Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hamufield
MENU
About Us  

Seoul

 

Chang Min tersenyum lebar melihat Ji Hyo yang memasuki ruangannya.

“Ini laporannya.” Ji Hyo menyerahkan beberapa berkas pada Chang Min.

“Jadi ini hasil kerja adikku? Aku akan tetap menyuruhmu mengulangnya kalau ini tidak benar.” Chang Min menatap Ji Hyo dengan pandangan menggoda.

Ji Hyo tertawa kecil dan mengangguk pelan, “Tentu, aku pasti akan mengulangnya Boss!”

Chang Min segera membuka berkas itu dengan semangat, cukup penasaran dengan hasil kerja Ji Hyo yang semakin meningkat itu.

Ji Hyo menarik nafasnya dalam-dalam, ada hal lain yang mengganjalnya belakangan ini, “Oppa,”

Chang Min mendongak, menatap Ji Hyo yang sudah memandangnya dengan serius.

“Aku rasa ada baiknya untuk memperlakukan Jun Su lebih baik lagi.” Ji Hyo melepaskan tatapannya dari Chang Min, merasa terlalu gugup untuk melihat mata kakaknya itu.

Chang Min cukup terkejut dengan perkataan Ji Hyo yang tiba-tiba. Ia tidak pernah menyangka Ji Hyo memikirkan hubungannya dengan Jun Su.

“Maksudku, Oppa tahu ‘kan keluarga kita tidak pandai memperlakukan satu sama lain.” Ji Hyo berdeham. Ia ingin berkata lebih, ingin mengungkapkan isi pikirannya, tetapi tidak bisa, “Aku akan kembali bekerja.”

Chang Min hanya bisa terdiam melihat Ji Hyo yang sudah menghilang di balik pintu ruangannya. Perkataan adiknya itu segera membuatnya memikirkan Jun Su dan kebiasaan lamanya yang mulai muncul lagi baru-baru ini.

 

 

“Mom?” gadis kecil berambut panjang itu berjalan pelan dengan suara yang bergetar. Ibunya tidak menjawab.

Ia tidak pernah berjalan sendirian ke luar kamarnya di tengah malam, namun suara-suara gaduh membuatnya terbangun dan tidak bisa tidur.

Kamar orang tuanya terbuka lebar dan cahaya lampu terlihat menyelinap keluar dari sana.

Gadis kecil itu berjalan mendekat dan hanya bisa mematung di ambang pintu. Cahaya lampu tidak hanya menampilkan rambut kemerahan gadis kecil itu, tapi juga lantai kamar yang ternoda merah oleh darah.

 

“Yang aku tahu, ayahku dipenjara setelah membunuh ibu. Aku tidak pernah melihatnya lagi.” mata Cassie terlihat menerawang. “Tapi, sejak saat itu, aku selalu terbangun di Hamufield.”

“Kurcaci,” Jun Su dan Cassie mengatakannya bersamaan dan tertawa kecil.

“Kau juga melihat kurcaci saat kau bangun?” Cassie memperlihatkan deretan giginya yang putih.

Jun Su mengangguk masih dengan senyum di wajahnya. “Oh ya, aku, maaf soal orang tuamu.”

Cassie kembali tertawa kecil, “Itu sudah sangat lama.” Cassie menghirup dalam-dalam nafasnya. “Aku tinggal di panti asuhan sejak saat itu. Tapi tidak ada satu pun yang percaya tentang ceritaku di Hamufield. Tidak ada yang mengerti bahasa kita di sana. Orang-orang justru menganggapku gila. Mereka pikir itu karena aku melihat mayat ibuku.”

Jun Su hanya mengangguk kecil, mengerti dengan keadaan itu.

“Bagaimana denganmu? Orang-orang di sekitarmu tau tentang Hamufield?”

Jun Su tersenyum dan menggeleng. “Sejak awal aku berada di Hamufield, aku tidak pernah mengatakannya pada siapa pun.”

Mata Cassie yang sudah besar semakin membulat, “Benarkah?”

Jun Su mengangguk, bersamaan dengan suara ponsel Cassie yang berbunyi.

“Ah, apa-apaan ini? Waktu berlalu terlalu cepat!” Cassie menggerutu ketika ia harus kembali menangani pasien.

