Read More >>"> Motor yang tertukar (ngakakbarengtinlit) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Motor yang tertukar
MENU
About Us  

Hay Aku richa. Aku akan menceritakan kejadian aneh waktu aku SMA. Saat itu aku adalah siswa kelas XI.

Dari waktu ke waktu pasti ada suatu hal yang akan menjadi populer pada masanya. Seperti waktu itu, capucinno cincau menjadi minuman yang sangat populer saat itu. Yah, minuman itu menjadi minuman kesukaan kami, aku dan 4 teman dekatku.

Waktu itu hari jumat, waktu belajar yang lebih singkat dari hari-hari yang lain. Waktu yang tepat dimanfaatkan olehku untuk memanjakan diri dengan membeli semua yang ada. Dan capicino cincau menjadi target hari itu.

aku berteman dengan 2 perempuan dan 2 laki-laki. Waktu itu satu teman perempuan sebut saja Anis sedang pergi lomba. Mengingat hari itu hari jumat, maka 2 teman lelakiku, Alim dan Bagus sholat jumat. Jadi, aku dan Yuni pergi membeli capucino cincau.

Sudah banyak tempat yang menjual capucino cincau, namun ada satu tempat yang sangat enak sekali yang menjual itu dan letaknya sedikit jauh dari SMAku. Karna diantara aku dan Yuni tidak ada yang membawa motor, yah mau tidak mau kami harus meminjam. Meminjam Alim dan Bagus sungguh bukan pilihan yang tepat, karna motor mereka yang bukan matic.

“Yun, pinjam siapa nih?” tanyaku.

“Eh, ke Mushola saja. pasti ada anak-anak, kita pinjam salah satu saja”

“Oh iya. Oke deh”

Bergegaslah kami menuju mushola, tempat berkumpul siswa yang ikut organisasi rohis waktu itu. Karena aku salah satu anggotanya maka aku tak canggung bila harus meminjam salah satu motor dari mereka.

“eh Diah, motor kamu matic ‘kan? Boleh lah kalau aku meminjam.” Tanyaku pada salah satu anggota disana yang kebetulah lewat.

“iya mbak, matic. Oke ini mbak kuncinya. Jauh nggak? Kalau jauh, mungkin butuh STNK.”

“oh nggak kok. Nggak terlalu jauh. Eh motormu plat nomornya berapa?”

“hmm itu....” ujarnya mulai mengingat-ngingat

Alah mbak. Kalau kunci motor sudah masuk dan bisa dihidupkan. Itu tandanya motornya bener.” Ujar salah satu anggota lain.

Karena dipikir benar juga akhirnya aku dan Yuni segera bergegas menuju parkiran.

Setelah mencari-cari akhirnya ketemulah motor sesuai dengan yang diucapkan Diah. Waktu kunci masuk, motor bisa dihidupkan. Baiklah motor ini benar adanya. Bergegaslah kami menuju penjual capucinno cincau.

Pesanan kami sudah siap. Maka saatnya pulang dan menyantap semua ini. Waktu mau balik, lho kok gak bisa dihidupkan. Bingung dong. Kok bisa sih, berangkat lancar jaya pulang-pulang nggak bisa. Akhirnya aku menghubungi Diah. Oke, Diah bergegas menuju ke tempatku.

Saat kami menunggu tiba-tiba diah menelpon

“Mbak, kamu bawa motornya siapa?”

“Motor kamulah. Siapa lagi?” ujarku.

“eh mbak, tapi motorku masih ada disini.”

Lah. Terus ini motor siapa?”

Aku terdiam. Begitupun Yuni yang sudah tau ceritanya. Kalau bukan motor Diah, lalu motor siapa inii

“Hmmm.. Cha. Keknya aku tahu deh ini motor siapa. Kalau dilihat-lihat ini motornya Lia. Aku gak punya nomornya sih. Coba aku hubungi pacarnya ya.”

Aku mengangguk. Mengiyakan karna aku masih memikirkan motor siapa ini.

“Hallo, Tamam. Eh motor pacarmu platnya 4567 bukan?”

