinamika yang mengatasnamakan perselisihan tidak akan mungkin pernah terjadi. Dira, Adit, Marvin, Dita Mulailah lihat sahabatmu. Apakah kalian sama? Apakah tingkat kecerdasan kalian sama? Apakah dunia kalian sama? Apakah kebutuhan kalian sama? Apakah waktu lenggang kalian sama? Atau krisis ekonomi kalian sama? Tentu tidak...
Another Word
628      364     2     
Short Story
Undangan pernikahan datang, dari pujaan hati yang telah lama kamu harap. Berikan satu kata untuk menggambarkannya selain galau.
Nobody is perfect
13813      2487     7     
Romance
Pada suatu hari Seekor kelinci berlari pergi ingin mencari Pangerannya. Ia tersesat, sampai akhirnya ditolong Si Rubah. Si Rubah menerima si kelinci tinggal di rumahnya dan penghuni lainnya. Si Monyet yang begitu ramah dan perhatiaan dengan si Kelinci. Lalu Si Singa yang perfeksionis, mengatur semua penghuni rumah termasuk penghuni baru, Si Kelinci. Si Rubah yang tidak bisa di tebak jalan pikira...
Everest
1908      794     2     
Romance
Yang kutahu tentangmu; keceriaan penyembuh luka. Yang kaupikirkan tentangku; kepedihan tanpa jeda. Aku pernah memintamu untuk tetap disisiku, dan kamu mengabulkannya. Kamu pernah mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku untukmu, namun aku mengingkarinya. Kamu selalu mengatakan "iya" saat aku memohon padamu. Lalu, apa kamu akan mengatakannya juga saat aku memintamu untuk ...
In the Name of Love
727      443     1     
Short Story
Kita saling mencintai dan kita terjebak akan lingkaran cinta menyakitkan. Semua yang kita lakukan tentu saja atas nama cinta
Kasih dan Sebilah Pisau
364      240     0     
Short Story
Kisah ini dibuat berdasarkan keprihatinan atas krisisnya kasih dan rapuhnya suatu hubungan. *** Selama nyaris seumur hidupku, aku tidak tahu, apa itu kasih, apa itu cinta, dan bagaimana seharusnya seseorang tersenyum saat sedang jatuh cinta.
Dandelion
908      467     0     
Short Story
Sepasang gadis kembar, menjalani masa muda mereka dengan saling mengisi. Lika-liku kehidupan menjadikan mereka gadis-gadis yang berani layaknya bunga dandelion.
Let's See!!
2283      968     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
If Only
363      238     9     
Short Story
Radit dan Kyra sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Hingga suatu hari mereka bertengkar hebat dan berpisah, hanya karena sebuah salah paham yang disebabkan oleh pihak ketiga, yang ingin menghancurkan hubungan mereka. Masih adakah waktu bagi mereka untuk memperbaiki semuanya? Atau semua sudah terlambat dan hanya bisa bermimpi, "seandainya waktu dapat diputar kembali".
Bukan Salah Kisah
431      294     1     
Short Story
“Kita tak pernah tahu di mana kita akan dilahirkan, bagaimana kita akan mati, dan bagaimana kisah kita dituliskan, namun terkadang dunia yang luas ini cukup sempit untuk menyadari suatu kenyataan...”