“Jangan buat pasienmu menunggu lebih lama. Terimakasih sudah menyempatkan makan siang denganku.”

Cassie menatap Jun Su dengan tatapan bingung, “Apa-apaan ini? Jangan buat aku geli. Baik di Hamufield ataupun Seoul, kau tidak cocok menjadi seorang gentleman.”

Jun Su tertawa dengan komentar Cassie sebelum melemparkan death glare pada gadis itu.

“Ayo bertemu di Hamufield, dan kita bisa bebas mengobrol.” Cassie tersenyum lebar dan mengedipkan sebelah matanya sebelum beranjak menjauh.

Jun Su kembali tertawa kecil dengan tingkah gadis itu.

 

 

Hari sudah gelap saat Chang Min memasuki rumahnya. Kaki panjang Chang Min membuatnya selalu berjalan dengan cepat sembari mengendurkan dasi di lehernya.

“Chang Min,”

Langkah Chang Min terhenti saat ibunya muncul.

“Bisakah kau katakan pada Jun Su untuk tidak membawa teman-temannya ke rumah?”

Chang Min mengertukan dahinya. “Jun Su membawa temannya kemari?”

“Tidak, tapi dia pergi menemui temannya hari ini. Aku hanya tidak ingin ia datang membawa temannya lain kali.” Nyonya Shim menghembuskan nafas panjangnya. “Sebentar lagi makan malam akan siap.”

Untuk sejenak, Chang Min hanya mematung di tempatnya.

‘Teman? Jun Su tidak punya teman...’

 

 

Jun Su terlihat ceria malam ini. Tidak seperti malam-malam biasanya. Chang Min akan senang dengan kenyataan itu kalau saja Jun Su tidak pergi menemui temannya hari ini.

“Aku dengar kau pergi bertemu temanmu hari ini.” Chang Min berusaha membuat suaranya terdengar biasa saja.

Jun Su menutup buku yang dibacanya dan mengangguk pada Chang Min.

“Siapa? Kau tidak pernah menceritakan padaku tentang teman-temanmu.” Chang Min berjalan mendekat dan duduk di samping Jun Su, menyelimuti kaki panjangnya dengan selimut tebal tempat tidur itu.

“Namanya Cassie. Dia teman lamaku. Aku tidak menyangka bisa bertemu dengannya lagi.” Jun Su tersenyum lebar. Ia benar-benar terlihat senang.

“Oh,” Chang Min hanya mengangguk kecil. Ia yakin tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya. Tidak dari Jun Su.

“Aku tidur dulu. Selamat tidur.” Jun Su segera menyelimuti tubuhnya dan terlelap, sementara Chang Min masih duduk diam.

Chang Min menatap Jun Su yang sudah benar-benar tenggelam dalam tidurnya. Ini aneh... Atau mungkin tidak. Entahlah...

Untuk beberapa saat, Chang Min hanya diam memandangi laki-laki itu. Akhir-akhir ini, ia semakin merasa hubungan mereka merenggang. Jauh berbeda dengan dulu, saat mereka masih tinggal berdua di Tokyo. Tapi Chang Min tidak bisa menyalahkan Jun Su, ia tahu itu juga salahnya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Malam ini, Chang Min kembali melihat wajah cerah Jun Su. Ia baru menyadari bahwa sudah lama ia tidak melihat senyum bahagia laki-laki itu.

‘Cassie... siapa?’

 

 

Hamufield

 

Ruang penyimpanan wine milik keluarga Cassie tidak pernah gagal membuat Jun Su terkagum. Berbagai macam jenis wine tertata rapi di rak-rak kayu yang membuat basement itu terlihat seperti lorong-lorong kecil yang indah.

“Aku rasa kau belum pernah mencoba yang ini.” Cassie mengambil sebotol wine di hadapannya dan memamerkan botol merah itu pada Jun Su. Gadis itu segera beranjak ke meja kecil di ujung ruangan dan membuka botol itu.

“Ibumu masih ingin bertemu keluarga Chang Min?” Cassie kembali membuka topik itu sembari menuangkan wine untuknya dan Jun Su.