“Iya. Kok tahu.”

“Tamam. Jangan marah ya. Ini motor Lia ada di aku. Kamu kesini aja dulu ya. Nanti aku jelaskan.” Ujar Yuni dalam telepon kemudia menutupnya.

“Chaaaaa. Beneran dong motornya Lia.” Kata Yuni sedikit berteriak karna kaget.

“Aduh mati nih kita. Pasti ni motor dituduh hilang. Pasti jadi perbicangan satu sekolah nih, Yun. Yun gini deh, hubungi si Alim suruh jemput. Biar nggak malu-malu amat kita. Serius dah malu kita nanti.”

“oke.”

Yuni bergegas menelpon Alim dengan setengah memaksa. Sambil menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Karena biar terlihat baik-baik saja aku bergegas membeli sempolan. Jadi nanti kalau Lia datang aku tidak canggung.

Selang 15 menit rombongan Lia datang. Ya, Lia, pacarnya dan satu temanku. Kulihat mata Lia sembab. Oke. Ini memang salah

“Liaaa. Maaf banget emang kita nggak tau kalau ini motor kamu. Serius motor itu tadi dimasukin kunci bisa hidup dan jalan. Maaf bangettt Lia.”

“Eh udah, nggak papa. Yok pulang. Ini aku udah bawa temen. Biar kalian bisa pulang juga.”

“eh nggak usah. Kita udah suruh Alim dan Bagus kesini kok. Kalian pergi aja dulu. Aku nunggu mereka aja. Tahu kan mereka segalak apa.”

“okedeh. Kita duluan, ya.”

Akhirnya mereka bergegas dan tinggal aku dan Yuni di dekat penjual Capucino cincau menunggu Alim dan Bagus datang. Dan ya benar dugaanku mereka datang dengan wajah marah dan ingin tertawa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
SpOnTaNiTaS
420      271     4     
Short Story
Mari tertawakan diri sendiri sejenak....
Tragedi Mawar-to
398      254     4     
Short Story
Mawarto sebut saja seperti itu. Dia terkenal sebagai playboy desa yang juga Punya kisah kelam selama mengarungi masa masa cinta monyetnya.
Jangan Main Petak Umpat
310      183     1     
Short Story
"Jangan Main Petak Umpat Sore-Sore!"
Topan yang Sopan
428      272     1     
Short Story
Beruntung, ketika insiden itu hendak terjadi, aku berada cukup jauh dari Topan. Sialnya, ketika insiden itu barusan terjadi, mendadak aku malu sendiri, hanya dengan melihat Topan mempermalukan dirinya sendiri.
Penumpang Di Sebelahku
339      209     4     
Short Story
Sore itu, aku keluar kantor agak malam. Karenanya, beberapa angkot yang lewat selalu penuh. Saat satu angkot berhenti dan pask sopir menawarkan duduk bertiga di depan, bersamanya dan satu penumpang lain, aku langsung mengangguk. Namun penumpang di depan menghalangi aku masuk dan duduk. Walau aku sudah memberitahunya, lebih dari satu kali, dia tetap saja menghalangi, bersikeras angkot ini tidak ...
Upacara
339      219     2     
Short Story
Upacara 17 Agustus
Si Cabai Nakal
467      290     5     
Short Story
Kira-kira, kenapa ya disebutnya si Cabai Nakal? Apakah ini berkisah tentang seonggok cabai?
Ngga tau ah: Gajelas
316      195     1     
Short Story
Bermula pas adekku dan temen deketku pulang kampung, entah kenapa aku malah sedih. Kenapa ya? Studi kasus: apa bener anak kos yang kelamaan gabut dirumah aja lebih dari sebulan bisa punya kemampuan untuk bicara dengan benda mati? Bantu jawab ya wkwk NB: Ini nama samaran semua ya wkwk
Astaga Dipupuk
326      215     0     
Short Story
Karna cicak dan aku punya cerita. Yuk langsung kepoin :)
Panik Kebiasanku
312      179     2     
Short Story
Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP. Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu...