Hamufield
“Oh, terima kasih banyak Eaton.” Nyonya Han tersenyum ramah pada Eaton.
Jun Su memandang hadiah yang baru saja diberikan Eaton.
“Terima kasih.” Jun Su membungkuk sopan.
Eaton tertawa kecil, “Jun Su sangat manis dan sopan.”
“Tidak perlu repot-repot, Eaton. Kau pasti sibuk menyiapkan pernikahanmu.”
Eaton kembali tersenyum, “Tidak repot sama sekali. Kebetulan aku memesan banyak pakaian belakangan ini, dan aku rasa jaket itu cocok untuk Jun Su.”
Dengan serius, Jae Joong mengikuti aba-aba dan bernyanyi. Yun Ho mencuri pandang pada Jae Joong beberapa kali. Yun Ho memang tidak begitu menyukai Jae Joong, tapi ia tidak bisa menyangkal bahwa suara Jae Joong memang bagus.
“Latihan hari ini selesai. Jangan lupa untuk latihan lagi besok.” Maya tersenyum ramah pada anak-anak didiknya.
Anak-anak mengucapkan salam dan terima kasih sebelum menghambur keluar gereja berdinding batu-batu besar berwarna kelabu yang memberikan kesan dingin dan gelap itu.
Maya tersenyum dan membereskan kertas-kertas musik di ruangan kecil itu. Kali ini gadis dengan mata besar dan kulit coklat itu melatih paduan suara bukan untuk misa seperti minggu-minggu biasa, melainkan untuk pernikahan Eaton dan Melanie minggu depan.
Jae Joong berjalan santai ke arah rumahnya, melewati kediaman Yun Ho dan tanpa sadar menghentikan langkahnya, memperhatikan Yun Ho yang baru saja memasuki halaman rumahnya. Rumah berdinding batu yang dicat putih itu bertingkat tiga dan memiliki taman kecil di depannya. Jae Joong selalu mengagumi bunga-bunga di taman itu. Setiap berangkat dan pulang sekolah, ia selalu melewati rumah Yun Ho yang berada tepat di samping halaman gereja yang luas.
Nyonya Elizabeth, ibu Yun Ho, sudah menyambut di beranda rumah dengan senyum anggun dan menawannya. Jae Joong selalu menyukai penampilan Nyonya Elizabeth dan cara wanita berambut pirang itu berbicara dan berjalan. Wanita anggun itu memiliki aura yang dingin, namun Jae Joong tetap menyukainya.
Yun Ho memiliki gesture yang juga terlihat menarik saat berbicara di depan kelas atau mengungkapkan opini dengan serius, itu mengingatkan Jae Joong pada Nyonya Elizabeth. Tetapi mengingat sisi lain dari Yun Ho, keras kepala dan hal-hal lainnya, membuat Jae Joong menolak untuk menyamakan Yun Ho dengan Nyonya Elizabeth.
Jae Joong kembali melanjutkan langkahnya sambil tersenyum kecil dengan pikirannya sendiri. Kakek Yun Ho yang menjabat sebagai walikota Hamufield, Nyonya Elizabeth, dan Yun Ho tidak diragukan lagi sebagai sebuah keluarga karena aura mereka yang sama.