Jun Su tersenyum tipis dan mengangguk. Gadis ini selalu tahu apa yang mengganjal pikirannya.”Ibuku menanyakan itu setiap hari, benar-benar membuatku gila.”

Cassie tersenyum simpatik sembari memberikan segelas wine pada pemuda di hadapannya itu, “Keluarga kalian belum pernah bertemu satu sama lain?”

Jun Su memainkan gelas wine di tangannya, memperhatikan cairan merah itu bergejolak di dalamnya, “Awalnya aku tidak tahu kenapa keluarga Chang Min selalu punya alasan untuk menolak. Sekarang saat semuanya sudah jelas, aku rasa mereka memang tidak sebaiknya bertemu.”

Cassie hanya bisa terdiam, memandang Jun Su yang tenggelam dalam pikirannya sendiri. ‘Apa Chang Min menyadari itu…?’

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Melihat Tanpamu
141      115     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
the invisible prince
1556      845     7     
Short Story
menjadi manusia memang hal yang paling didambakan bagi setiap makhluk . Itupun yang aku rasakan, sama seperti manusia serigala yang dapat berevolusi menjadi warewolf, vampir yang tiba-tiba bisa hidup dengan manusia, dan baru-baru ini masih hangat dibicarakan adalah manusia harimau .Lalu apa lagi ? adakah makhluk lain selain mereka ? Lantas aku ini disebut apa ?
LUCID DREAM
493      354     2     
Short Story
aku mengalami lucid dream, pada saat aku tidur dengan keadaan tidak sadar tapi aku sadar ketika aku sudah berada di dunia alam sadar atau di dunia mimpi. aku bertemu orang yang tidak dikenal, aku menyebutnya dia itu orang misterius karena dia sering hadir di tempat aku berada (di dalam mimpi bukan di luar nyata nya)
If Only
360      235     9     
Short Story
Radit dan Kyra sudah menjalin hubungan selama lima tahun. Hingga suatu hari mereka bertengkar hebat dan berpisah, hanya karena sebuah salah paham yang disebabkan oleh pihak ketiga, yang ingin menghancurkan hubungan mereka. Masih adakah waktu bagi mereka untuk memperbaiki semuanya? Atau semua sudah terlambat dan hanya bisa bermimpi, "seandainya waktu dapat diputar kembali".
About love
1258      588     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
Creepy Rainy
443      297     1     
Short Story
Ada yang ganjil ketika Arry mengenal Raina di kampus. Fobia hujan dan bayangan berambut panjang. Sosok berwajah seperti Raina selalu menghantui Arry. Apakah lelaki itu jatuh cinta atau arwah mengikutinya?
Goddess of War: Inilah kekuatan cinta yang sesungguhnya!
7000      1771     5     
Fantasy
Kazuki Hikaru tak pernah menyangka hidupnya akan berubah secepat ini, tepatnya 1 bulan setelah sekembalinya dari liburan menyendiri, karena beberapa alasan tertentu. Sepucuk surat berwarna pink ditinggalkan di depan apartemennya, tidak terlihat adanya perangko atau nama pengirim surat tersebut. Benar sekali. Ini bukanlah surat biasa, melainkan sebuah surat yang tidak biasa. Awalnya memang H...
Transformers
296      248     0     
Romance
Berubah untuk menjadi yang terbaik di mata orang tercinta, atau menjadi yang selamat dari berbagai masalah?
Something about Destiny
161      137     1     
Romance
Devan Julio Widarta yang selalu dikenal Sherin sebagai suami yang dingin dan kurang berperasaan itu tiba-tiba berubah menjadi begitu perhatian dan bahkan mempersiapkan kencan untuk mereka berdua. Sherin Adinta Dikara, seorang wanita muda yang melepas status lajangnya pada umur 25 tahun itu pun merasa sangat heran. Tapi disisi lain, begitu senang. Dia merasa mungkin akhirnya tiba saat dia bisa mer...
Her Glamour Heels
540      376     3     
Short Story
Apa yang akan kalian fikirkan bila mendengar kata heels dan berlian?. Pasti di khayalan kalian akan tergambar sebuah sepatu hak tinggi mewah dengan harga selangit. Itu pasti,tetapi bagiku,yang terfikirkan adalah DIA. READ THIS NOWWW!!!!